< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 90 umpan balik adalah berupa rotary encoder yang menyediakan suatu rangkaian pulsa, di mana setiap pulsa menunjukkan 1 BLU. Jadi dapat disimpulkan bahwa titik awal pada sistem inkremental selalu berpindah dengan berpedoman kepada “titik akhir lintasan akan menjadi titik awal lintasan berikutnya”. Sistem CNC absolut adalah sistem di mana semua perintah gerakan di dasarkan pada satu titik referensi, di mana titik awalnya disebut dengan titik nol (datum point). Perintah posisi diberikan sebagai jarak absolut dari titik nol tersebut. Titik nol dapat ditetapkan sebagai suatu titik di luar benda kerja atau pada sudut benda kerja. Apabila sebuah alat bantu pemasangan digunakan, maka akan lebih tepat untuk menetapkan suatu titik pada alat bantu tersebut sebagai titik nol. Dalam contoh dari Gambar 5.1 di atas, dimensi X dalam program bagian ditulis sebagai: 0 1: X +500 1 2: X +700 2 3: X +1300 3 4: X +1000 5 6: X +300 6 0: X 0 Untuk lebih memperjelas perbedaan antara sistem inkremental dengan sistem absolut, perhatikan juga Gambar 5.2 di bawah: Gambar 5.2 Koordinat lintasan alat potong O (0;0) A (6,5) B (7,-4) C (-6,-5) D (-4, 6) +Y -Y +X -X Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 91 Inkremental: Absolut: Lintasan X Y Lintasan X Y 0 A 600 500 0 A 600 500 A B 100 -900 A B 700 -400 B C -1300 -100 B C -600 -500 C D 200 1100 C D -400 600 D 0 400 -600 D 0 0 0 Titik nol bisa ditempatkan mengambang atau tetap. Titik nol mengambang akan memberikan kesempatan kepada operator, melalui penekanan tombol, memilih dengan bebas sembarang titik di dalam batas meja mesin perkakas sebagai titik referensi nol. Unit kontrol tidak akan menyimpan informasi lainnya pada lokasi selain titik nol terdahulu. Titik nol mengambang mengizinkan operator untuk menempatkan dengan cepat alat bantu di mana saja pada meja mesin CNC. Suatu fakta menunjukkan bahwa sistem absolut dapat dibagi ke dalam sistem absolut murni dan pemprograman absolut. Absolut murni adalah suatu sistem di mana dimensi terprogram dan sinyal umpan-balik menunjuk pada satu titik tunggal. Itu sebabnya diperlukan peralatan umpan-balik yang akan menghasilkan informasi posisi dalam bentuk absolut, misalnya, multichannel digital encoder. Karena alat ini mahal, maka sistem absolut murni hanya digunakan secara utama untuk meja putar yang membutuhkan kontrol posisi presisi. Kebanyakan sistem absolut tidak dilengkapi dengan alat umpan-balik absolut tetapi dengan suatu alat ukur inkremental, seperti suatu encoder inkremental, yang diinterfiskan dengan suatu counter pulsa yang menye-diakan posisi absolut dalam BLU yang menunjukkan sistem pemprograman absolut NC, di mana semua dimensi terprogram menunjuk pada suatu titik awal tunggal. Keuntungan yang paling signifikan dari sistem absolut terhadap sistem inkremental adalah dalam hal terjadinya gangguan yang memaksa operator untuk menghentikan mesin, misalnya gangguan karena alat potong patah. Dalam hal terjadi gangguan, meja mesin harus digerakkan secara manual, Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 92 lalu mengganti alat-potong, kemudian menyetel alat-potong, mengembalikan nomor blok program aktif ke blok terjadinya gangguan, mengembalikan alat-potong ke posisi terjadinya gangguan, baru mengaktifkan mesin. Dengan sistem absolut, alat potong akan kembali secara otomatis ke posisi terjadinya gangguan, karena alat-potong akan bergerak sesuai dengan koordinat absolut yang diaktifkan, dan melanjutkan proses pemesinan mulai dari titik yang diinginkan. Sementara dengan sistem inkremental, sulit menempatkannya kembali secara presisi ke tempat terjadinya gangguan. Oleh karena itu, dengan sistem inkremental, setiap kali operasi pemesinan terganggu, operator harus selalu memulainya dari awal sekali. Keuntungan lainnya dari sistem absolut adalah kemungkinan penggantian data terprogram dengan mudah, kapan saja dikehendaki. Karena jarak berpedoman pada suatu titik referensi, maka modifikasi atau penambahan instruksi posisi tidak akan mempengaruhi program komponen lainnya. Sementara dengan