< Previous 298 mengeluarkan cairan. Secara bersamaan katup isap membuka kembali dan zat cair di isap lagi untuk penyerahan berikutnya. Pompa torak kerja ganda (Double acting), liquid masuk pada kedua bagian dari liquid pistonnya sehingga terjadi discharge pada 2 stroking dalam 2 arah.Bila torak bergerak ke kanan, maka katup isap Z1 akan menutup dan katup pompa P2 akan membuka. Zat cair yang berada di sebelah sisi kanan torak di tempatkan ke saluran kompa melalui katup pompa P2. Di sebelah kiri katup pompa P1 akan menutup dan katup isap Z1 akan membuka. Zat cair di isap ke dalam silinder melalui katup isap Z1. Bila sesudah itu torak akan bergerak ke kiri maka katup–katup yang tadinya membuka akan menutup dan yang tadinya menutup akan membuka dengan demikian pompa ini akan bekerja ganda. g. Alat panen Pemanenan padi harus menggunakan alat dan mesin yang memenuhi persyaratan teknis, kesehatan, ekonomis dan ergonomis. Alat dan mesin yang digunakan untuk memanen padi harus sesuai dengan jenis varietas padi yang akan dipanen. Pada saat ini, alat dan mesin untuk memanen padi telah berkembang mengikuti berkembangnya varietas baru yang dihasilkan. Prosedur Pemanenan Padi dengan Reaper Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat. Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakkan tanaman dan menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar. 299 Prosedur Kerja 1. Untuk menghidupkan motor, geser tuas gas (throtle) 1/3 atau ¼ dari kecepatan maksimum. Perhatikan posisi setiap kopling di handel stang dan/atau tuas versneling, semuanya harus pada posisi netral. 2. Setelah semuanya siap, star motor, biarkan sebentar tanpa muatan. Telisi dan dengarkan tanda-tanda dan bunyi dari bagian yang tidak berfungsi dengan baik saat bekerja. Periksalah posisi unit keseluruhan mesin, jangan sampai bergetar atau ada bagian yang lepas. Bila terasa ada kelainan, matikan motor dan betulkan terlebih dahulu. 3. Motor dapat dimatikan dengan memutar tombol “ON/OFF” keposisi OFF atau dengan menghubungkan busi dengan masa (atau untuk engine diesel dengan cara mengecilkan tuas gas dan menarik tuas dekompresi). Jangan mematikan motor secara mendadak, biarkan terlebih dahulu motor hidup beberapa saat tanpa beban untuk menghindari pendinginan secara mendadak. 4. Beberapa jenis motor memerlukan pemanasan beberapa saat dengan bebanringan sebelum dioperasikan dengan beban penuh. Hal ini untuk meningkatkan tenaga dan mur pakai motor. Demikian pula sebaliknya untuk saat mematikan motor. 5. (A) Untuk reaper tipe “hitching”. Setelah motor hidup, tekan tuas kopling perlahan-lahan keatas dan kedepan sampai mesin mulai bergerak maju. Dengan demikian reaper siap untuk dioperasikan dan mekanisme pemotongan padi mulai bekerja.(B). Untuk reaper tipe “self propeler” Tekan kedua handel kopling (kiri dan kanan) dan pasang penguncinya. Posisikan gigi persneling ke “N” (netral). Hidupkan motor. Terdapat tida macam kondisi :(1). Kondisi gerak maju/pemotongan : Posisi gigi persneling “F” (maju), Tuas gas kecepatan maju pada posisi separuh, kopling putaran roda dilepas, Kopling putaran pisau dilepas.(2). Kondisi gerak pisau terpisah : Posisi gigi persneling “N” (netral), Tuas gas kecepatan maju pada posisi idel, kopling putaran roda 300 dilepas, kopling putaran pisau dilepas.(3). Kondisi gerak mundur : Posisi gigi persneling “R” (mundur), Tuas gas kecepatan maju pada posisi rendah, Kopling putaran roda dilepas, Kopling putaran pisau ditahan. 