< Previous 163 Lipid merupakan unsur yang penting. Tidak hanya karena nilai kalorinya yang tinggi, tetapi juga karena vitamin vitamin yang larut dalam lemak dan asam-asam lemak esensial yang terdapat pada lemak makanan alam. Dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik secara langsung maupun potensial, bila di simpan dalam jaringan lemak. Gabungan antara lemak dan protein (lipoprotein) merupakan unsur yang penting, terdapat pada membrane sel dan dalam mitokondriadi dalam sitoplasma, dan juga berfungsi sebagai alat transport lipid dalam darah. [ 3) Metabolisme karbohidrat Karbohidrat merupakan bahan makanan yang disintesa oleh tanaman dan digunakan hewan sebagai sumber energi. Karbohidrat terdapat dalam gula dan pati, melalui hidrolisa menghasilkan monosaccharida dan gula sederhana. Organ endocrine yg terlibat dalam metabolisme karbohidrat yaitu pankreas, adrenals dan anterior pituitary. Karbohidrat merupakan zat makanan yang tergolong murah di bandingkan dengan zat makanan lain yakni protein dan lemak. Penggunaan pakan yang mengandng karbohidrat tinggi dalam budidaya semi intensif dan secara tradisional telah lama di praktekkan masyarakat, misalnya jenis bahan makanan dedak. Pemberian karbohidrat di kolam air tenang pada dasarnya untuk meningkatkan efesiensi pemanfaatan pakan alami yang kaya akan protein. Sebagai contoh : kebutuhan ikan mas dapat di penuhi dengan pakan berkadar 30-40% protein dan kaya akan energi. 50-60% kandungan energi pakan alami bersumber dari protein. Ini berarti bahwa manakala untuk ikan mas di sediakan hanya pakan alami. Ia akan memanfaatkan sebagian protein untuk energi, selanjutnya pada pakan alami berkurang, maka energi, bukan 164 protein, yang diganti perannya sebagai sumber energi, akan digunakan untuk pertumbuhan. Dengan demikian dalam budidaya intensif karbohidrat tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber pakan, tetapi bagian suatu komposisi pakan racikan ( seperti pellet). Untuk mendapat pengertian yang lebih lengkap terhadap pengaruh zat-zat makanan yang diserap terhadap perawatan tubuh dan pertumbuhan, maka diperlukan pengetahuan lintasan metabolic zat-zat makanan ini di dalam tubuh ikan. Dalah hal ini proses metabolisme terdapat dua arah yang berbeda, yaitu katabolisme dengan anabolisme. (1) Katabolisme Katabolisme ; merupakan proses pemecahan/penguraian molekul yg kompleks menjadi molekul yg lebih sederhana melalui jalur katabolisme. Respirasi sel merupakan contoh proses katabolisme yang menghasilkan energi dan disimpan dalam suatu ikatan kimia (disebut juga Reaksi eksergonik). Gambar 26. Katabolisme biota air 165 Karbohidrat merupakan polihidroksialdehida, polihidrosiketon dan derivate-derivatnya. Karbohidrat yang mengandung satu gugusan aldehida atau keton dinamakan monosakarida. Senyawa ini merupakan rantai tidak bercabang yang panjangnya kisaran 3 carbon (triosa) hingga 8 carbon (oktosa). Karbohidrat yang mengandung lebih dari 8 katbon di buat dengan menggabungkan banyak unit monosakrida, membentuk disakrida ( 2 unit), oligosakrida (3-6 unit) dan polisakrida (lebih dari 6 unit). Produk utama pencernaan karbohidrat, dari gula utama yg beredar adalah glukosa. Gula diserap oleh saluran pencernaan dan digunakan untuk : Penyerapan usus dan sirkulasi dalam darah. Dikonversi menjadi glikogen disimpan dlm otot. Ditransformasikan menjadi lemak. Dioksidasi sebagai sumber atau cadangan energi. Sebagian diekskresikan dlm urine. Enzim yang mempercepat reaksi ini adalah hexokinase. Di dalam darah terdapat