< Previous 31 Sistem Kopling 1. Plat kopling 2. Unit penekan 2. Pemeriksaan a. Plat kopling Kondisi kanvas (jika terbakar atau kotor oli ganti) Tebal kanvas dengan paku keling, minimal 0,3 mm Kondisi naf terhadap kelonggaran Kondisi karet/pegas (pecah atau longgar, ganti) 32 Sistem Kopling b. Unit penekan Kondisi permukaan gesek, aus atau goresan – goresan yang berlebihan perbaiki dengan mesin bubut Kondisi pegas diafragma (retak, miring) Kondisi pegas strip atau pemegang unit penekan kemungkilnan retak atau keling longgar Keausan ujung pegas diafragma maksimum a). Kedalaman : 0,6 mm b). Lebar : 5,0 mm 33 Sistem Kopling c. Roda gaya dan kelengkapannya Kondisi permukaan gesek tergores atau aus (ukurlah !) Kondilsi cincin gigi starter terhadap kerusakan Kebocoran pada sil oli poros engkol Kondisi bantalan pilot (macet, kebebasan) Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge. Ketidakrataan max adalah 0.5 mm. Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing yang baru Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indikator periksalah run-out fly wheel! Bila run-out melebihi 0.2 mm, gantilah fly wheel. 34 Sistem Kopling d. Bantalan ( release bearing ) e. Garpu pembebas Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti Kondisi bantalan pembebas kemungkinan macet atau longgar Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk memastikan self-centering system agar tidak tersangkut. Hub dab casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan yang bar Jangan mencuci bantalan pembebas dengan bensin atau solar Kondisi garpu pembebas dan kedudukannya (retak atau keausan, ganti) Kondisi pegas pengikat bantalan & garpu pembebas (lemah, putus) 35 Sistem Kopling 3. Pemasangan Lakukan langkah pemasangan sesuai dengan urutan kebalikan dari langkah pembongkaran, sedangkan langkah – langkah yang perlu diperhatikan dalam pemasangan adalah : Beri vet sedikit pada bagian bagianberikut Bantalan pjilot pada roda gaya Alur busing bantalan pembebas Alur – alur poros input transmisi Tempat persinggungan antara garpu pembebas dengan busing Tempat pivot garpu pembebas Gunakan vet grafit atau vet yang tahan terhadap temperatur tinggi 36 Sistem Kopling 3.1 Petunjuk pemasangan * Plat Kopling Perhatikan arah pemasangan plat kopling (bagian menonjol di belakang) Hindarkan plat kopling dari oli atau gemuk Kertas gosok sedikit permukaan bidang gesek plat kopling & roda gaya Kembalikan tanda pemasangan unit kopling Gunakan alat pemusat kopling sewaktu memasang unit kopling, bila plat kopling tidak disenter maka poros input transmisi tidak bisa masuk pada bantalan pilot Kencangkan baut – baut unit penekan roda gaya secara bertahap dan menyilang Tanda Alat pemusat 37 Sistem Kopling 3.2 Step kontrol unit kopling * Dudukan pegas diafragma terhadap pemasangan Pemasangan unit kopling yang normal, bila pegas diafragma sama tingginya dan sejajar dengan roda gaya Bila plat kopling tipis atau permukaan bidang gesek dan unit penekan aus, maka pegas diafragma tidak sejajar sehingga ujiung pegas dilafragma lebih menonjol keluar Ujung pegas diafragma agak ke dalam bila plat kopling lebih tebal dari ukuran standar pada roda gaya dan unit penekan Normal Lurus / sejajar Salah Salah 38 Sistem Kopling 13. Job Sheet Praktik Penyetelan Gerak Bebas Kopling Tujuan pelajaran Menyetel gerak bebas kopling berbagai sistem penggerak kopling ALAT Kotak alat Lampu kerja Alat penyangga mobil Penyangga BAHAN Mobil WAKTU Instruksi : 1 jam Latihan : 1 ½ jam * Ada bermacam – macam sistem penggerak kopling, pada dasarnya dapatdibedakan : Sistem penggerak dengan gerak bebas (kebanyakan mobil) Sistem penggerak dengan penyetelan automatis (mis. Corolla GL) Sistem penggerak kopling ada yang mekanis ( kabel ) dan ada yang hidraulis Penyetelan Sistem Penggerak Kopling Dengan Gerak Bebas Periksa kebebasan pada pedal, biasanya 20 mm 39 Sistem Kopling Pada sistem penggerak hidrolis, letak sekrup penyetel biasanya pada batang penekan silinder kopling. 1. Mur kontra 2. Mur penyetel 3. Batang penekan Pada sistem penggerak mekanik biasanya dipakai kabel. Bagian penyetel dapat terletak pada ujung kabel di atas atau di bawah Contoh : Toyota Kijang / Corolla DX 40 Sistem Kopling Mengapa gerak bebas kopling dapat berubah dan perlu distel ? Keausan pada kanvas kopling menyebabkan pengurangan gerak bebas. Jika tidak ada gerak bebas, kopling berada dalam keadaan seperti ditekan sedikit, akibatnya kopling mulai slip. INFORMASI TAMBAHAN : PENYETELAN GERAK BEBAS KOPLING Mengapa pada kopling sistem penggerak hidraulis yang baru distel, gerak bebasnya dapat hilang setelah pedal kopling ditekan beberapa kali ? Gerak bebas hilang karena batang penekan pada silinder master tidak ada celahnya. Akibatnya : Pada saat pedal dilepas, torak master tidak dapat kembali sampai pembatasnya. Lubang kompensasi antara silinder dan reservoir tertutup oleh sil primer. Cairan rem dari silinder kopling tidak dapat mengalir kembali ke reservoir, maka tekanan dalam sistem hidrolis tidak akan hilang dengan sempurna Kopling masih sedikit tertekan, walaupun pedalnya dilepas. Next >