< Previous 39 Gambar 27. Posisi Naik Traktor (dari sebelah kiri traktor) Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada posisi “ON”. Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan. Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”. Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas menyala. Apabila traktor sudah lama tidak digunakan, putar kunci kontak ke arah kiri (PREHEAT) dan tahan selama kurang lebih 10 – 20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar dengan melihat lampu indikator pada dashboard menyala, sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran, akan mempermudah terjadinya proses pembakaran. Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distarter. Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi. Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, 40 sehingga motor stater akan memutar motor penggerak. Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara otomatis, kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor starter. Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas mati. Kecilkan posisi gas ke idle (stasioner). Lepaskan pedal kopling pelan-pelan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor roda empat Pada saat accu lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi “START”, tarik tuas dekompresi, sehingga putaran motor lebih ringan. Setelah motor berputar dengan kecepatan tinggi selama 3–5 detik, doronglah tombol dekompresi, untuk menghasilkan tekanan kembali Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi “ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor stater. Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan stater yang terlalu lama akan merusak motor stater. Biarkan motor berputar tanpa beban (idle) selama beberap saat. Jangan memberikan beban berat begitu motor hidup. Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan yang sirkulasi udaranya kurang baik. Mematikan traktor roda empat Lepaskan beban motor Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 1 menit. Netralkan seluruh bagian pengendali dan tuas hidrolik pada posisi turun. 41 Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran. Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut. Pasang pengunci rem sebelum meninggalkan traktor. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mematikan traktor roda empat. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor Tidak boleh mematikan traktor dengan tuas dekompresi Sebelum meninggalkan traktor, semua tuas dalam kondisi netral Pada saat turun, posisinya mundur, tidak boleh menyentuh bagian pengendali. Memulai menjalankan traktor roda empat Lakukan langkah menghidupkan traktor Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle. Tuas rem parkir dilepas Pedal kopling diinjak penuh Tuas persneleng cepat lambat dibindah ke posisi “cepat” atau “lambat” Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai jalan. 42 Menjalankan lurus ke depan Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat” Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi ibu jari keluar. Mata memandang ke depan. Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan. Kedua kaki dipindah ke landasan, jangan di pedal gas, kopling atau rem. Jangan membelokkan stang kemudi Jangan memindah posisi gigi persneling Gambar 28. Posisi traktor pada waktu berbelok maju dengan trailer 43 Menghentikan traktor Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas Injak pedal rem, traktror akan berhenti. Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan Menjalankan lurus ke belakang. Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat” Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke belakang. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Mata memandang ke belakang. Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan. Jangan membelokkan stang kemudi Jangan memindah posisi gigi persneling Menjalankan lurus ke belakang dengan trailer Gunakan gigi yang rendah Perhatikan selalu ujung trailer Pada saat trailer akan berbelok ke kiri, putar stir sedikit ke kiri, lalu kembalikan saat trailer mulai lurus kembali. Pada saat trailer akan berbelok ke kanan, putar stir sedikit ke kanan, lalu kembalikan saat trailer mulai lurus kembali. Mengganti gigi persneleng Lakukan langkah menghentikan traktor Pindahkan posisi gigi persneleng sesuai kecepatan yang diinginkan. Mulai menjalankan traktor lagi. 44 Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam posisi berhenti, karena biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes Membelokkan traktor di jalan Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan. Biarkan setengah badan traktor melewati belokan Putar stir kemudi ke kanan atau ke kiri Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan. Gambar 29. Posisi traktor pada waktu berbelok maju tanpa trailer Membelokkan traktor dengan trailer secara mundur (misalnya ke kanan) Posisi traktor di tengah jalan pada saat akan berbelok Putar stir ke kiri sehingga trailer akan berbelok ke kanan Setelah trailer mulai masuk ke belokan jalan, putar dengan cepat stir ke kanan Pada saat traktor dan trailer posisinya mulai satu sumbu (setelah berbalok), stir diluruskan kembali 45 Gambar 30. Posisi traktor berbelok mundur dengan trailer Membelokkan traktor ke jalan (gang) yang sempit Sebelum berbelok, putar stir berlawanan arah dengan arah belok Pada saat akan berbelok putarlah stir dengan cepat, sehingga traktor berbelok dengan tajam. Pada saat traktor akan memasuki gang yang sempit, posisinya sudah tidak berbelok lagi Membelokkan traktor dari jalan (gang) yang sempit Jalankan traktor sampai seluruh badan traktor keluar dari gang sempit Mulailah berbelok Melewati tanjakkan Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan. 46 Jalankan traktor, lalu gas diperbesar secara pelan-pelan, untuk mencegah roda depan terangkat Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menanjak Gambar 31. Traktor Pada Saat Menanjak Melewati turunan Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan. Jalankan traktor, gas jangan terlalu besar. Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menurun. Hindari penggunaan rem secara berlebihan, biarkan mesin mengerem sendiri Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menjalankan traktor. Pastikan kunci rem kiri kanan terpasang, pada saat dijalankan di jalan Apabila parkir di tempat yang miring, sebaiknya roda diganjal. Pada saat menjalankan traktor, kaki tidak boleh di atas pedal rem dan pedal kopling. Posisi gigi persneling 47 Apabila traktor digandeng dengan implemen, implemen dinaikkan dahulu sebelum traktor dijalankan di jalan. Gambar 32. Posisi ganjal ban c. Mengoperasikan alat pengolah tanah Pengolahan tanah adalah proses di mana tanah digemburkan dan dilembekkan dengan menggunakan tangkai kemudi ataupun penggaru yang ditarik oleh traktor maupun bajak yang ditarik oleh binatang maupun manusia. Melalui proses ini, kerak tanah teraduk, sehingga udara dan cahaya matahari menembus tanah dan meningkatkan kesuburannya. Sekalipun demikian, tanah yang sering digarap sering menyebabkan kesuburannya berkurang. Telah diketahui bahwa pengolahan tanah dapat merubah dan atau memperbaiki struktur tanah serta memberantas gulma. Perbaikan struktur tanah dengan pengolahan tanah diduga dapat berpengaruh baik pada pertumbuhan tanaman, meskipun pendapat tersebut sulit dibuktikan karena hanya melihat aspek fisik tanahnya saja. Yang pasti bahwa memberantas gulma akan memberikan keuntungan bagi pertumbuhan tanaman. 48 Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa penelitian-penelitian mengenai pengolahan tanah terbagi dalam dua aliran, yaitu aliran yang memberikan penekanan pada pengendalian gulma dan aliran yang memberikan penekanan pada perbaikan struktur tanah. Terlepas dari ada tidaknya pengaruh pengolahan tanah pada produksi tanaman, pengolahan tanah sampai kini tetap saja dilakukan petani paling tidak untuk mempermudah pekerjaan berikutnya. Tujuan dari pengolahan tanah adalah sebagai berikut: Menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaian atau tempat tumbuh benih. Tanah yang padat diolah sampai menjadi gembur sehingga mempercepat infiltrasi, berkemampuan baik menahan curah hujan memperbaiki aerasi dan memudahkan perkembangan akar. Peningkatan kecepatan infiltrasi akan menurunkan run off dan mengurangi bahaya erosi. Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu. Membenamkan tumbuhan-tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah kedalam tanah, sehingga menambah kesuburan tanah. Membunuh serangga, larva, atau telur-telur serangga melalui perubahan tempat tinggal dan terik matahari. Keuntungan pengolahan tanah secara mekanis Keuntungan Teknis Pekerjaan pengolahan tanah memerlukan tenaga yang sangat besar, sehingga dibutuhkan banyak tenaga kerja. Dengan tenaga yang besar, yang dimiliki per alatan mekanis, pekerjaan yang berat akan dengan Next >