penambahan reaksi glukokinase yang meningkat oleh adanya insulin dan menurun dalan keadaan kelaparan dan diabetes. Glukosa 6 fosfat terpolimerisasi ke dalam glikogen atau di katabolisir. Proses pembentukan glikogen dinamakan glikonesis. Glikogen, bentuk tersimpan glucose, terdapat di dalam banyakan jaringan tubuh. Tetapi suplai utama adalah dalam hati dan otot-otot rangka. Penguraian glukosa menjadi asam pirivat atau asam laklat (atau keduanya) dinamakan glikoliser. Piruvat merupakan tempat persimpangan dalam katabolisme. Pada jaringan hewan di bawah kondisi aerob piruvat adalah hasil glikolisis dan NADH terbentuk oleh dihidrogenasi gliseroldehida 3- 166 fosfat yang kemudian di rekomdasikan kembali menjadi NAD+ oleh oksigen. Tetapi dibawah kondisi anaerob, di dalam otot rangka atau bakteri asam laklat NADH-nya di lepas oleh glikolisis tidak dapat di rekomdasi oleh O2, tetapi harus di reoksidasi menjadi NAD+ di bawah dalam bentuk NADH menjadi piruvat. Dalam glikolisis anaerobick, 3 glukosa membentuk 2 molekul asam laktat dan empat molekul ATP. Di dalam hati ikan glikogen bukanlah bahan bakar utama manakala otot kelelahan karena kehabisan cadangan glikogen dan menumpuknya asam laktat, hati tidak menunjang kebutuhan glikogen yang besar, baik melalui generasi asam laklat maupun mengarahkan glikogen hati. Pada hewan mamalia, hati mengimpor glukosa sebagai glikogen ketika berlebihan dan melepaskannya kejaringan-jaringan lain, jika sewaktu-waktu di perlukan, seperti pada puasa. Di dalam mamalia glukosa darah di jaga dalam batas-batas normal melalui perubahan-perubahan yang besar dan teratur dalam pembentukan dan penguraian glikogen hati. Perubahan ini secara ketat di atur oleh hormone. (2) Anabolisme Anabolisme; merupakan proses asimilasi/penyusunan/ pembentukan molekul yg lebih kompleks dari molekul yang sederhana melalui jalur anabolisme. Proses anabolisme seringkali memerlukan energi (disebut juga reaksi endergonik). 167 Gambar 27. Anabolisme biota air Pada katabolisme, karbohidrat didegradasi untuk memasuki siklus asam sitrat dan untuk menghasilkan energi yang kaya akan elektron untuk keperluan rantai respirasi. Pada lintasan anabolisme energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH digunakan untuk mensintesa komponen sel penting dari molekul-molekul penyusun. Glukoneogenesis istilah yang menunjukkan pembentukan D-Glukosa dari penyusun-penyusun non-karbohidrat. Penyusun D-Glukosa pada hewan adalah laktat, piruvat, gliserol, kebanyakan asam amino dan para perantara siklus kreb. Sabagian besar terjadi di dalam hati dan sedikit dalam korteks, ginjal (lehninger, 1982 dalam Affandi R dan Usman MT). Sama halnya dengan glikolisis, yakni konservasi glukosa menjadi piruvat merupakan suatu lintasan utama katabolisma karbohidrat, konversi piruvat menjadi glukosa juga litasan utama glukoneogenesis. Hanya saja lintasan ini bukan merupakan kebalikan sederhana dari glikolisis. Kebanyakan atom karbon yang digunakan pada sintesa glukosa disediakan oleh metabolisme asam amino. Beberapa asam amino 168 yang umum ditemukan mengalami degradasi menjadi piruvat. Oleh karena itu masuk glukoneogenesis melalui reaksi piruvat karboksilasi. Asam amino lainnya diubah menjadi antara 4 atau 5 karbon dari siklus asm sitrat, sehingga dapat meningkatkan kandungan oksalaosetat dan malat mitokondria. Pada hewan biosintesa glikogen (glikogenesis) terjadi dalam seluruh jaringan tetapi yang menonjol adalah pada hati dan otot rangka. Titik awal sitesa glikogen dari glukosa bebas adalah reaksi