< Previous103 Waktu Pemesinan Gerinda Datar Dengan Pergeseran Meja Yang dimaksud waktu pemesinan gerinda datar dengan pergeseran meja adalah, waktu yang dibutuhkan oleh mesin untuk menyelesaikan proses penggerindaan datar dengan pergeseran meja kesamping. Waktu pemesinan gerinda datar dengan pergeseran meja (t) dapat dihitung dengan menggunakan rumus: f . 1000 . F.i C . L . 2tm Keterangan: L = panjang penggerindaan datar (mm) = la + lu la = Jarak bebas awal = (15+1/2. D) mm lu = Jarak bebas akhir = (15+1/2. D) mm C = Panjang langkah penggrindaan datar gerak melintang (lebar penggerindaan) = A + {2(2/3 . b)} = A + (4/3 . b) mm A = lebar benda kerja (mm) b = lebar roda gerinda i = jumlah pemakanan F = kecepatan gerak meja (m/menit) f = pemakanan menyamping (mm/langkah) 4. Tugas a. Buat rangkuman dengan ringkat terkait materi parameter pemesinan gerinda datar b. Jelaskan dengan singkat, jika proses penggerindaan datar tidak menggunkan parameter pemotongan sesuai ketentuan. 5. Test Formatif a. Sebuah roda gerinda berdiameter 280 mm mempunyai kecepatan putar 2000 rpm, hitung kecepatan keliling roda gerindanya! 104 b. Sebuah roda gerinda berdiameter (d) 180 mm, akan digunakan dengan kecepatan keliling (POS) sebesar 28 meter/det. Hitung berapa kecepatan putar roda gerinda tersebut! c. Sebuah benda kerja berbentuk balok persegi panjang memilki ukuran panjang (l) 360 mm, akan digerinda datar dengan roda gerinda berdiameter 300 mm. Hitung panjang langkah penggerindaan datar gerak memanjangnya! d. Sebuah benda kerja berbentuk balok persegi panjang memilki ukuran lebar (A)= 180 mm, akan dilakukan penggrindaan datar dengan lebar roda gerinda (b)= 20 mm. Hitung panjang langkah penggerindaan datar gerak melintangnya!. e. Sebuah benda kerja berbentuk persegi panjang memilki ukuran panjang (l) 320 mm dan lebarnya 16 mm, akan dilakukan penggerindaan datar tanpa pergeseran meja dengan diameter roda gerinda (d) 250 mm, jumlah pemakanan (i) 6 kali dan kecepatan gerak meja 4 meter/menit. Hitung waktu pemesinannya!. f. Sebuah benda kerja berbentuk persegi panjang memilki ukuran panjang (l) 200 mm dan lebarnya (A) 100 mm, akan dilakukan penggerindaan datar dengan pergeseran meja. Menggunakn diameter roda gerinda (d) 240 mm dan lebarnya (b) 22 mm, jumlah pemakanan (i) 6 kali, kecepatan gerak meja (F) 4 meter/menit dan pemakanan menyamping (f) 14 mm. Hitung waktu pemesinannya!. 105 E. Kegiatan Belajar 4 – Teknik Pengerindaan Datar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya, pengumpulan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta didik dapat: a. Mengikat benda kerja pada mesin gerinda datar sesuai SOP b. Menggerinda rata siku dan sejajar pada mesin gerinda datar sesuai SOP c. Menggerinda miring pada mesin gerinda datar sesuai SOP d. Menggerinda alur pada mesin gerinda datar sesuai SOP e. Menggerinda profil pada mesin gerinda datar sesuai SOP f. Menerapkan K3L pada proses penggerindaan datar sesuai SOP 2. Uraian Materi Sebelum mempelajari materi proses penggerindaan pada mesin gerinda datar, lakukan kegiatan sebagai berikut: Pengamatan: Silahkan anda mengamati kegiatan proses penggerindaan pada mesin gerinda datar (Gambar 3.1) atau objek lain sejenis disekitar anda. Pada saat melakukan proses penggerindaan seperti yang anda lihat, tentunya untuk dapat melakukan sesuai ketentuan yang berlaku perlu menguasai berbagai macam teknik peggerindaan. Sebutkan beberapa teknik penggerindaan dengan mesin gerinda datar dan jelaskan bagaimana prosesnya. 106 Gambar 3.1. Bebagai proses penggerindaan dengan mesin gerinda datar Menanya: Apabila anda mengalami kesulitan dalam menjawab tugas diatas, bertanyalah/ berdiskusi/ berkomentar kepada sasama teman atau guru yang sedang membimbing anda. Mengekplorasi: Kumpulkan data secara individu atau kelompok, terkait tugas tersebut melalui: benda konkrit, dokumen, buku sumber, atau hasil eksperimen. Mengasosiasi: Setelah anda memilki data dan menemukan jawabannya, selanjutnya jelaskan bagaimana cara menerapkan pada proses penggerindaan dengan mesin gerinda datar. Mengkomunikasikan: Presentasikan hasil pengumpulan data-data anda, terkait parameter pemotongan pada mesin gerinda datar, dan selanjutnya buat laporannya 107 TEKNIK PENGERINDAAN DATAR Yang dimaksud teknik penggerindaan datar adalah, bagaimana cara melakukan berbagai macam proses penggerindaan datar dengan mesin gerinda datar yang dilakukan dengan menggunakan prosedur dan tata cara yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori pendukung yang disertai penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L), a. Teknik Pengikatan Benda Kerja Teknik pengikatan benda kerja pada proses penggerindaan datar dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: Pengikatan benda kerja dengan meja magnetik Pengikatan benda kerja dengan meja magnetik yang akan dilakukan proses penggerindaan datar, cara/tekniknya tergantung dari bentuk/profil dan ukuran benda kerjanya. Yang harus diperhatikan pengikatan benda kerja dengan meja magnet adalah, selain permukaan benda kerja yang akan dijadikan dasar/basic penggerindaan harus besih dari kotoran dan tidak ada chip/beram yang mengganjal, permukaan meja magnet juga harus benar-benar bersih dari kotoran agar dapat menghasilkan penggerindaan rata rata dan sejajar (Gambar 4.3). Jika meja magnet berdasarkan hasil pengecekan dengan dial indikator kondisinya tidak sejajar lagi, maka harus dilakukan penggerindaan pada permuakaannya agar dapat menghasilkan penggerindaan datar yang benar-benar sejajar (Gambar 4. 