< Previous 10 Methylated spirits = spiritus metanol Moistur Contain = kadar air/ kandungan air daalam bahan Melamine = jenis reka oles berbahan baku 2 komponen Non-volatile = bahan pengencer atau pelarut atau material yang tidak menguap Netro cellulose = resin berbahan baku selulosa, bahan dasar cat reka oles Orbital sander = mesin ampelas portable yang pola kerjanya ngorbit Opaque finish = reka oles warna padat (solid) Open grain = serat kayu terbuka Politur = bahan reka oles dari campuran sirlak dengan spiritus Pin hole = lubang jarum pada permukaan kayu Pencil mark = cacat noda permukaan akibat goresan pensil Plywood = kayu lapis Pigmen = bahan pewarna cat Reka Oles = finishing, atau mereka, memoles permukaan menjadi indah Rubber = bal dari kain kaos putih untuk mereka oles politur Substrat = objek media yang dicat Scrapping = mengikis permukaan menjadi lebih halus dari sebelumnya Stopping = mentup lubang cacat dengan dempul dan sejenisnya Sanding = mengampelas permukaan Scratches = goresan pada permukaan substrat Staining = warna, pewarnaan pada saat finishing Skinning in = polesan menggunakan rubber diawal polituran Stiffening out = proses menghaluskan polituran, setelah hasil bodying up diampelas memakai minyak biri rami/ linseed oil 11 Sanding block = alat bantu mengampelas bidang rata, berupa blok Shellac = sirlak untuk politur Spray boot = perangkat untuk melakukan pekerjaan finishing skala besar Scrafer = alat untuk mengikis permukaan supaya lebih halus dari semula Spray gun = alat penyemprot bahan finishing cair berupa pistol permukaan yang sudah selesai di reka oles Surface = permukaan substrat Sanding sealer = pelapisan antar media Solvent = bahan pengencer cat jenis minyak Shelf = papan letak Top coat = lapisan akhir dari reka oles tembus pandang atau warna Vinir = lembar kayu yang tipisnya dari 1.2 mm – 0.8 mm Viscosity = viskositas, kekentalan Volatile = bahan pengencer atau pelarut atau material yang mudah menguap ke udara Vernis = bahan cat enamel Timber preparation = persiapan permukaan kayu untuk di reka oles Twisting = permukaan yang baling Wood filler = bahan untuk menutupi pori-pori kayu Water based = bahan reka oles berbasis air Wood filling in = mengisi pori-pori kayu dengan wood filler 12 BAB II PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Belajar I; Timber Preparation a. Tujuan Setelam mempelajari kegiatan belajar ini diharapkan siswa dapat 1) Menjelaskan jenis jenis kesalahan dan cacat cacat permukaan benda kerja 2) Melakukan perbaikan kesalahan dan cacat permukaan benda kerja 3) Mendiskripsikan bahan bahan stoping permukaan kayu 4) Mengaplikasikan prosedur stoping sesuai bahan yang digunakan b. Uraian materi 1) Pengamatan Perhatikan dengan seksama beberapa benda kerja sebelum difinishing , dalam beberapa hal permukaan benda kerja masih banyak kesalahan maupun cacat baik secara sengaja maupun tidak sengaja baik secara alami sebagai cacat kayu, mata kayu maupun karena kesalahan pengejaan, coba perhatikan dengan seksama uraikan dengan jelas hal hal yang harus kalian lakukan ? Diskusi : Diskusikan dengan temannu dan coba buat resume tentang pengetahuan kamu dalam memperbaiki kerusakan atau 13 kesalahan yang ada.?. kamu dapat mencari informasi didalam buku bahan ajar ini atau sumber sumber informasi lain, buku teks,majalah atau di internet. Presentasikan hasil kegiatanmu di kelas dengan bergantian dari kelompok lain. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan diskusi dengan teman kelompok. 2) Pembahasan materi; Timber Preparartion (Pra Finishing) Perlu diketahui bahwa persiapan awal finishing sangat menentukan kualitas akhir dari finishing. Persiapan awal ini merupakan suatu tahap paling awal untuk penyiapan benda kerja dari semua kegiatan finishing dengan bahan apapun, atau dari permukaan benda kerja yang kasar, tidak rata dan tidak halus hingga benda kerja siap difinishing, kegiatan pra finishing adalah kegiatan yang meliputi treatment kesalahan–kesalahan dan cacat cacat pada pemukaan benda kerja. Kesalahan–kesalahan dan cacat–cacat pada permukaan benda kerja dapat terdiri dari : Machine mark / cutter mark Bruise Pencil mark Grease mark Holes Scratches Glue mark Water mark Blisters 14 (a). Machine mark/cutter mark Yang tergolong Machine mark atau cutter mark adalah garis–garis melintang berupa gelombang pada permukaan kayu karena hasil dari pengetaman, baik menggunakan surface planer ataupun thicknesser yang masih nampak pada permukaan kayu. Juga alur–alur yang akibatkan oleh penggergajian dengan mesin atau hasil pengetaman dengan ketam tangan. Cara menghilangkan machine mark : Untuk menghilangkan machine mark adalah dengan melaksanakan scraping / kikisan dengan plat kikis (scraper) (b). Bruise Bruise adalah kerusakan akibat dari benturan benda–benda lain yang berakibat memarnya permukaan benda kerja, aka tetapi tidak sampi terputusnya serat–serat kayu. Cara menghilangkan Bruise : a. dengan air panas, air panas diteteskan pada luka memar / bruis dan tunggu beberapa menit setelah kering diampelas kembali. 