heksokinesa. Heksokinesa yang memfosforilasi glukosa menjadi glukosa 6-fosfat di otot. ATP+D-Glukosa D-Glukosa 6-Fosfat + ADP. Dihati enzim yang berperan adalah glukokinase, tetapi berikutnya glukosa 6-fosfat diubah secara reversibel menjadi glukosa 1-fosfat oleh fosfogluromutase. Glukosa 6-fosfat glukosa 1-fosfat Setelah itu tiba pada kunci reaksi dalam biosintesa glikogen, sesuatu yang tidak menyertai penguraian glikogen, yakni pembentukan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa) oleh kerja enzim glukosa 1-fosfat uridilil transferase (lehginnger, 1982) atau UDP-glukosa pirofosforilase (Colby, 1989 dalam Affandi R dan Usman MT, 2002). 169 c. Pertumbuhan Pada tingkat individu dan populasi pertumbuhan didefinisikan sebagai proses perubahan ukuran (panjang, berat, atau volume) pada periode waktu tertentu (level individu). Pengukuran berat yang paling baik adalah berat kering, dan berat basah kurang efektif karena kurang bervariasi. Pertumbuhan adalah proses perubahan jumlah individu atau biomas pada periode waktu tertentu (level populasi). Beberapa aspek yang berkaitan dengan pertumbuhan : 1) Regenerasi Semua binatang/hewan memiliki kemampuan untuk menyusun kembali jaringan/bagian tumbuh yang telah hilang, baik padaa waktu proses fisiologis normal maupun rusak karena luka. Contoh: amuba dapat tumbuh dari fragmen 1/80 dari tumbuh asal, dalam hal mana nukleusnya termasuk dalam fragmen tersebut. 1/200 dari tumbuh hidra atau 1/280 dari tumbuh planaria dibutuhkan untuk dapat melakukan regenerasi menjadi binatang baru secara lengkap. Oligochaeta dapat melakukan regenerasi dari 1 segmen. Jadi pada hewan tingkat rendah potensi regenerasi dari pragmen yang sangat kecil ini merupakan hal yang umum. Pada golongan hewan yang lebih maju, kehilangan sering diperbaharui, misalnya : penutup luar kutikula, chitin Salamander dapat mengganti kaki yang hilang, cecak dapat menyusun kembali ekor yang putus. Pada vertebrata, regenerasi jarang terjadi dan kerusakan yang parah di perbaharui dengan dibentuknya jaringan pengikat. Kecuali kepada jaringan kusus seperti : hati, gonad, daging khusus. 170 Vorontsova, dan liosner (1960), menetapkan tiga regenarasi, yaitu : a) Regenarasi fisiologi (pembaharuan sel). Merupakan fungsi normal dan reguler dari beberapa organ seperti : kelenjar susu, membran neuklosa dan bagian luar kulit. b) Regenerasi resparasi, merupakan regenerasi yang diprovokasi oleh luka atau trauma. c) Reproduksi aseksual, merupakan proses alami yang melibatkan isolasi bagian dari tubuh binatang membentuk organisme baru yang serupa. 2) Metamorfosa Metamorfosa adalah suatu reorganisasi jaringan pada suatu stadia pasca embrio. Proses ini dialami oleh suatu binatang dalam rangka memepersiapkan diri untuk hidup dalam suatu habitat yang berbeda. Contoh : a) Metamorfosa pada ikan Lamprey (Petromyzon masimus) pada stadia larva hidup sebentar pada lumpur didasar sungai, makanan berupa partikel berukuran kecil. Pada waktu dewasa, terbentuk mata, hidup bersifat parasit pada ikan lain dan melakukan migrasi ke perairan laut. Pada saat pergantian kebiasaan hidup ini terjadilah metamorfosa. b) Ikan Sidat (Angulia sp) pada stadia larva (elver), berada dilaut lepas kemudian terbawa arus ke arah pantai dan selanjutnya hingga dewasa, ikan tersebut hidup di perairan payau atau tawar dan baru kembali ke laut dalam ketika akan terpijah, pada saat perubahan dari larva menjadi juvenil terjadi metamorfosa. c) Ikan sebelah (Limanda sp), pada stadia larva hidup planktonik tubuh symetrik bilateral, kemudian mengalami metamorfosa, mata menjadi pada satu sisi dan hidupnya didasar (Benthik ). 