< Previous 3 B. Prasyarat Untuk mempelajari buku teks ini peserta didik diharapkan telah menguasai materi mengenai Biologi biota air (hewan akuatik). C. Petunjuk Penggunaan 1. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan Dasar Dasar Budidaya Perairan pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu: (1) sikap: rasa ingin tahu tentang hewan akuatik (biota air), fenomena alam, makhluk hidup lainnya, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan. (2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah (Pendekatan Scientific) meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan dan mencipta; (3) produk: berupa fakta, konsep, dan prinsip; dan (4) aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep Dasar Dasar Budidaya Perairan dalam kehidupan sehari-hari. Empat unsur utama Dasar Dasar Budidaya Perairan ini seharusnya muncul dalam pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan. Pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan sebaiknya menggunakan metode discovery, metode pembelajaran yang menekankan pola dasar: melakukan pengamatan, menginferensi, dan mengomunikasikan/menyajikan. Pola dasar ini dapat dirinci dengan melakukan pengamatan lanjutan (mengumpulkan data), menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Di dalam pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama di dalam pikirannya, dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Pandangan dasar tentang pembelajaran adalah bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru 4 kepada peserta didik. Peserta didik harus didorong untuk mengonstruksi pengetahuan di dalam pikirannya. Agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan bersusah payah dengan ide-idenya. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu”menjadi “aktif mencari tahu”. Peserta didik harus didorong sebagai “penemu dan pemilik” ilmu, bukan sekedar pengguna atau penghafal pengetahuan. Di dalam pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan, peserta didik membangun pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta didik, pengetahuan yang ada di benaknya bersifat dinamis, berkembang dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Untuk peserta didik SMK, umumnya berada pada fase perkembangan/pemahaman dari operasional konkrit menuju operasional formal. Ini berarti, peserta didik telah dapat diajak berpikir secara abstrak, misalnya melakukan analisis, inferensi, menyimpulkan, menggunakan penalaran deduktif dan induktif, dan lain-lain, namun seharusnya berangkat/dimulai dari situasi yang nyata dulu. Oleh karena itu, kegiatan pengamatan dan percobaan memegang peran penting dalam pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan, agar pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan tidak sekedar pembelajaran hafalan. Fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan atau kerja sama antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut. Jadi, pembelajaran terjadi apabila peserta 5 didik bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuannya. Peserta didik di beri kesempatan untuk berdiskusi dan berbagai bentuk kerja sama lainnya untuk menyelesaikan tugas. Guru akan memberikan sejumlah besar bantuan kepada peserta didik selama tahap-tahap awal pembelajaran. Selanjutnya peserta didik mengambil alih tanggung-jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya. Bantuan yang diberikan guru tersebut dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, atau apapun yang lain yang memungkinkan peserta didik tumbuh mandiri. Sekali lagi, bantuan tersebut tidak bersifat “memberitahu secara langsung” tetapi “mendorong peserta didik untuk mencari tahu”. Di dalam pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan, peserta didik didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif dengan keterampilan-keterampilan, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip. Guru mendorong peserta didik untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan yang memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Dengan kata lain, pembelajaran terjadi apabila peserta didik terlibat secara aktif dalam menggunakan proses mentalnya agar mereka memperoleh pengalaman, sehingga memungkinkan mereka untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip tersebut. Proses-proses mental itu misalnya mengamati, menanya dan merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, serta menyajikan hasil kerjanya. Pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan untuk tiap materi pokok tertentu seharusnya diakhiri dengan tugas proyek. Peserta didik harus mampu melakukan tugas proyeknya, serta membuat laporan secara tertulis. Selanjutnya peserta didik menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok 6 dalam bentuk presentasi lisan atau tertulis, atau ragam penyajian lainnya yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. Perlu diketahui, bahwa KD Dasar Dasar Budidaya Perairan diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti (KI) 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. Kompetensi Inti (KI) 1, Kompetensi Inti (KI) 2, dan Kompetensi Inti (KI) 4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam Kompetensi Inti (KI)3. Kompetensi Inti (KI) 1 dan Kompetensi Inti (KI) 2 tidak diajarkan langsung (direct teaching), tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran. Keterpaduan Dasar Dasar Budidaya Perairan SMK dalam pembelajaran diwujudkan dengan berbagai cara: a. Kompetensi Dasar (KD) Dasar Dasar Budidaya Perairan telah mengarah pada pemaduan. b. Di dalam buku pegangan bagi peserta didik (buku teks siswa), pemaduan Dasar Dasar Budidaya Perairan dilakukan dengan merumuskan tema-tema besar yang menjadi tempat pemaduan topik/subtopik Dasar Dasar Budidaya Perairan. Tema-tema tersebut adalah: materi, sistem, perubahan, dan interaksi. c. Pemaduan antar konsep dalam tema besar dilakukan secara connected, yakni suatu konsep atau prinsip yang dibahas selanjutnya “menggandeng” prinsip, konsep, atau contoh dalam bidang lain. Misalnya, saat mempelajari suhu, suhu tidak hanya berkaitan dengan benda-benda fisik, namun dikaitkan dengan perilaku hewan terkait suhu. 7 2. Keterampilan