< Previous ix Gambar 28. Siklus hidup ikan .................................................................................................................184 Gambar 29. Siklus hidup udang .............................................................................................................185 Gambar 30. Siklus hidup kepiting ........................................................................................................185 Gambar 31. Siklus hidup kerang ...........................................................................................................187 Gambar 32. Alat kelamin sekunder ikan jantan dan ikan betina ..........................................190 Gambar 33. Hasil pengamatan histologis gonad kepiting ........................................................193 Gambar 34. Bagian-bagian sperma biota air ...................................................................................205 Gambar 35. Mikrofil telur biota air ......................................................................................................208 Gambar 36. Perkembangan sel di dalam telur biota air ............................................................212 Gambar 37. Jenis insang ikan berdasarkan makanannya .........................................................221 Gambar 38. Bagian-bagian insang pada ikan ..................................................................................223 Gambar 39. Proses respirasi pada ikan .............................................................................................226 Gambar 40. Mekanisme pemompaan air ..........................................................................................228 Gambar 41. Sistem sirkulasi Ikan .........................................................................................................244 Gambar 42. Ruang-ruang pada jantung ikan ..................................................................................245 Gambar 43. Sistem peredaran vena pada ikan teleostei ...........................................................250 Gambar 44. Komposisi pembentukan sel darah merah .............................................................252 Gambar 45. Osmoregulasi pada ikan air tawar ..............................................................................273 Gambar 46. Osmoregulasi pada ikan air Laut .................................................................................274 Gambar 47. Osmoregulasi ikan ..............................................................................................................281 Gambar 48. Alat ekskresi ikan................................................................................................................308 Gambar 49. Ekskresi ikan air tawar dan ekskresi ikan air laut .............................................315 Gambar 50. Bagian-bagian otak ikan ..................................................................................................328 x DAFTAR TABEL Tabel 1. Pengamatan kegiatan-kegiatan dalam budidaya perairan....................................... 33 Tabel 2. Potensi pasar komoditas rumput laut dalam negeri dan luar negeri ................. 54 Tabel 3. Pengamatan potensi budidaya perairan ........................................................................... 69 Tabel 4. Pengamatan hasil produksi budidaya perairan ............................................................. 70 Tabel 5. Permasalahan pengembangan budidaya perairan....................................................... 71 Tabel 6. Pengamatan observasi dan identifikasi komoditas ekonomis ............................103 Tabel 7. Pengamatan morfologi biota air ..........................................................................................147 Tabel 8. Distribusi darah pada beberapa jaringan Rainbow trout ........................................254 Tabel 9. Perbedaan sistem osmoregulasi ikan air tawar dan ikan laut..............................275 Tabel 10. Perbandingan antara ikan teleostei dan elasmobranchi , .....................................291 Tabel 11. Distribusi reseptor GH ..........................................................................................................346 xi PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PERAIRAN : Buku teks yang sedang dipelajari Keterangan : DDBP : Dasar – dasar Budidaya Perairan PKA : Pengelolaan Kualitas Air KBA : Kesehatan Biota Air PPB : Produksi Pakan Buatan PPA : Produksi Pakan Alami TPn : Teknik Pembenihan TPb : Teknik Pembesaran TPnP : Teknik Pemanenan dan Pasca Panen C2. DASAR PROGRAM KEAHLIAN C3. PAKET KEAHLIAN C3. PAKET KEAHLIAN SEMESTER 1 DDBP PKA KBA PPB PPA SEMESTER 2 DDBP PKA KBA PPB PPA SEMESTER 5 TPn TPb TPnP SEMESTER 6 TPn TPb TPnP SEMESTER 3 TPb TPnP TPn SEMESTER 