< Previous Page | 41 Profil garis Profil permukaan Kesejajaran Ketegak lurusan Ketirusan Posisi Konsentrisitas dan koaksialitas Kesimetrisan Putar tunggal Putar total Persyaratan toleransi dinyatakan dalam sebuah kotak, yang dibagi dalam satu atau lebih ruang. Dalam urutan kiri ke kanan, ruang-ruang berisi (lihat gambar dibawah).  Lambang dari sifat yang akan diberi toleransi  Nilai toleransi dalam satuan yang dipakai untuk ukuran Linier. Nilai ini didahului oleh tanda Ø bila daerah toleransinya berbentuk bulat, atau silinder atau oleh “bola Ø” bila daerah toleransinya berupa bola. Page | 42  Bila perlu, huruf atau huruf-huruf yang menunjukkan elemen dasar atau elemen-elemen dasar (gbr. Kotak elemen toleransi dengan elemen-elemen dasar dan gbr. Perincian dari dua sifat toleransi).  Bila diperlukan untuk memperinci lebih dari satu sifat toleransi untuk sebuah elemen, perincian toleransinya harus diberikan dalam kotak-kotak referensinya yang ditumpuk seperti gbr. Perincian dari dua sifat toleransi. Kotak toleransi Kotak toleransi dengan elemen dasar Kotak toleransi dengan elemen-elemen dasar Perincian dari dua sifat toleransi Kotak toleransi dihubungkan pada elemen yang diberi toleransi oleh sebuah garis penunjuk, yang berakhir dengan sebuah panah, sebagai berikut :  Pada garis gambar pada elemen atau perpanjangannya (tetapi harus dipisahkan dengan jelas dari garis ukur), bila toleransinya menyangkut garis atau bidang itu sendiri (gbr. Penunjukan elemen-elemen yang diberi toleransi dan gbr. Penunjukan elemen yang diberi toleransi).  Pada garis ukur, bila toleransinya menyangkut garis sumbu atau bidang meridian, yang ditentukan oleh elemen yang diberi ukuran. (gbr. Penunjukan yang diberi toleransi (I), (II), dan bid. Meridian yang diberi toleransi).  Pada sumbu, bila toleransinya menyangkut sumbu bidang meridian dari semua elemen yang sama dengan sumbu atau bidang meridian (gbr. Penunjukan yang - 0.1 A - // B 0.06 // 0.01 Ø 0.1 C B A Page | 43 diberi toleransi (III), penunjukan sumbu bersama yang diberi toleransi dan penunjukan sumbu bersama yang diberi toleransi (II)). Bilamana sebuah toleransi akan diterapkan pada kontur dari elemen silindris atau simetris, atau pada sumbu atau bidang meridian, tergantung dari persyaratan fungsionalnya. Penunjukan elemen-elemen yang Penunjukan elemen yang diberi toleransi diberi toleransi Penunjukan yang diberi toleransi (I) Penunjukan yang diberi toleransi (II) Penunjukan bidang meridian yang Penunjukan sumbu yang diberi toleransi diberi toleransi (III) Page | 44 Penunjukan sumbu bersama yang Penunjukan sumbu bersama yang diberi toleransi diberi toleransi (II) Bila sebuah elemen yang diberi toleransi menyangkut sebuah dasar, maka hal ini pada umumnya diperlihatkan dengan huruf-huruf besar. Huruf yang sama yang menentukan dasar diulang dalam kotak toleransi. Untuk menunjukkan dasar sebuah huruf besar di dalam kotak referensi, dihubungkan ke segitiga dasar. Bentuk segitiga adalah siku-siku dan dihitamkan, sudut siku-siku dihubungkan dengan sebuah garis, dan sisi miringnya menempel pada elemen dasar. (gbr. Kotak dasar dan segitiga dasar (I), (II)). Kotak dasar dan segitiga dasar (I) Kotak dasar dan segitiga dasar (II) Penunjukan elemen-elemen dasar Penunjukan sebuah sumbu dasar A A A B A A B A