< Previous83 Roda gerinda dibiarkan bergulir kekiri dan kekanan, tunggu hingga berhenti dengan sendirinya. Posisi ini berarti bagian terberat ada pada bagian bawah (pusat grafitasi) Gambar 2.57. Posisi terberat roda gerinda terletak pada bagian bawah (pusat grafitasi) Roda gerinda pada bagian atas ditandai dengan kapur (berlawanan arah dengan pusat gravitasi). Gambar 2.58. Penandaan roda gerinda Salah satu bobot penyetimbang dipasang dan dikencangkan searah dengan tanda kapur. Selama penyetimbangan berlangsung, posisi bobot jangan dirubah/digeser. 84 Gambar 2.59. Pemasangan satu bobot peyetimbang Dua bobot penyetimbang lainnya dipasang dekat dengan pusat gravitasi dan masing-masing mempunyai jarak yang sama dengan bobot penyetimbang yang pertama. Gambar 2.60. Pemasangan bobot peyetimbang dua lainnya Roda gerinda ditempatkan kembali pada posisi tengah jalur gerinda, dan putar 90° searah jarum jam dan lepaskan dari pegangan sampai berhenti dengan sendirinya. Gambar 2.61. Mengatur posisi roda gerinda pada posisi tengah jalur gerinda 85 Jika roda gerinda kembali pada posisi pertama, dua bobot penyetimbang harus diatur mendekati bobot penyetimbang pertama. Gambar 2.62. Mengatur posisi roda bobot penyetimbang Sebaliknya jika roda gerinda bergulir berlawanan arah dengan posisi pertama (tanda kapur dibawah), dua bobot penyetimbang harus digeser menjahui bobot penyetimbang pertama. Gambar 2.63. Mengatur bobot peyetimbang Jika roda gerinda dapat berhenti pada posisi dimana saja. Dengan demikian roda gerinda disebut setimbang. Gambar 2.64. Posisi roda gerinda setimbang 86 l. Pemeriksaan Roda Gerinda Roda gerinda adalah salah satu alat yang rawan terhadap kerusakan akibat terjadinya benturan. Akibat kesalahan proses pembuatan atau pengangkutan dan penyimpanan roda gerinda yang tidak hati-hati, kemungkinan bisa saja terjadi rusak/retak. Jika roda gerinda yang retak tetap digunakan, pada saat mendapat beban pemakanan roda gerinda tersebut mudah pecah yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan benda kerja yang sedang dikerjakan, termasuk membahayakan operator akibat loncatan serpihan/pecahan roda gerinda. Maka dari itu, roda gerinda sebelum digunakan harus diperiksa dari keretakan dengan cara sebagai berikut: 1) Pemeriksaan Roda Gerinda Dengan Cara Diletakan Pada Lantai Pemeriksaan roda gerinda dengan cara diletakan pada lantai atau landasan yang keras, caranya dengan memukul secara perlahan menggunakan sejenis tangkai obeng dari bahan plastik. Lokasi atau titik-titik yang harus diperiksa pada setiap jarak sekitar 45 seperti terlihat pada (Gambar 2.65). Roda gerinda yang tidak retak jika dipukul suaranya lebih nyaring dibandingkan dengan roda gerinda yang retak. Gambar 2.65. Pemeriksaan roda gerinda dengan cara diletakan pada lantai 87 2) Pemeriksaan roda gerinda dengan cara ditahan dengan tangan Pemeriksaan roda gerinda dengan cara ditahan dengan tangan (digantung atau dipegang pada lubang roda gerinda) – (Gambar 2.66), caranya dengan memukul secara perlahan dengan menggunkan sejenis tangkai obeng atau palu dari bahan plastic atau. Roda gerinda yang perekatnya menggunakan keramik dan silikat, jika kondisinya tidak retak akan berbunyi nyaring dan jika kondisinya retak tidak akan berbunyi nyaring sehingga tidak layak untuk digunakan. Gambar 2.66. Pemeriksaan roda gerinda m. Pemasangan Roda Gerinda Roda gerinda harus terpasang kuat dan aman pada spindel mesin (Gambar 2.67) . Oleh karena itu paking kertas yang sudah terpasang pada kedua sisi roda gerinda baru jangan sampai dilepas, bahkan jika tidak ada harus dibuat baru dengan jenis yang serupa. Paking ini berfungsi sebagai peredam dan perapat antara roda gerinda dengan flens (flange). 88 Gambar 2.67. Pengikatan roda gerinda pada spindel mesin 3. Rangkuman Bagian roda gerinda : butiran pemotong (abrasive), perekat (bond) Struktur roda gerinda ditentukan oleh besar kecilnya volume pori-pori yang terdapat diantara butiran pemotong : struktur terbuka, struktur sedang, struktur padat. Bentuk geometris roda gerinda standar : lurus (straight wheels), silinder (cylinder wheels), tirus satu sisi (tappered one side wheel), tirus dua sisi (tappered two side wheel), pengurangan satu sisi (recessed one side wheels), pengurangan dua sisi (recessed two side wheel), mangkuk lurus (straight cup wheels), mangkuk kerucut (tapper wheels), piring (dish wheels), gergaji/piring radius (saw gummer/sauser wheels), tanpa senter (centerlees grinding wheels), dalam (internal grinding wheels), bentuk khusus Pada setiap roda gerinda terdapat suatu standar penandaan untuk menentukan identitas sebuah batu gerinda. Identitas ini ditulisakan pada kertas label yang ditempelkan pada sisi roda gerinda atau cara lain yang berupa huruf atau angka. Pengasahan/dresing roda gerinda bertujuan untuk mempertahankan/ mengkondisikan roda gerinda agar tajam kembali akibat dari terjadinya 89 loading dan glazing. Loading adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh kotoran yang menutupi sisi butiran pemotong dan glazing adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh ausnya sisi potong butiran pemotong Untuk mendapatkan hasil penggerindaan yang baik, pemasang roda gerinda harus setimbang (balance). 