< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 100 78 Siklus penguliran 81 Siklus pemboran 82 Siklus pemnoran dengan tinggal diam 83 Siklus pemboran dengan penarikan 84 Siklus bubut memanjang 85 Siklus perimeran (peluas lubang) 86 Siklus pengaluran 88 Siklus bubut melintang 89 Siklus perimeran dengan waktu tinggal diam 90 Pemprograman dengan metoda Absolut 91 Pemprograman dengan metoda Inkremental 92 Pencatat nilai penetapan berdasarkan titik nol benda kerja (W) 94 Penetapan nilai kecepatan pemakanan F (mm/min) 95 Penetapan nilai lebar penyayatan f (mm/put) Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 101 Tabel 5.2 Fungsi Bantu M (Miscelaneous Function) Kode M Fungsi 00 Berhenti terprogram. (Pemesinan berhenti pada blok M00) 03 Pemutaran spindel utama searah jarum jam 04 Pemutaran spindel utama berlawanan arah dengan putaran jarum jam (tidak terdapat pada mesin CNC unit didaktik) 05 Spindel utama tidak berputar (berhenti) 06 Pengalamatan kompensasi panjang dan diameter alat potong 08 Titik tolak pengatur, X62 PIN 15 tinggi 09 Titik tolak pengatur, X62 PIN 15 rendah 17 Penutup program sub-rutin, perintah kembali ke program utama 22 Titik tolak pengatur, X62 PIN 18 tinggi 23 Titik tolak pengatur, X62 PIN 18 rendah 26 Titik tolak pengatur, X62 PIN 18 tinggi. Pada blok M26 ada nilai pada alamat H, di mana pulsa diberikan lewat X62 PIN 20 dengan nilai terprogram 0 s.d. 999. Fungsi bantu ini terutama digunakan kaitannya dengan FMS – Flexible Manufacturing System 30 Penutup Program. Dengan M30 ini, program otomatis kembali naik ke Blok N00 dan semua parameter aktif di normalkan.. 98 Penetapan kompensasi kelonggaran. Setiap kali eretan kembali, ada harga kelonggaran balik yang dapat diukur dengan dial indikator, yang dapat dimasukkan dalam program. Dengan demikian, kelonggaran dapat di kompensasi 99 Parameter Radius. Fungsi ini digunakan ketika radius yang akan dibuat kurang dari 1 kuadran atau lebih kecil dari 90. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 102 Setiap kali eretan kembali, ada harga kelonggaran balik yang dapat diukur dengan dial indikator, yang dapat dimasukkan dalam program. Dengan demikian, kelonggaran dapat di kompensasi, dengan blok format: N ..... M98 X ... Z .... Masukan: Metrik Jenjang 0 – 100 Ukuran 1/100 mm Nilai masukan tidak perlu diberi tanda negatif ( – ) Respon mesin pada kelonggaran program. Nilai kompensasi kelonggaran otomatis harus dimasukkan lewat program CNC Setelah proses kompensasi, ketika pelayanan dialihkan dari moda CNC ke moda Manual, fungsi nilai kompensasi tetap aktif. Oleh karena itu, nilai kompensasi hanya dapat dibatalkan dengan: Mematikan mesin Memprogram: N ... M98 X0 Z0 Untuk mendapatkan data kelonggaran, Anda harus melakukan pengukuran de-ngan menggunakan dial indikator, dan dengan prosedur sebagai berikut: a. Pasang dial indikator sedemikian, sehingga puncak perabanya menyen-tuh sisi eretan. N 00 G01 X100 Z0 F50 N01 M00 Atur penunjuk jarum dial indikator ke angka 0. b. Gerakkan eretan 1 mm N02 G01 X100 Z0 F50 Nilai kelonggaran balik, dalam X. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 103 Gerakkan balik eretan 1 mm. N03 G01 X-100 Z0 F50 N04 M30 Selanjutnya, bacalah nilai pengukur-an indikator, dan ulangi prosedur ini untuk mendapatkan harga kelong-garan balik X dan Z. Kontrol: Nilai ukuran kompensasi misalnya 0.03 mm. Program CNC: N000 G98 X3 N001 G01 X100 Z0 F50 N002 M00 Set dial indicator ke 0 N003 G01 X100 Z0 F50 N004 G01 X-100 Z0 F50 N005 M30 Jika pada control, kelonggaran balik belum hilang sama sekali, maka harga X dapat diperbesar atau diperkecil menjadi 0.01 mm, dan ulangi prosedur di atas. Contoh satu pemprograman: Kelonggaran balik X = 0.03 mm Kelonggaran balik Z = 0.04 mm Program: N ... M98 X3 Z4 Manual CNC Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 104 c. Tugas dan Tes Formatif 1. Dengan sistem koordinat, jelaskan arah pergerakan eretan arah: a. - X, b. + X, c. - Y, d. + Y, e. - Z, f. + Z. masing-masing pada mesin frais tegak dan mesin frais datar. 2. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem pemprograman absolut! 3. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem pemprograman inkremental! 4. Sebutkan keunggulan masin-masing sistem pemprograman satu sama lainnya! 5. Isikanlah ke dalam suatu tabel ukuran-ukuran atau jarak lintasan 1, 2, 3, dan 4 dalam program nilai Absolut, lihat Gambar di bawah: 6. Apakah yang dimaksud dengan G00, dan bilakah digunakan? 