< Previous PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 218 Gambar 12.1. Ilustrasi penggunaan RPU Dari gambar diatas terlihat bagaimana komunikasi terjalin antar anggota komunitas RPU tersebut. Ada yang mempergunakan HT, Base station dan kendaraan yang sedang bergerak. Masing-masing antar mereka bisa berkomunikasi walaupun jaraknya jauh dengan bantuan RPU. Gambaran penggunaan RPU (Repeater) untuk mobil bergerak dan penggunaan frekuensi kerja RPU seperti terlihat dibawah ini. Gambar 12.2. Gambaran penggunaan RPU untuk mobil PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 219 Untuk membangun sebuah RPU dibutuhkan beberapa komponen pendukung, antara lain : 1. Bagian penerima. Dapat berupa HT maupun RIG 2. Bagian Pemancar. Dapat juga dari HT maupun RIG 3. COR (Carrier Operated Relay) 4. Filter (Cavity Filter) 5. Antena 6. Kabel transmisi 7. Power Supply 8. Tower atau tiang antena Sebelum merakit sebuah RPU, alangkah baiknya menentukan dulu frekuensi kerja dari RPU tersebut, baik Input (penerimanya) maupun Output (pemancarnya). Hal ini penting untuk menentukan perangkat yang dipakai. Disini termasuk juga pemilihan band VHF maupun UHF. Sebagai contoh RPU yang dibangun di PPPPTK/VEDC Malang, menggunakan frekuensi kerja 156,900 MHz (sebagai Pemancarnya) dan 159,430 MHz (sebagai penerimanya). Ke dua frekuensi ini memiliki selisih 2,530 MHz, dengan konfigurasi duplek +. Penentuan frekuensi ini juga penting untuk menseting antena nantinya. 1. Bagian penerima Pada bagian penerima di RPU ini menggunakan perangkat RIG Kenwood TM 241. Pemilihan ini didasarkan atas pengalaman bahwa perangkat ini memiliki kepekaan yang tinggi. Sedangkan untuk membangun RPU dibutuhkan perangkat dengan kepekaan (sensitifitas) dan selektifitas yang tinggi. Gambar perangkat TM241SQ seperti gambar dibawah. Gambar 12.3. Rig TM-241 SQ PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 220 2. Bagian Pemancar Pada bagian pemancar di RPU menggunakan perangkat RIG Alinco DR135. Pemilihan perangkat ini didasarkan pada harga yang relatif murah dan daya yang sudah cukup untuk mencakup area jangkauan komunikasi yang diinginkan. Gambar perangkat DR135 seperti berikut. Gambar 12.4. Rig DR-135 3. COR (Carrier Operated Relay) COR merupakan satu perangkat / interface yang penting dalam membangun sebuah RPU. COR berguna untuk menjembatani antara perangkat penerima dan pemancarnya. Suara yang diterima di penerima akan diumpankan ke pemancarnya. Sementara untuk menghidupkan pemancarnya disaat bersamaan ada sinyal masuk ke penerima, menggunakan sinyal carrier dari IF penerima lewat COR yang dimaksud. Contoh rangkaian COR seperti berikut. Gambar 12.5. Rangkaian COR in 513,8V PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 221 4. Filter (Cavity Filter) Filter yang dimaksud disini adalah Cavity Filter, yang berguna untuk menyaring frekuensi yang diinginkan dan menekan atau menghilangkan frekuensi yang tidak diinginkan. Sehingga frekuensi-frekuensi yang diinginkan saja yang dapat melewati filter ini. Dengan kata lain filter ini disebut Band Pass Filter (BPF). Dengan pemasangan filter ini diharapkan frekuensi dari pemancar RPU tidak mengganggu sinyal penerimaan di penerima RPU. Demikian juga sinyal-sinyal liar yang ada di udara tidak mengganggu sinyal penerimaan pada penerima RPU. Bentuk Cavity filter seperti dibawah. Gambar 12.6. Cavity Filter PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 222 Gambar 12.7. Rancangan Cavity Filter Gambar 12.8. Bagian tuning Cavity Filter PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 223 5. Antena Antena berfungsi sebagai perangkat untuk menerima dan memancarkan