< Previous 74 Pola ini juga cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit, diperlukan lahan untuk berbelok (head land) pada kedua ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 3 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak (pada ujung lahan), diolah dengan cara manual dengan cangkul Pola ini hanya cocok dilakukan untuk bajak yang dapat diubah arah lemparan pembajakan. Pola ini dapat juga dilakukan untuk pengolahan tanah kedua dengan mesin rotari, karena hasil dari pengolahannya tidak terlempar ke samping. Catatan : Pola 1 sampai 4 digunakan untuk jenis bajak yang hasil lemparan tanahnya ke kanan. Apabila jenis bajak yang digunakan hasil lemparan tanahnya ke kiri, maka arah putaran pembajakan dibalik. Setelah lahan siap untuk diolah dan ditentukan pola pengolahan yang tepat, maka lahan dapat mulai diolah. Cara pengolahan tanah pertama (pembajakan) dengan traktor adalah sebagai berikut : Buat batas-batas lahan yang akan diolah dan tempat head land apabila diperlukan Traktor dibawa ke lahan dan diletakkan sesuai dengan pola yang diinginkan Atur gas dan posisi gigi persneling yang direkomendasikan oleh pabrik. Untuk itu sangat disarankan agar operator membaca buku petunjuk pengoperasian (manual) Pembajakan dimulai. Kedalaman pembajakan untuk alur pertama (pada saat kedua roda traktor belum masuk ke alur), tidak perlu terlalu dalam. Pada saat berbelok, implemen diangkat 75 Pembajakan selanjutnya dilakukan dengan cara memasukkan salah satu roda ke alur. Kedalaman pembajakan otomatis menjadi lebih dalam. Dua sampai empat alur terakhir (tergantung dari panjang traktor dan lebar kerja alat bajak), head land mulai dibajak. d. Alat penanaman Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji diatas permukaan tanah atau menanamkan tanah didalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik. Penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan tangan saja, dengan bantuan alat-alat sederhana ataupun dengan bantuan mesin-mesin penanam. Dalam perkembangan alat dan mesin penanam ini dikenal dari bentuk yang sederhana atau tradisional sampai dalam bentuk yang modern. Macam dan jenis alat/mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu: 1. Alat penanam dengan sumber tenaga manusia 2. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan 3. Alat penanam dengan sumber tenaga traktor Pada umumnya bahwa prinsip dasar kerja dari alat tanam adalah sama,baik jenis yang didorong/ditarik tenaga manusia, ditarik hewan atau traktor. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Pembukaan alur atau lubang (khusus tugal) 2. Mekanisme penjatuhan benih 79 Mekanisme Kerja Pembuka alur tipe double disk membuat alur kemudian benih dijatuhkan dari atas yaitu oleh bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar benih tipe ini bentuknya piringan pipih pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiamater sama dengan biji yang akan ditanam. Penakar benih sewaktu berputar lubang-lubangnya terisi oleh bijian yang terdapat diatas piringan penakar benih dan terhubung dengan hopper benih, kemudian dijatuhkan lewat lubang penyalur benih. Putaran piringan penakar benih ditransmisikan dri roda penggerak yang ada dibagian belakang. Cara Pengoperasian Persiapkan lahan sebelum penanaman dengan cara pengolahan tanah dengan bajak singkal atau bajak piringan dilanjutkan perataan menggunakan garu atau bajak rotari. Gandengkan join adapter pada 3 titik gandeng traktor roda 4 atau pada traktor roda 2. Pasanglah batang penggandeng ukuran 50 x 50 mm pada join adapter kemudian tempatkan penanam bijian satu persatu pada batang pemasangan tersebut. Atur posisi kemiringan mesin tanam tersebut sedemikian rupa sehingga posisi pembuka alur dan roda penggerak sejajar, untuk penggandengan dengan traktor roda 4 dengan cara memanjangkan top link dan untuk penggandengan traktor roda 2 dengan memutar join adapter. 80 e. Alat penyiangan Gulma (weeda) atau tumbuhan pengganggu merupakan tumbuhan yang mempunyai sifat merusak, dan perkembangannya sangat cepat sehingga terjadi persaingan dengan tanaman terhadap unsur hara, dan dapat mengakibatkan pengurangan produksi tanaman. Dengan demikian pengendalian maupun pemberantasan gulma ini merupakan aspek yang penting urttuk d iperhatikan dan dilaksanakan. Prinsip yang dipergunakan dalam pemberantasan gulma secara fisik adalah: 1) pembongkaran tanah, 2) penimbunan, 3) pemotongan akar-akar gulma, dan 4) penggunaan api. Peralatan untuk pemberantasan tumbuhan pen gganggu secara mekanis adalah kultivator. Pengolahan tanah dapatberfungsi sebagai proses pemberantasan tumbuhan pengganggu, karena dalam pengolahan tanah terjadi proses pembongkaran dan pembalikan tanah. Tetapi dalam hal ini pengolahan tanah merupakan pemberantasan tumbuhan pengganggu