6. Pada saat bergerak maju, mesin reaper akan memotong sederetan alur (row) tanaman padi didepannya. Arahkan ujung mesin reaper ini sehingga alur (row) tanaman padi dapat lurus masuk ke alur (row) mesin reaper. Jaga agar pisau potong dapat memotong tegakan tanaman secara mendatar dan merata melalui pengendalian handel stang kemudi. 7. Untuk lahan yang berbentuk segi empat, dianjurkan bekerja secara berputas berlawanan arah jarum jam. Sedang untuk lahan berbentuk empat persegi panjang perlu disediakan “head land” yaitu tempat dimana padi telahj dipotong menggunakan sabit di kedua ujung sisi terpendek-nya, selebar 1,5 kali panjang keseluruhan mesin reaper. 8. Tinggi potongan pada kondisi normal berkisar antara 8 cm hingga 12 cm. Bila pemotongan terlalu tinggi atau terlalu pendek, akan mempersulit gerak plat pembawa sehingga proses pelemparan batang padi yang bergerak kesamping kanan akan tidak sempurna dan banyak butir padi yang rontok tercecer. 9. Apabila panen dilakukan di lahan yang terlalu banyak gulma (tanaman pengganggu), bagian mesin yang bergerak akan mudah macet karea kotoran gulma. Untuk kondisi seperti ini harus lebih rajin untuk membersihkan mesin dari gangguan gulma. Usahakan agar mesin tetap hidup dan jaga jangan sampai mati atau mogok saat mesin bekerja di lahan yang penuh gulma. 301 h. Alat Pasca Panen Alat perontok padi (Thresher) Mesin perontok yang digerakkan dengan motor biasanya dilengkapi dengan alat (blower) penghembus kotoran-kotoran yang tidak diinginkan.Berdasarkan jumlah drumnya, ada mesin perontok dengan drum tunggal dan drumganda. Drum perontok berbentuk silinder dengan diameter 360-420 mm, panjang450-600 mm, dan poros berdiameter 22-23 mm. gigi perontok terbuat dari kawat baja berdiameter 6 mm dan berbentuk U atau V, gigi perontok ini ditancapkan terbalik pada drum dengan dengan las atau sekrup/mur. Tinggi gigi 60 mm. gigi disusun dengan jarak antar gigi 100-125 mm. setiap drum perontok semacam ini mempunyai 45-65 buah gigi dalam 10 atau 12 susun yang melingkari drum,dengan sistem pemasangan ½, 1/3, ¼, 1/5 atau 1/6. alat perontok bermotor (power thresher) dapat pula dilengkapi dengan sebuah rantai pengumpan(fecding chain)dimuka drum perontok yang bergerak berputar ke samping sambilmengantarkan batang-batang padi bermalai ke arah drum perontok dengankecepatan 1-2 m/detik.Butir-butir gabah yang masih menempel pada malai akan dihantam gigi-gigi perontok hingga rontok dari bulirnya. Gabah hendaknya sudah betul-betul dengan kadar air 20-22%(maksimum). Gabah akan hancur/pecah jika kadar airnya lebih besar. Cara pengoperasian alat iniberbeda-beda. Ada yang dipegangi pangkal malai/batang padi, dan ada pula yang dilemparkan langsung kedalam ruangan perontok (throw-in system). Pada sistem yang terakhir ini, malai padi dipotong sependek mungkin agar perontokannya sempurna. Pada alat perontok tersebut terdapat saringangabah yang terletak di bawah drum perontok yang 302 berfungsi sebagai saringankotoran. Gabah turun ke bawah dan melewati saringan itu. Kotorannya yang tidak dapat melewati saringan akan diembus keluar oleh kipas pengembus. Dengansebuah screw conveyor (pendorong berbentuk uliran/ sekrup), gabah yang turunkebawah ini didorong kesamping, keluar dari badan perontok, dan ditampungdalam karung. Cara pembersihan gabah oleh alat pengembus dapat berlangsung dengan pemisahan tunggal(single select), pemisahan ganda (double select), maupun pemisahan 3 tingkat(triple select) Alat pecah kulit padi (Huller) Penggilingan gabah menjadi beras sosoh, dimulai dengan