15 b. dengan setrika panas, kain yang lembab diletakkan diatas luka kemudian setrika panas diletakkan diatas kain, perlu diperhatikan jangan sampai terlalu lama sebab panasnya setrika berakibat berubahnya warna pada permukaan yang tidak kena kain lembab. c. dengan spiritus, caranya spiritus diulaskan pada permukaan bruise mark kemudian spiritus dibakar, dengan panasnya pembakaran spiritus akan mengangkat serat–serat kayu kembali, perlu diperhatikan jangan terlampau banyak spiritus, sebab untuk menghabiskan spiritus bagian pinggiran akan berakibat perubahan warna kayu. (c). Pencil mark Coretan pensil yang sering digunakan untuk menggambar atau manandai /paring pada permukaan kayu sering tertinggal. Cara menghilangkan noda pensil : a. Dengan mengikis bagian daerah noda pensil kemudian diampelas kembali. b. Dengan spiritus yang diulaskan pada pensil kemudian dibakar, seterusnya diampelas kembali. (d). Grease mark 16 Noda grease biasanya diakibatkan dari percikan pada saat proses konstruksi atau akibat kesengajaan lainnya, yaitu adanya noda minyak pada permukaan kayu. Cara menghilangkannya : Satu–satunya adalah dengan proses pembakaran spiritus yang diulaskan pada permukan benda kerja yang kena noda grease, kemudian diampelas kembali. (e). Holes Cacat pada permukaan kayu akibat dari paku atau cacat alami dapat dihilangkan dengan jalan penyumbat dengan dempul. Cara menutup lubang : a. dengan button shellac b. dengan beeswax c. terven wax d. lacquer putty 17 e. fibre glass (f). Scratches Goresan–goresan pada permukaan kayu yang diakibatkan oleh butiran ampelas yang terlepas atau peng ampelasan yang salah karena menyilang serat kayu. Goresan–goresan tersebut sangat halus akan nampak jelas sewaktu dilaksanakan proses pewarnaan. Cara menghilangkan goresan : Dengan cara mengampelas kembali, diman kertas ampelas yang dipakai harus kertas ampelas yang super halus. (g). Glue mark Glue mark atau sisa pengeleman sering terdapat pada sambungan– sambungan, tidak menutup kemungkinan d ipermukaan benda kerja, lem tersebut saat proses pewarnaan berlangsung, karena stain atau pewarna lem akan terangkat dan menunjukan warna yang lebih gelap dan sekitarnya. Cara menghilangkan glue mark Dengan menggunakan air panas yang dioleskan pada sisa lem, setelah lem terangkat gunakan scraper 18 untuk membersihkan sisa lem dan kemudian diampelas sampai bersih. Dengan menggunakan larutan/removal khusus yang sudah jadi,khususnya untuk menghilangkan sisa lem dua komponen. Dengan melaksanakan scraping kemudian diampelas kembali sampai bersih atau tetesi spiritus kemudian dibakar dan lem yang telah terangkat discraper dan diampelas kembali. (h). Water mark Percikan atau tetesan air biasanya akan meninggalkan noda pada permukaan kayu / benda kerja sehingga kayu akan terlihat ada cacat atau noda. Cara menghilangkan noda air : Dengan mengampelas kembali sampai noda hilang Dengan menyeka noda air tersebut dengan busa bersih yang dicelupkan air bersih. Dengan membakar spiritus pada daerah noda air. (i). Bliser Sering terjadi pada permukaan benda kerja kayu olahan (ply wood) blister akan muncul dan menjadi cacat/cela pada 19 akhir finishing. Maka diharapkan pada proses pra finishing, blister ini harus diyakini tidak ada. Cara memperbaiki blister : a. dengan menyayat permukaan blister dengan pisau/cutter untuk memasukan lem, setelah lem masuk lakukanlah pengekleman. b. Dengan hammer, setelah lem masuk kedalam blister, hammer digosokan pada pemukaan blister hingga veneer melekat kembali. c. Dengan menekan ujung bradawl pada permukaan blister, permukaan yang searah serat dimasukan untuk berpegangan dengan melekatnya lem pada lapisan veneer dibawahnya. d. Dengan kepala bradwl, dimaksudkan untuk menggosok dan menekan blister sampai lem melekat kembali. e. Dengan menggunakan shellac, caranya emping shellac dimasukan kedalam blister kemudian dipanaskan dengan setrika akan tetapi cara ini merusak warna dan tekstur kayu. 3) Timber Stopping pada Finishing politur (french polish) Kegiatan tiber stoping merupakan bagian kegiatan prafinishing yang harus dilaksanakan dalam memperlakukan permukaan benda kerja yang memiliki kerusakan pada permukaan benda kerja, sebagai contoh Next >