< Previous108 pengurai bahan organik dapat berkembang dengan baik. Dapat disimpulkan, secara umum pH yang ideal bagi pertumbuhan tanaman adalah mendekati netral (6,5-7). Namun, kenyataannya setiap jenis tanaman memiliki kesesuaian pH yang berbeda-beda. Tindakan pemupukan tidak akan efektif apabila pH tanah diluar batas optimum. Pupuk yang telah ditebarkan tidak akan mampu diserap tanaman dalam jumlah yang diharapkan. Karenanya, pH tanah sangat penting diketahui jika efisiensi pemupukan ingin dicapai. Pemilihan jenis pupuk tanpa mempertimbangkan pH tanah juga dapat memperburuk pH tanah. Derajat keasaman (pH) tanah yang sangat rendah dapat ditingkatkan dengan menebarkan kapur pertanian, sedangkan pH tanah yang terlalu tinggi dapat diturunkan dengan penambahan sulfur. Sebelum pengapuran, pH tanah harus diketahui terlebih dahulu. Nilai pH yang didapat akan menentukan jumlah kapur yang harus ditebarkan. Khusus untuk tanah gambut, komposisi ini relatif berlainan, karena bagian padatnya 100% dapat berupa bahan organik, sedangkan ruang porinya 100% dapat terisi air, sehingga ketiadaan bahan mineral dan udara pada tanah ini merupakan masalah utama dalam pemanfaatannya menjadi lahan pertanian produktif. Untuk menaikan pH, tanah diberi kapur 109 Pengapuran akan menambah unsur hara kalsium yang diperlukan untuk dinding sel tanaman. Pengapuran dapat menggunakan dolomit/calmag (CaCO3 MgCO3) kalsit/kaptan (CaCO3) Setelah diperoleh pH rata-rata, penentuan kebutuhan dapat dilakukan dengan menggunakan data berikut ini : < 4,0 (paling asam): jumlah kapur >10,24 ton/ha 4,2 (sangat asam): jumlah kapur 9,28 ton/ha 4,6 (asam): jumlah kapur 7,39 ton/ha 5,4 (asam): jumlah kapur 3,60 ton/ha 5,6 (agak asam): jumlah kapur 2,65 ton/ha 6,1 – 6,4 (agak asam): jumlah kapur <0,75 ton/ha Sifat kimia yang lain bisa dipelajari dalam buku dasar-dasar budidaya tanaman 2 pada bab pemupukan MENANYA/DISKUSI Apabila anda belum memahami tentang pH tanah khususnya pemanfaatan pH tanah dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman, anda harus mendiskusikan dengan teman-teman anda. Anda harus paham tentang: kebutuhan pH beberapa tanaman penting di wilayah anda Anda harus memahami bagaimana menangani apabila pH itu asam Apa akibat apabila pH asam Fisika Tanah Dalam menanya/diskusi Anda harus terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas, sopan, menghargai pendapat teman anda 110 Sifat fisik tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi akar di dalam tanah, retensi air, draenase, aerasi dan nutrisi tanaman. Sifik fisik tanah juga mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah. Sifat-sifat fisik tanah tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan dan komposisi mineral dari partikel-partikel tanah, macam dan jumlah bahan organic, volume dan bentuk pori-pori serta perbandingan air dan udara menempati pori-pori pada waktu tertentu. Beberapa sifat fisika yang terpenting adalah tekstur, struktur, kerapatan (density) porositas, konsistensi, warna dan suhu. o Tekstur Tekstur tanah adalah perbandingan relative (dalam persen) fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur tanah penting kita ketahui, oleh karena komposisi ketiga fraksi butir-butir tanah tersebut akan menentukan sifat-sifat fisika , fisika-kimia dan kimia tanah. Sebagai contoh: besarnya lapangan pertukaran dari ion-ion di dalam tanah amat ditentukan oleh tekstur tanah. Tekstur tanah berhubungan