< PreviousPengecatan Bodi Kendaraan 140 g. Lembar Kerja 1) Alat dan Bahan a) 1 panel bodi mobil b) Peralatan pengecatan, spray gun, thinner, dan cat warna (menyesuaikan kebutuhan). c) Lap / majun, amplas 2) Keselamatan Kerja a) Gunakanlah peralatan pengecatan sesuai dengan fungsinya. b) Ikutiah instruksi dari instruktur/guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. c) Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. 3) Langkah Kerja a) Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin. b) Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/instruktur. c) Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas. d) Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula. h) Tugas a) Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas. a) Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar yang telah saudara pelajari. Pengecatan Bodi Kendaraan 141 5. Kegiatan Belajar 5: PENGECATAN BODI KENDARAAN a. Tujuan Pembelajaran: 1) Siswa dapat menjelaskan tujuan dari pengecatan bodi kendaraan 2) Siswa dapat menjelaskan komponen – komponen cat 3) Siswa dapat menjelaskan jenis - jenis cat 4) Siswa dapat menjelaskan item pengaman untuk pengecatan 5) Siswa dapat menjelaskan tipe pengecatan ulang 6) Siswa dapat menjelaskan tahapan – tahapan pengecatan bodi kendaraan 7) Siswa dapat mempersiapkan proses pengecatan ulang bodi kendaraan 8) Siswa dapat menjelaskan metode – metode pengecatan akhir 9) Siswa dapat menjelaskan cacat pengecatan b. Uraian Materi: 1) Tujuan Pengecatan Bodi Kendaraan Pengecatan (paiting) adalah suatu proses aplikasi cat dalam betuk cair pada sebuah obyek, untuk membuat lapisan tipis yang kemudian untuk memuat lapisan yang keras atau lapisan cat. Fungsi dari pengecatan itu sendiri dapat dilihat melalui beberapa aspek antara lain: a. Aspek Ekonomis Proses pengecatan dengan tujuan untuk melindungi metal atau body yang dapat menurun kekuatannya dari terjadi korosi atau karat. Oleh karena itu permukaan material dilindungi dengan cat, yang akan merintangi kerusakan dari material dan akan meningkatkan penggunaannya dalam waktu yang lebih lama. Pengecatan Bodi Kendaraan 142 B) Aspek Estetika dan Identifikasi Cat memberikan warna dan kilapan pada suatu obyek dan meningkatkan efek estetikanya, yang selanjutnya mempengaruhi daya tarik dari suatu produk kendaraan. Identifikasi warna juga merupakan tujuan lain dari pengecatan dimana mobil pemadam kebakaran, ambulans dan mobil polisi dengan warna tersendiri untuk membedakannya dengan kendaraan lainya, sekalipun ada berbagai cara untuk meningkatkan tampilan suatu obyek, namun tidak ada yang lebih sederhana dan memberi hasil yang lebih baik dari pengecatan C) Aspek Perlindungan Metal Tujuan dari perlindungan material ini untuk melindungi metal/bodi yang dapat atau rusak dengan mudah oleh terjadinya korosi atau karat dan tidak menjamin kekuatan aslinya, tetapi permukaan material ini dapat dilindungi dengan cat. 2) KOMPONEN CAT Cat adalah zat cair yang kental, terdiri dari komponen seperti lis dibawah ini, yang apabila dicampur bersama akan membentuk suatu konsistensi yang merata. Cat biasanya dilarutkan dengan thinner, agar mudah penggunaannya. Dalam hal cat tipe dua komponen, ditambahkan dengan hardener . A) CAT Komponen cat adalah sebagai berikut: (1.) Resin (Zat perekat) Resin adalah unsur utama cat yang berbentuk cairan kental dan transparan yang membentuk film atau lapisan Pengecatan Bodi Kendaraan 143 setelah diaplikasi pada suatu obyek dan mengering. Kandungan resin mempunyai pengaruh langsung pada kemampuan cat seperti misalnya: kekerasan, ketahanan solvent serta ketahanan cuaca. Demikian pula berpengaruh atas kualitas akhir misalnya tekstur, kilap (gloss), adhesi suatu cat, serta kemudahan penggunaan diantaranya waktu pengeringan. Menurut tipe lapisan resin dibedakan menjadi dua macam, yaitu : (a.) Thermoplastik Resin, pengeringan resin terjadi karena penguapan solvent. Apabila dipanaskan thermoplastic resin akan melunak dan akhirnya mencair. Jenis-jenis thermoplastic resin antara lain : nitrocelluloce, cellulose acetat butylate, thermoplastic acrylic, dan nylon. Resin tipe ini sering digunakan pada sistem pengecatan udara. (b.) Thermosetting Resin, jenis-jenisnya antara lain: amino alkyd, pollyurethane dua