4) Gambar 4.3 .Meja magnet harus benar-benar bersih dari kotoran 108 Gambar 4.3 . Penggerindaan permukaannya meja magnet a) Pengikatan Benda Kerja Berukuran Panjang dan Lebar Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang dan lebar, dapat dilakukan langsung menggunakan meja magnet tanpa harus menggunakan alat bantu penahan (Gambar 4.4). Hal ini dapat dilakukan karena dengan bidang yang luas, meja magnet akan dapat mengikat/mencekam dengan kuat. Gambar 4.4 . Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang dan lebar b) Pengikatan Benda Kerja Berukuran Kecil Pengikatan benda kerja yang memilki ukuran relatif kecil juga dapat dilakukan pengikatan langsung menggunakan meja magnet, hanya 109 saja dengan cara dan teknik yang berbeda jika dibandingkan dengan pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang dan lebar. Untuk pengikatan benda kerja yang berukuran relatif kecil, pada posisi bagian sekeliling benda kerja harus ditahan dengan menggunakan pelat atau alat penahan lainnya (Gambar 4.5). Hal ini harus dilakukan, agar benda kerja tidak mudah terdorong kedepan/kebelakang dan kesamping kanan/kiri atau terlepas akibat dari pengikatan meja magnet yang kurang kuat karena luasan benda kerja yang diikat relatif kecil kecil. Gambar 4.5. Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif kecil c) Pengikatan Benda Kerja Berukuran Relatif Tinggi Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif tinggi juga dapat dilakukan pengikatan langsung menggunakan meja magnet, hanya saja dengan cara dan teknik yang berbeda jika dibandingkan dengan cara pengikatan benda kerja sebelumnya. Untuk pengikatan benda kerja yang berukuran relatif tinggi, pada posisi bagian samping kanan dan kiri benda kerja harus ditahan dengan menggunakan balok (Gambar 4.6). Hal ini harus dilakukan, agar benda kerja tidak jatuh menyamping akibat pengikatan meja magnet yang kurang kuat karena luasan benda kerja yang diikat relatif kecil. 110 Gambar 4.6. Pengikatan benda kerja berukuran relatif tinggi Pengikatan Benda Kerja Dengan Ragum Presisi Pengikatan benda kerja dengan ragum presisi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan hasil penggerindaan rata, sejajar dan siku. Cara/tekniknya tergantung dari bentuk atau profil dan ukuran benda kerjanya. Yang harus diperhatikan dalam melakukan pengikatan benda kerja dengan ragum adalah, selain permukaan benda kerja yang akan dijadikan dasar/basic penggerindaan harus besih dari kotoran dan tidak ada chip/beram yang mengganjal, dasar bodi dan permukaan mulut ragum juga harus benar-benar bersih dari kotoran agar dapat menghasilkan penggerindaan rata, sejajar dan siku (Gambar 4.7). Gambar 4.7. Kondisi ragum presisi harus bersih 111 a) Pengikatan Benda Kerja Berkuran Relatif Pendek Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif pendek, dapat dilakukan menggunakan ragum presisi berjumlah satu buah (Gambar 4.8). Hal ini dapat dilakukan karena hampir sepanjang benda kerja terikat pada mulut ragum, sehingga sudah dapat terikat dengan kuat. Gambar 4.8. Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif pendek b) Pengikatan Benda Kerja Berukuran Relatif Panjang Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang, harus dilakukan menggunakan ragum presisi berjumlah dua buah (Gambar 4.9). Hal ini harus dilakukan agar sepanjang benda kerja dapat terikat pada mulut ragum, sehingga dapat terikat dengan kuat. Gambar 4.9. Pengikatan benda kerja berukuran relatif panjang 112 c) Pengikatan Benda Kerja Berbentuk/Profil Bulat Pengikatan benda kerja yang memiliki bentuk atau profil bulat juga dapat dilakukan menggunakan ragum presisi, dengan catatan ketinggian pengikatannya tidak boleh melebihi setengah diameter benda kerja (Gambar 4.10). Cara pengiktan seperti ini harus dilakukan agar benda kerja tidak terdorong keatas, sehingga dapat terikat dengan baik dan kuat. Gambar 4.10. Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif pendek Pengikatan Benda Kerja Dengan Balok Penghantar Magnet Alur V Pengikatan benda kerja dengan balok penghantar magnet berbentuk alur V, pada umumnya dilakukan untuk penggerindaan benda kerja berbentuk bulat. Dengan alur berbentuk V, maka balok penghantar magnet dapat mengikat benda kerja berbentuk bulat pada dua titik singgung memanjang sehingga dapat mengikat benda kerja dengan baik. Cara pengikatannya adalah dengan meletakkan benda kerja pada alur V baru kemudian meja magnetiknya diaktifkan(Gambar 4.11),. Next >