erat dengan plastisitas, permeabilitas, kekerasan, kesuburan dan produktifitas tanah pada daerah-daerah geografis tertentu. Tanah dengan 25% liat misalnya, maka liat nonmorillonit akan lebih plastis dibandingkan dengan tanah yang mengandung 70% liat yang terdiri dari oksida-oksida berair dari besi dan alumunium. o Struktur Struktur tanah adalah penyusunan partikel-partikel tanah primer seperti pasir, debu dan liat membentuk agregat yang satu agregat dengan lainnya dibatasi bidang belah alami yang 111 lemah. Agregat yang terbentuk secara alam disebut ped, sedangkan istilah cold digunakan untuk bongkah tanah hasil pengolahan tanah Struktur tanah memang ada bermacam-macam. Akan tetapi, yang dikehendaki ialah struktur tanah yang remah. Keuntungan struktur tanah demikian ialah udara dan air tanah berjalan lancar, temperaturnya stabil. Keadaan tersebut sangat memacu pertumbuhan jasad renik tanah yang memegang peranan penting dalam proses pelapukan bahan organik di dalam tanah. Oleh karena itu, untuk memperbaiki strutur tanah ini dianjurkan untuk diberi pupuk organik (pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau ). Salah satu contoh tanah yang berstruktur kurang baik adalah tanah liat. Tanah ini tersusun atas partikel-partikel yang cukup kecil. Sangat kecil kalau dibandingkan dengan tanah pasir. Partikel tanah liat kurang lebih sama dengan seperseratus kali partikel tanah pasir. Kehalusannya membuat tanah liat cenderung menggumpal, terlebih pada musim hujan, dan amat rakus menghisap air. Jeleknya lagi, tanah liat akan menahan air dengan ketat sehingga keadaannya menjadi lembab dan udara pun berputar cukup lambat. Bila nantinya kering, tanah liat akan menggumpal seperti batu dan sifatnya pun kian kedap terhadap udara. Itu sebabnya kerap kali dijumpai tanah liat banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuat keramik dan batu bata. Tentunya tanaman kalau ditanam pada tanah tersebut, kehidupannya akan menderita karena akarnya tak mampu menembus lapisan tanah padat. 112 Ada pula tanah yang struktur terlalu porous, seperti tanah pasir. Pada tanah tersebut tanaman juga tidak akan tumbuh subur. Pasalnya, sifat porous tanah tersebut sangat mudah merembeskan air yang mengangkut zat-zat makanan hingga jauh ke dalam tanah. Akibatnya, zat-zat makanan yang dibutuhkan tanaman tersebut tidak bisa terjangkau oleh akar. Lalu, mengapa tanaman yang ditanam bukan di tanah pasir dan tanah liat masih saja tumbuh kerempeng seperti kurang makan? Kasus serupa ini memang paling banyak terjadi dan sering dikeluhkan petani. Ini ada hubungannya dengan kesuburan tanah yang meliputi: kandungan hara, derajat keasaman (pH), pengolahan tanah, dan segi perawatan lain. Struktur dapat memodifikasi pengaruh tekstur dalam hubungannya dengan kelembaban, porositas, tersedianya unsure hara, kegiatan jazad hidup dan pertumbuhan akar. Tabel 3. Struktur, penyifatan , diagram dan lokasinya pada profil tanah TIPE STRUKTUR PENYIFATAN AGREGAT DIAGRAM AGREGAT LOKASI PADA HORIZON Granuler Kurang porous, ukuran kecil, padat, tidak terikat antara agregat bulat Horizon A Remah (crumb) Porous, bulat, ukuran kecil, agregat tidak terikat Horizon A 113 sesamanya Lempeng Agregat berbentu lempeng Sering terdapat pada horizon A2 tanah hutan dan tanah clavapan Gumpal Gumpal berbentuk kubus, agregat berpegang erat dengan lainnya, jika terjadi agregat lebih kecil Horizon B Gumpal bersudut Berbentuk