< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 320 13. Kegiatan Belajar 13 PEMPROGRAMAN ALAT POTONG Tujuan Pembelajaran: Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 13 ini, siswa mampu; 1). mengidentifikasi alat potong (pisau frais) 2). mengidentifikasi kode T, 3). menggunakan M06 4). mejelaskan kompensasi panjang alat potong 5). Menjelaskan dan melaksanakan kompensasi radius pisau frais. Uraian Materi Mesin-mesin CNC industri moderen diperlengkapi dengan suatu fasilitas penyimpan alat potong yang disebut dengan gudang alat potong (magazine) atau revolver. Magazine ini mampu menyimpan sampai dengan 50-an lebih alat potong. Semua alat potong ini mempunyai data alamat posisi, termasuk penyimpanan data setiap alat potong, seperti selisih panjang dari alat referensi, dan nilai diameter. Oleh karena itu, alat potong yang dikehendaki dapat dipanggil pada program CNC melalui alamat T (T adalah singkatan dari tool) Komputer diberi informasi posisi tujuannya atau posisi yang dikehendaki. Sistemnya adalah Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 321 dengan memindahkan titik nol alat potong (tool reference). Sementara titik tujuan dinyatakan mulai dari posisi aktual. Pemprograman: N ... M06 D ... S ... Hz... T01 Gambar 13.1 Berbagai jenis pisau frais sesuai dengan penggunaannya. M06 adalah fungsi miscellaneous untuk memanggil alat potong. D adalah nilai radius alat potong (pisau frais). S adalah kecepatan spindel sehubungan dengan data teknologi alat potong dan bahan benda kerja. T.. adalah posisi penempatan pada magazine. Hz adalah selisih panjang alat potong ke titik nol alat potong (titik referensi alat potong), perhatikan Gambar 13.2. 01 adalah nomor posisi penyimpanan alat potong pada magazine. Gambar 13. 2 Hubungan antara masing-masing alat potong dalam Hz. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 322 Dari Gambar 13.2 di atas, bahwa tool referensi yang digunakan adalah T01 (Hz = 0). Posisi T02 menunjukkan bahwa nilai Hz nilainya positif (+) karena pisau fraisnya lebih panjang dari pisau frais pada T01. Sementara pisau frais pada T03 adalah lebih pendek dari pisau frais pada T01, sehingga nilai Hz nya adalah negatif (–). T01 M06 D ... S ... / Hz = 0 T01 T02 M06 D ... S ... / Hz = + … T02 T03 M06 D ... S ... / Hz = – … T03 Pada waktu pemesinan / pemfraisan suatu benda kerja, alat potong yang digunakan bisa lebih dari satu, yang perlu diketahui adalah: jenis alat potong pemakaian berbagai jenis alat potong posisi alat potong satu dengan yang lainnya. Dalam hal penggunaan pisau frais, jelas diameter diketahui, tetapi panjang yang satu dengan yang lainnya tidaklah diketahui, lihat Gambar 13.3. Perbedaan selisih panjang antara alat-alat potong harus diukur, dan hasil perbedaan ukurannya harus dimasukkan ke dalam komputer mesin melalui program CNC atau fasilitas penyimpan selisih panjang alat potong. Jika tidak demikian, pisau frais bisa bergerak tanpa penyayatan atau bahkan menabarak benda kerja. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 323 Gambar 13.3 Data pisau frais yang perlu diketahui Prosedur Menentukan Urutan Alat Potong Gambar 13.4 Contoh penetapan urutan penggunaan pisau frais 13.1 Penentuan Data Alat Potong Data setiap alat potong yang diukur dan diperoleh haruslah tepat. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat ketelitian hasil pemfraisan. Oleh karena itu, pastikan dengan jelas diameter pisau frais yang T01 digunakan untuk pemfraisan permukaan T02 digunakan untuk pemfraisan alur T03 digunakan untuk pemfraisan alur T Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 324 digunakan dan data ukuran selisih panjang masing-masing pisau frais dibandingkan dengan alat potong referensi. T01 T02 T03 T04 Letakkan alat potong ke dalam kolom yang sesuai. Masukkan data teknologinya: d Diameter pisau frais D = d/2 Radius pisau frais F Kecepatan pemakanan t Dalamnya pemotongan maksimal S Kecepatan spindel Hz Selisih panjanh alat potong Hzk Koreksi selisih panjang alat potong Semua data di atas akan mempermudah penyusunan program CNC. Selisih panjang alat potong harus diukur, dengan menggunakan alat ukur atau alat periksa sepeti dial indikator, atau dengan menyentuhkan puncak mata pisau frais ke permukaan bendak kerja. Gambar 13. 