< Previous135 Tabel 19. Komposisi daging buah pada berbagai tingkat umur No Analisis (dalam 100 g) Buah Muda Buah Setengah Matang Buah Tua 1. Kalori 68,0 kal 180,0 kal 359,0 kal 2. Protein 1,0 g 4,0 g 3,4 g 3. Lemak 0,9 g 13,0 g 34,7 g 4. Karbohidrat 14,0 g 10,0 g 14,0 g 5. Kalsium 17,0 mg 8,0 mg 21,0 mg 6. Fosfor 30,0 mg 35,0 mg 21,0 mg 7. Besi 1,0 mg 1,3 mg 2,0 mg 8. Aktivitas vitamin A 0,0 Iu 10 Iu 0,0 Iu 9. Thiamin 0,0 mg 0,5 mg 0,1 mg 10. Asam askorbat 4,0 mg 4,0 mg 2,0 mg 11. Air 83,3 g 70,0 g 46,9 g 12. Bagian yang dapat dimakan 53,0 g 53,3 g 53,0 g Kandungan yang lengkap pada daging buah kelapa menyebabkan daging buah kelapa dapat diolah menjadi berbagai produk antara lain santan, kopra, minyak kelapa, vco, dan masih banyak lagi. 4) Nira Nira merupakan cairan manis mengandung gula pada konsentrasi 7,5-20,0 % yang terdapat di dalam bunga tanaman aren, kelapa atau lontar yang pucuknya belum membuka dan diperoleh dengan cara penyadapan. Air dalam nira merupakan bagian yang terbesar yaitu antara 75-90 %. Sukrosa merupakan bagian zat padat yang terbesar berkisar antara 12,30-17,40 %. Gula reduksi antara 0,50-1,00 % dan sisanya merupakan senyawa organik serta anorganik. Gula reduksi terdiri dari heksosa, glukosa, dan fruktosa, serta mannosa dalam jumlah yang rendah sekali. Bahan organik terdiri dari karbohidrat (tidak termasuk gula), protein, asam organik, asam amino, zat warna, dan lemak. Sedangkan bahan anorganik terdiri dari garam mineral. Nira kelapa yang digunakan untuk gula harus memiliki kualitas yang baik dan masih segar yaitu memiliki rasa manis, berbau harum, tidberwarna (bening), derajat keasaman (pH) berkisar 6-7, dan kontegula reduksinya relatif rendah. Nira yang kurang baik mudah menjadirusak, aroma dan rasanya kecut, serta akan menghasilkan gula keyang mudah lengket. Komposisi bahan yang terdapat pada nira seperti pada tabel 20 berikut ini. Tabel 20. Komposisi bahan nira No Komposisi bahan Kadar (%) 1 Total padatan 15,20 – 19,70 2 Sukrosa 12,30 – 17,40 3 Abu 0,11 – 0,41 4 Protein 0,23 – 0,32 5 Vitamin C 16,00 – 30,00 5) Kelapa sawit Kelapa sawit merupakan produk unggulan Indonesia. Minyak sawit yang diproduksi Indonesia merupakan jumlah terbesar di dunia pada tahun 2011 dimana produksi minyak sawit mencapai 47 % dari produksi dunia. Minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) merupakan hasil pengolahan dari tandan buah segar kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang berasal dari afrika termasuk keluarga palmae dan diklasifikasikan dalam jenis Elaeis 137 guineensis. Bagian yang menghasilkan dari tanaman kelapa sawit adalah buahnya. Buah kelapa sawit tergabung dalam satu tandan yang biasanya disebut tandan buah segar. Berat tandan buah segar dapat mencapai 25-30 kg bahkan dapat mencapai 40 kg tergantung dari peraatan dan pemupukan. Satu tandan buah segar tediri dari 200-600 buah dan masing-masing buah memiliki berat antara 20-35 gram. Morfologi buah sawit terdiri dari jaringan kulit tipis di bagian terluar (exocarp), daging buah (mesocarp), cangkang keras (endocarp/shell) dan kernel (inti sawit). Daging buah diolah akan menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) dan kernel atau inti akan menghasilkan Kernel Palm Oil (KPO). Gambar 57. Morfologi kelapa sawit (arieyoedo.blogspot.com) Umumnya buah sawit akan matang 5-6 bulan setelah penyerbukan dan warnanya berubah menjadi orange. Berat tandan dan ukuran buah bervariasi tergantung umur tanaman, kesuburan tanah dan pemeliharaan . 