gumpal, bermuka datar dengan pinggir bersudut tajam Horizon B Prisma Bentuk mirip prisma, bagian atas datar Horizon B Columnar Agregat seperti tiang dengan puncak berbentuk agak bulat Horizon B o Porositas Tanah Di dalam tanah terdapat sejumlah ruang pori-pori. Ruang por-pori ini penting oleh karena ruang-ruang ini disi oleh air dan udara. Air dan udara (gas-gas) juga bergerak melalui ruang pori-pori ini. Penyedian air dan gas untuk pertumbuhan tanaman dan jumalh air yang bergerak melalui tanah berkaitan sangat erat dengan jumlah dan ukuran por-pori tanah ini. Oleh karena berat tanah berhubungan dengan jumlah ruang pori-114 pori, maka hubungan ruang pori-pori dan berat tanah. Berat dan ruang pori-pori tanah bervariasi dari satu horizon ke horizon yang lain, sama halnya dengan sifat tanah lainnya dan kedua variable ini dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Tanah yang subur memiliki sifat fisik kimia dan biologi yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Sifat tersebut antara lain: Secara alamiah proporsi komponen-komponen tanah sangat tergantung pada : - Ukuran partikel penyusun tanah, makin halus berarti makin padat tanah, sehingga ruang porinya juga akan menyempit, sebaliknya jika makin kasar - Sumber bahan organik tanah, tanah bervegetasi akan mempunyai proporsi BOT (bahan organic tanah) tinggi, sebalinya pada tanah gundul (tanpa vegetasi) - Iklim terutama curah hujan dan temperatur, saat hujan dan evaporasi (penguapan) rendah proporsi air meningkat (dan proporsi udara menurun), sebaliknya pada saat tidak hujan dan evaporasi tinggi, dan - Sumber air, tanah yang berdekatan dengan sungai akan lebih banyak mengandung air ketimbang yang jauh dari sungai. Masing-masing komponen tanah tersebut berperan penting dalam menunjang fungsi tanah sebagai media tumbuh, sehingga variabilitas keempat komponen tanah ini akan berdampak terhadap variabilitas fungsi tanah sebagai media tumbuh. Udara tanah misalnya berfungsi sebagai gudang dan sumber gas: - O2 yang dibutuhkan oleh sel-sel perakaran tanaman untuk melaksanakan respirasi, yang melepasakan CO2 dan untuk 115 oksidasi enzimatik oleh mikrobia autotrofik (mampu menggunakan senyawa anorganik sebagai sumber energinya), - CO2 bagi mikrobia fotosintetik, dan - N2 bagi mikrobia pengikat N. Beberapa gas seperti CO2 dan N2 ini serta NH3, H2 dan gas-gas lainnya baik yang berasal dari proses dekomposisi bahan organik maupun berasal dari sisa-sisa pestisida atau limbah industri, apabila berkadar relatif tinggi dapat menjadi racun baik bagi akar maupun bagi mikrobia tanah. Adanya sirkulasi udara (aerasi) yang baik akan memungkinkan pertukaran gas-gas ini dengan O2 dari atmosfer, sehingga aktivitas mikrobia autotrofik yang berperan vital dalam penyediaan unsur-unsur hara menjadi terjamin dan toksisitas gas-gas tersebut ternetralisir. Air Tanah Sebagian besar air yang diperlukan oleh tanaman berasal dari tanah (disebut air tanah). Air ini harus tersedia pada saat tanaman memerlukannya. Air diperlukan oleh tanaman untuk mmenuhi kebutuhan biologisnya, antara lain untuk memenuhi transpirasi, untuk proses assimilasi, dan untuk mengangkut hasil-hasil fotosintensinya ke seluruh jaringan tanaman. Kebutuhan air setiap tanaman berbeda. Air tanah berfungsi sebagai komponen utama tubuh tanaman dan biota tanah. Sebagian besar ketersediaan dan penyerapan seperti N, K, dan Ca dominan diserap tanaman melalui bantuan mekanisme aliran