Page | 45 Penunjukan sumbu-sumbu dasar Penunjukan bidang tengah dasar Segitiga dasar dengan huruf besar ditempatkan :  Pada garis gambar atau perpanjangannya (tetapi harus dipisahkan dengan jelas dari garis ukur), bilamana dasar ini adalah garis atau bidang itu sendiri (gbr. Penunjukan elemen-elemen dasar)  Sebagai perpanjangan dari garis ukur, bilamana elemen dasar adalah sumbu atau bidang meridian, yang ditentukan oleh elemen yang diberi ukuran demikian (gbr. Penunjukan sumbu dasar dan bidang tengah dasar).  Bilamana ruang untuk dua panah tidak mencukupi maka salah satu panah dapat diganti dengan segitiga dasar (gbr. Penunjukan sumbu-sumbu dasar), pada sumbu atau bidang meridian tersebut (gbr. Penunjukan sumbu bersama dasar).  Bila kotak toleransi dapat dihubungkan secara jelas dan mudah dengan elemen dasar oleh sebuah garis penunjuk, huruf dasarnya dapat dibuang (gbr. Penunjukan elemen dasar yang dihubungkan pada kotak toleransi (I), dan kotak toleransi (II)).  Sebuah dasar tunggal diperinci oleh sebuah huruf besar (gbr. Penunjukan elemen dasar tunggal dalam kotak toleransi), sebuah dasar bersama yang dibentuk oleh dua elemen dasar, diperinci oleh dua huruf besar, yang dipisahkan oleh sebuah tanda penghubung (gbr. Penunjukan sebuah dasar bersama).  Bilamana urutan dari dua elemen dasar atau lebih itu penting, penunjukannya harus seperti pada gbr. Penunjukan priorotas dari elemen dasar, dimana urutan dari kiri ke kanan menunjukkan tingkatan prioritasnya.  Bilamana urutan tersebut tidak penting penunjukannya harus seperti gbr. Penunjukan elemen dasar tanpa prioritas. Page | 46  Elemen yang memenuhi syarat didalam daerah toleransi penunjukannya, harus ditulis dekat kotak toleransi, dan boleh dihubungkan dengan garis penunjuk (gbr. Penunjukan elemen yang memenuhi syarat).  Bila toleransinya diterapkan pada panjang tertentu, yang terletak dimana saja, nilai panjang ini harus ditambahkan dibelakang nilai toleransi, dan dipisahkan oleh sebuah garis miring. Penunjukan sumbu bersama dasar Penunjukan elemen dasar yang dihubungkan pada kotak toleransi (I)  Dalam hal sebuah bidang, dipergunakan penunjukan yang sama. Ini berarti toleransinya, berlaku untuk semua garis dengan panjang tertentu dalam segala posisi dan segala arah (gbr. Toleransi diterapkan pada panjang tertentu). Penunjukan elemen dasar yang dihubungkan Penunjukan sebuah elemen dasardihubungkan pada kotak toleransi tunggal dalam kotak toleransi A // 0.2 0.2 // A A-B A B C Page | 47 Penunjukan sebuah dasar bersama Penunjukan prioritas dari elemen dasar Penunjukan elemen dasar tanpa prioritas Penunjukan elemen yang memenuhi syarat  Bila toleransinya lebih kecil dari jenis yang sama ditambahkan pada toleransi, pada seluruh elemen, tetapi dibatasi pada panjang terbatas, toleransi yang dibatasi harus dinyatakan di dalam ruang bawah (gbr. Toleransi yang lebih kecil diterapkan pada panjang tertentu).  