138 Gambar 58. Macam-macam buah sawit berdasarkan tingkat kematangannya (membangunkebunkelapasawit.webs.com) Kelapa sawit terdiri dari beberapa jenis yaitu dura, psifera, dan tenera. Biasanya dura dan tenera digunakan sebagai induk dengan menyilangkan kedua jenis tersebut. Biasanya dura digunakan sebagai induk betina, sedangkan tenera digunakan sebagai induk jantan. Persilangan antara dua jenis tersebut akan menghasilkan jenis baru yaitu psifera. 139 Gambar 59. Macam-macam jenis kelapa sawit (membangunkebunkelapasawit.webs.com) Karakteristik dari ketiga jenis kelapa sawit disajikan pada tabel 21. Tabel 21. Karakteristik kelapa sawit jenis Dura, Psifera, dan Tenera Dura Psifera Tenera Ketebalan cangkang (mm) 2 – 5 mm Tidak ada 1 – 2,5 mm % cangkang/buah 20 – 50 % - 3 – 20 % % mesocarp/daging buah 20 – 65 % 92 – 97 % 60 – 90 % % inti buah 4 – 20 % 3 – 8 % 3 – 15 % Kadar minyak Rendah Tinggi Sedang 6) Kacang mete Kacang mete merupakan hasil pertanian yang diperoleh dari buah tanaman jambu monyet. Di Indonesia, tanaman jambu monyet juga dikenal sebagai jambu mede atau mete merupakan tanaman yang berasal dari Brasil dan merupakan jenis tanaman Anacardiaceae. Secara 140 botani tanaman ini bukan merupakan anggota jambu-jambuan maupun kacang-kacangan namun lebih dekat kekerabatannya dengan mangga. Buah jambu monyet terdiri dari dua bagian yaitu buah sejati (gelondong mete) dan buah semu (tangkai buah yang membengkak menyerupai jambu air). Ukuran panjang gelondong antara 2,5-3,5 cm dengan lebar kurang lebih 2 cm dan memiliki kulit setebal 1-1,5 mm. Kulit atau cangkang mengeluarkan getah yang memiliki kandungan urushiol yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Kacang mete merupakan olahan dari gelondong buah yang terdiri dari dua keping biji berwarna putih. Gambar 60. Pemanenan buah jambu mete (budidayamenjanjikan.blogspot.com) Pemetikan atau pemanenan buah dilakukan ketika buah telah masak optimum. Buah yang belum masak jika dipetik akan menghasilkan biji yang mengkerut, cita rasa kurang lezat dan kulit sukar untuk dikupas. Ciri-ciri buah yang telah masak atau tua adalah : a) Warna kulit buah semu menjadi kuning, orange, atau merah tergantung pada jenisnya. b) Ukuran buah semu lebih besar dari buah sejati. c) Tekstur daging buah semu lunak, rasanya asam agak manis, berair dan aroma buahnya mirip strowberi. d) Warna gelondong menjadi coklat keabu-abuan dan mengkilat. b. Proses Pengolahan Produk 1) Proses Pengolahan Proses pengolahan suatu produk merupakan suatu kegiatan yang lazim untuk dilakukan. Diversifikasi produk merupakan salah satu alasan dilakukannya proses pengolahan. Dengan bahan baku yang sama, dengan tahapan proses yang berbeda akan menghasilkan produk yang berbeda. Tidak terkecuali dengan hasil perkebunan tanaman tahunan yang umumnya jumlah produksinya cukup besar. Ketika jumlah produksi besar, kecenderungan yang terjadi adalah terjadinya penurunan harga. Untuk itu selain menghasilkan produk yang berbeda, pengolahan juga dapat meningkatkan nilai dari hasil perkebtanaman tahunan. a) Pengolahan Karet Ada beberapa macam karet alam yang dikenal, diantaranya merupakan bahan olahan baik jadi maupun setengah jadi. Beberapa karet olahan tersebut antara lain Bahan olah karet (sheetsmokedcrepe, thin brown crepe remills, thick blanket crepe ambers, flat bark Amati dan catat produk hasil pengolahan tanaman tahunan di sekitar anda! Diskusikan dengan kelompok anda bagaimana prinsip dasar dari proses pengolahan produk yang telah anda amati serta faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengolahan! Buatlah diagram alir dari salah satu produk tersebut di atas! 142 crepe, dan off crepe), Lateks pekat, Karet