< Previous 54 Ini adalah sebuah alternator pembangkit dioda medan dengan dioda titik netral. IC regulator tipe B adalah suatu versi yang telah dikembangkan dari tipe A. Untuk charge light relay, tipe titik terbuka/tertutup telah dijelaskan, karena secara umum dipergunakan. IC regulator tipe B didasarkan pada IC regulator tipe A dalam arti rangkaiannya, akan tetapi berbeda dalam hal-hal berikut ini: Jika tipe A mendeteksi suatu tegangan/voltage di terminal B dari alternator, maka tipe B mendeteksi suatu tegangan/voltage di terminal battery. Sebagai tambahan, sebuah resistor (R3) dan sebuah dioda (D3) telah ditambahkan pada tipe B yang membuatnya mampu untuk mendeteksi suatu tegangan/voltage di terminal L (tegangan/voltage pembangkit). Selanjutnya tersedia sebuah resistor (Rd) untuk mendeteksi suatu bukaan di dalam rangkaian rotor coil. 16. Fungsi Rangkaian A 1. Selama pembangkitan awal, Tr3 dimatikan untuk menghentikan arus mengalir melalui resistor Rd, untuk mencegah reduksi dari arus pembangkit awal. 2. Ketika tegangan/voltage terminal-L melebihi kira-kira 8 volt, rangkaian A menyebabkan Tr3 mengosilasi agar mereduksi arus yang digunakan oleh Rd. 3. Jika tegangan/voltage terminal-L jatuh di bawah 8 volt, rangkaian A menjaga agar Tr3 tetap “on” dan menurunkan tegangan/voltage terminal-L di bawah 8 volt. Hal ini mengoperasikan charge light relay dengan menjaga agar tegangan/voltage terminal-A tetap rendah dan menyalakan charge warning lamp. Jika sebuah bukaan terjadi di rotor coil selama mengeluarkan daya, maka tegangan/voltage terminal-L terbagi antara R, dan Rd, sehingga menjadi kira-kira 3 volt: 55 R1 = 19 Q Rd = 5.4 Q 4. Jika tidak terdapat input melalui terminal S selama mengeluarkan daya, (ketika battery voltage sensor circuit terbuka), maka rangkaian A mentransmisi sebuah sinyal on ke Tr2. Hal ini menyebabkan tegangan/voltage terminal-L tetap rendah, dengan cara yang sama seperti nomor 3 di atas agar menyalakan charge warning lamp. 5. Dengan memutar ignition switch ke ON akan menyebabkan tegangan/voltage terminal-L untuk sesaat menjadi lebih tinggi daripada kira-kira 8 volt; akan tetapi, jika tegangan/voltage terminal-L tidak dipertahankan untuk lebih tinggi daripada kira-kira 8 volt untuk suatu jangka waktu tertentu, maka rangkaian A tidak akan membiarkan Tr3 mengayun (oscillate). MENANYA Dari komponen-komponen alternator yang kita bahas coba kembangkan beberapa pertanyaan seputar cara kerja keseluruhan komponen jika dirangkai bersama, letak-letak tiap komponen, dan keterkaitan antar komponen. MENGUMPULKAN DATA/ EKSPLORASI Dari pertanyaan-pertanyaan yang telah anda buat coba carilah data-data yang akurat untuk menjawab pertanyaan yang telah ada, data data bersumber pada buku-buku 56 yan ada di perpustakaan atau melalui media internet. MENDISKUSIKAN Diskusikan nama dan fungsi komponen-komponen berikut, catat pula kemungkinan kerusakan yang mungkin terjadi pada komponen yang bersangkutan. NO KOMPONEN NAMA FUNGSI KEMUNGKINAN KERUSAKAN 1 2 57 3 NO KOMPONEN NAMA FUNGSI KEMUNGKINAN KERUSAKAN 4 5 6 58 RANGKUMAN BAB II Baterai adalah elektrokimiawi yang menyimpan listrik secara kimia, dengan merubah energi listrik ke bentuk kimiawi dan merubahnya kembali menjadi energi listrik. Voltmeter dengan mudah dapat dipasang sejajar dengan charging sistem dan memberikan informasi mengenai operasi charging sistem dan kondisi battery. Charge indication light memperlihatkan sistem operasi secara umum. Pada setiap rangkain elektrik dan elektronik alat berat secara umum biasanya dipasangkan berupa fuse (fusiblelink) komponen ini akan memutuskan aliran arus listrik pada saat besar arus listrik yang melewati melebihi batas ketentuan yang ada, Rotor terdiri dari sebuah rotor shaft, dua bagian rotor (rotor half) dengan finger yang akan menciptakan banyak medan magnetik, sebuah rangkaian koil dan dua slip ring Salah satu cara memberikan aliran arus ke field coil (kumparan medan) adalah penggunaan satu set brush (sikat) yang menempel pada slip ring. Kuat medan arus melalui kumparan rotor menentukan kekuatan medan dari potongan-potongan kutub (utara dan selatan). Slipring bersama dengan brush bertugas mengalirkan listrik untuk mensuplai kumparan medan agar dapat membangkitkan medan magnet. Tiap-tiap ujung kumparan medan terhubung langsung dengan slip ring. 59 Untuk alternator arus AC tidak dapat diguakan pada unit, dan harus dirubah terlebih dahulu ke arus DC. Ini dapat dilakukan dengan cara menyearahkan arus output dari stator dengan menggunakan satu set diode. Fungsi utama dari regulator tegangan adalah utuk menjaga agar tegangan tetap konstan tanpa mempertimbangkan penambahan beban pada alternator. 