< Previous68 E.School/ green school merupakan ujud sekolah yang dikemas sedemikian rupa, sehingga seluruh aspek dari program sekolah diarahkan kepada pembelajaran dan pembiasaan peduli lingkungan. Komponen lingkungan yang menjadi objek pengelolaan meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. a) Pengelolaan fisik meliputi pengelolaan lahan sekolah ( ploting lahan, upaya konservasi, kebersihan dan penghijauan), pengelolaan limbah ( aplikasi konsep penanganan sampah dan limbah cair), pengelolaan air, dan pengelolaan energi. b) Areal lahan sekolah ditata secara holistik, bersih, hijau sehingga dapat menjadi laboratorium alam. c) Pengelolaan air dan egergi diarahkan kepada pembiasaan hemat sumberdaya d) Pengelolaan limbah/ sampah diarahkan kepada pembiasaan kaidah 4 R ( Reduse, Reuse, Recycle dan Recovery ) dan mengarah kepada zero waste e) Pengelolaan Lingkungan sosial meliputi kekeluargaan, keagamaan, keamanan dan seni budaya. Tatanan kehidupan sosial disekolah dibentuk menjadi wahana pembiasaan prilaku-prilaku sosial yang positif bagi siswa, seperti disiplin, kerjasama, kepedulian, keberanian, kejujuran, menghargai orang lain dan sportivitas serta mengangkat kearifan budaya lokal. 69 MENANYA/DISKUSI Coba diskusikan dengan teman anda, bagaimana agar sekolah secara fisik nampak hijau, segar dan nyaman MENGAMATI c. Pengelolaan sumber daya dan pengelolaan limbah 1) Pengelolaaan sumber daya Lingkungan hidup terdiri dari komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). komponen hidup (biotik) terdiri dari : manusia, hewan dan tumbuhan. Sedangkan komponen tak hidup (abiotik) terdiri dari air, udara, tanah, angin, kelembaban udara, salinitas, arus air dan lain-lain. Lingkungan hidup dapat mengalami pencemaran. Polusi atau pencemaran adalah masuknya atau dimasukannya zat, energi, makhluk hidup dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan mempengaruhi kualitas lingkungan sehingga lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan tempat terjadinya pencemaran ada tiga : pencemaran udara, air dan tanah. a). Pencemaran udara Pencemaran udara adalah pencemaran di udara akibat adanya Zat-zat yang mengganggu keseimbangan udara. Contoh zat-zat yang menyebabkan pencemaran udara : gas carbon monoksida, gas carbon dioksida, gas sulfur oksida, gas nitrogen oksida, hidrocarbon, materi partikulat, bising. Anda diharapkan terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas dan membuat teman anda nyaman 70 Zat-zat ini dihasilkan dari semua proses pembakaran termasuk asap knalpot motor diesel dan motor bensin, jika di industri dihasilkan melalui proses pembakaran lewat cerobong asap pabrik. Untuk materi partikulat selain dari proses pembakaran juga dihasilkan dari semua pekerjaan yang mengeluarkan partikel-partikel kecil (debu) seperti menggerinda, mengelas, mengebor, dan lain-lain. Bising dihasilkan dari suara mesin yang digunakan dalam pengoperasian di industri-industri. Salah satu akibat pencemaran udara yakni gangguan kesehatan seperti penyakit pernapasan (bronkitis, asma, emfisema) yang disebabkan oleh gas sulfur oksida, gas nitrogen oksida, dan hidrokarbon. pusing, mual, kerusakan otak bahkan kematian oleh gas carbon monoksida, penyakit tumor paru-paru seperti fibrosis, silicosis, asbestosis oleh materi partikulat, tuli dan gangguan psikologis serta fisiologis oleh bising. Selain limbah dari industri yang berupa gas dan bising, limbah yang lain dapat berupa cair, panas dan radiasi. Cara mengurangi pencemaran udara : Jika gas buang mengandung sulfur oksida dikurangi dengan cara memasang filter basah pada motor penggerak Jika gas buang mengandung nitrogen oksida dikurangi dengan cara menurunkan suhu pembakaran Jika gas buang mengandung carbon monoksida dan hidrocarbon dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik Jika gas buang mengandung materi partikulat / partikel-partikel kecil dikurangi dengan cara memasang filter 71 udara, filter basah, pengendap siklon, pengendap sistem gravitasi dan pengendap elektrostatik. b). Pencemaran air Pencemaran air banyak disebabkan oleh limbah organic, limbah an organic senyawa kimia organic dan limbah kimia an organic. Limbah organik contoh : daun, kulit buah, sayur, bangkai binatang. Limbah anorganik contoh : plastik, logam, kaca, kain. Senyawa