komponen, thermosetting acrylic, dan epoxy res-in. Thermosetting resin hanya akan mengering dan mengeras jika dipanaskan dan tidak akan melunak lagi oleh adanya pemanasan kembali. Biasanya digunakan pada cat bakar, dimana cat ini mempunyai daya tahan yang kuat terhadap cuaca dan mempunyai kekerasan yang tinggi. Proses pengeringannya dilakukan diruang oven. (2.) Pigment (Zat pewarna) Pigment adalah suatu bubuk yang telah digiling halus yang diperoleh dari batu-batuan mineral atau buatan (syntetic). Pigment ini memberi warna dan daya tutup pada cat dan ikut menentukan ketahanan cat. Pemberian zat warna pada cat tergantung pada fungsi catnya. Pada cat dasar primer zat pewarna berfungsi membantu menahan karat. Zat warna pada dempul membantu membentuk lapisan tebal dan mudah diamplas. Pengecatan Bodi Kendaraan 144 Sedangkan pada cat akhir zat warna memberikan efek pewarnaan yang tahan lama. Pigment atau zat warna terbagi menjadi : (a.) Pigment warna, berfungsi menambah warna pada cat dan menghasilkan daya tutup pada permukaan yang dicat. (b.) Pigment terang berfungai menambah wrana-warni metalik pada cat. (c.) Pigment extender, berfungsi menambah kekuatan cat pada bodi, menghasilkan viscositas dan mencegah pengendapan. (d.) Pigment pencegah karat, dipergunakan terutama pada cat dasar untuk membantu mencegah karat pada plat dasar. (e.) Pigment flatting, digunakan untuk mengurangi kilap pada cat, terutama pada cat jenis doof. (3.)Solvent (Pengencer) Solvent adalah suatu cairan yang dapat melarutkan resin dan mempermudah pencampuran pigment dan resin dalam proses pembuatan cat. Solvent sangat cepat menguap apabila cat diaplikasi. Kegunaan solvent (thinner) ini untuk mengencerkan campuran pigment (zat pewarna) dan resin (zat perekat) sehingga menjadi agak encer dan dapat disemprotkan selama proses pengecatan. Thinner juga menurunkan kekentalan cat sampai tingkat pengenceran tertentu yang tepat untuk pengecatan dengan kuas, semprot atau roll. Thinner menguap sesaat setelah cat disemprotkan, thinner akan menguap dan meninggalkan resin dan pigment yang kemudian kedua zat tersebut akan membentuk lapisan yang keras. Solvent berdasarkan kegunaannya dibedakan menjadi dua macam. Solvent untuk cat lacquer (thermoplastic resin) disebut thinner dan solvent untuk cat Pengecatan Bodi Kendaraan 145 namel (thermosetting resin) disebut reducer. Komponen pembentuk solvent (pengencer) meliputi : (a.) Diluent, merupakan larutan yang membantu melarutkan resin lacquer. (b.) Laten solvent, juga digunakan untuk mencampur pelarut yang baik, hasilnya sama dengan pelarut yang berkualitas baik. (c.) Solvent murni, adalah larutan yang mampu melarutkan sesuatu yang mengakibatkan cairan tersebut masuk kedalam larutan. Solvent murni melarutkan bahan residu dan binder. Jenis solvent (pengencer) yang biasa dipergunakan dalam pengecatan antara lain : (a.) Pengencer lambat kering, ini digunakan pada pengecatan warna sistem acrylic yang ruangannya bersuhu 650 C keatas. Pengencer lambat kering berfungsi: (a) untuk cat warna yang hasilnya kurang mengkilap, (b) untuk pemakaian cat acrylic enamel di bengkel-bengkel, (c) untuk memadukan dua buah permukaan yang diperbaiki pada bodi kendaraan. (b.) Pengencer cepat kering, ini digunakan untuk perbaikan cat acrylic lacquer yang asli. Jika menggunakan pengencer yang lambat kering akan terjadi keretakan. Fungsi pengencer ini adalah: (a) untuk mempercepat penguapan pengencer yang lambat kering jika diperlukan, (b) digunakan pada cat primer surfacer pada suhu kurang lebih dibawah 600 C, (c) untuk mencegah terjadinya keretakan pada suhu rata-rata 65-850 C, (d) untuk perbaikan setempat. (c.) Retarder, adalah pengencer paling lambat kering yang digunakan untuk cuaca sangat panas. Fungsi retarder adalah : (a) mencegah pudarnya cat, (b) memungkinkan penggunaan cat warna pada cuaca Pengecatan Bodi Kendaraan 146 yang panas, (c) menyiapkan waktu yang cukup bagi cat untuk mengalir karena penguapannya lama, (d) menambah kualitas untuk perpaduan warna karena over spraying kecil sehingga ada kesempatan untuk mengalir keluar lebih lama dan menambah kilap cat. (4). Additif Additif adalah suatu bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai tujuan atau aplikasi cat. Berbagai tipe bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai dengan tujuan atau aplikasi cat. Zat additif berfungsi untuk : (a) mencegah terjadinya buih pada saat penyemprotan (anti foaming), (b) mencegah terjadinya pengendapan cat pada saat dipergunakan (anti setting), (c) meratakan permukaan cat sesaat setelah disemprotkan (flow additif), (d) menambah kelenturan cat, dll. Tabel dibawah ini mencantumkan berbagai type additives yang ditambahkan pada cat agar memperkuat kemampuan cat serta pembentukan lapisan cat. Pengecatan Bodi Kendaraan 147 c) THINNER Thinner dikenal juga dengan nama solvent yaitu suatu pelarut yang membuat viscositas cat menjadi lebih mudah diaplikasi. Berbagai tipe solvent dicampurkan bersamanya, untuk menyesuaikan kemampuan larut thinner dan penguapannya. Berbagai tipe resin digunakan di dalam cat. Tipe-tipe solvent yang berbeda digunakan untuk melarutkan setiap resin secara khusus. Setiap tipe cat memiliki thinner tersendiri, yang terbuat dari beberapa tipe solvent, yaitu yang dirancang secara khusus bagi penggunaan cat. Selanjutnya, tersedia pula beberapa tipe thinner yang mengandung solvent dan rasio campuran yang berbeda, sehingga pemakai dapat memilih tipe thinner dengan kecepatan penguapan yang paling cocok untuk temperatur sekelilingnya secara khusus pula. Komponen Utama Thinner c) HARDERNER Suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam resin, sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat Pengecatan Bodi Kendaraan 148 Dari berbagai tipe cat yang ada, adapula "clear paint" (cat jernih) tanpa warna, cat transparan dimana pigment ditanggalkan dari komposisi cat yang diberikan diatas. Cat jernih ini diaplikasi sebagai lapisan paling atas untuk menambah kilapnya warna metalik atau pearl mika, sambil melindungi pigment metalik dan mika 3) JENIS-JENIS CAT Jenis cat dapat dibagi menjadi tiga macam menurut metode pengeringan (drying atau curing) yaitu : a) Heat Polymerization (Jenis Bakar ) Heat Polymerization adalah tipe one component yang mengeras apabila dipanaskan pada temperatur tinggi kira-kira 1400C (2840F). Cat jenis ini apabila dipanaskan pada suhu antara 1400C. Maka suatu reaksi kimia berlangsung di dalam resin, mengakibatkan cat mengering dan struktur hubungan menyilang yang dihasilkan begitu rapatnya sehingga setelah cat mengering seluruhnya cat tidak akan larut oleh thinner. b) Jenis Urethane (jenis two component) Cat ini disebut urethane karena alkohol (OH) yang terkandung di dalam komponen utama dan isocyanate yang terkandung di dalam hardener bereaksi membentuk struktur hubungan menyilang (cross linking) yang disebut tingkatan urethane. Cat ini menghasilkan kemampuan cooting yang baik termasuk ketahanan kilap, cuaca, solvent. Serta tekstur yang halus akan tetapi cat ini mengeringnya lambat sehingga diperlukan drying equipment untuk mengeringkan dengan benar. c) Jenis Lacquer (solvent evaporation) Cat jenis ini mengering dengan cepat sehingga mudah penanganannya, tetapi tidak banyak digunakan sebanyak yang tersebut di atas. Karena tidak sekuat cat-cat jenis two component yang kini banyak digunakan. Pengecatan Bodi Kendaraan 149 4) ITEM PENGAMAN Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan dalam kegiatan pencampuran warna untuk mendapatkan warna yang sesuai aslinya maka diperlukan perlengkapan pelindung diri sebagai berikut: a) Topi Teknisi b) Kacamata c) Masker Tipe Filter d) Pakaian Kerja Teknisi e) Sarung Tangan Tahan Solvent f) Sepatu Pengaman 5) TIPE PENGECATAN ULANG Ada beberapa macam tipe pengecatan ulang atau repainting yang ada yaitu (Anonim, 1995) : a) Touch-up repainting Adalah perbaikan bodi dari kerusakan kecil seperti meleleh, berbintik, belang, penyok, baret. Biasanya perbaikan hanya menggunakan kuas atau sedikit sanding dan polishing. b) Panel repainting 1) Spot repainting Adalah proses perbaikan panel yang mengalami baret yang relative kecil dengan menggunakan teknik shading. 2) Block repainting Adalah perbaikan keseluruhan panel yang terpisah, missal vender dengan door panel sehingga dengan adanya garis pemisah tersebut tidak memungkinkan dengan menggunakan teknik shading. c) Overall repainting Adalah proses perbaikan keseluruhan bodi mobil yaitu dengan mengganti cat yang lama dengan cat yang baru agar mobil terlihat seperti baru. Next >