60 BAB III A. MEMAHAMI GANGGUAN PADA CHARGING SISTEM 61 B. MATERI POKOK DAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN 3. Memahami gangguan pada charging sistem. Mengamati • Mengamati proses diagnosa untuk menentukan kerusakan pada komponen alternator charging sistem. • Mengamati proses pemeriksaan dan perbaikan kerusakan pada alternator charging sistem yang meliputi kunci kontak, alternator, dan alternator. • Mengamati proses pemeriksaan dan perbaikan alternator meliputi pemeriksaan rotor coil, stator coil, rectifier assy, dan brush assy. Pemeriksaan dan perbaikan regulator meliputi kondisi fisik dan rangkaiannya. • Mengamati proses pengujian alternator charging sistem baik tanpa beban maupun dengan beban. Menanya • Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan yang berhubungan dengan prinsip kerja dan jenis alternator, komponen alternator, regulator, dan cara kerja alternator charging sistem. • Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan cara melepas dan memasang kembali komponen alternator. • Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan cara melakukan diagnosa kerusakan yang terjadi pada alternator charging sistem. • Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan cara melakukan pemeriksaan dan perbaikan pada komponen alternator charging sistem. • Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan langkah-langkah pengujian terhadap alternator charging sistem. Pengumpulan Data/eksplorasi • Mengumpulkan data dengan cara membaca dari berbagai sumber berkaitan dengan pertanyaan yang telah disampaikan meliputi prinsip kerja alternator, jenis alternator, cara kerja alternator charging sistem. • Mengumpulkan data dengan cara membaca dari berbagai sumber berkaitan dengan pertanyaan yang telah disampaikan meliputi komponen alternator charging sistem dan fungsi komponen masing-masing • Mengumpulkan data dengan cara membaca dari berbagai sumber berkaitan dengan pertanyaan yang telah disampaikan meliputi cara mendiagnosa kerusakan pada alternator charging sistem dan cara memperbaikinya. • Melakukan simulasi pembongkaran alternator, pemeriksaan komponen alternator charging sistem baik terhadap alternator maupun regulatornya, serta pemasangan kembali komponen alternator charging sistem. Mengasosiasi • Menentukan hubungan antara prinsip kerja alternator dengan alternator charging sistem. • Menyimpulkan simulasi yang berhubungan dengan pemeriksaan komponen alternator charging sistem. • Menyimpulkan proses pengujian alternator charging sistem dengan beban dan tanpa beban. Mengkomunikasikan • Menyampaikan hasil diskusi berkaitan dengan alternator charging sistem yang meliputi: prinsip kerja, cara kerja alternator charging sistem, dan identifikasi komponen alternator charging sistem. • Menyampaikan hasil diskusi tentang pemeriksaan dan perbaikan yang dilakukan pada komponen alternator charging sistem yang meliputi pemeriksaan komponen alternator dan regulator. • Menyampaikan hasil diagnosa kerusakan pada alternator charging sistem dan langkah perbaikan yang sesuai, serta pengujian pada alternator charging sistem. 62 C. PETA KONSEP Memahami Gangguan Pada Charging Sistem Mengidentifikasi gangguan pada charging sistem Mendiaknosa gangguan pada komponen charging sistem Stator Rotor Diode Penyearah Slipring Brush Regulator 63 D. MATERI PEMBELAJARAN Pengujian yang tepat dari sistem charging diawali dengan pemahaman dengan cara bagaimana sistem itu berfungsi. Jika pengetahuan Anda mengenai operasi tersebut telah lengkap, maka Anda dengan logis dapat menentukan kesalahan melalui inspeksi visual serta pengujian listrik. Repair sistem itu mungkin akan memerlukan penggantian atau repair dari salah satu komponen yang terdapat dalam sistem, dari battery hingga alternator. Semua perbaikan harus dimulai dengan studi atau peninjauan Pedoman Servis untuk mesin yang sedang Anda kerjakan. Ketika menguji sebuah sistem listrik, maka suatu pendekatan sistematis akan menyebabkan repair yang lebih cepat. Sistem charging menuntut pendekatan pemecahan-masalah yang sama. Penggantian komponen tanpa pemecahan-masalah yang benar bukan merupakan metode yang dapat diterima untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan sistem. Memverifikasi Keluhan / Verify the complaint Tentukan dengan tepat apakah keluhan yang disampaikan, kemudian verifikasi bahwa kesalahan telah terjadi. Beberapa masalah yang umum terjadi pada sistem charging adalah: Battery kosong dan sistem charging tidak memproduksi charging atau charging yang rendah Battery dapat melakukan charging dan sistem charging mengisi berlebihan Alternator bising Charge indicator light tetap menyala atau gagal untuk menyala. Menentukan Masalah / Define the Problem Awali dengan inspeksi visual yang menyeluruh. Periksa: Terminal battery longgar atau terkena korosi Hubungan ground di mesin dan body longgar atau rusak Hubungan yang longgar dan kotor pada alternator dan regulator Sambungan sekering atau kawat/wire terbakar Kawat/wire rusak, mengkerut, terputus atau terpotong Adanya bukti kortsleting atau ground Next >