< Previous 191 6. Aspek Tertib : Skor 4 Dalam diskusi kelompok aktif, santun, sabar mendengarkan pendapat teman-temannya Skor 3 Dalam diskusi kelompok tampak aktif,tapi kurang santun Skor 2 Dalam diskusi kelompok suka menyela pendapat orang lain Skor 1 Selama terjadi diskusi sibuk sendiri dengan cara berjalan kesana kemari Rublik Penilaian Penggunaan Alat / bahan Aspek Skor 4 3 2 1 Cara merangkai alat Cara menuliskan data hasil pengamatan Kebersihan dan penataan alat Kritera : 1. Cara merangkai alat : Skor 4 : jika seluruh peralatan dirangkai sesuai dengan prosedur Skor 3 : jika sebagian besar peralatan dirangkai sesuai dengan prosedur Skor 2 : jika sebagian kecil peralatan dirangkai sesuai dengan prosedur Skor 1 : jika peralatan tidak dirangkai sesuai dengan prosedur 2. Cara menuliskan data hasil pengamatan : Skor 4 : jika seluruh data hasil pengamatan dapat dituliskan dengan benar Skor 3 : jika sebagian besar data hasil pengamatan dapat dituliskan dengan benar 192 Skor 2 : jika sebagian kecil data hasil pengamatan dapat dituliskan dengan benar Skor 1 : jika tidak ada data hasil pengamatan yang dapat dituliskan dengan benar 3. Kebersihan dan penataan alat : Skor 4 : jika seluruh alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar Skor 3 : jika sebagian besar alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar Skor 2 : jika sebagian kecil alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar Skor 1 : jika tidak ada hasil alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar D. Rubrik Presentasi No Aspek Penilaian 4 3 2 1 1 Kejelasan Presentasi 2 Pengetahuan 3 Penampilan Kriteria 1) Kejelasan presentasi Skor 4 Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas Skor 3 Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara 193 kurang jelas Skor 2 Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara cukup jelas Skor 1 Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara cukup jelas 2) Pengetahuan Skor 4 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas Skor 3 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas Skor 2 Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas Skor 1 Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik 3) Penampilan Skor 4 Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh percaya diri serta menggunakan alat bantu Skor 3 Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri menggunakan alat bantu Skor 2 Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi kurang percaya diri serta menggunakan alat bantu Skor 1 Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak percaya diri dan tidak menggunakan alat bantu 194 Penilaian Laporan Observasi : No Aspek Skor 4 3 2 1 1 Sistematika Laporan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, hipotesis, prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan. Sistematika laporan mengandung tujuan, , masalah, hipotesis prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, prosedur hasil pengamatan Dan kesimpulan Sistematika laporam hanya mengandung tujuan, hasil pengamatan dan kesimpulan 2 Data Pengamatan Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, grafik dan gambar yang disertai dengan bagian-bagian dari gambar yang lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan beberapa bagian-bagian dari gambar Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan bagian yang tidak lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk gambar yang tidak disertai dengan bagian-bagian dari gambar 3 Analisis dan kesimpulan Analisis dan kesimpulan tepat dan relevan dengan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan tetapi tidak relevan Analisis dan kesimpulan tidak dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan 4 Kerapihan Laporan Laporan ditulis sangat rapih, mudah dibaca dan disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, mudah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, susah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis tidak rapih, sukar dibaca dan disertai dengan data kelompok 195 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4. MEMAHAMI DAN MENERAPKAN PEMBUATAN LARUTAN A. Deskripsi. Kegiatan pembelajaran ini tentang memahami dan menerapkan pembuatan dan standarisasi larutan/reagensia yang mencakup Jenis dan sifat zat terlarut dan pelarut, Identifikasi macam dan sifat reagensia, Identifikasi komponen utama suatu reagensia, Perhitungan konsen trasi bahan kimia, Prosedur pembuatan larutan/reagensia. