< Previous98 Kelembaban absolut / mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m3. Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan dimana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat. Namun apabila kelembaban terlalu tinggi, berdampak negative karena pada kelembaban yang tinggi pertumbuhan cendawan juga tinggi, hal ini mengakibatkan tanaman terserang penyakit. Kelembaban yang optimum untuk pertumbuhan berkisar 70-80% d) Angin Didalam kegiatan iklim, angin menyumbangkan dua fungsi yaitu: Pemindahan panas, dalam bentuk yang dapat dirasa atau laten, dari lintang rendah ke lintang yang lebih tinggi atau membuat setimbang neraca radiasi matahari antara lintang rendah dan lintang tinggi, dan Pemindahan uap air yang dievaporasikan dari laut ke daratan dimana sebagian besar dikondensasikan untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali sebagai presipitasi. Dalam kegiatan budidaya tanaman, angin berperan penting dalam membantu penyerbukan, yaitu untuk polen/tepung sari yang ringan dapat diterbangkan ssehingga bisa terjadi penyerbukan silang. Contoh tanaman yang penyerbukannnya 99 dibantu angin adalah padi, jagung dan lain-lain. Angin juga berperan dalam penyebaran mikro organisme baik yang bermanfaat maupun tidak yaitu angin bisa menerbangkan spora-spora dari cendawan. e) Presipitasi Presipitasi sangat penting dalam budidaya yaitu sebagai sumber air. Hujan yang baik baik untuk pertumbuhan tanaman adalah hujan yang merata. Data presipitasi yang penting dalam menguraikan iklim daerah adalah: Jumlah curah hujan rata-rata tahunan/bulanan Jumlah hari hujan rata-rata Penyebaran presipitasi musiman f)Udara Udara tersusun atas lebih kurang 78% nitrogen: 21% oksigen; 0,9% argon, 0,03% karbondioksida, 0,07% gas lainnya. Selain itu, di dalam udara juga terdapat berbagai polutan dari senyawa-senyawa organic dan anroganik yang sebagian besar merupakan produk dari reaksi fotokimia antara cahaya matahari dengan hasil pembakaran. Polutan-polutan tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan normal tanaman, bahkan dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Oksigen Oksigen sangat banyak terdapat diudara, dan tanaman akan mengalami kekurangan oksigen hanya bila terjadi banjir di daerah perakaran (keadaan yang dikenal sebagai waterlogging). Oksigen merupakan factor kritis bagi pertumbuhan tanaman. Tanah dengan kondisi aerasi yang buruk memiliki kandungan oksigen yang rendah dan 100 karbondioksida yang tinggi akan menghambat respirasi akar dan menyebabkan pertumbuhan akar kerdil sehingga mengurangi penyerapan air dan unsure hara. Oksigen juga berperan penting dalam perkecambahan biji, dimana pemberian air yang berlebihan berakibat pada berkurangnya kadar oksigen akan menyebabkan perkecambahan biji terhambat. Oleh karena itu, draenasi tanah yang baik sangat penting untuk diperhatikan karena karena kelembaban yang terlampau tinggi pada tanah dengan draenase yang buruk akan menurunkan kadar oksigen tanah. Karbondioksida Kandungan CO2 di atmosfer sangat rendah (lebih kurang 300 ppm saja), namun kehadirannya sangat penting bagi tanaman sebagai sumber karbon. Bagi tanaman yang tumbuh di lapangan, CO2 tidak pernah menjadi factor pembatas, namun di rumah kaca, kandungan CO2 dapat berkurang secara dratis karena fotosintesa dapat menurunkan kadar CO2 udara bila pertukaran udara tidak lancar. Oleh karena itu, pada kondisi demikian, pengayaan CO2 dapat meningkatkan hasil dan memperbaiki mutu produk. Namun demikian, Co2 yang berlebihan dapat pula berakibat buruk (meracuni) bagi tanaman. Kadar CO2 di udara dapat meningkat sebagai akibat adanya pembakaran, seperti kebakaran hutan dan pembakaran bahan bakar minyak danb batubara, dan sebagainya. Dengan sifatnya yang transparan pada cahaya tampak dan agak buram pada cahaya inframerah ke udara (dikenal sbagai efek rumah kaca). Pengukuran CO2 atmosfer menunjukan bahwa konsentrasi CO2 mengalami peningkatan dari 274 ppm pada tahun 1860 101 menjadi 350 ppm pada tahun 1992. Peningkatan CO2 udara, dewasa ini berada pada kira-kira 1,5 ppm per tahun. Nitrogen Nitrogen adalah suatu gas inert (tidak mudah bereaksi dengan unsure lain) di atmosfer dan tidak tersedia bagi