kimia organik contoh : detergen, minyak, plastik, oli. Senyawa kimia organik : merkuri pada termometer air raksa, lampu tabung, dan baterai, timbal pada korosi pipa-pipa, kaleng, dan pestisida, kobalt pada alat-alat pemotong (contoh gergaji), alat-alat penggiling, keramik, dan cat, kadmium pada pipa PVC, karet, dan kaca. zat-zat tersebut dapat mencemari air melalui pembuangan ke perairan (sungai, laut, dan danau) atau melalui air resapan. Salah satu akibat pencemaran air yakni dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa penyakit menular dan penyakit tidak menular. Contoh penyakit menular yang disebabkan oleh pencemaran air adalah diare, disentri, disentri amuba, tifus, ascariasis, taeniasis. Sedangkan contoh penyakit tidak menular yang disebabkan oleh pencemaran air adalah penyakit kerusakan hati, kerusakan ginjal, kerusakan jantung, kerusakan saraf, sakit kepala, depresi, janin cacat mental, perubahan tingkah laku, keguguran, kelahiran prematur, kematian janin dan hipertensi. 72 c). Pencemaran tanah Pencemaran tanah banyak disebabkan oleh limbah anorganik contoh : plastik, logam, kaca, kain, pestisida kimia : insektisida, herbisida, fungisida, pupuk kimia logam berat contoh merkuri pada termometer air raksa, lampu tabung, dan baterai, timbal pada korosi pipa-pipa, kaleng, dan pestisida, kobalt pada alat-alat pemotong (contoh gergaji), alat-alat penggiling, keramik, dan cat, kadmium pada pipa PVC, karet, dan kaca. Akibat pencemaran tanah yakni tanah menjadi tandus dan air yang terserap melalui tanah tersebut menjadi tercemar. TUGAS Masing –masing anda mengamati kondisi air sungai dan tanah yang ada disekitar anda, menurut anda apakah air sungai dan tanah sudah tercemar, bagaimana ciri-ciri air yang tercemar. Tulis dan diskusikan! MENGAMATI d. Pengelolaan Limbah Ditengah kepadatan aktivitas manusia, penanganan sampah masih menjadi permasalahan serius yang belum bisa tertangani dengan tuntas, terutama di kota-kota besar. Sampah yang tidak mendapat penannganan serius bisa mengakibatkan pencemaran, baik polusi udara, polusi air maupun polusi tanah. Salah satu solusi penanganan sampah adalah pengubahan sampah menjadi pupuk organic atau kompos. Pupuk organic adalah pupuk yang terbuat dari bahan organic atau makhuk hidup yang telah mati. Bahan organic ini akan mengalami 73 penguraian oleh mikroorganisme sehingga sifat fisiknya akan berbeda dari semula. Pupuk Organik termasuk pupuk majemuk lengkap karena kandungan unsure makro lebih dari satu dan mengandung unsure hara mikro. Pada prinsipnya pembuatan kompos adalah mengubah bahan segar menjadi kompos dengan bantuan jazat renik. Sampah kota yang menggunung merupakan bahan kompos yang sangat potensial, hanya saja perlu diperhatikan bahwa sebelum digunakan sampah itu harus dipisahkan dahulu bagian rubbishnya. Jadi yang dimanfaatkan sebagai kompos hanyalah sampah-sampah jenis garbage saja, karena sampah ini mudah sekali membusuk. Pada prinsipnya langkah-langkah pengomposan dapat secara fabrikasi, alami, manual maupun modern. 1) Pengkomposan secara alami Pengkomposan ini tidak perlu melalui proses, karena tumpukan sampah sudah mengalami proses pembusukan dan penghancuran selama beberapa lama di alam terbuka. Tanah bekas timbunan sampah yang sudah berlangsung lama, kira-kira sudah lebih dari setahun digali. Sampah yang sudah menyerupai tanah, dipisahkan dari bahan-bahan lain yang tidak bisa lapuk, seperti pecahan kaca, dan lembaran plastic. Selanjutnya tanah sampah dijemuk hingga kering,. Hasilnya adalah berupa pupuk kompos yang siap pakai. 2) Pengkomposan secara manual Sampah garbage, kotoran dan air kencing ternak merupakan bahan dasar pembuatan kompos. Sebagai pemacu proses pengkomposan perlu disiapkan pupuk urea dan pupuk P serta 74 abu dapur. Abu dapur berfungsi untuk menetralisasi terjadinya keasaman selama berlangsungnya proses pengkomposan. Selanjutnya campuran jerami dan sampah ditimbun dalam bedengan berukuran 2,5 x 2,5 m sampai setinggi 25 cm. Di atasnya ditimbun campuran kotoran dan air kencing. Demikian seterusnya sampai setinggi 1,5 m, dan pada lapisan atas ditaburi abu setebal 10 cm. Pada hari ke 15, campuran dibolak-balik, dan diulang pada saat umur pengkomposan 30 hari dan 60 hari. Biasanya setelah diproses selama 3 bula, kompos sudah matang dan bisa segera dimanfaatkan. 