< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 60 7. Jelaskan cara pemasangan pahat bubut pada blok/rumah pemegang pahat! 8. Dalam pengalamatan alat potong T02, apakan yang dimaksudkan dengan 02 dalam pengalamatan tersebut? 9. Bilakah ketebalan atau tebal penyayatan maksimun 0.3 mm harus diterapkan? 10. Jelaskan fungsi dari kepala lepas pada mesin bubut CNC unit didaktik! Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 61 3. Kegiatan Belajar 3 KONTROL MESIN BUBUT CNC c. Tujuan Pembelajaran: Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, siswa dapat mengidentifikasi, antara lain; 1). Bagian-bagian kontrol mesin bubut CNC, baik pelayanan manual mau-pun pelayanan CNC; 2). Mengidentifikasi unsur-unsur pelayanan manual, 3). Menyebutkan fungsi setiap tombol dan knop, 4). Mengoperasikan Bubut CNC secara manual melalui pengamatan dan latihan. b. Uraian Materi Mesin bubut CNC unit didaktik mempunyai unit kontrol yang berfungsi dalam melayani pengoperasian secara manual dan secara CNC 3.1 Pelayanan Manual Unsur-unsur pengendali – pelayanan manual Bubut CNC ditempatkan pada permukaan papan tombol seperti dilukiskan dalam gambar 3.1 berikut ini: Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 62 789456123-0INPDELREVFWDStartH/C+X-X+Z-ZNGXZF,KHIKL,Tmm/min1040010001/min.1610050ACOMPUTER NUMERICALLY CONTROLLEDCNC12345789101214CNC0115EMCO131611D. Panjaitancmminchi6MM/min %. Gambar 3.1 Tampilan papan tombol Bubut CNC untuk pelayanan manual Keterangan Gambar: 1. Sakelar ON/OFF spindel untuk operasi CNC atau MANUAL, 2. Knop pengatur prosentase kecepatan spindel, 3. Knop pilihan mm/inci. 4. Sakelar utama ON atau OFF, 5. Lampu penunjuk arus masuk, 6. Tombol darurat, 7. Lampu penunjuk operasi manual, 8. Knop pengatur kecepatan pemakanan (10 s.d. 400 mm/min), 9. Tombol pelintas cepat tombol ini ditekan bersamaan dengan salah satu tombol penggerak eretan pada arah relatif, 10. Penampil jarak lintasan meja pada sumbu X, Z, dalam per seratus mm atau per seribu inci. Gerakan ke arah positif pada sumbu relatif ditunjukkan dengan angka tanpa tanda, sedangkan gerakan ke arah negatif pada sumbu relatif ditunjukkan dengan tanda minus. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 63 Contoh: Pada penampil dalam alamat sumbu relatif tertayang angka seperti berikut di nawah ini: a). Meja mesin digerakkan ke arah positif sumbu relatif sejauh 2.5 mm atau 0.25 inci b). Meja mesin digerakkan ke arah negatif sumbu relatif sejauh 2.5 mm atau 0.25 inci 11. Tombol INP. Dengan tombol INP ini, Anda dapat memasukkan kombinasi angka untuk suatu jarak yang akan dilintasi meja, 12. Tombol H/C adalah tombol pilihan pelayanan secara MANUAL atau CNC. Apabila tombol H/C ditekan, maka lampu pelayanan CNC menyala, dan apabila ditekan sekali lagi, maka lampu pelayanan manual menyala yang berarti mesin siap dioperasikan secara manual. 13. Tombol DEL: tombol ini berfungsi untuk menghapus nilai yang terdapat dalam alamat sumbu relatif yang aktif dan diset ke 0 (nol), 14. Tombol : tombol untuk mengubah alamat sumbu relatif aktif (sumbu X, atau atau sumbu Z), 15. Tombol-tombol untuk penggerak meja arah memanjang, melintang atau vertikal, baik ke arah positif maupun ke arah negatif, 16. Ammeter (ampheremeter): alat ukur pemakaian arus berkenaan de-ngan beban potong (gaya aksial atau gaya radial) yang diterima spindel, a. Penyetelan Kedudukan Pahat Bubut terhadap Benda Kerja. Dalam operasi pembubutan, pada umumnya pemesinan didasarkan atas ukuran yang ditunjukkan pada sisi luar benda kerja. Agar ukuran-ukuran hasil pemesinan (pembubutan) setepat mungkin, maka diusa-hakanlah