pegupasan kulitgabah. Syarat utama proses pengupasan gabah adalah kadar keringnya gabah yangakan digiling. Gabah kering giling berarti gabah yang sudah kering dan siap untuk digiling. Bila diukur dengan alat pengukur kadar air (moisture tester), kekeringanini mencapai angka 14-14 ½ %. Pada kadar air ini, gabah mulai digiling/dikupaskulitnya.Ada beberapa model da tipe mesin pengupas gabah. Besarnya kapasitas penggunaannya sangat bervariasi; ada yang kecil, sedang dan besar. Mesin inisering disebuthuller atauhusker. Didalam bagian pengupasan(hulling head)terdapat dua buah rol karetyang berputar berlawanan arah, masing-masing berputar kearah dalam. Kedua rolduduk pada dua poros yang terpisah satu sama lain, sejajar secara horizontal.Masing-masing rool berputar dengan kecepatan putaran besar-kecilnya gabah.Melalui pintu pemasukan, gabah turun dari bak penampungan dan jatuhdiantara 2 buah silinder karet yang telah disetel jarak renggangnya. Gabah dengan ukuran tebal tertentu akan terjepit diantara kedua silinder tersebut. Adanya gerakan dari kedua silinder menyebabkan kulit gabah 303 terkoyak, sehingga gabahterkupas menjadi beras pecah kulit. Terkoyaknya kulit gabah dapat terjadi karenaadanya perbedaan kecepatan putar dari kedua rol karet. Mesinpenyosoh Dari bak penampungan, beras pecah kulit turun melalui pintu pemasukan dan jatuh ke pendorong berulir yang kemudian mendorongnya masuk ke ruang penyosohan. Di sini beras akan berdesak-desak dan bergesek satu sama lain. Keluarnya beras akan tertahan oleh adanya anak batu pemberat atau pegas pengontrol. Beban tahanan yang diterimanya cukup besar, sehingga setiap butir beras akan terkelupas lapisan dedak halusnya. Butiran beras akan menjadi panas dan ini berakibat jelek terhadap utuhnya beras serta daya tahan material bagian-bagian alat penyosoh ini. Oleh karena itu, udara dari alat pengembus dialirkan melalui lubang-lubang di dalam poros utama untuk mengurangi panas yang timbul serta untuk mengembus dedak halus, yang telah terlepas dari butiran beras, ke luar melalui lubang-lubang saringan (screen). Aliran angin juga membantu mempermudah terlepasnya dedak halus yang menempel pada butiran beras, sehingga beras yang keluar sudah putih, bersih, dan mengkilap. Beberapa pabrik memakai istilah "air jet polisher" atau "Air jet pearler" bagi mesin dengan sistem ini. Dedak halus jatuh ke lantai di bawah saringan dan dikumpulkan dengan tangan atau dibuatkan tempat khusus yang rapat angin. Kemudian dedak halus diisap oleh kipas pengisap dan diteruskan ke cyclone. Jika beras pecah kulit yang digiling kurang kering, maka dedaknya lembap dan penyedotan oleh kipas pengisap kurang 304 sempurna dan juga menempel pada saringan dan lain-lain, sehingga mempersulit pekerjaan penyosohan. Mesin Pengering Dewasa ini, banyak model dan tipe mesin pengering (dryer) digunakan untuk mengeringkan biji-bijian. Namun, secara umum, perlu diperhatikan tujuan pengeringan bahan yang bersangkutan, yaitu untuk digunakan sebagai benih atau untuk konsumsi. Jika untuk konsumsi, suhu pengeringannya dapat mencapai 55 - 60°C; sedangkan bila untuk benih, hendaknya suhu panas tidak lebih dari 42°C. Mula-mula isilah bak pengeringan dengan bahan yang akan dikeringkan secukupnya. Periksalah kadar air permulaan dengan menggunakan alat pengukur (moisture tester). Hidupkan motor dan jalankan baling-baling kipas angin hingga udara mengalir ke ruang pengeringan. Pengaliran udara biasa tanpa panas ini sangat diharuskan, terutama bagi biji-bijian yang baru saja dipanen. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan air yang menempel pada biji-bijian tersebut, sehingga kemungkinan hangusnya bahan oleh udara panas dari api/kompor dapat dihindarkan. Selain itu, cara ini juga dimaksudkan untuk menyeragamkan kondisi bahan sebelum dialiri udara panas. Yada biji-bijian yang baru saja dipanen dari sawah, pengaliran udara biasa ini berlangsung lebih lama (± 2 - 3 jam) daripada bahan yang telah mengalami penjemuran sementara. Setelah proses ini selesai, hidupkanlah alat pemanas. Mula-mula hentikan baling-baling kipas angin tanpa mematikan motornya. Alirkan minyak tanah ke piringan pra-pemanas dan kemudian nyalakan dengan korek api. Setelah kompor cukup panas dan nyala api cukup besar, jalankan baling-baling kipas 305 angin agar udara panas tersedot masuk ke ruang pemanasan. Aturlah pemasukan bahan bakar ke kompor dengan menyetel keran pengeluaran minyak tanah dari tangkinya. Semakin banyak minyak tanah dialirkan ke kompor, semakin besar nyala api dan semakin tinggi suhu di ruang pemanasan. Demikian pula sebaliknya. Aturlah besarnya nyala api sedemikian rupa, sehingga suhu pemanasan selalu menunjuk angka 42° untuk benih atau 55° - 60° untuk bahan konsumsi. Pertahankan suhu itu sampai ± 1 jam atau lebih, sesuai keperluan. Sesudah 1 - 2 jam pengeringan dengan udara panas, Iakukanlah waktu istirahat selama 1 - 2 jam pula. Setelah itu, alirkan lagi udara panas, waktu istirahat, udara panas waktu istirahat, dan seterusnya. Dengan cara ini, kerusakan bahan akibat proses pengeringan dapat dihindari. i. Peralatan Laboratorium Oven Listrik Penggunaan oven tersebut relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan. 306 Prosedur Kerja Steker ditancapkan pada sumber listrik. Dinyalakan oven dengan cara menekan knob PUSH/TURN yang merupakan tombol ON/OFF yang ada pada bagian ujung kiri atas oven hingga muncul display pada oven. Setingtemperatur dengan cara menekan tombol SET secara berbarengan dengan memutar knob PUSH/TURN kekanan untukmenaikkantemperatur, dan kekiri untuk menurunkan temperature. Seting pertukaran udara dalam oven dengan cara menggeser tombol air valveke arah maksimum untuk membuka lubang udara, dan ke arah minimum untuk menutup lubang udara. Apabila display temperatur sudah menunjukkan temperatur yang diinginkan, masukkan peralatan yang akan dikeringkan dan disterilisasi ke dalam oven. Untuk seting waktu(timer)lama penggunaan ovendengan cara menekantombol SET selama tiga detik, kemudian lepaskan dan putar knob PUSH/TURN ke kanan atau ke kiri, pilih modus TIME OPERATION. Tekan knob PUSH/TURN untuk mematikan oven, cabut steker dari sumber listrik Neraca Analitik Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi: a. Persiapanalatbantupenimbangan. Untukmenimbangzatpadatdiperlukan : Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat. 307 Sendok (biasanya sendok plastik) Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca Botol timbang sebagai tempat penimbangan. Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus dikembalikan ke tempatnya b. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah : Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pas stepat berada di tengah Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang Cara menggunakan neraca analitis : Nolkan terlebih dulu neraca tersebut Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut Mikroskop Cara Menggunakan Mikroskop : Sebelum menggunakan mikroskop, perhatikan langkah-langkah berikut: Next >