5 Ilustrasi selisih panjang pisau frais Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 325 Pasang T01 (Pisau Frais Referensi) Gambar 13.6 Cara untuk mendapatkan data alat potong referensi (T01) Hasil penyentuhan puncak mata pisau frais referensi ke permukaan benda kerja atau dengan bantuan dial indikator, dimasukkan dalam lembar data alat potong, lihat Gambar 13.7 Tekan tombol DEL, sajian nilai pada alamat Z disetel 0 Sesuai Gambar 13.6 Gambar 13.7 Pencatatan data pisau frais referensi (T01). Perolehan data selisih panjang dengan menggunakan dial indikator. Setel dial indikator ke 0 Perolehaan data melalui selisih pan- jang penyentuhan puncak mata pisau frais ke permukaan benda kerja T01 T02 T03 T04 d D = d/2 F t S Hz 0 Hzk 0 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 326 Pasang T02 Gambar 13.8 Cara untuk mendapatkan data pisau frais (T02) Lalu hasil kedua metoda seperti terlihat pada Gambar 13.8 , akan terbaca pada sajian kontrol mesin. Data yang terbaca ini selanjutnya dicatatkan ke lembar data alat potong, lihat Gambar 13.9. Gambar 13.9 Pencatatan data pisau frais (T02). Sentuhkan puncak mata pisau prais ke 2 (T02) ke permukaan benda kerja, baca angka pada VDU, catat. Sentuhkan ujung peraba dial indicator sampai menunjuk angka nol pada Gambar 13.6, lihat VDU, catat. T01 T02 T03 T04 d D = d/2 F t S Hz 0 458 Hzk 458 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 327 13.2 Kompensasi Panjang Alat Potong Selama data selisih masig-masing alat potong diketahui, maka dapatlah dipertimbangkan berbagai panjang alat potong. Hanya perlu hati-hati, karena ini diperoleh melalui perhitungan, bisa saja terjadi kesalahan. Semua data yang diperoleh hasil pengukuran diatas dimasukkan ke dalam lembar pemprograman CNC Frais unit didaktik T01 T02 T03 T04 d 40 10 16 D = d/2 20 5 8 F 80 160 40 t 0.7 5 8 S 1100 2000 2000 Hz 0 458 –320 Hzk Catatan: Jika pada alamat T(kolom F) tertulis angka 1, 2, 3, dan 4 pada blok M06, program akan tertahan, tetapi kalau angka 0, pemesinan terus. Format blok untuk M06 ini adalah sebagai berikut: N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... M06 2000 1100 0 01 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... M06 500 2000 458 02 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 328 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... M06 500 2000 –320 03 ... ... ... ... ... ... Urutan Program Kompensasi Panjang Alat Potong Alat potong pertama (T01) punya nilai Hz = 0 N ... M06 D2000 S1100 Z (Hz) = 0 T01 Pemesinan Ganti Alat Potong N ... M06 D500 S2000 Z (Hz) = 458 T02 Mulai Ralat Panjang Alat Potong Pemfraisan benda kerja telah selesai dikerjakan, tetapi hasil pengukuran kedalaman misalnya tidak tepat. Padahal prgram CNC dan posisi awal dari pisau sudah benar, lalu mengapa ukuran kedalaman salah? Penyebabnya bisa saja karena nilai tujuan (Hz) tidak tepat, atau pisau perlu untuk di asah kembali. Gambar 13.10 Pemeriksaan Benda kerja Informasi tujuan Hz salah M06 / D ... Z +1243 T02 Nilai aktual Nilai tujuan Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 329 Informasi tujuan Hz harus diralat Hzk = informasi tujuan yang diralat Hzk = Hz + ( nilai ralat Z) M06 / D ... S ... Z +1100 T02 Gambar 13.10 Selisih hasil Pengukuran Meralat nilai Hz. Sebelum melakukan perbaikan ukuran hasil pemesinan, lakukan pengukuran sekali lagi untuk me-mastikan ketepatan ukuran benda kerja. Kalau sudah pasti ada kesalahan, lakukan pengecekan ukuran panjang alat potong (setel ulang pisau frais). Informasi Hz harus diralat dengan nilai Z Gambar 13.11 Selisih pengukuran Z Sistem koorbinatnya harus dialih-kan ke posisi aktual Z dari benda kerja. Tambahkan nilai ralat Z ke informasi tujuan Hz dari ujung alat potongnya. Catatan: Nilai Z bisa Hzk = Hz + (Z) Hzk = 15.4 + (–1.35) Hzk = 15.4 –1.35 Hzk = 14.05 Gambar 13.12 Perbaikan ukuran Nilai Hzk (informasi tujuan yang diralat) = 14.05 di masukkan ke dalam lembar data alat potong dan ke memori komputer mesin. Garis Reherensi Next >