sinyal RPU. RPU yang umum yang tidak menggunakan duplexer menggunakan 2 buah antena, untuk penerima dan untuk pemancarnya. Hal pokok yang harus diperhatikan dalam memilih antena adalah gain (penguatan) antena, model antena dan matching antena. Gambar dibawah menunjukkan contoh antena yang di pakai untuk RPU. Gambar 12.9. Antena untuk RPU 6. Kabel Transmisi Kabel transmisi adalah kabel yang digunakan untuk menyalurkan sinyal dari antena ke radio penerima, atau sebaliknya menyalurkan sinyal radio dari perangkat pemancar ke antena. Kabel transmisi disini dapat menggunakan kabel RG8 yaitu kabel standar RF yang sudah cukup untuk digunakan dalam membangun RPU. Gambar kabel RG8 seperti dibawah ini. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 224 (a) (b) Gambar 12.10. Contoh kabel RG8 Selain model kabel RG8 seperti diatas, masih banyak model kabel transmisi yang dapat digunakan untuk kabel transmisi repeater. Salah satu contohnya adalah kabel heliax. Kabel heliax ini banyak macamnya, jika dilihat dari diameter / besar kabelnya ada ukuran 4/8”, 5/8”, 7/8”, 1 5/8” dan sebagainya. Kabel heliax ini secara teknis dan spesifikasi lebih baik unjuk kerjanya dibanding dengan kabel koaksial RG8, tentunya harganya juga jauh lebih mahal. Walaupun demikian sudah banyak yang mempergunakan untuk kabel transmisi di RPU (Repeater). Gambar 12.11. Kabel heliax 7. Power Supply Power Supply adalah perangkat yang berfungsi menyediakan sumber daya untuk RPU. Yang perlu diperhatikan di power supply ini adalah tegangan dan arusnya, yang mumpuni untuk men-supply RPU. Biasanya dibutuhkan tegangan power supply 13,8V dengan arus 30A. Ini sudah cukup untuk membuat RPU bekerja dengan maksimal. Gambar power supply seperti berikut. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 225 Gambar 12.12. Power Supply Linier Gambar 12.12 diatas adalah contoh power supply linier, yaitu power supply yang menggunakan transformator untuk penurun tegangan dari 220V-AC. Efisiensi power supply ini rendah, maksimum sekitar 50%. Karena penggunaan RPU yang hampir setiap saat, maka diperlukan suatu power supply yang mempunyai efisiensi yang tinggi. Pilihannya jatuh ke power supply switching. Power supply switching ini menawarkan efisiensi yang tinggi, hampir bisa mencapai 90%. Contoh power supply switching seperti gambar dibawah. Gambar 12.13. Power supply switching PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 226 8. Tower atau Tiang Antena Tower atau tiang antena sangat berperan penting dalam membangun RPU. Semakin tinggi antena dapat di tempatkan, maka semakin jauh juga jangkauan RPU nya. Semakin rendah antena maka jangkauan RPU juga akan semakin terbatas. Dibutuhkan biaya yang besar jika RPU ditempatkan di perkotaan, karena membutuhkan tiang antena yang tinggi. Namun demikian tiang antena juga dapat ditempatkan di atas gedung bertingkat. Gambar 12.14. Contoh tower segitiga PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 227 Radio Pancar Ulang (RPU) terbukti sangat berperan sekali dan sangat besar gunanya untuk berkomunikasi, terutama untuk koordinasi saat ada kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang. Komunikasi akan lebih lancar dan biaya yang murah, karena tidak membutuhkan pulsa sebagaimana jika menggunakan alat komunikasi lain semisal memakai Handphone (HP). Walaupun demikian menggunakan RPU tetap mempunyai kelemahan-kelemahan, antara lain jangkauan yang terbatas, masing-masing anggota harus membawa perangkat komunikasi genggam (HT), keterbatasan sumber daya di HT (baterai) jika digunakan terus-menerus akan cepat habis. Gambar 12.15. Contoh rangkaian kontrol repeater Next >