< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 330 Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemprograman M06: Jika perintah G45, G46, G47, G48 dan/atau G72 diprogram, pada salah satu blok sebelumnya harus diprogram M06, jika tidak akan tertayang alaram ”A16” Kurang informasi radius pisau frais. Komputer memerlukan informasi kompensasi radius pisau frais D, untuk menghitung jalannya lintasan yang dikompensasi. Nilai Hz terprogram (informasi aktual): – 6.25 mm. Ukuran benda kerja = aktual dan tujuan. Ralatlah nilai Hz-nya: Hzk = Hz + (Z) Perhatikan tanda Z. Tentukanlah Hzk-nya = ... Gambar 13.13 Ukuran tujuan Benda kerja: Nilai aktual T01 = 10.5 mm Hz dari T01 = 0 Nilai aktual T02 = 5.2 mm Hz dari T02 = –4.32 Nilai tujuan T01 = 10 mm Lihat Gambar 13.14 di bawah Nilai tujuan T02 = 6 mm Ralatlah nilai-nilai T01 dan T02 Hzk T01 = ... Hzk T02 = ... Gambar 13.14 Nilai aktual dan nilai tujuan Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 331 Hubungan Penggeseran Titik Nol G92 Dengan Kompensasi Panjang Alat Potong M06 Gambar 13.15 Hubungan G92 dengan M06 M06: Informasi Hz adalah informasi tujuan dalam inkremental, dalam sistem koordinat bebas. G92: Sistem koordinat asli (System Coordinat Origin) ditentukan dengan G92. 13.3 Hubungan Penggeseran Titik Nol G92 Dengan Kompensasi Biasanya pinggulan difrais pada sudut 45. Ukuran pinggulannya ditentukan dengan lintasan terprogram atau oleh kontur pemotongan. Oleh karena itu; 1). Ukuran pinggulan ditentukan dari selisih antara sumbu pisau frais dengan sisi benda kerja, lihat Gambar 13.16. Gambar 13.16 Pinggulan dengan jarak dari sumbu pisau sudut ke sisi benda kerja Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 332 2). Ukuran pinggulan ditentukan oleh kedalaman alat potong turun pada sumbu Z, sementara lintasan alat potong tetap, lihat Gambar 13.17 Gambar 13.17 Pinggulan dengan kedalaman pisau sudut turun Pemprograman Pinggulan Tanpa Perubahan Jalannya Pisau Frais Konturnya difrais dengan menggunakan pisau frais berdiameter 10 mm. Untuk menghindari perlunya memprogram jalannya pisau baru untuk memfrais pinggulan, maka sudut pisau frais harus diprogram sehingga dicapai pinggulan 1 x 1 mm. Jalannya pisau frais jari = Jalannya pisau frais sudut Gambar 13.18 Jalannya pisau jari = jalannya pisau sudut Kedalaman Pisau Frais yang harus masuk = R pisau frais + Lebar pinggulan Dengan jalannya pemfraisan menggunakan pisau jari 5 mm, dengan pisau sudut 6 mm, akan menghasilkan pinggulan 1 x 45 Dalamnya Lubang Dengan Bor Spiral Lubang tak tembus diukur ke bawah sampai ke dasar yang rata dari lubang yang bersangkutan. Jika panjangnya alat potong yang akan digunakan perlu Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 333 diketahui, gunakan tabel di bawah untuk mendapatkan pajang ujung sudut dari mata bor atau menghitung dengan menggunakan rumus: tan = H / (d/2) atau H = tan x (d/2) = tan x r Tabel 13.1 Tinggi bidang sudut Mata Bor Diameter Bor (mm) H (mm) 2 0.57 4 1.15 6 1.73 8 2.30 10 2.89 12 3.46 14 4.04 16 4.61 Gambar 13. 19 Tinggi sisi miring mata bor Data Mata Bor Untuk Lembar Alat Potong: Selalu kurangi nilai H dari data terukur jika akan melakukan pemboran, sehingga kedalamannya tepat, sesuai gambar. c. Tes Formatif 1. Yang perlu diketahui ketika dalam pemesinan / pemfraisan suatu benda kerja, alat potong yang digunakan lebih dari satu, antara lain adalah: ... 2. Jelaskan hubungan penggeseran Titik Nol G92 dengan Kompensasi panjang alat potong! 3. Jelaskan hubungan penggeseran Titik Nol G92 dengan Kompensasi radius alat potong! Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 334 4. Bila kedalaman lubang bor lebih dalam dari yang diminta dalam lembar kerja, tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut? 5. Apa yang dimaksud dengan; a. D b. S c. Hz d. Hzk Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 335 14. Kegiatan Belajar 14 MEMASUKKAN PROGRAM CNC KE KONTROL Tujuan Pembelajaran: Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 14 ini, siswa dapat; 1). mengidentifikasi papan tombol pemasukan program CNC 2). memasukkan program CNC ke kontrol mesin, 3). melakukan geometri dan uji jalan program CNC 4). mengedit program CNC melalui papan tombol mesin Uraian Materi Program CNC yang telah disusun berdasarkan kontur benda kerja, dapat dieksekusi setelah dimasukkan ke kontrol mesin melalui papan tombol yang terdapat pada panel (lemari kontrol) CNC unit didaktik. Oleh karena itu, maka pada awal kegiatan belajar, telah diperkenalkan jenis dan fungsi dari berbagai tombol CNC, dan siswa dituntut harus mampu mengidentifikasi setiap tombol yang ada dan menguasai fungsinya masing-masing. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 336 Gambar 14.1 Ilustrasi memasukkan program ke kontrol mesin Mesin CNC unit didaktik dilengkapi dengan tombol-tombol pemasukan data program CNC. Pada panelnya sudah diformat media tampilan (Visual Display Unit = VDU) selaras dengan format blok yang telah dijelaskan pada kegiatan belajar terdahulu, lihat gambar 14.2, bandingkan format blok pemprograman dalam lembar program dengan format blok yang terdapat pada VDU. a). Format blok Lembar kerja N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) 00 00 3000 0 0 01 00 0 0 –2000 02 M30 0 2500 0 03 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 337 b). Format blok pada VDU Gambar 14.2 Format blok (a) pada lembar kerja dan (b). pada panel kontrol mesin Dengan media format blok antara lembar kerja dan VDU, akan membantu siswa lebih cepat menguasai teknik pemasukan data program CNC ke kontrol mesin. Di bagian atas masing-masing alamat dilengkapi dengan lampu indikator (LED = Light Emulsion Display) yang berfungsi memberitahukan bahwa alamat yang aktif adalah alamat di bawah lampu yang menyala. Contoh: Ketika moda CNC diaktifkan, lampu alamat yang sedang menyala pada VDU adalah lampu di atas alamat N (Nomor Blok), dan pada VDU terbaca angka 00, artinya kontrol siap menerima data pada blok N00. Untuk masuk ke alamat G, tekan tombol INP atau tombol , lampu di atas alamat G menyala, itu berarti alamat G siap di isi dengan kata yang dikehendaki. Jika yang dikehendaki adalah misalnya kata 01, tekan angka 0 dan angka 1, lalu tetapkan dengan tombol INP, selanjutnya lampu di atas alamat X akan menyala. , 14.1 Pelayanan Absolut – Inkremental Sesuai dengan penjelasan terdahulu bahwa metoda pemprograman ada dua yakni absolut dan inkremental. Kedua metoda ini dapat dilayani kontrol mesin sesuai kebutuhan. Pada waktu mesin baru dihidupkan, pada VDU monitor akan terbaca salah satu tulisan ”INCR, singkatan dari increment , lihat Gambar 14.3 (b), artinya mesin siap dioperasikan langsung secara inkremental dalam moda Manual Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 338 (Hand operation = ), lihat Gambar 14. 3 (a). Moda CNC aktif bila tombol operasi CNC ditekan (a). (b) Gambar 14.3 Tombol Manual dan tombol CNC (Tombol H/C) Jika ingin masuk ke moda operasi CNC, tekan tombol H/C, dan mau kembali ke moda manual, tekan kembali tombol H/C. Pada moda operasi CNC, alamat G diisi dengan kata 90 atau 92, maka pada VDU akan terbaca ABS, singkatan dari absolut, artinya bahwa program CNC disusun dengan metoda absolut. Dalam blok G25 dan 27, sajiaannya akan menghilang, karena komputer hanya mengenal notasi-notasi tersebut dalam program berjalan. 14.2 Mode Pelayanan Metrik – Inci Mode pelayanan satuan metris dan inci dapat dipilih melalui sakelar pemilih. Karena negara Republik Indonesia biasanya bekerja dalam satuan metrik, maka sebaiknya sakelar pilih diposisikan pada posisi metrik. Jika antara satuan program dengan satuan pada kontrol mesin tidak selaras, akan tertayang alaram ”A13”. Jadi pada monitor harus terbaca 0.01 mm, artinya mesin sudah ditetapkan dalam moda satuan metrik dengan SPD 1/100 mm. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 339 14.3 Sistem Persumbuan Tegak – Datar Pada monitor, simbol tegak atau datar dapat dilihat, tergantung sakelar pilihan yang ditetapkan. Sakelar pilihan tegak atau datar ini menyatu dengan sakelar pilih satuan, lihat Gambar 14.4 Gambar 14. 4 Sakelar pilihan tegak atau datar dan simbol persumbuan aktif 14.4 Memasukkan Program CNC Berikut ini akan disajikan lembar program, dengan program CNC sesuai dengan Gambar 14.5 di samping. Gambar 14.5 Lintasan pisau frais Format blok Lembar kerja untuk Gambar 14.15 N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) 00 00 3000 0 0 01 00 0 0 –2000 Indikator system sumbu Tegak datar Sakelar pilihan satuan dan system Program mulai Program berakhir Next >