3) Pengkomposan secara modern dengan mikroorganisme Bahan organic yang dapat dimanfaatkan oleh mikroorganisme untuk menghasilkan kompos banyak ragamnya, antara lain dedak padi, dedak jagung, sekam padi, kulit kacang, jerami, ampas kelapa, rumput, serbuk gergaji, . Diantara bahan0bahan tersebut, dedak padi sangat dianjurkan untuk digunakan, karena bahan tersebut mengandung gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme. Mikroorganisme yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas tanah adalah bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi, actinomycetes, dan jamur pergian, Mikroorganisme membutuhkan fosfor (P) untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Nisbah C/P yang diinginkan adalah 75-150. Dedaunan, residu berkayu dan pangkasan rumput biasanya berkadar P rendah. Batuan fosfat dan kotoran ayam merupakan sumber P yang baik. Untuk setiap meter kubik limbah berkayu diperlukan 0,5 kg batuan fosfat atau 7 kg 75 kotoran ayam. Sumber P terbaik adalah pupuk TSP yang mengandung 48% P. Bahan-bahan akan didekomposisikan lebih cepat bila dipotong-potong dalam ukuran 5-10 cm. Bila menggunakan rumput laut sebagai bahan terlebih dahulu dicuci untuk menghilangkan kelebihan garam. Untuk limbah serbuk gergaji, serutan kayu, dan lain-lain(nisbah C/N 80) tambahkan 1-2 kg Urea per meter kubik untuk menetralkan produk a) Kelembaban Bahan kompos yang kelembannya lebih kecil dari 40% tidak akan cepat terdekomposisi. Sebaliknya bahan yang kelembabannya lebih besar 60% memberikan suasana reaksi anaerob (tidak ada oksigen), menghasilkan bau busuk dan lambat terdekomposisi. Idealnya kelembaban berkisar antara 50-55%. Bahan yang kering diberi air hingga kelembaban mencapai 50-55%. Untuk mempertahankan kelembaban timbunan kompos, pemberian air sewaktu-waktu pada cuaca panas perlu diberikan b) Mikroorgnisme Ratusan spesies mikroorganisme, kebanyakan bakteri, jamur dan aktinomisetes (cabang bakteri) terlihat pada dekomposisi bahan organic dalam timbunan kompos. Mikroorganisme ini ditemukan secara alami dalam kompos, bahan organic, dan tanah. Mikroorganisme segera bekerja pada saat kelembaban dan konsentrasi oksigen menguntungkan. 76 Sebenarnya untuk mempercepat pengkomposan tdak diperlukan tambahan khusus (inokulan) jamur, bakteri dan emzim, apabila Nisbah C/N, kelembaban. Dan aerasi dalam kondisi ideal sehingga dekomposisi dapat berjalan secara sempurna kecuali untuk serbuk gergaji dan ganggang laut yang tidak banyak mengandung mikroorganisme. c) Oksigen Bahan organic akan lebih cepat didekomposikan oleh mikroorganisme arobis yaitu mikroorganisme yang membutuhkan oksigen. Bila tidak cukup tersedia oksigen timbunan, mikroorganisme anaerob memegang peranan dan menghasilkan produk yang buruk, yang ditandai oleh bau busuk, pH rendah, yang dapat menjadi racun bagi tanaman. Aerasi yang baik sangat penting untuk memperoleh produk akhir kompos yang dapat digunakan secepat mungkin. Pembalikan timbunan memungkinkan lebih banyak oksigen yang tersedia dan membantu mempercepat dekomposisi. 4) Pembuatan kompos secara aerob Campuran dedak 100 liter, ampas kelapa 25 liter, tepung ikan 25 liter yang sudah dituangi denga larutan (air 15 liter, gula 150 cc, EM4 150 cc) . Campuran tersebut diletakan di atas lantai semen dan ditutup dengan karung goni atau sejenisnya dan dijaga agar tidak terkena air hujan. Pada kondisi aerobic, fermentasi akan berlangsung secara cepat, sebaiknya suhu diatur , suhu tidak boleh melebihi 50oC, apabila suhu naik, maka bahan tersebut dibolak-balik dan diaduk sehingga udara masuk dan suhunya turun. Kompos terfermentasi > 2-4 hari dan 77 ditandai dengan bau yang sedap dan ditumbuhi jamur putih, jika berbau busuk, maka fermentasi dianggap gagal. MENANYA/DISKUSI Diskusikan sama teman anda hal-hal yang belum anda pahami, misalnya : 1. Apakah semua sampah bisa dijadikan kompos? 2. Bagaimana penanganan sampah yang tidak bisa dijadikan kompos EKSPERIMEN LEMBAR KERJA Membuat Kompos Tujuan Setelah mempelajari buku ini siswa dapat membuat kompos secara tradisional Alat dan bahan: 1. Garpu 2. Cangkul 3. Gembor 4. Rol meter Anda diharapkan mampu menghayati sikap teliti, cermat, disiplin, peduli dan bisa bekerjasama dalam melaksanakan pembuatan kompos Next >