7. Bilakah digunakan G01! 8. Apakah perbedaan G02 dengan G03? 9. Dapatkah G00 digunakan untuk penyayatan? 10. Apa yang dimaksud dengan M00? 11. Bilakah dita menggunakan M17. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 105 12. Apakah fungsi dari M30? 13. Apakah yang dimaksud dengan Alamat dan kata, jelasakan dengan contoh? 14. Apakah yang dimaksud dengan G64? 15. Bila kelonggaran balik x = 0.02, dan Z = 0.3, jelaskan cara mengatasinya! Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 106 6. Kegiatan Belajar 6 FUNGSI KERJA G DALAM PROGRAM CNC f. Tujuan Pembelajaran: Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 6 ini, siswa dapat, antara lain; 1). Mengidentifikasi Kode – G NC 2). Memahami konsep pemprograman C 3). Menyusun Program Bubut CNC 4). Mengedit program bubut CNC Uraian Materi a). Naskah Program Mesin Bubut CNC unit Didaktik Naskah program CNC disebut juga dengan lembar program. Lembar program ini merupakan kumpulan data (informasi) yang diperlukan untuk pemesinan suatu komponen (benda kerja) sesuai dengan informasi yang terdapat dalam gambar kerja. Penyusunan program yang demikian ini disebut dengan pemprograman yang berstandar. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 107 b). Bagian-bagian dari Program CNC Karena semua jenis mesin CNC dieksekusi dengan program CNC, maka sistemnya haruslah sama, baik untuk unit didaktik maupun untuk unit skala industri. Program CNC terdiri dari iga bagian utama, yakni: Kepala program – Pada beberapa mesin berbeda. Isi (tubuh program) – semua mesin CNC sama, kecuali penulisan angka, adala yang 1/100 mm (0.01) ada yang 1 mm (1.), Namun konsep dasar dan pengertiannya sama. Penutup program – Pada semua mesin sama. Setiap program CNC terdiri dari sekumpulan alamat (address), blok, kata (word). Blok: Blok program CNC berisikan data yang diperlukan untuk proses pemesinan, misalnya, eretan lintang akan maju 10 mm (SPD = 0.01) dengan kecepatan pemakanan 17 mm/min, maka bloknya adalah sebagai berikut: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H 00 00 0 -300 01 01 -1000 0 75 02 01 0 300 100 Kata: Setiap blok terdiri dari beberapa kata, yang mempunyai arti sendiri-sendiri. Angka –1000, adalah merupakan data pada alamat X, karena SPD = 0.01, maka –1000 x 0.01 = –10 mm. Sementara tanda negatif me-nunjukkan bahwa mesin diperintahkan maju arah sumbu X (Gerak me-lintang). Jadi kata adalah merupakan gabungan huruf dan kombinasi ang-ka. G00 ini dirancang karena alasan ekonomis, sehingga kecepatannya harus secepat mungkin. Karena mesin bubu CNC iini merupakan unit didakti, kecepatannya sangat dibatasi (hanya 700 mm/min) untuk tujuan pembelajaran, bukan produksi. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 108 6.1 G00 – Rapid Traverse Lintasa cepat G00 ini digunakan untuk penempatan puncak mata alat mendekati dan menjauhi benda kerja (tanpa beban) dengan format blok G00 sebagai berikut: N ... G00 X ... Z 0 lintasan melintang N ... G00 X 0 Z ... lintasan memanjang mesin N ... G00 X ... Z ... lintasan diagonal Contoh 1.1: Untuk pemasangan dan pe-lepasan pahat (alat potong), maka diberilah jarak kebe-basan dari sisi ujung bendak kerja, lihat Gambar 6.1. Selanjutnya dalam program, alat potong akan di lintaskan ke titik A dengan kecepatan maksimum, lihat juga program CNC untuk melintaskan puncak mata alat potong ke titik A. Gambar 6.1 Posisi bebas alat potong Blok N00: Pahat bergerak maju 5 mm pada alamat X (= -5). Untuk metoda inkremental, alamat Z adalah 0 Blok N010: Pahat bergerak maju ke kiri 4 mm pada alamat Z (= -4). Untuk metoda inkre-mental, alamat X ada-lah 0 Gambar 6.2 Blok Lintasan Pahat ( N01 dan N02) Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 109 Lembar program: dengan lintasan melintang dan menanjang mesin N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan 00 00 – 500 0 Maju X – 5 mm 01 00 0 – 400 Maju Z – 4 mm 02 M30 Penutup Program atau Lembar program: dengan lintasan diagonal N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan 00 00 – 500 – 400 Maju X dan Z masing-masing – 5 mm dan – 4 mm 01 M30 Penutup Program 6.2 G01 – Interpolasi Linier Gerak Sisipan Lurus G01 ini digunakan untuk proses penyayatan benda kerja dengan kecepatan terprogram (1 s.d. 499 mm/min.) dengan kemungkinan lintasan sebagai berikut: N ... G01 X 0 Z ... F... gerak memanjang mesin N ... G01 X ... Z 0 F... gerak melintang N ... G01 X ... Z ... F... gerak diagonal (bubut tirus) Next >