< Previous PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 88 Frekuensi ini disebut frekuensi bayangan fs Untuk membuat besar frekuensi antara, tetap pada semua frekuensi penerimaan diperlukan osilator yang frekuensinya berubah. Perubahan frekuensi osilator harus serempak dengan oerubahan frekuensi penerimaaan. Gambar 5.7. Grafik hubungan kapasitor dengan tinggi frekuensi osilator 2. SINTESIZER Dengan kapasitor variabel dan dioda kapasitor dapat merubah frekuensi osilator secara KONTINYU . Dalam tuner sythensizer, perubahan frekuensi dapat dicapai dalam interval yang kecil (tuner adalah pesawat penerima tanpa penguat AF). a b Gambar 5.8. Model Penalaan gambar 5.8a , penalaan pada kapasitor variabel gambar 5.8b , penalaan pada tuner synthesizer PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 89 Tuner - synthesizer mempunyai kelebihan dalam hal pelayanan dibanding tuner model lama seperti : Penerimaan pemancar dapat diprogram secara tepat dalam melacak suatu pemancar dapat dilakukan dengan mudah Penalaan dapat dilakukan oleh komputer mikro GPenya -mapasaVCOfofon Gambar 5.9. Osilator sintesizer Gambar diatas menunjukkan penyederhanaan osilator sebuah tuner syntesizer dengan rangkaian PLL (phase lock loop). Kemudian saat pada daerah penerimaan frekuensi osilator dibagi (perbandingan dalam pembagian dapat diprogram) kemudian disamakan dengan osilator kristal dalam penyama pasa. Saat terjadi penyimpangan frekuensi akan dihasilkan TEGANGAN PENGATUR yang kemudian digunakan untuk mengendalikan OSILATOR VCO (voltage controlled oscillator= osilator yang frekuensinya diatur tegangan) setelah melalui pelalu bawah dengan cara itu VCO diserempakan dengan osilator kristal. Dengan mengubah besaran pembagi, frekuensi osilator VCO akan BERUBAH pula. Dengan berubahnya frekuensi osilator yang dibarengi dengan perubahan FREKUENSI RESONANSI pada tingkat depan maka berubah pula FREKUENSI PENERIMAAN. Frekuensi referensi biasanya untuk AM = 1 khz; 0,5 khz, FM = 25khz; 10khz, dan TV = 125 khz; 62,5 khz Biasanya digunakan osilator kristal dengan frekuensi dalam satuan Mega Hertz,. Untuk mendapatkan PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 90 frekuensi referensi diperlukan pembagian frekuensi dengan besaran tetap untuk tiap band. Penya -mapasaFMVCOfofonVCO AMMikro -computerPelayananfofoR Gambar 5.10. Blok sintesizer Karena frekuensi referensi untuk FM dan AM berbeda sangat besar, sehingga tetapan waktunya berbeda pula, maka diperlukan dua filter pelalu bawah. Misal frekuensi kristal = 4 MHz maka: pembagi R untuk FM = R untuk AM = Pembagi frekuensi osilator VCO; N min untuk FM = PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 91 N mak untuk FM = N min untuk AM = 1940 (MW) dan 1220 (LW) N mak untuk AM = 4160 (MW) dan 1620 (LW) dengan f IF = 470 KHz Untuk tiap frekuensi penerimaan yang diinginkan diperlukan besar pembagi N yang berlainan. Tugas pembagian diambil alih oleh komputer mikro, selain itu komputer mikro juga mengambil alih dalam hal : Pengendalian PENAMPIL FREKUENSI MENYIMPAN frekuensi stasiun pemancar Pengendalian ELEMEN PENAMPIL LAINNYA Pengendalian saklar ; band FM, MW, LW, saklar Mono/ stereo, pemati (muting) Pemogram saat hidup dan mati Penampil waktu dan sebagainya] Penampil frekuensi Penampil frekuensi dengan peraga 7 segmen dapat menunjukkan frekuensi penerimaan secara tepat dibanding dengan sistem jarum penunjuk PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 92 3211116kHzPenghitungPempro -gramman IFMHz Gambar 5.11. Penala dengan penampil frekuensi (A)(B)(C)fo = 1,47 MHz16mswaktugerbangPulsa yang dihitungtttt Gambar 5.12. Prinsip penampil frekwensi Besaran ukur diambil dari frekuensi OSILATOR pada penerima FM, fo dibagi dua kali, (32 dan 16) sedang pada AM, fo hanya dibagi dengan 16. Penghitung mengirim waktu gerbang untuk proses perhitungan , yang besarnya 16 ms untuk AM dan 51,2 ms untuk FM. Hanya sinyal dalam waktu gerbang saja yang dihitung. Contoh : frekuensi penerimaan 1 MHz, fo = 1,47 MHz kemudian frekuensi ini dibagi dengan 16 sama dengan 91,875 KHz. Selama waktu gerbang terdapat : PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 93 Penghitung tidak akan menghitung frekuensi osilator, hanya frekuensi penerimaan saja maka harus dikurang dengan frekuensi IF. Pelacak pemancar otomatis dan sintesa tegangan Untuk memudahkan pengoperasian dan lebih aman dalam lalulintas, biasanya dalam radio mobil menggunakan penalaan dengan pelacak pemancar elektronik otomatis. Dalam perkembangannya digunakan pula pada peralatan rumah yang menggunakan pengendali jarak jauh (remote control). Dioda kapasitor tuner dikendalikan oleh TEGANGAN YANG NAIK secara perlahan (DARI GENERATOR GIGI GERGAJI).Proses ini dapat dimulai (di