< PreviousPengecatan Bodi Kendaraan 150 6) Tahapan – Tahapan Pengecatan Bodi Kendaraan Proses pengecatan bodi kendaraan melalui tahapan sebagai berikut : a) Persiapan Permukaan Permukaan yang baik persiapannya akan menghasilkan kualitas pengecatan yang maksimal, karena kagagalan pengecatan dipengaruhi oleh persiapan permukaan yang buruk. Baik tidaknya permukaan yang akan dicat ini dinilai dari kehalusan permukaan, kebersihan permukaan dari karat, lemak dan kotoran lainnya. Persiapan permukaan dapat dilakukan dengan kimiawi misalnya dengan pengasaman (pickling) yaitu dengan pengolesan bodi kendaraan dengan zat asam, tetapi pengasaman ni sebatas untuk menghentikan serangan korosi pada logam. Setelah pengasaman komponen dicuci dan dikeringkan dengan cermat guna menghilangkan semua bahan kimia aktif dari celah-celah dan lubang lubang, serta untuk menjamin agar cat dapat merekat erat pada logam. Dapat juga diberisihkan dengan amplas dan dikombinasikan dengan disemprot air untuk membasuh semua debu, rontokan produk korosi, dan kotoran yang dapat larut dalam air. Secara rinci dapat dilakukan pembersihan sebagai berikut: (1). Membersihkan permukaan metal yang akan diperbaiki dengan multi thiner dan dikeringkan. (2). Amplas permukaan metal dengan amplas kering no. 80. (3). Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thiner dan dikeringkan. b) Aplikasi Cat Dasar (Primer) Pemberian cat dasar sebagai dasar bagi cat berikutnya agar dapat melekat dengan kuat dan mempunyai daya tahan lebih lama daripada tanpa cat dasar. Penggunaan jenis cat dasar Pengecatan Bodi Kendaraan 151 dipengaruhi oleh jenis cat akhir dan proses pengeringan yang akan dipergunakan dalam teknik pengecatan tersebut. (1). Pada permukaan yang akan diperbaiki / dicat ulang semprotkan 1– 2 lapis primer yang telah dicampur hardener dengan selang waktu antara lapisan 5-10 menit sebagai cat dasar anti karat. Biarkan kering selama kurang lebih 5 jam. (2). Amplas permukaan primer dengan amplas kering no. 320 atau amplas basah no. 600. c) Aplikasi Dempul (Putty) Dempul digunakan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Terdapat beberapa tipe dempul, tergantung kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan digunakan. Dempul terdapat tiga jenis yaitu (1) polyester putty (dempul plastik), pada umumnya mengandung extender pigment dan dapat membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur kasar, (2) epoxy putty, digunakan untuk memperbaiki resin part, tetapi dalam hal kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan lebih buruk dari polyster, (3) lacquer putty digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (paint hole) atau penyok kecil setelah surfacer. Cara pengulasan dempul adalah permukaan dibersihkan dari debu, gemuk minyak, air dan kotoran lain, selanjutnya mencampur dempul dengan 2 % hardener (untuk dempul tipe dua komponen). Kemudian mengulaskan tipis-tipis secara merata (maximal 5 mm), dan kemudian dikeringkan pada udara biasa atau dioven dengan suhu 500 C selama 10 menit. Setelah dempul kering kemudian diamplas untuk mendapatkanpermukaan yang rata dan halus. Secara rinci ikuti langkah-langkah berikut : Pengecatan Bodi Kendaraan 152 (1). Oleskan dempul yang telah dicampur hardener untuk mengisi bagian-bagian yang tidak rata. Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dikeringkan dengan lampu infra merah pada suhu ± 50 ° C selama 10 menit. (2). Amplas permukaan putty dengan amplas kering no. 80 dilanjutkan dengan no. 180 dan no. 280 atau amplas basah no. 240 dilanjutkan dengan no. 320 dan no. 400. (3). Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thiner dan dikeringkan. d) Aplikasi Cat Pengisi Permukaan (Surfacer) Surfecer adalah lapisan cat (coat) kedua yang disemprotkan diatas primer, dempul (putty) atau lapisan dasar (under coat) lainnya. Surfacer memiliki sifat-sifat dapat mengisi penyok kecil atau goresan, mencegah penyerapan top coat, meratakan adhesi antara under coat dan top coat. Jenis surfacer terdiri dari: (1). Lacquer surfacer, digunakan secara luas karena mudah digunakan yaitu sifat cepat kering, tetap memiliki rate lebih rendah dari surfacer yang lain, (2). Urethene surfacer, memberikan pelapisan sangat baik tetapi pengeringannya lambat, (3). Thermosetting amino alkyd surfacer, digunakan sebelum pengecatan bake finish, memerlukan pemanasan 90-1200 C, tetapi memberikan kemampuan pelapisan yang baik. Hal yang perlu diperhatikan bahwa semakin cepat surfacer mengering, maka semakin rendah kemampuan pelapisannya. Untuk pencampuran dan pengulasan surfacer, sama seperti pada saat pengecatan primer. Setelah lapisan surfacer kering dapat diamplas dengan amplas kering no. 400 atau amplas basah no. 600 agar diperoleh permukaan yang baik untuk menjamin hasil pengecatan yang memuaskan pada cat warna. Pengecatan Bodi Kendaraan 153 e) Aplikasi Cat Akhir (Solid / Metalic) Cat akhir merupakan cat yang memberikan perlindungan permukaan sekaligus untuk menciptakan keindahan dalam penampilan corak / performance kendaraan. Oleh karena itu pengecatan akhir harus hati-hati, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal dan melapisi permukaan sesuai dengan umur yang dikehendaki jika dilakukan pada kondisi udara yang tepat. (1). Pada Warna Solid (a). Semprotkan 3-5 lapis top coat solid yang sudah diencerkan dengan selang waktu antara lapisan 2-5 menit. (b). Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu ± 40 ° C selama 15 menit. Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam (2). Pada Warna Metalic (a). Semprotkan 3 lapis top coat metalic yang sudah diencerkan dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit. (b). Biarkan kering diudara selama 15 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu ± 55 ° C selama 15 menit. (c). Bersihkan permukaan top coat dengan kain lap penarik debu. (d). Semprotkan 2-3 lapis clear atau gloss yang telah dicampur hardener dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit. Biarkan kering selama 1 jam. (e). Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam. Pengecatan Bodi Kendaraan 154 7) Proses Pengecatan Dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu : a) Pengecatan Oven. Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan tertutup dengan pengeringan suhu kurang lebih 80 ° C. b) Pengecatan Non oven (suhu udara luar) Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan biasa (tidak tertutup) dengan pengeringan dalam suhu udara luar ± 25°– 30° C. 8) Mempersiapkan Cat Untuk Pengecatan Ulang Bodi Kendaraan a) Mencampur Harderner Adalah penting untuk mengikuti petunjuk pabrik pembuat cat agar dapat mengukur hardener dengan tepat, sebelum mencampurnya dengan cat. Apabila step ini tidak diikuti dengan benar, maka berbagai problem dapat timbul, seperti misalnya peeling (terlepas), cracking (retak), staining (belang), atau menimbulkan water spot (bintik air) Prosedur mencampur harderner dapat dibagi menurut: (1). Rasio berat Pencampuran harderner dengan menggunakan rasio berat dapat dilakukan dengan menimbang berapa bagian berat cat dan berapa berat harderner yang dibutuhkan menggunakan timbangan (2). Rasio volumetric Dengan menggunakan gelas ukur dapat dilakukan pengukuran berapa volume cat dan berapa volume Harderner yang dibutuhkan Pengecatan Bodi Kendaraan 155 Sebelum mencampur pastikan untuk membaca pastikanlah untuk membaca petunjuk dari pabrik pembuat cat, untuk mendapatkan rasio menurut berat maupun menurut volume. B) Mencampur Thinner Viskositas cat pada keadaan aslinya adalah terlampau tinggi untuk aplikasi spray gun. Oleh sebab itu, cat harus dilarutkan dengan thinner sampai pada tingkat viskositas yang dapat disemprotkan. Untuk melarutkan cat, gunakanlah tipe thinner seperti yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya. Prosedur mencampur Thinner dapat dibagi menurut: (1). Rasio berat Pencampuran Thinner dengan menggunakan rasio berat dapat dilakukan dengan menimbang berapa bagian berat cat dan berapa berat Thinner yang dibutuhkan menggunakan timbangan (1). Rasio volumetric Dengan menggunakan gelas ukur dapat dilakukan pengukuran berapa volume cat dan berapa volume Thinner yang dibutuhkan C) Menuangkan Campuran Cat Ke Dalam Penyemprot Cat (Spray Guan) (1). Menggunakan agitating rod, aduklah dengan merata campuran yang mengandung cat, hardener dan thinner. Pengecatan Bodi Kendaraan 156 2) Tempatkan Tabung Cat Spray Gun dibawah corong dan penyaring cat (paint strainer), dan tuangkan cat melalui strainer. Apabila tabung telah terisi penuh, maka cat akan dapat tumpah melalui lubang udara cup. Untuk menghindari hal ini, janganlah mengisi lebih dari 3/4 tabung. 