4 TPn TPb TPnP xiiDasar program keahlian Teknologi Budidaya Perairan (C2) terdiri dari 5 (lima) mata pelajaran yaitu Dasar – dasar Budidaya Perairan, Pengelolaan Kualitas Air, Kesehatan Biota Air, Produksi Pakan Buatan, dan Produksi Pakan Alami. Peserta didik mendapatkan mata pelajaran tersebut di kelas X pada Semester 1 dan 2. Pada buku teks siswa ini, peserta didik akan mempelajari mata pelajaran Dasar – dasar Budidaya Perairan kelas X Semester 1. Kompetensi Dasar yang harus diakuasai meliputi menganalisis potensi budidaya perairan berdasarkan sumberdaya alam, ekonomi dan sosial dan menganalisis sistem fisiologis biota air (ikan, kekerangan, krustasea dan rumput laut). Setelah peserta didik menyelesaikan mata pelajaran dasar bidang keahlian, akan melanjutkan ke Kelas XI dengan memilih peminatan sesuai dengan Paket Keahlian yang diminati. Pada kelas XI terdapat mata pelajaran kompetensi kejuruan sesuai dengan paket keahlian yang dapat dikembangkan di sekolah. Ada 4 (empat) paket keahlian (C3) yang dapat dibuka pada Program Keahlian Teknologi Budidaya Perairan yakni paket keahlian budidaya ikan, paket keahlian krustacea, paket keahlian kekerangan dan paket keahlian rumput laut. xiiiGLOSARIUM Ikan (Finfis) : Binatang bertulang belakang yang hidup di dalam air, bernafas dengan insang, bergerak dengan sirip, berkembang biak dengan bertelur, kulitnya bersisik dan berdarah dingin. Udang (Crustacea) : Spesies akuakultur yang memiliki karapas (kulit yang mengandung kitin sehingga bisa mengeras), dan tubuh terbagi atas ruas-ruas yakni kepala, thorax dan abdomen. Kerang (Mollusca) : Spesies akuakultur yang bertubuh simetri bilateral, tertutup mantel dan memiliki cangkang yang keras. Rumput laut (alga/ seaweed) : Tumbuhan tallophyt (tumbuhan yang tidak memperlihatkan perbedaan antara akar, batang dan daun) dan keseluruhan ini merupakan batang yang dikenal dengan sebutan thallus. Echinodermata : Spesies akuakultur yang memiliki kulit berduri (berfungsi untuk alat bergerak), dan bentuk tubuh simetri radial 5 penjuru. Freshwater culture : Budidaya perairan di air tawar. Brackishwater culture : Budidaya air payau. Mariculture : Budidaya air laut. Inland aquaqulture : Budidaya perairan yang dilakukan di darat dengan menggunakan sumber air tawar atau air payau. Sedangkan marine aquaqulture (mariculture) adalah kegiatan budidaya perairan yang dilakukan di laut. Water-base aquaqulture : Budidaya perairan berbasiskan perairan dimana unit-unit budidaya ditempatkan di badan perairan (sungai, xiv saluran irigasi, danau, waduk dan laut) sehingga merupakan suatu sistem yang terbuka (open system). Land-base aquaqulture : Budidaya perairan berbasiskan daratan dimana unit-unit budidaya berlokasi di daratan dengan pengambilan sumber air dari perairan di dekatnya sehingga ada pembatasan antara unit budidaya dengan perairan minimal oleh pematang sehingga land-base aquaculture merupakan sistem tertutup (closed system ). Invertebrata atau Avertebrata : Hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Vertebrata : Hewan bertulang belakang. Domestikasi : Pemindahan suatu organisme dari habitat lama ke habitat baru dalam hal ini manusia biasa memperoleh ikan, algae, molluska, crustacea dan lainnya dengan cara mengambil dari alam kemudian dipelihara dalam suatu lingkungan yang terbatas yaitu wadah budidaya. Morfologi : Ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme yakni bentuk tubuh, warna tubuh, sirip, sisik, mulut kepala dll. Anatomi : Ilmu yang mempelajari bagian dalam suatu organisme termasuk fungsi masing-masing organ tersebut yakni otak, rongga mulut, insang, jantung, hati, empedu, alat pencernaan makanan, limpa, kelenjar kelamin, gelembung renang, dan lain-lain. Meristik : Ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh tertentu atau pengamatan tentang jumlah dan jenis duri, jari-jari sirip pada setiap jenis sirip yang ada, jumlah sisik pada gurat sisi seperti jumlah jari-jari xv keras dan jumlah jari-jari lemah pada sirip punggung, dan sebagainya. Morfometrik : Ciri yang berkaitan dengan pengamatan ukuran tubuh seperti panjang total, panjang kepala, dan sebagainya. Pencernaan makanan : Proses penyederhanaan makanan melalui mekanisme fisik dan kimia sehingga menjadi yang mudah diserap dan disebarkan keseluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Metabolisme : Jumlah total dari reaksi kimia yg diperlukan untuk merubah berbagai jenis bahan makanan sesuai dgn yg dibutuhkan oleh tubuh. Katabolisme : Proses pemecahan/penguraian molekul yg kompleks menjadi molekul yg lebih sederhana melalui jalur katabolisme. Anabolisme : Proses asimilasi/penyusunan/ pembentukan molekul yg lebih kompleks dari molekul yang sederhana melalui jalur anabolisme. Pertumbuhan (level individu) : Proses perubahan ukuran (panjang, berat, atau