4. Tugas a. Buat rangkuman dengan singkat, terkait materi roda gerinda untuk penggerindaan datar. b. Jelaskan dengan singkat, jika penggerindaan datar menggunakan roda gerinda tidak sesuai spesifikasi. 5. Tes Formatif a. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian roda gerinda b. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis struktur roda gerinda c. Jelaskan bagaimana cara penandaan roda gerinda d. Jelaskan bagaimana cara pengasahan dan pembentukan roda gerinda e. Jelaskan langkah-langkah pemasangan roda gerinda f. Jelaskan langkah-langkah menyetimbangkan roda gerinda 90 D. Kegiatan Belajar 3 - Parameter Pemotongan Pada Mesin Gerinda Datar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta didik dapat: a. Menghitung kecepatan keliling roda gerinda pada proses penggerindaan datar b. Menerapakan kecepatan keliling roda gerinda pada proses penggerindaan datar c. Menghitung putaran mesin (Revolotion permenit – Rpm) pada proses penggerindaan datar d. Menerapkan putaran mesin (Revolotion permenit – Rpm) pada proses penggerindaan datar e. Menghitung waktu pemesinan pada proses penggerindaan datar f. Menerapakan waktu pemesinan pada proses penggerindaan datar 2. Uraian Materi Sebelum mempelajari materi parameter pemotongan pada mesin gerinda datar, lakukan kegiatan sebagai berikut: Pengamatan: Silahkan anda mengamati beberapa kegiatan proses peggerindaan pada mesin gerinda datar (Gambar 3.1) atau objek lain sejenis disekitar anda. Pada saat melakukan proses penggerindaan seperti yang anda lihat, untuk dapat menggerinda permukaan benda kerja dengan baik sesuai tuntutan pekerjaan, selain harus menggunakan spesifikasi roda gerinda yang sesuai fakktor lainnya adalah penetapan parameter pemotongan yang digunakan pada saat proses penggerindaan datar. Sebutkan parameter pemotongan apa saja diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut dan jelaskan bagaimana cara menghitungnya. 91 Gambar 3.1. Proses pnggerindaan datar pada mesin gerinda datar Menanya: Apabila anda mengalami kesulitan dalam memahami tentang apa saja parameter pemotongan yang diperlukan pada proses penggerindaan datar dan cara menghitungnya, bertanyalah/berdiskusi atau berkomentar kepada sasama teman atau guru yang sedang membimbing anda. Mengekplorasi: Kumpulkan data secara individu atau kelompok, terkait parameter pemotongan pada mesin bubut melalui: benda konkrit, dokumen, buku sumber, atau hasil eksperimen. Mengasosiasi: Setelah anda memilki data dan menemukan jawabannya, selanjutnya jelaskan bagaimana cara menerapkan pada proses pemebubutan. 92 Mengkomunikasikan: Presentasikan hasil pengumpulan data-data anda, terkait parameter pemotongan pada mesin bubut, dan selanjutnya buat laporannya. PARAMETER PEMOTONGAN PADA MESIN GERINDA DATAR Yang dimaksud dengan parameter pemotongan pada mesin gerinda datar adalah, informasi berupa dasar-dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabel yang medasari teknologi proses pemotongan/penyayatan pada mesin gerinda datar. Parameter pemotongan pada mesin gerinda datar diantaranya: kecepatan keliling roda gerinda (peripheral operating speed - POS), kecepatan putar mesin (Revolotion Permenit - Rpm), dan waktu proses pemesinannya. a. Kecepatan Keliling Roda Gerinda (Peripheral operating speed - POS) Kecepatan keliling roda gerinda disesuaikan dengan tingkat kekerasan atau jenis perekat. Kecepatan keliling terlalu rendah membuat butiran mudah lepas, dan sebaliknya jika kecepatan keliling terlalu tinggi akan terlihat proses penggerindaan seperti keras sehingga akan berakibat roda gerinda mudah pecah. Kecepatan keliling roda (POS) roda gerinda dapat dihitung dengan rumus: kMeter/deti60 . 1000.d πn x POS Keterangan: POS = Peripheral operating speed atau kecepatan keliling roda gerinda dalam satuan meter/detik n = Kecepatan putar roda gerinda/menit (Rpm) d = Diameter roda gerinda dalam satuan milimeter 60 = Konversi satuan menit ke detik 1000 = Konversi satuan meter ke millimeter Next >