sistem inkremental, komponen harus diprogram kembali mulai dari program yang dimodipikasi atau yang ditambahkan. Namun demikian, sistem inkrementalpun mempunyai keuntungan dibandingkan dengan sistem absolut, yakni: 1). Jika pemprograman manual digunakan, dengan sistem inkremental, pemeriksaan program sebelum diketikkan ke pita berlubang lebih mudah. Oleh karena titik akhir, ketika pemesinan komponen, sama dengan titik awal, jumlah semua perintah posisi (terpisah untuk setiap sumbu) harus sama dengan nol. Misalnya, jumlah inkremen posisi yang diberikan pada Gambar 5.3 adalah nol. Jumlah yang tidak nol menunjukkan adanya kesalahan. Pemeriksaan seperti itu tidak mungkin dapat dilakukan pada sistem absolut. 2). Performan sistem inkremental dapat diperiksa dengan pita loop-tertutup. Ini merupakan diagnosa pita berlubang yang menguji beberapa operasi dan performan mesin. Perintah posisi terakhir pada pita akan meng-akibatkan meja kembali ke posisi awal. Kembalinya meja ke posisi awalnya merupakan pengujian yang cukup untuk operasi perlengkapan Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 93 yang normal. Pengujian ini diadakan paling tidak sekali sehari. Pengujian yang sama tidak dapat dilakukan untuk sistem pemprograman absolut. 3). Pemprograman mirror-image akan lebih mudah dengan sistem inkremental. Dalam pempabrikan, mirror-image berkaitan dengan geometri simetris bahan pada satu atau dua sumbu. Dalam hal ini, dengan pemprograman inkremental, sinyal yang berkaitan dengan perintah posisi cukup diganti dari tanda + menjadi tanda -. Tidak ada perhitungan baru yang diperlukan untuk posisi tersebut. Prosedur demikian di dalam sistem absolut memerlukan suatu pilihan variabel dari titik nol yang kurang praktis, dan oleh karena itu pemprograman penuh dari komponen diperlukan. Pada umumnya sistem CNC modern mengizinkan penerapan metoda pemprograman inkremental dan absolut. Meskipun di dalam suatu program komponen khusus, metoda tersebut dapat diganti, Instruksi terakhir selalu diprogram dalam metoda absolut untuk memastikan pengembalian posisi alat potong ke titik awal. 5.3 Informasi Geometris Informasi geometris dapat ditemukan dalam gambar teknik. Informasi tersebutlah yang menjembatani buah pemikiran perencana dengan pembaca gambar. Oleh karena itu, dalam pencantuman ukuran gambar harus diadakan berdasarkan suatu sestem yang disepakati bersama antara perangcang dan pengguna.. Metoda pengukuran dalam gambar teknik ada tiga macam, yakni: Pengukuran absolut atau pengukuran referensi, adalah pengukuran di mana ukuran ditarik dengan berpedoman pada satu titik, Gambar 5.3. Pengukuran inkremental atau juga disebut pengukuran berantai, adalah pengukuran yang didasarkan pada ukuran sebelumnya. Gambar 5.4. Pengukuran gabungan antara absolut dengan inkremental, Gambar 5.5. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 94 Gambar 5.3 Pengukuran Absolut Dalam banyak hal, jenis pengukuran yang sering dijumpai adalah pengukuran campuran antara absolut dengan inkremental (relatif). Pengukuran absolut juga disebut pengukuran referensi, dimana gambar diukur dari satu titik/bidang untuk arah yang sama, sementara pengukuran inkremental juga disebut pengukuran berantai atau pengukuran kontiniu, di mana setiap ukuran didasarkan pada akhir ukuran sebelumnya. Gambar 5.4 engukuran Inkremental / Berantai Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 95 Gambar 5.5 Pengukuran Camp[uran Absolut dengan Inkremental(relatif) Pencantuman ukuran pada Gambar 5.5 merupakan pengukuran campuran, di mana tipe pengukuran a, b, dan c adalah absolut, sementara tipe pengukuran d dan e adalah inkremental Oleh karena itu, berilah ukuran-ukuran bantu ke dalam gambar teknik, untuk menghindari pekerjaan perhitungan selama penyusunan program CNC dari suatu komponen yang akan dikerjakan di mesin CNC. 5.4 Metoda Pemprograman Dalam program, jalannya alat potong (pahat) harus dinyatakan dalam setiap blok program, yang dinyatakan dalam dua metode gerakan, seperi disebut di atas. Pemprograman Nilai Absolut Pemprograman nilai inkremental Titik-titik yang harus dicapai Dasar pengukuran gerak pahat Oleh pahat di dasarkan dari adalah posisi aktual puncak mata Titik 0 (zero reference point) pahat (alat potong). Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 96 Gambar 5.6 Lintasan Absolut Gambar 5.7 Lintasan Inkremental X Z X Z – 3 0 – 3 0 – 3 – 2.5 0 – 2.5 – 2 – 2.5 1 0 – 2 – 4 0 – 1.5 0 – 6 2 – 2 Keuntungan pemprograman nilai Keuntungan pemprograman nilai Absolut: kremental: Pada pemograman nilai absolut, Metoda pemrograman ini dalam Jika seandainya titik 1 diubah, li- banyak hal lebih mudah. Gambar 5.8, letak titik-titik yang lain tidak akan terpengaruh. Gambar 5.8 Perubahan titik pada lintasan Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 97 Kelemahan pemprograman nilai Kelemahan pemprograman nilai Absolut: kremental: Kadang-kadang lebih sulit dalam Jika seandainya titik 1 diubah, penyusunan program CNC. Gambar 5.8, semua titik-titik yang berikutnya ikut berubah. Perhatikan perbedaan nilai lintasan padan data dalam tebel berikut, apa bila ada perubahan titik lintasan, seperti terlihat pada Gambar 5.8 di atas. Data lintasan Absolut: Data lintasan Inkremental: Titik 1 tetap Titik 1 menjadi titik 1’ Titik 1 tetap Titik 1 menjadi titik 1’ X Z X Z X Z X Z – 1 – 1 – 1.5 – 0.5 – 1 – 1 – 1.5 – 0.5 – 1 – 2.5 – 1 – 2.5 0 – 1.5 – 0.5 – 2 0 – 2.5 0 – 2.5 1 0 1 0 5.5 Blok Format Pemprograman, Fungsi Kerja (G), dan Fungsi Miscellaneous (M). Mesin bubut CNC yang akan dibahas dalam buku teks bahan ajar ini unit didaktik, karena memang kontrol dan mesinnya dirancang dengan bentuk sederhana, kecil dan pemprogramannyapun dapat disajikan secara sederhana tetapi bertruktur terstruk-tur. Karena bentuk fisik mesin CNC ini cukup kecil, maka harganyapun cukup terjangkau, sehingga mesin jenis ini dapat disediakan di sekolah dengan jumlah yang lebih banyak, sehingga jumlah siswa yang dapat belajar di mesin CNC pun menjadi lebih banyak. Dengan demikian, efektifitas kegiatan belajar siswa pun menjadi lebih tinggi (berdaya guna). Bentuk format pemprograman dibuat sistematis, sehingga mudah dikuasai, dikontrol, dan diedit program CNC, seperti disajikan dalam format berikut ini: Format lembar pemprograman mesin Bubut CNC unit Didaktik Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 98 N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Format lembar pemprograman mesin Frais CNC Unit Didaktik N G (M) X (I) Y (J) Z (K) F(L)(T) (H) Ke dalam lembar pemprograman inilah di masukkan / dituliskan semua data untuk pengerjaan benda kerja.. Masing-masing, N, G, M, X Y, Z, I, J, K, F, K, L, T, dan H merupakan alamat data program. a). Alamat N (N Address) Alamat N adalah pengalamatan nomor blok yang di mulai dari 00 sampai dengan 221, jadi ada 222 blok program CNC yang dapat dimuat dalam kontrol mesin, penulisannya N00, N01, N02, ..., N221 Kombinasi alamat dengan huruf , misalnya N15 disebut dengan kata (Word). Jadi kata adalah gabungan antara huruf dan kombinasi angka. N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H 00 b). Alamat G (G Address) Alamat G berfungsi sebagai bahasa perintah ke pada mesin CNC untuk melakukan suatu gerakan yang dikehendaki oleh programer. Fungsi kerja Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 99 ini ditetapkan berdasarkan DIN 66025 dan ISO Alamat G ini boleh diisi dengan angka mulai dari 00 s.d. 95, lihat tabel berikut. Tabel 5.1 Fungsi Kerja G (Preparatory Function) Kode G Keterangan Fungsi Simbol Lintasan 00 Pelintas eretan dengan cepat 700 mm/min. (Rapid Traverse) diguna-kan untuk melintaskan alat potong di luar benda kerja atau tanpa be-ban, atau untuk penempatan puncak mata alat potong ke bidang penarikan 01 Pelintas eretan dengan kecepatan terprogram 2 s.d. 499 mm/min 02 Interpolasi Radius arah ke kanan 03 Interpolasi Radius arah ke kiri 04 Waktu tinggal diam 21 Blok sisipan 24 Pencatat penetapan berdasarkan nilai radius – program Absolut 25 Pemanggil sub-program 27 Perintah lompatan blok 33 Pemotongan ulir selintasan 64 Pemutus arus listrik ke motor step 65 Pelayanan Kaset / disket 66 Pelayanan RS – 232 73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal Next >