volume) pada periode waktu tertentu. Pertumbuhan (level populasi) : Proses perubahan jumlah individu atau biomas pada periode waktu tertentu. Pengembangbiakan (Reproduksi) : Kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Hermaprodit : Hewan akuatik yang mempunyai baik jaringan ovarium maupun jaringan testis yang sering dijumpai dalam beberapa famili ikan. Hermaprodit sinkron/simultaneous : Dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan. xvi Hermaprodit protandrous : Hewan akuatik mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase betina. Hermaprodit protoginynous : Proses diferensiasi gonad hewan akuatik berjalan dari fase betina ke fase jantan. Respirasi atau pernapasan : Pertukaran oksigen dan karbondioksida antara suatu organisme dengan lingkungannya. Didefnisikan juga Pernafasan adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran CO2 dari dalam tubuh organisme atau disebut juga proses pertukaran antara O2 dari udara (air untuk ikan) dengan CO2 dari dalam tubuh. Cairan ekstraseluler : Semua cairan yang terdapat di luar sel. cairan intraseluler : Cairan tubuh yang terdiri dari butir-butir darah merah mengandung ion Na dan Cl dan mengandung Hb, serta sedikit zat-zat organik. Adaptasi : Suatu proses penyesuaian diri secara bertahap yang dilakukan suatu organisme terhadap kondisi baru. Homeostasi : Keadaan stabil yang dipertahankan melalui proses aktif yang melawan perubahan. Osmoregulasi. : Pengaturan tekanan osmotic cairan tubuh pada ikan. Ekskresi : Pengeluaran bahan-bahan sisa buangan dari dalam jaringan tubuh keluar tubuh. Hormon : Zat organik yang di produksi oleh sel-sel khusus dalam badan. Taksonomi : Pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik 1 I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Pendekatan pembelajaran pada kurikulum ini harus berorientasi atau berpusat pada peserta didik (student centered approach), sehingga pengembangan Kompetensi Dasar pada SMK menjadi mata pelajaran wajib dan mengharuskan guru memiliki keleluasaan waktu untuk menghayati proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk melakukan, mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam menunggu respon peserta didik karena mereka belum terbiasa. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar. Kelompok mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian terdiri dari mata pelajaran akademik/adaptif berupa Fisika, Kimia dan Biologi. Sedangkan yang dinamakan kelompok mata pelajaran Dasar Program Keahlian Budidaya Perairan terdiri dari mata pelajaran Dasar-dasar Budidaya Perairan, Pengelolaan Kualitas Air, Kesehatan Biota Air, Produksi Pakan Alami, Produksi Pakan Buatan dan Simulasi Digital. Setelah peserta didik menyelesaikan mata pelajaran dasar bidang keahlian, akan melanjutkan ke Kelas XI dengan memilih peminatan sesuai dengan Paket Keahlian yang diminati. Pada kelas XI terdapat mata pelajaran kompetensi kejuruan sesuai dengan paket keahlian yang akan dikembangkan di sekolah. Peserta didik pada saat memilih paket keahlian akan dibimbing dan diarahkan oleh guru BK atau ketua proram studi disesuaikan dengan potensi wilayah. Dalam struktur kurikulum SMK ada penambahan jam belajar per minggu sebesar 48 jam untuk kelas X, Kelas XI dan Kelas XII. Lama belajar untuk setiap jam belajar untuk kelompak mata pelajaran wajib (Kelompok A dan B) adalah 24 jam @ 45 2 menit sedangkan untuk mata pelajaran dasar Bidang Keahlian untuk kelas X dan Kelas XI terdiri dari 6 jam/minggu dan untuk mata pelajaran Dasar Program Keahlian pada kelas X adalah 18 jam/minggu. Adapun mata pelajaran Dasar – Dasar Budidaya Perairan terdiri dari 3 jam/minggu. Buku Teks ini untuk Mata Pelajaran Dasar – Dasar Budidaya Perairan disusun untuk mempermudah dan memperjelas penggunaan buku bagi peserta didik yang diterbitkan oleh Pemerintah. Buku ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi tentang Pendahuluan yang memuat tentang Deskripsi, Prasyarat, Petunjuk Penggunaan, Tujuan Akhir, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar serta Cek Kemampuan Awal. Bagian kedua menguraikan setiap topik dalam mata pelajaran Dasar-Dasar Budidaya Perairan sesuai Kurikulum 2013. Uraian setiap topik disajikan untuk setiap rencana tatap muka. Dengan model pengorganisasian seperti ini, diharapkan guru mendapatkan kemudahan dalam pemahaman lebih dalam terhadap materi ajar, cara pembelajarannya, serta cara penilaiannya. Guru juga mendapatkan gambaran terhadap rumusan indikator pencapaian kompetensi dasar (terutama untuk KD pada KI III dan KI IV). Sebagai muaranya, panduan pembelajaran Dasar – Dasar Budidaya Perairan ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar secara optimal, sehingga peserta didik mampu mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada satuan pendidikan tertentu. Next >