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Peserta diklat/siswa mampu: a. Memahami pengertian Jenis dan sifat zat terlarut dan pelarut b. Memahami pengertian Identifikasi macam dan sifat reagensia c. Memahami pengertian Identifikasi komponen utama suatu reagensia d. Memahami pengertian Perhitungan konsen trasi bahan kimia e. Memahami pengertian Prosedur pembuatan larutan/reagensia 2. Uraian Materi a. Jenis dan sifat zat terlarut dan pelarut Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan 196 dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu. 1) Konsentrasi Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar,molal, dan bagian per juta (part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) ataupekat (berkonsentrasi tinggi). Molekul komponen-komponen larutan berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada proses pelarutan, tarikan antarpartikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut dan zat terlarut sama-sama polar, akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut; hal ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil. 197 Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara umum, kelarutan suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut tertentu) sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku pada zat padat, walaupun ada perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair lainnya secara umum kurang peka terhadap suhu daripada kelarutan padatan atau gas dalam zat cair. Kelarutan gas dalam air umumnya berbanding terbalik terhadap suhu. 2) Larutan ideal Bila interaksi antarmolekul komponen-komponen larutan sama besar dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni, terbentuklah suatu idealisasi yang disebut larutan ideal. Larutan ideal mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat lurus dengan fraksi molpelarut dalam larutan. Larutan yang benar-benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum Raoult sampai batas-batas tertentu. Contoh larutan yang dapat dianggap ideal adalah campuran benzena dan toluena. Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat volume komponen-komponen penyusunnya. Pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat terlarut murni dan 198 pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan. Larutan cair encer menunjukkan sifat-sifat yang bergantung pada efek kolektif jumlah partikel terlarut, disebut sifat koligatif (dari kata Latin colligare, "mengumpul bersama"). Sifat koligatif meliputi penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku, dan gejala tekanan osmotik. 3) Jenis-jenis larutan Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya. Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-komponennya. Table 5. Jenis- jenis larutan dan fase komponennya Contoh larutan Zat terlarut Gas Cairan Padatan Pelarut Gas Udara (oksigen dan gas-gas lain dalam nitrogen) Uap air di udara (kelembapan) Bau suatu zat padat yang timbul dari larutnya molekul padatan tersebut di udara Cairan Air terkarbonasi (karbon dioksidadalam air) Etanol dalam air; campuran berbagaihidrokarbon (minyak bumi) Sukrosa (gula) dalam air; natrium klorida (garam dapur) dalam air;amalgam emas dalam raksa Padatan Hidrogen larut dalam logam, misalnya platina Air dalam arang aktif; uap air dalam kayu Aloi logam seperti baja dan duralumin Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan sebagai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. 199 Larutan elektrolit mengandung zatelektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. b. Identifikasi macam dan sifat reagensia 1) Ninhidrin Ninhidrin adalah suatu reagen berguna untuk mendeteksi asam amino TUGAS 1. Amatilah dengan mencari informasi terkait dengan Jenis dan sifat zat terlarut dan pelarut (konsentrasi larutan, larutan idaeal, sifat koligatif larutan dan jenis- jenis larutan melalui buku-buku, media cetak, internet, dan sumber referensi lainnya. 2. Tanyakan kepada guru dengan mengajukan pertanyaan untuk mempertajam pemahaman Jenis dan sifat zat terlarut dan pelarut (konsentrasi larutan, larutan idaeal, sifat koligatif larutan dan jenis- jenis larutan, misalnya : a. Apa bedanya zat terlarut dan pelarut ? b. Apa perbedaan konsentrasi larutan dan larutan ideal? 3. Lakukan ekplorasi/experimen/ praktik : a. Praktek membuat larutanideal. b. Mengasosiasi/ Menganalisis hasil praktek pengamatan dengan kelompok anda serta membuat kesimpulan dan buatlah laporan 200 dan menetapkan konsentrasinya dalam larutan. Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon siklik, dan bila bereaksi dengan asam amino menghasilkan zat berwarna ungu (Hart dkk, 2003). Ninhidrin merupakan suatu oksidator sangat kuat yang dapat menyebabkan terjadinya dekarboksilasi oksidatif asam α-amino untuk menghasilkan CO¬¬2.NH3 dan suatu aldehid dengan satu atom karbon kurang daripada asam amino induknya (Tim Dosen Kimia, 2007). 2) Etanol Alkohol larut dalam air, tidak berwarna, C2H5OH; d.r. 0,61 (0oC); titik lebur (-169oC); titik didih (-102oC). Senyawa ini menjadi minuman yang meracuni, dibuat melalui fermentasi gula dengan bantuan khamirC6H12O6 2C2H5OH + 2CO2Etanol yang dihasilkan membunuh khamir dan fermentasi saja tidak dapat menghasilkan larutan etanol dengan kadar lebih dari 15 % (berdasar volume). Penyulingan dapat menghasilkan campuran didih-tetap yang mengandung 95,6 % etanol dan 4,4 % air. Etanol murni dibuat dengan menyingkirkan air tersebut menggunakan bahan pengering (Daintith, 2005). 3) NaOH NaOH (Natrium Hidroksida) berwarna putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab. Kelarutan mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter. Titik leleh 318°C serta titik didih 1390°C. Hidratnya mengandung 7; 5; 3,5; 3; 2 dan 1 molekul air (Daintith, 2005). NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan padatan berwarna putih, densitas NaOH adalah 2,1 . Next >