3) Tutuplah dengan benar tabung cat spray gun 9) Pengecatan Ulang Bodi Kendaraan a) Block Repainting Block repainting dari cat warna solid dilakukan melalui langkah – langkah sebagai berikut Persiapan untuk Pengecatan Akhir Menyemprot Mist – Coat Flash Time Menyemprot Color Coat Flash Time Finishing (Penyelesaian) Setting Time Drying (Mengeringkan) Pengecatan Bodi Kendaraan 157 Proses repainting diuraikan berikut ini, menggunakan front fender sebagai contoh. No. Uraian Pekerjaan Tekanan Udara Kg/cm2 Jarak Spray Gun mm Jumlah Pengeluaran Tutuplah sekerup penyetel fluid tip sepenuhnya dan kemudian kendorkan sekerup beberapa putaran 11) Menyemprot Mist-coat a) Semprotkan cat secukupnya coat terlihat sedikit gloss (mengkilap) b) Periksa permukaan terhadap butiran-butiran. Apabila terjadi butiran, tambah tekanan udara dan semprot area dengan dry coat untuk meniup butiran 3,0 200 2 22) Menyemprot Color – Coat a) Semprotkan cat sampai anda melihat kilapnya (gloss), dan lapisan bawahnya tertutup. b) Pastikanlah lapisan bawah tertutup semuanya. Apabila tidak, setelah memberikan flash time secukupnya, dimana solvent telah menguap, ulangilah step 1 Apabila lapisan bawahnya tidak tertutup semua, lakukan repaint hanya diarea yang lapisan bawahnya masih kelihatan. Dalam hal ini, kurangi tekanan udara dan jumlah pengeluaran, serta pegang spray gun lebih dekat terhadap permukaan sehingga area yang berdekatan tidak menjadi kasar, 3,0 150 3 Pengecatan Bodi Kendaraan 158 Spot Repainting Spot repainting Bari cat warna solid dilakukan dalam step sebagai berikut Proses spot repainting adalah seperti berikut ini, dengan menggunakan ujung front fender sebagai contoh. Persiapan untuk Pengecatan Akhir Menyemprot Mist – Coat Flash Time Menyemprot Color Coat Flash Time Finishing (Penyelesaian) Setting Time Drying (Mengeringkan) No. Uraian Pekerjaan Tekanan Udara Kg/cm2 Jarak Spray Gun mm Jumlah Pengeluaran Tutuplah sekerup penyetel fluid tip sepenuhnya dan kemudian kendorkan sekerup beberapa putaran 3 3) Finishing (Penyelesaian) Semprotkan cat sampai tekstur dan gloss (kilap) dari pada cat menjadi sama. Lampu fluorescent didalam ruang pengecatan adalah sangat tepat untuk menerangi permukaan cat, untuk melihat tekstur dan gloss (kilap)nya. 3150 3 4 4) Drying (Pengeringan)Berikan setting time 10 sampai 20 menit; kemudian keringkan permukaan selama kira-kira 50 menit pada 60°C; (140°F). Setting time adalah proses pengeringan udara dimana selama itu solvent didalam cat menguap secara natural, sebelum permukaan dipanaskan untuk mengeringkan. Pengecatan Bodi Kendaraan 159 No. Uraian Pekerjaan Tekanan Udara Kg/cm2 Jarak Spray Gun mm Jumlah Pengeluaran Tutuplah sekerup penyetel fluid tip sepenuhnya dan kemudian kendorkan sekerup beberapa putaran 11) Menyemprot Mist-coat a) Semprotkan cat untuk mem-bentuk lapisan tipis pada sur-facer area.b) Periksa permukaan terhadap beads (butiran). Apabila ter-jadi butiran, tambah tekanan udara dan semprot area dengan dry coat untuk meni-up beads. 1,5 100 – 150 3/4 22) Menyemprot Color – Coat a) Aplikasikan beberapa sempro-tan cat sampai surfacer area tertutup semua, sambil mem-berikan flash time setiap kali dilakukan pengecatan. Gunakan tack cloth, bersihkan debu-debu spray dari area yang Tambah luas area cat, setiap kali semprotan 3,0 15 3 3 3) Finishing (Penyelesaian) Aplikasikan cat dengan hati-hati untuk membuat tekstur dan gloss yang sama Aplikasikan cat dengan sedikit lebih lebar dari bagian color-coat 1,5 100 – 150 1 – ½ Next >