171 3) Moulting Moulting adalah suatu proses pelepasan secara priodik cangkang yang sudah tua dan pembentuk cangkang yang baru dengan ukuran yang lebih besar. Pada moulting terbagi menjadi empat tahap yaitu: premoulting, molt, pot, dan intermolt. Sejumlah kecil sel (kurang dari 1%) dibentuk setiap hari bukan untuk memperbaharui jaringan tetapi sebagai kompensasi untuk sel yang hilang karena luka. Jaringan seperti renal cortex, hati, ginjal, dan thyroid setelah post mitotic secara abnormalnya tidak membelah diri lagi kecuali bila regenerasi atau perbaikan diri. Penambahan sel baru, sel tersebut jumlahnya tidak tetap (post mitotic). 4) Hormon Pertumbuhan Grow hormone (GH), atau dikenal juga sebagai somatic hormon (STH) adalah protein anabolic protein yang mempengaruhi pertumbuhan banyak jaringan. Berperan penting di dalam metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat, juga transpor asam amino, bertindak sebagai pemerkuat didalam meningkatkan pengaruh hormon-hormon lain. Tidak hanya sytem kerangka saja, hormon ini tampak menunda katabolisme asam-asam dan memacu inkorporasinya kedalam protein tubuh. Pengaruh GH (STH) terhadap species lain mempunyai kekhususan tertentu. Hormon tubuh yang diperoleh dari ekstrak hipofisa dari ikan tidak akan memberikan efek bila diberikan pada tikus. Sebaliknya ikan akan tumbuh dengan baik bila ikan tersebut diberi hormon tumbuh dari hewan yang sama atau hewan yang lain. Grow hormone telah diisolasi dari kelenjar hipofisa ikan grass carp (Cienopharyngodon isellus), kemudian disuntikan sebanyak 0,2 íg/gr dan 1 íg/gr setelah 35 hari diperoleh laju pertumbuhan 24 % dan 53 % lebih besar dibandingkan dengan kontrol. 172 Hormon tiroid adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid terdapat pada seluruh vertebrata, namun kelenjar itu sangat bervariasi dalam bentuk dan posisi histomiknya. Fungsi kelenjar tiroid adalah, membuat, menyimpan dan mengeluarkan sekresi yang terutama berhubungan dengan pengaturan metabolisme , merancang laju dari sel- sel tertentu dalam tubuh untuk melakukan oksidasi terhadap bahan makanan. Sedangkan fungsi hormon tiroid adalah dapat meningkatkan konsumsi oksigen. Pemberian hormon tiroid dalam dosis farmakolagis akan meningkatkan konsumsi oksigen oleh mitokondria. Bersamaan dengan meningkatnya oksigen oleh mitokondria, hormon tiroid akan melakukan hambatan terhadap sintesis ATP. Peningkatan kondisi oksigen karena pemberian hormon tiroid nampaknya digunakan untuk meningkatkan aktivitas transpor natrium dengan akibat meningkatnya pembentukan ATP. Pengaruh hormon tiroid terhadap sintesis protein melalui aktivitas DNA, metabolisme nitrogen bergantung pada dosis yang diberikan. Hormon tiroid mempercepat laju penyerapan monoksida dari saluran pencernaan. Pemasukan glukosa dan penggunaanya di dalam sel-sel tubuh dan tingkatkan oleh hormon tiroid. Bila kebutuhan glukosa didalam sel meningkat dan hal ini akan diikuti oleh menurunnya cadangan glikogen yang terdapat didalam hati, jantung, dan otot. Fungsi lain dari hormon tiroid adalah sistesis vitamin A yang berasal dari caroten didalam hati. Kontraksi otot, metabolisme air dan mineral , disamping peranannya sebagai pelindung kulit juga berperan aktif didalam pengaturan temperatur tubuh. Pada ikan keberadaan hormon telah ada pada masa telur dan larva ikan sampai dewasa beberapa ikan air tawar , payau dan laut. Penggunaan hormon lain yang dihasilkan oleh Next >