bongkah atau block rubber, Karet spesifikasi teknis atau crumb rubber, Karet siap olah atau tyre rubber, Karet reklim atau reclaimed rubber Bahan olah karet Bahan olah karet adalah lateks kebun serta gumpalan lateks kebun yang diperoleh dari pohon karet Hevea brasiliensis. Bahan olah karet merupakan bahan olah karet rakyat karena biasanya diperoleh dari petani yang mengusahakan kebun karet. Menurut pengolahannya, bahan karet dibagi menjadi 4 macam yaitu lateks kebun, sheet angin, slab tipis, dan lumps segar. o Lateks kebun Lateks kebun adalah cairan getah yang diperoleh dari bidang sadap pohon karet. Cairan getah ini belum mengalami penggumpalan baik dengan tambahan atau tanpa bahan pemantap(zat koagulan). Syarat yang harus dipenuhi lateks yang baik adalah : - Disaring dengan saringan berukuran 40 mesh. - Tidak ada kotoran atau benda lain seperti kayu atau daun. - Tidak bercampur dengan bubur lateks, air ataupun serum lateks - Warna putih dan berbau karet segar - Lateks kebun mutu 1 memiliki kadar karet kering 28 % dan lateks kebun mutu 2 mempunyai kadart karet kering 20 %. 143 o Sheet angin Sheet angin adalah bahan olah karet yang terbuat dari karet yang telah disaring dan digumpalkan dengan menggunakan asam semut, berupa karet sheet telah digiling tetapi belum jadi. Syarat sheet angin yang baik adalah : - Gumpalan lateks telah dikeluarkan airnya dengan cara digiling. - Menggunakan gilingan kembang sebagai gilingan akhir. - Kotoran tidak terlihat. - Tidak boleh terkena cahaya matahari ketika disimpan. - Sheet angin mutu 1 mempunyai kadar karet kering 90 % dan sheet angin mutu 2 mempunyai kadar karet kering 80 %. - Ketebalan sheet angin mutu 1 adalah 3 cm dan sheet angin mutu 2 adalah 5 cm. o Slab tipis Slab tipis adalah bahan olah karet yang terbuat dari lateks yang telah digumpalkan dengan menggunakan asam semut. Syarat slab tipis adalah : - Tidak terdapat campuran gumpalan yang segar. - Air atau serum telah dikeluarkan baik dengan digiling atau dikempa. - Tidak ada kotoran. - Tidak terkena cahaya matahari atau tidak terendam air ketika disimpan. - Slab tipis mutu 1 memiliki kadar karet kering 70 % dan slab tipis mutu 2 memiliki kadar air 60 %. - Tingkat ketebalan mutu 1 adalah 30 mm dan mutu 2 adalah 40 mm. 144 o Lump segar Lump segar adalah bahan olah karet yang bukan berasal dari gumpalan lateks kebun yang terjadi secara alamiah dalam mangkuk penampung. Syarat lump yang baik yaitu : - Tidak terlihat kotoran. - Selama penyimpanan tidak boleh terkena sinar matahari atau terendam air. - Lump segar mutu 1 memiliki kadar karet kering 60 % dan lump segar mutu 2 memiliki kadar karet kering 50 %. - Tingkat ketebalan mutu 1 adalah 40 mm dan mutu 2 adalah 60 mm. Karet alam konvensional Karet alam konvensional pada dasarnya hanya terdiri dari 2 golongan yaitu sheet dan crepe. Karet alam konvensional digolongkan ke dalam beberapa golongan mutu. Hal ini mengacu dari buku green book yang dikeluarkan oleh International Rubber Quality and Packing Conference (IRQPC). Buku ini merupakan pedoman pokok yang digunakan oleh para produsen karet alam konvensional seluruh dunia. o Ribbed smoked sheet Ribbed smoked sheet atau RSS merupakan jenis karet berupa lembaran sheet yang mengalami pengasapan dengan baik. Secara umum persyaratan RSS ini adalah karet yang dihasilkan benar-benar kering, bersih, kuat, bagus dan pengasapan merata. Cacat, noda, karat, melepuh atau tercampur pasir atau benda kotor yang lain tidak boleh ada. Jenis ini juga tidak boleh ada garis-garis bekas oksidasi, sheet lembek, suhu pengeringan yang terlampau tinggi, Next >