untuk menetapkan suatu titik awal pengerjaan. Dengan di-tentukannya 250 -250 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 64 titik awal ini, maka kedudukan puncak mata pisau bubut terhadap sumbu benda kerja atau terhadap permukaan keliling dan muka benda kerjapun dapat diketahui/ditetapkan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kedudukan puncak mata pisau bubut terhadap benda kerja, antara lain ialah: i. Dengan menggoreskan puncak mata pahat bubut ke permukaan keliling atau ke ujung (muka) benda kerja; ii. Dengan menggunakan dial indikator. Dalam pembahasan kegiatan belajar 3 ini, akan dibahas mengenai metode penggoresan (scratching), seperti diillustrasikan di bawah ini: Prosedur Penyetelan Kedudukan Puncak Mata Pisau Bubut Terhadap Benda Kerja dengan Metode Penyentuhan a). Tekan tombol - X dan tombol - Z secara bergantian, hingga puncak mata alat potong berada pada daerah permukaan ujung (muka) benda kerja. Lalu tekan tombol -Z untuk menggerakkan eretan arah memanjang mesin, hingga puncak mata alat potong menyentuh permukaan ujung (muka) benda kerja, lihat Gambar 3.2. Pada kedudukan ini, hapus data yang tertayang dalam alamat Z dengan menekan tombol DEL, sehingga pada penampil atau monitor data alamat yang terbaca pada alamat Z = 0 W- Z-X-ZTombol -Z Gambar 3.2 Posisi puncak mata alat-potong terhadap benda kerja arah Sumbu Z. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 65 b). Tekan tombol + X dan tombol + Z secara bergantian, hingga puncak mata alat potong menjauh dari daerah benda kerja (bebas dari benda kerja). Kemudian Tekan tombol - X dan tombol - Z secara bergantian, hingga puncak mata alat potong berada pada daerah permukaan keliling benda kerja. Kemudian, tekan tombol - X untuk menggerakkan eretan, hingga puncak mata alat potong menyentuh permukaan kelil;ing benda kerja, lihat Gambar 3.3 W- Z-X-XTombol -X Gambar 3.3 Posisi puncak mata alat-potong terhadap benda kerja arah Sumbu X. Pada kedudukan ini, hapus data yang tertayang dalam alamat X dengan menekan tombol DEL, sehingga pada penampil atau monitor data alamat yang terbaca pada alamat X = 0. Selanjutnya, jauhkan alat-potong dari daerah permukaan benda kerja, dengan menekan tombol-tombol X dan Z secara bergatian. Apabila ukuran benda kerja 25.4 x 120 mm, dihubungkan dengan kedudukan puncak mata pahat bubut hasil penyetelan di atas ( X=0, dan Z=0), maka jarak sumbu dan muka benda kerja (titik nol benda kerja (W) ke puncak mata alat potong adalah 12.7,0. Dengan G92, posisi puncak mata alat-potong ke sumbu benda kerja selalu dihitung berdasarkan diameter. Oleh karena itu, koordinat posisi puncak mata alat potong adalah 25.4,0. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 66 b. Penyetelan titik nol benda kerja Diameter benda kerja yang akan dibubut adalah 25.4 mm. Sesuai dengan salah satu keuntungan mesin bubut CNC adalah pengerjaan komponen berjumlah banyak, di mana ukuran dan bentuk-nya sama, maka perlu ditetapkan suatu titik pedoman pengerjaan dengan posisi yang sama dan tetap untuk semua benda kerja tersebut. Titik pedoman pengerjaan ini disebut dengan titik nol benda kerja W = Workpiece Zero Point, lihat Gambar 3.4 di bawah. Untuk mesin bubut, dengan G92, titik nol benda kerja, berada pada sepanjang sumbu benda kerja. Dan untuk memudahkan pengerjaan dan perhitungan dalam penyusunan program, maka titik nol benda kerja ini ditempatkan pada ujung luar (ujung sebelah kanan (muka) benda kerja. W- Z-X55 Gambar 3.4 Posisi alat-potong ke titik nol benda kerja. Dengan demikian, titik nol benda kerja adalah titik awal koordinat peme-sinan, di mana koordinat titik awalnya adalah X, Z = 0,0. Agar titik nol alat potong (puncak mata alat potong) betul-betul berimpit dengan perpotongan ujung muka dan permukaan keliling benda kerja, maka eretan memanjang dan melintang harus digeser dengan menekan tombol - X dan - Z sampai pada penampil kedua alamat tersebut , terbaca masing-masing angka nol, lihat gambar 3.5 dan 3.6 di bawah. Posisi ini sebenarnya menunjukkan koordinat 25.4,0 (karena diameter benda kerja adalah 25,4 mm. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 67 500IKL,TMN GF+ X500IKL,TMN GF+ ZDengan menekan tombol + XDengan menekan tombol + Z00HHX ZX ZIKL,TMN GFIKL,TMN GFHHX ZX Z Gambar 3.5 Perubahan data alamat setelah menekan tombol relatif .Sesuai dengan penunjukan angka pada penampil alamat X dan Z, apabila diminta puncak mata pahat dijauhkan dari benda kerja masing-masing arah sumbu sebesar 5 mm, lihat Gambar 3.4, Anda cukup menekan tombol + X hingga pada penampil menunjukkan angka 500 pada alamat X. Demikian pula halnya pada arah sumbu +Z, setelah eretan memanjang digerakkan, pada alamat Z terbaca angka 500, seperti terlihat pada Gambar 3.5 di atas. Pada posisi ini, ujung sumbu alat potong berada masing-masing 5 mm dari ujung (muka) dan sisi (permukaan keliling) benda kerja. Selanjutnya, dengan tombol DEL, hapus angka-angka pada kedua alamat tersebut. Prosedur Pembubutan bahu: Untuk membubut bahu, tebal pe-makanan maksimum yang diizin-kan adalah 0,3 mm. Jadi untuk membubut bahu, pertama sekali tempatkan puncak mata alat potong -0,3 mm pada sumbu Z, dihitung dari daerah nol sumbu Z. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 68 Lakukan gerak penyayatan de-ngan menekan tombol -X, sam-pai puncak mata alat potong me-lewati sumbu benda kerja kira-kira 0.25 mm, agar permukaan ujung benda kerja betul-betul da-tar. Dengan demikian pada pe-nampil harus terbaca data ala-mat sumbu X - 1795. Jauhkan puncak mata alat-potong (pahat bubut) 0.5 mm dari permukaan ujung benda kerja arah sumbu Z, sehingga pada penampil terbaca data alamat Z 500. Dengan menekan tombol + X, mundurkan pahat hingga pada penampil terbaca data alamat X = 0. Pembubutan muka ini dilakukan dengan menyetel knop pengatur kece-patan pemakanan sebesar 100 mm. Catatan: a. Tanpa penetapan G90 atau G92, eretan-eretan Mesin Bubut CNC ini akan bergerak secara inkremental. b. Mesin Bubut CNC telah diset secara inkremental. Untuk absolut akan dibahas kemudian pada topik selanjutnya. 3.2 Pelayanan CNC Unsur-unsur pengendali – pelayanan CNC adalah semua piranti yang terdapat pada permukaan papan tombol seperti dilukiskan dalam Gambar 3.6 berikut ini: Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 69 789456123-0INPDELREVFWDStartH/CM+X-X+Z-ZNGXZF,KHMIKL,Tmm/min10400100%01mminci/min./min %.1610050ACOMPUTER NUMERICALLY CONTROLLEDCNC1234567891011121415161718CNC011913 D.Panjaitance m c o Gambar 3.6 Tampilan Kontrol Mesin Bubut CNC Keterangan gambar: 1. Sakelar pilihan satuan MM atau INCI. 2. Penampil digital kecepatan spindel (RPM). 3. Sakelar utama ON atau OFF. 4. Lampu penunjuk arus masuk. 5. Tombol darurat. 6. Knop pengatur prosentase kecepatan spindel. 7. Penggerak disket 8. Sakelar ON spindel untuk operasi CNC atau MANUAL. 9. Lampu penunjuk operasi ma-nual. 10. Knop pengatur kecepatan pemakanan (10 s.d. 400 mm/min). 11. Tombol pelintas cepat tombol ini ditekan bersamaan dengan salah satu tombol penggerak eretan pada arah relatif. 12. Penunjukan alamat-alamat pemprograman. 13. Penampil data alamat aktif dan berbagai jenis alaram. 14. Lampu penunjuk operasi CNC-aktif. 15. Tombol pilihan pelayanan secara MANUAL atau CNC. Next >