Bila toleransi diterapkan pada bagian terbatas, dari elemen saja. Penunjukannya harus seperti pada gambar toleransi yang diterapkan pada sebuah bagian terbatas. Toleransi diterapkan pada panjang tertentu A-B // 0.1 A 0.3 // 0.1 A // 0.011100 B // 0.1 Page | 48 Toleransi yang lebih kecil diterapkan Toleransi yang diterapkan pada pada panjang tertentu sebuah bagian terbatas Bilamana toleransi posisi, profil atau sudut ditentukan untuk sebuah elemen, ukuran-ukuran yang menentukan posisi, profil atau sudut teoritis tepat, tidak boleh diberi toleransi. Ukuran demikian diletakkan dalam sebuah rangka persegi, sebagai berikut. Ukuran bagian yang sebenarnya bersangkutan, hanya tunduk pada toleransi posisi, bentuk atau sudut, dan ditentukan dalam kotak toleransi (gbr. Ukuran teoritis tepat dengan toleransi posisi dan gbr. Ukuran teoritis tepat dengan toleransi). Ukuran teoritis tepat dengan toleransi posisi Ukuran teoritis tepat dengan toleransi Dalam beberapa hal, toleransi posisi, sejajar, tegak lurus, sudut, koaksial atau simetris harus diterapkan tidak pada elemen itu sendiri, tetapi pada proyeksi luarnya (gbr. Daerah toleransi posisi yang diproyeksikan dan gbr. Daerah toleransi simetris yang diproyeksikan). Jikalau toleransinya dipakai untuk elemen itu sendiri maupun untuk proyeksi luarnya, maka hal ini dapat dinyatakan seperti pada gambar 3.38. Page | 49 Daerah toleransi posisi yang diproyeksikan Daerah toleransi simetris yang diproyeksikan Daerah toleransi simetris yang diproyeksikan; diterapkan juga pada elemen itu sendiri Prinsip Bahan Maksimum Pada keadaan normal tidak ada hubungan antara toleransi Linier/ toleransi ukuran dan toleransi geometrik. Tetapi bilamana hal ini mungkin terjadi tanpa mengganggu fungsi yang diperlukan, akan menjadi lebih mudah untuk membuat bagian tersebut sesuai dengan gamabar secara ekonomis. Ada beberapa konsep Page | 50 yang menghubungkan toleransi ukuran dan toleransi geometrik, tetapi prinsip kondisi bahan maksimum telah dipergunakan sejak lama. Oleh karena itu ISO / TC 10 telah menerima prinsip ini, dan menghasilkan standar ISO 1101 / II. Penggunaan prinsip ini membuat bagian tanpa mengganggu perakitannya atau persyaratan fungsionalnya, dimana terdapat ketergantungan timbal balik dari ukuran, bentuk, orientasi dan atau lokasi. a. Definisi Prinsip Bahan Maksimum Prinsip bahan maksimum adalah suatu prinsip memberi toleransi, yang memperhitungkan ketergantungan timbal balik dari toleransi ukuran dan toleransi bentuk, orientasi dan atau lokasi, dan mengijinkan penambahan toleransi geometrik bila elemen dari suatu bagian tertentu menyimpang dari kondisi bahan maksimumnya. Toleransi tambahan ini diperbolehkan asal saja bila kondisi sebenarnya dari batas-batas maksimum dan minimum tidak dilanggar. b. Keuntungan-keuntungan Prinsip Bahan Maksimum  Prinsip bahan maksimum bila sesuai dengan ketentuan di atas, dapat dipakai, harus dinyatakan dalam gambar penunjukan ini menghilangkan ketidak pastian dari bagian yang sebenarnya dapat memenuhi persyaratan yang tidak perlu.  Penggunaan prinsip-prinsip ini berlaku karena berikut ini : susunan bebas dari komponen-komponen tergantung dari akibat gabungan dari ukuran sebenarnya setempat dan penyimpangan bentuk, orientasi dan atau lokasi dari elemen yang berpasangan. Kelonggaran (clearance) minimum untuk susunan dapat terjadi bila elemen-elemen berada pada ukuran bahan maksimum dan terdapat penyimpangan bentuk orientasi dan lokasi yang diizinkan dan paling merugikan. Bagaimanapun juga, akan terdapat kelonggaran yang lebih besar untuk susunan, bila pasangan ukuran dari elemen-elemen ini tidak berada pada ukuran bahan maksimumnya dan bila Next >