tanaman, kecuali diubah terlebih dahulu menjadi nitrat (NO3- ) atau ammonium (NH4+) yang prosesnya dikenal sebagai penambatan nitrogen Nitrat dapat terbentuk di udara akibat panas yang ditimbulkan oleh kilat dan masuk ke dalam tanah bersamaan dengan air hujan, namun jumlahnya sangat kecil, yakni hanya 5-7 kg ha-1 per tahun. Sebagian besar nitrogen diikat oleh mikroorganisme, misalnya bakteri bebas seperti Agrobacter dan Clostridium, beberapa alga biru-hijau (yang berperanan penting dalam budidaya padi), dan bakteri-bakteri tertentu seperti Rhizobium dan Frankia. Bakteri-bakteri ini bersimbiosis dengan berbagai tanaman kacang-kacangan dan legume berkayu lainnya. Secara tradisional, petani meningkatkan penambatan nitrogen atmosfer dengan cara rotasi tanaman, sedangkan nitrogen yang terdapat di dalam pupuk ditambat melalui proses penambatan kimiawi. b. Tanah dan Air (Faktor edapic) Tanah sebagai tempat/media tumbuh tanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, dan produksi tanaman. Menurut Kemas Ali Hanafiah, tanah didefinisikan sebagai “lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh-berkembangnya perakaran penompang tegak tumbuhnya tanaman, dan penyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang 102 dan penyuplai hara atau nutrisi senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain-lain. Secara biologis berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman. Ketiga fungsi secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan. Tanah adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) and atmosfer. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan tanaman dan organisme, membentuk tubuh unik yang menyelaputi lapisan batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon. Setiap horizon dapat menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut. Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swis yang bekerja di Amerika Serikat, dalam bukunya Factors of Soil Formation (1941) mengajukan konsep pembentukan tanah sebagai: S = f(cl, o, r, p, t). S adalah Soil (Tanah), cl = climate (iklim), o = organism, r = relief (topografi), p = parent material (bahan induk atau batuan), t = time (waktu Tanah adalah salah satu sumberdaya alam yang sangat penting. Tidak mungkin ada kehidupan di permukaan bumi tanpa adanya tanah. Berbagai produk tanaman dihasilkan dari tanah, dan produk itu digunakan oleh manusia dan hewan sebagai sumber bahan pangan, pakaian dan bahan bangunan. Meskipun teknologi budidaya tanaman 103 demikian maju, contohnya dengan sistem hidroponik atau aeroponik yang luas, namun tanah sebagai media tumbuh sulit ditinggalkan. Suatu bencana besar muncul bagi makhluk hidup jika tanah sebagai media tumbuh tanaman mengalami “kerusakan”, dalam arti tidak mampu lagi mendukung pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat terjadi kalau manusia tidak mampu atau lalai mengelola tanah dengan cara yang benar, baik karena tidak dimilikinya ilmu pengetahuan tentang tanah atau bisa juga karena rendahnya rasa tanggungjawab pengguna tanah/lahan. Bagaimana cara mengelola tanah dengan tepat dan benar sehingga tidak mudah menjadi rusak dan fungsinya dapat berkesinambungan, khususnya dalam produksi bahan sandang pangan dan bahan bangunan, serta pengendali lingkungan hidup, maka perlu mempelajari tanah secara ilmiah yang mencakup antara lain tentang sifat tanah, potensinya, usaha pencegahan kerusakan, teknologi pengelolaan, teknologi pemetaan sebaran tanah, serta evaluasi lahan untuk berbagai penggunaan. 1) Fungsi Tanah Atas dasar definisi yang telah dibahas maka tanah sebagai media tumbuh mempunyai empat fungsi utama, yaitu : a) Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran yang mempunyai dua peran utama, yaitu Penyokong tegak tumbuhnya trubus (bagian atas) tanaman Sebagai penyerap zat-zat yang dibutuhkan tetanaman b) Penyedia kebutuhan primer tanaman untuk melaksanakan aktivitas metabolismenya, baik selama pertumbuhan maupun untuk berproduksi, meliputi air, udara dan unsur-unsur hara 104 c) Penyedia kebutuhan sekunder tanaman yang berfungsi dalam menunjang aktivitasnya supaya berlangsung optimum, meliputi zat-zat aditif yang diproduksi oleh biota terutama mikroflora tanah seperti : Zat-zat pemacu tumbuh (hormone, vitamin dan asam-asam organic khas) Antibiotik dan toksin yang berfungsi sebagai anti factor biotik/abiotik -penyakit tanaman di dalam tanah dan Senyawa-senyawa atau enzim yang berfungsi dalam penyediaan kebutuhan primer tersebut atau transformasi zat-zat toksik eksternal seperti pestisida dan limbah industry berbahaya d) Habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negative karena merupakan factor biotik/abiotik -penyakit tanaman. 