start) dengan knop ataupun dengan saklar sentuh. ZF Gambar 5.13. Kontrol start dan stop Jika sebuah pemancar telah diterima dengan baik, demodulator FM akan memberikan sinyal stop pada lintasan nol. Pemancar telah ditemukan dan tetap ada jika di start lagi, maka tegangan penala akan naik sampai ditemukan pemancar baru lagi. Selain pelacakan keatas (frekuensi diturunkan ke harga yang rendah), sehingga dalam tuner terdapat UP dan DOWN tuning (penalaan keatas dan kebawah). Apa yang telah dibicarakan diatas dengan sistim DIGITAL. Pada penalaan digital besaran tegangan penala analog diubah menjadi besaran BINER dan selanjutnya diubah lagi dalam sebuah pengubah DIGITAL KE ANALOG (D/A Converter). PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 94 Gambar 5.14. Tegangan kendali analog dan digital Data(ma -sukan)Penhi - tung isiPenyamadigitalPenhitungpemeriksa Gambar 5.15. Prinsip pensintesa tegangan PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 95 Gambar 5.16. Pencacah tegangan penala Gambar 5.14 memperlihatkan prinsip sintesa tegangan, dan proses tegangan didalamnya dicontohkan gambar 5.15, dimana tegangan penala hanya dicacah dalam 10 tingkat.Misalnya sinyal masukan adalah 0000010000. Didalam penyama digital sinyal dari penghitung isi dibandingkan dengan sinyal dari penghitung pemeriksa, maka hasilnya sinyal Ub. Sinyal ini akan menggerakkan tingkat saklar, sehingga diperoleh tegangan kotak Uc yang selanjutnya diambil harga rata-ratnya oleh FILTER PELALU BAWAH Maka diperoleh tegangan searah Ud guna penalaan, dimana besarnya Ud akan menyebabkan osilator BERGETAR PADA FREKUENSI YANG DIKEHENDAKI sesuai data yang dimasukkan. C. RANGKUMAN Osilator adalah bagian yang membangkitkan sumber gelombang listrik sinusoidal, kebanyakan untuk jenis radio penerima menggunakan osilator LC PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 96 yang ditala, dengan begitu frekwensi osilasinya ditentukan oleh kombinasi rangkaian LC tersebut, perubahan frekwensi dengan cara mengatur Variabel Kapasitornya atau Variabel induktornya. Untuk osilator, transistor bekerja dalam rangkaian BASIS BERSAMA . Sehingga sinyal masukan dan keluaran SEPASA. Kumparan osilator harus dipasang sedemikian rupa sehingga pasanya tidak berubah. Untuk mendapatkan frekuensi osilator dapat lebih tinggi atau rendah, oleh karena itu pada suatu pengaturan osilator tertentu dapat didengar dua pemancar. Pemancar yang diinginkan terletak lebih rendah sekitar fIF dari frekuensi osilator , pemancar yang menggaggu terletak lebih tinggi sekitar fIF dari frekuensi osilator. Untuk membuat besar frekuensi antara, tetap pada semua frekuensi penerimaan diperlukan osilator yang frekuensinya berubah. Perubahan frekuensi osilator harus serempak dengan oerubahan frekuensi penerimaaan. Dengan kapasitor variabel dan dioda kapasitor dapat merubah frekuensi osilator secara KONTINYU . Dalam tuner sythensizer, perubahan frekuensi dapat dicapai dalam interval yang kecil (tuner adalah pesawat penerima tanpa penguat AF). Tuner - synthesizer mempunyai kelebihan dalam hal pelayanan dibanding tuner model lama seperti : Penerimaan pemancar dapat diprogram secara tepat dalam melacak suatu pemancar dapat dilakukan dengan mudah Penalaan dapat dilakukan oleh komputer mikro Untuk memudahkan pengoperasian dan lebih aman dalam lalulintas, biasanya dalam radio mobil menggunakan penalaan dengan pelacak pemancar elektronik otomatis. Dalam perkembangannya digunakan pula pada peralatan rumah yang menggunakan pengendali jarak jauh (remote control). D. TUGAS 1. Bentuk kelompok diskusi yang terdiri dari 3 siswa dalam satu kelompok 2. Siapkan Radio AM. Carilah gelombang siaran radio AM yang ada. Catat di-frekuensi berapa siaran tersebut. 3. Hitunglah berapa frekuensi osilator lokal dari radio tersebut saat menerima siaran yang di maksud ! PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 97 4. Kalau memungkinkan ukur frekuensi osilator radio AM tersebut dengan menggunakan pengukur frekuensi (Frequency Counter). Catat hasilnya. 5. Siapkan radio FM. Carilah salah satu siaran yang ada. Catat frekuensi kerjanya. 6. Hitunglah berapa frekuensi osilator lokal dari radio tersebut saat menerima siaran yang di maksud 1 E. TES FORMATIF 1. Bagian yang membangkitkan sumber gelombang listrik sinusoidal pada penerima radio disebut rangkaian ...... 2. Bagaimana cara mengubah frekuensi osilator LC pada radio penerima ? 3. Jika sebuah Radio AM menerima siaran di frekuensi 950KHz, berapakah frekuensi osilator lokal saat itu ? 4. Sebuah radio AM mempunyai daerah frekuensi penerimaan antara 540KHz – 1600KHz. Berapakah frekuensi osilatornya sehingga bisa menjangkau daerah kerja tersebut? 5. Sebutkan keuntungan menggunakan tuner sintesizer ! Next >