sebelum tanaman sendiri di tanam. Berdasarkan letak atau cara penggandengannya dengan traktor, kultivator dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu kultivator yang digandeng di depan traktor (front mounted cultivators) dan kultivator yang digandeng di belakang traktor (rear mounted cultivators). Dalam penggunaan kultivator yang digandeng di depan traktor lebih mudah dikendalikan jika dibandingkan dengan yang digandeng di belakang, akan tetapi kultivator yang digandeng di depan mempunyai konstruksi yang lebih rumit dan memerlukan pemeliharaan yang lebih baik. Kultivator merupakan alat yang dapat dioperasikan dengan memerlukan beberapa macam alat yang akan ditarik pada permukaan tanah dengan kedalaman tertentu, sehingga dapat memusnahkan gulma muda dan melindungi pertumbuhan tanaman. 82 a. Siapkan alat dengan cara mengecek begian-bagian pasangan alat yang menggunakan mur baut, kencangkan apabila kendor b. gandengkan alat di bagian belakang traktor melalui three point hithc, sehingga posisi alat dapat ditarik oleh traktor c. Jalankan traktor pada lahan yang akan dibersihkan dengan kecepatan sedang. d. Ulangi beberapa putaran sampai lahan benar-benar bersih dari gulma atau kotoran lain f. Alat pemupukan Pemupukan merupakan usaha memasukkan usaha zat hara kedalam tanah dengan maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman agar didapatkan hasil (produksi) yang diharapkan. Disamping itu pupuk dapat diberikan melalui batang atau daun sebagai larutan. Pupuk diperlukan apabila tanah sudah miskin akan zat hara, karena telah lama diusahakan. Cara penempatan pupuk dan pemberian pupuk dalam tanah yang tepatmerupakan hal sangat penting. Agar pupuk dapat dimanfaatkan tanaman secara baik, pupuk harus berada dalam daerah perakaran. Pupuk tanaman dapat berbentuk padat, cair atau gas. Pupuk tersebut dapat diberikan melalui beberapa cara. Pemberian dapat dilakukan dengan menggunakan alat penyebar pupuk. 1) Alat penyebar pupuk butiran Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat pemupuk terdapat beberapa persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain adanya pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan tempat pupuk atau benih. Dengan demikian, untuk beberapa jenis alat pemupuk yang didorong tenaga manusia atau 84 Cara penempatan dan pemberian pupuk sangat erat hubungannya dengan tanaman yang diusahakan. Pupuk kandang merupakan salah satu hasil sampingan pertanian yang banyak bermanfaat. Penyebaran yang seragam dan halus dapat dilakukan dengan alat penyebar pupuk. Fungsi alat ini membawa pupuk kandang ke lapang, menghancurkan dan menyebarkannya diatas tanah secara seragam. Penyebaran biasanya dilakukan sebelum pengolahan tanah pertama. Dengan pengolahan tanahpupuk diharapkan bercampur dengan tanah. Dalam operasinya alat berada dibelakang traktor. Biasanya alat beroda dua, tetapi ada juga yang beroda empat sehingga dapat ditarik oleh traktor dan hewan. Tenaga untuk operasi peralatan penyebaran pupuk berasal dari perputaran roda bagian belakang melalui transmisi rantai atau ”Power Take Off” (PTO) traktor. Alat penyebar pupuk dapat dibedakan menjadi : 1. Drop Tipe Distributor : Alat ini biasnya digandengkan dengan traktor secara mounted, corong pemasukannya mempunyai satu set lubang pengeluaran pada bagian bawah. Lubang-lubang tersebut dikontrol malalui lubang penggerak. Kapasitas pengeluaran pupuk biasanya antara 454 sampai 908 kg dengan lebar pengeluaran antara 2,44 sampai 3,66 m. Sumbu pemasukan dikendalikan oleh roda, dan kecepatan sumbu dipengaruhi pengeluaran pupuk. 2. Spin spreader : Alat ini mempunyai piringan untuk penyebaran pupuk. Pupuk diatur diatas piringan oleh rantai penahan melalui dasar corong pemasukan. Kecepatan pengeluaran pupuk tergantung dari kecepatan pemasukan pupuk, lebarpenyebaran dan kecepatan alat. Pola penyebaran dipengaruhi oleh perputaran 86 korosi terhadap tembaga, campuran tembaga dan campuranaluminium. B). Uap amonia kurang memberi warna, menyebabkan mati lemas, buta dan pada konsentrasi tinggi mudah terbakar. C). Tekanan naik dengan cepat karena perubahan suhu. Penempatan pada permukaan tanah : pada cara ini penyebaran pupuk dapat dilakukan dengan tanpa tekanan. Alat penyebar pupuk ini serupa dengan sprayer. Pupuk dapat disemprotkan bersama-sama insektisida. Penempatan dalam air irigasi : pupuk cair juga dapat disebarkan melalui air irigasi. Pemberian bersamaan dengan air irigasi sehingga dapat menghemat tenaga kerja dan alat. Kekurangan cara ini antara lain, hanya mungkin dilakukan bila tanaman memerlukan air dan kemungkinan penguapan pupuk melalui air. g. Alat panen Panen merupakan salah satu kegiatan budidaya tanaman yang perlu mendapat perhatian khusus. Saat panen merupakan waktu kritis, karena untuk tanaman tertentu, apabila saat panen terlambat maka kualitas maupun kuntitas hasil atau produksinya akan turun bahkan dapat rusak sama sekali. Padi sebagai tanaman yang dibudidayakan dengan pola tanam serentak, pada saat dipanen membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak agar panen dapat dilakukan tepat waktu. Kebutuhan tenaga kerja yang besar pada saat panen ini menjadi masalah pada daerah-daerah tertentu yang penduduknya sedikit. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja adalah dengan cara meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja dengan menggunakan mesin panen. Keuntungan 87 menggunakan mesin panen antara lain lebih efisien dan biaya panen per hektar dapat lebih rendah dibanding cara tradisional. Sebelum tanaman biji-bijian dapat dipasarkan, biji harus dipisahkan terlebih dahulu dari tangkainya, seperti padi dari jerami, jagung dari tongkolnya, kedelai dari pohonnya dan lain, sebagainya. Mesin-mesin yang berbeda diperlukan untuk memisahkan biji dari bagian tanaman yang mengikatnya, sesuai dengan jenis tanaman yang dipanen. Ada tiga macam cara panen padi di Indonesiayaitu (a) secara Tradisional (ani-ani), (b) secara Manual, tanaman padi dipotong panjang menggunakan sabit untuk selanjutnya dirontok menggunakan cara gebot, dan (c) secara Mekanis, padi dipotong pendek atau dipotong panjang menggunakan sabit; mesinMoweratau mesinReaper. Teknologi Panen padi menggunakan mesin pemanenreaperbelum begitu populer di tingkat petani. Mesin ini dapat dipakai untuk memanen tanaman biji-bijian seperti padi, gandum, sorgum dan sebagainya. Untuk digunakan panen padi, prinsip kerjanya miripdengan cara panen menggunakan sabit, bekerja hanya memotong dan merebahkan tegakantanaman padi di sawah. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotongtegakan tanaman dan menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut kearah samping(disebut mesin Reaper), dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar (disebut mesinReaper Binder). Hasil panen yang direbahkan menggunakan mesin Reaperini selanjutnya akan dirontok menggunakan perkakas atau mesin tertentu, misalnyaThresher. Karena ada banyakjenis dan tipe mesin Reaperyang beredar di pasaran dan masing-masing mempunyai keunggulan dan kelebihan, maka setiapprodusen atau pabrikan mesinReaperselalu menyertakan buku tentang : (1) Petunjuk Operasional; (2) Leaflet atau Booklet; (3) Daftar suku cadang dan atau alamat agen 88 purna jual; serta informasi-informasi lain yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perawatan terhadap mesin tersebut. Ada beberapa jenis mesin panen padi, yaitu a. Reaper (windrower), yang hanya memotong dan merebahkan hasil potongan dalam alur, atau collection type reaper yang memotong dan mengumpulkannya. b. Binder, mesin yang memotong dan mengikat c. Combine harvester, mesin yang memotong dan merontokkan Dalam memilih mesin yang tepat untuk pemanenan padi, maka hal-hal berikut harus dipertimbangkan: 1. Unjuk kerja dan upah dari buruh panen dengan cara tradisional 2. Harga, biaya perawatan, umur, kinerja, dsb, dari setiap mesin 3. Ukuran petakan lahan 4. Tinggi malai padi, kemudahan rontok 5. Tingkat kekeringan dan daya dukung tanah pada saat panen 6. Cara pengumpulan, pengeringan, transportasi, perontokan dan pengeringan gabah setelah pemotongan. 1) Mesin Reaper Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat. Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar. Pada saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row, reaper 4 row dan reaper 5 row. 89 Bagian komponen mesin reaper adalah sebagai berikut :Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur ke-cepatan, tuas kopling pisau pemotong yang merupakan kawat baja, unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari baja keras dengan jumlah gigi dan diameter ber-macam-macam sesuai dengan tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan, unit pisau pemotong terletak dalam rangka pisau pemotong yang terbuat dari pipa besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacam-macam, pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang panjangnya 120 cm, unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/keranjang, motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM dan penggunaan reaper dianjurkan pada daerah yang kekurangan tenaga kerja dan dioperasikan di lahan pertanian dengan kondisi baik. Didasarkan kepada jenis transmisi traktor penggeraknya terdapat dua jenis mesin Reaperyaitu: (a) Sistem copot-gandeng (hitching) dan (b) Sistem gerak mandiri (self propeller) Bagian keseluruhan mesinreaperdapat dicopot dan digandengkan pada transmisi penggeraknya. Transmisi penggeraknya berupa boxtransmisi traktor roda dua lengkap dengan mesinnya. Gambar 63. Mesin Reaper 5 row Next >