2) Komponen tanah yang harus dipahami adalah: a) Profil Tanah Profil Tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan induk tanah. Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki: Horison-horison sbb: O –A – E – B – C – R. Solum Tanah terdiri dari: O – A – E – B Lapisan Tanah Atas meliputi: O – A Lapisan Tanah Bawah : E – B Keterangan: O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa) 105 A : Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat silikat, Fe dan (al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi, berwarna terang B : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan yang tercuci dari harison diatasnya (akumulasi bahan eluvial). C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau belum terjadi perubahan R : Bahan Induk tanah Secara vertikal tanah berdifferensiasi membentuk horizon-horizon (lapiasan-lapisan) yang berbeda-beda baik dalam morfologis seperti ketebalan dan warnanya, maupun karakteristik fisik kimiawi, dan biologis masing-masingnya sebagai konsekuensi bekerjanya faktor-faktor lingkungan terhadap bahan induk asalnya maupun bahan-bahan eksternal, berupa bahan organik sisa-sisa biota yang hidup di atasnya dan mineral non bahan-induk yang berasal dari letusan gunung api, atau yang terbawa oleh aliran air. Susunan horizon-horizon tanah dalam lapisan permukaan bumi stebal 100-120 cm disebut sebagai profil tanah. Tanah mineral yang dapat berfungsi sebagai media tumbuh ideal secara material tersusun oleh 4 komponen, yaitu bahan padatan (mineral dan bahan organik), air dan udara. Berdasarkan volumenya, maka tanah secara rerata terdiri dari : 50 % padatan, berupa 45 % bahan mineral dan 5 % bahan organik, dan 106 50 % ruang pori, berisi 25 % air dan 25 % udara, seperti tertera pada gambar berikut. Gambar 8. Sketsa proporsi komponen-komponen tanah mineral o Kegunaan Profil Tanah - Untuk mengetahui kedalaman lapisan olah (Lapisan Tanah Atas = O – A) dan solum tanah (O – A – E – B). Kedalaman lapisan oleh atau solum tanah yang merupakan indikator potensi kedalaman akar tanaman untuk berpentrasi, makin dangkal berarti makin tipis sitem perakarannya sehingga makin besar bobot atau tinggi tanaman akan makin mudah makin tumbuh tanaman untuk tumbang - Kelengkapan atau differensiasi horison pada profil. Kelengkapan atau difrensiasi horizon pada profil tanah merupakan indikator umur tanah atau proses-proses pembentukan (genesis) yang telah dilaluinya, makin lengkap berdifrensiasi horizon-horizon tanah berarti makin tua umur tanah, namun kelengkapan umur tanah, namun kelengkapan atau diferensiasi horizon ini 107 akan makin berkurang atau makin baur apabila tanah mengalami erosi. b) Warna Tanah. Warna tanah merupakan indikator sifat kimiawi tanah. Sifat Kimia Tanah Sifat kimia yang penting adalah : pH tanah, kandungan C-organik, kandungan mineral tanah, dan C/N tanah. o pH Tanah Ada 3 alasan pH tanah sangat penting untuk diketahui: - Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman. Umumnya unsur hara yang diserap oleh akar pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam air. - Derajat keasaman atau pH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman. Pada tanah masam. Banyak ditemukan unsur aluminiun yang selain bersifat racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada tanah masam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro, seperti Fe, Zn, Mn, Cu dalam jumlah yang terlalu besar. Akibatnya juga menjadi racun bagi tanaman. Pada tanah alkali, ditemukan juga unsur yang dapat meracuni tanaman, yaitu natrium (Na) dan molibdenum (Mo). - Derajat keasaman atau pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah. Pada pH 5,5-7 bakteri dan jamur Next >