masa air, baik ke permukaan akar maupun transportasi ke daun. Oleh karena itu , tanaman yang mengalami defisiensi 116 (kekurangan) air tidak saja akan layu tetapi juga akan mengalami defisiensi hara. Untuk menghasilkan 1 g biomass kering, tanaman membutuhkan sekitar 500 g air, yang 1 % nya mengisi setiap unit sel-sel tanaman. Reaksi-reaksi kimia tanah hanya berlangsung bila terdapat air. Dalam pengolahan tanah, air tanah juga berfungsi mempermudah pengolahan tanah, mengendalikan perubahan suhu, dan bila menggenang (pada system sawah) dapat menghambat perkembangan gulma. Pada tanah kering pengolahan tanah sebaiknya dalam kondisi kapasitas lapang. Pentingnya air tidak hanya dilihat dari sisi jumlah air yang tersedia saja, tetapi lebih pada pendistribusian air tersebut. Hal ini penting kaitannya dengan kebutuhan tanaman yang berbeda, mulai pada saat tanaman berkecambah hingga panen yang sekaligus mengakhiri siklus hidup dari tanaman yang dibudidayakan. Untuk mengatasinya, diperlukan penambahan air (baik dari curah hujan maupun dari sumber irigasi) yang intervalnya disesuaikan dengan pola kebutuhan tanaman agar air yang digunakan untuk mengganti kehilangan air dapat lebih efisien penggunaanya. Sehingga sumber daya air kita yang semakin hari semakin menurun akibat efek pemanasan global dapat digunakan dengan lebih bijaksana dan terarah. c. Hubungan Tanah - Air – Tanaman Air dibutuhkan tanaman pada berbagai fungsi yaitu (1) air merupakan bagian yang esensil bagi protoplasma dan membentuk 80-90% bobot segar jaringan yang tumbuh aktif, (2) air adalah pelarut, di dalamnya terdapat gas-gas, garam-garam, dan zat-zat terlarut lainnya, yang 117 bergerak keluar masuk sel, dari organ ke organ dalam proses transpirasi, (3) air adalah pereaksi dalam fotosintesis dan pada berbagai proses hidrolisis, dan (4) air esensil untuk menjaga turgiditas, diantaranya dalam pembesaran sel, pembukaan stomata dan menyangga bentuk (morfologi) daun-daun muda atau struktur lainnya yang berlignin sedikit Air juga berpengaruh penting pada sifat fisik tanah. Kandungan air dalam tanah sangat berpengaruh pada konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah. Begitu pula variasi kandungan air mempengaruhi daya dukung tanah. Perakaran tanaman tumbuh ke arah yang lembap dan menarik air sampai tercapai potensial air kritis dalam tanah. Air yang diserap dari tanah oleh akar tanaman disebut air yang tersedia. Air tersedia merupakan perbedaan antara jumlah air dalam tanah pada kapasitas lapang (air yang tetap tersimpan dalam tanah yang tidak mengalir ke bawah karena gaya gravitasi) dan jumlah air dalam tanah pada persentase perlayuan permanen (pada persentase kelembapan tanah ini tanaman akan layu dan tidak segar kembali dalam atmosfer dengan kelembapan relatif 100%) Keberadaan air dalam tanah tergantung pada iklim yang ditekankan pada curah hujan. Kebutuhan air dapat dipenuhi oleh air hujan alami atau hujan buatan maupun air pengairan. Kebutuhan air total bagi pertumbuhan tanaman secara umum berkisar dari 500–700 mm selama satu musim. Pertumbuhan vegetatif dan reproduktif menunjukkan tanggap yang jelas akan air. Air yang ada di dalam tanah dapat berkurang karena adanya penguapan, perkolasi, atau diserap oleh tanaman. Apabila dalam jangka waktu tertentu tidak ada penambahan air oleh hujan atau oleh irigasi maka tanah akan mengering dan tanaman akan segera memperlihatkan pengaruhnya terhadap Next >