Proses Tiga langkah kunci dalam proses pengembangan Dasar Dasar Budidaya Perairan (metode ilmiah) adalah melakukan pengamatan, menginferensi (merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan, termasuk menemukan pola-pola, hubungan hubungan, serta membuat prediksi), dan mengomunikasikan. Pengamatan untuk mengumpulkan data dan informasi, dengan panca indra dan/atau alat ukur yang sesuai. Kegiatan inferensi meliputi merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan, untuk menemukan pola-pola, hubungan-hubungan, serta membuat prediksi. Hasil dan temuan dikomunikasian kepada teman sejawat, baik lisan maupun tulisan. Hal-hal yang dikomunikasikan juga dapat mencakup data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan gambar yang relevan. Tiga keterampilan kunci yaitu melakukan pengamatan, menginferensi, dan mengomunikasikan inilah yang harus dilatihkan secara terus-menerus dalam pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan kelas X. Secara rinci, keterampilan proses Dasar Dasar Budidaya Perairan dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan proses dasar (basic skills) dan keterampilan proses terintegrasi (integrated skills). Keterampilan proses dasar terdiri atas mengamati, menggolongkan/mengklasifikasi, mengukur, mengomunikasikan, menginterpretasi data, memprediksi, menggunakan alat, melakukan percobaan, dan menyimpulkan. Sedangkan jenis-jenis keterampilan proses Dasar Dasar Budidaya Perairan terintegrasi meliputi merumuskan masalah, mengidentifikasi variabel, mendeskripsikan hubungan antar variabel, mengendalikan variabel, mendefinisikan variabel secara operasional, memperoleh dan menyajikan data, menganalisis data, merumuskan hipotesis, merancang penelitian, dan melakukan penyelidikan/percobaan. Pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan kelas X SMK melatihkan keterampilan proses dasar, serta mulai melatihkan keterampilan proses terintegrasi. 8 3. Pembiasaan Sikap Sikap (KD pada KI I dan KI II) dikembangkan melalui pembiasaan dalam pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan dan keteladanan. Sikap-sikap seperti kejujuran, ketekunan, kemauan untuk bekerja sama, dan lain-lain dikembangkan melalui pembelajaran Dasar Dasar Budidaya Perairan sehingga peserta didik dalam mengaplikasikan secara kongkrit melalui tindakan tindakan yang baik dan diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik lain. Prinsip-prinsip Belajar : a. Berfokus pada student (student center learning). b. Peningkatan kompetensi seimbang antara pengetahuan, keterampilan dan sikap. c. Kompetensi didukung empat pilar yaitu : inovatif, kreatif, afektif dan produktif. Pembelajaran : a. Mengamati (melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak). b. Menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke yang bersifat hipotesis). c. Mengeksplorasi/eksperimen (menentukan data yang diperlukan, menentukan sumber data, mengumpulkan data). d. Mengasosiasi (menganalisis data, menyimpulkan dari hasil analisis data). e. Mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan diagram, bagan, gambar atau media). 9 D. Tujuan Akhir Mata pelajaran dasar - dasar budidaya ikan bertujuan untuk : 1. Menghayati hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya sebagai bentuk kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya; 2. Mengamalkan pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran dasar - dasar budidaya ikan sebagai amanat untuk kemaslahatan umat manusia; 3. Menghayati sikap cermat, teliti dan tanggungjawab sebagai hasil implementasi dari pembelajaran dasar - dasar budidaya ikan; 4. Menghayati pentingnya kerjasama sebagai hasil implementasi dari pembelajaran dasar - dasar budidaya ikan; 5. Menghayati pentingnya kepedulian terhadap kebersihan lingkungan laboratorium/lahan praktek sebagai hasil implementasi dari pembelajaran dasar - dasar budidaya ikan; 6. Menghayati pentingnya bersikap jujur, disiplin serta bertanggung jawab sebagai hasil dari implementasi pembelajaran dasar - dasar budidaya ikan; 7. Menjalankan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi dalam mata pelajaran dasar - dasar budidaya ikan; 8. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan; 10 E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1.1 Menghayati hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya sebagai bentuk kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya 1.2 Mengamalkan pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran dasar - dasar budidaya perairan sebagai amanat untuk kemaslahatan umat manusia. 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.1 Menghayati sikap cermat, teliti dan tanggungjawab sebagai hasil implementasi dari pembelajaran dasar - dasar budidaya perairan 2.2 Menghayati pentingnya kerjasama sebagai hasil implementasi dari pembelajaran dasar - dasar budidaya perairan 2.3 Menghayati pentingnya kepedulian terhadap kebersihan lingkungan laboratorium/lahan praktek sebagai hasil implementasi dari pembelajaran dasar - dasar budidaya perairan 11 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 2.4 Menghayati pentingnya bersikap jujur, disiplin serta bertanggung jawab sebagai hasil dari implementasi pembelajaran dasar - dasar budidaya perairan 2.5 Menjalankan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi dalam mata pelajaran dasar - dasar budidaya perairan 2.6 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan 3.1 Menganalisis potensi budidaya perairan berdasarkan sumberdaya alam, ekonomi dan sosial 3.2 Menganalisis sistem fisiologi biota air (ikan, kekerangan, krustasea dan rumput laut) 3.3 Menganalisis prinsip – prinsip 12 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. ekologi pada budidaya perairan 3.4 Menganalisis sistem dan teknologi budidaya perairan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung 4.1 Mengolah, menalar, dan menyaji potensi budidaya perairan berdasarkan sumberdaya perairan 4.2 Mengidentifikasikan sistem fisiologi biota air (ikan, kekerangan, krustasea dan rumput laut) 4.3 Mengolah, menalar, dan menyaji prinsip – prinsip ekologi pada budidaya perairan 4.4 Mengidentifikasikan sistem dan teknologi budidaya perairan Next >