< Previous19Direktorat Pembinaan SMK (2013)Dasar-Dasar Farmakologi 1Kelebihan dan Kekurangan TabletKelebihan :a. Lebih mudah disimpanb. Memiliki usia pakai yang lebih panjang dibanding obat bentuk lainnyac. Bentuk obatnya lebih praktisd. Konsentrasi yang bervariasie. Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat larut dan rasa yang enak, dimana dapat diminum, atau memisah dimulutf. Untuk anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin menelan tablet, maka tablet tersebut dapat ditambahkan penghancur, dan pembasah dengan air lebih dahulu untuk pengolahannya.g. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan, terutama bila tersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.h. Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.i. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan yang terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling lemah.j. Secara umum, bentuk pengobatan dangan menggunakan tablet lebih disukai karena bersih, praktis dan efisienk. Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas bagus dan dapat dibawa kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel dan mudah pemberiannya.l. Tablet tidak mengandung alcoholm. Tablet dapat dibuat dalam berbagai dosis.Kekurangan :a. Orang yang sukar menelan atau meminum sediaan tablet.b. Beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan kompakDirektorat Pembinaan SMK (2013)Dasar-Dasar Farmakologi 120c. Pil Pil merupakan sediaan solid yang berbentuk bulat dengan berat sekitar 100-500 mg, biasanya 300 mg, mengandung satu atau lebih zat aktif. Sediaan padat bulat dengan masaa < 100 mg dikenal dengan istilah granul, sedangkan yang lebih dari 500 mg dikenal dengan istilah boli (untuk hewan ternak).Sediaan pil masih digunakan dan dikembangkan dalam industri obat tradisional dalam hal ini jamu dan obat herbal terstandar, serta makanan suplemen. Zat aktif yang dibuat pil kebanyakan merupakan simplisia tanaman yang telah dihaluskan atau.sudah berwujud ekstrak. Bahan lain yang digunakan dalam pembuatan pil ini adalah: bahan pengikat, bahan pengisi, bahan penghancur dan bahan penyalut.Kontrol kualitas sediaan pil juga dilakukan dengan aspek yang hamper sama dengan yang dilakukan untuk sediaan tablet, yaitu penampilan dan ukuran, keseragaman bobot, kekerasan dan waktu hancur.d. KrimAdalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Khusus untuk penggunaan secara topical di kulit.e. EmulsiAdalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.Kriteria emulsi yang baik adalah:a. Amanb. Efektif dan efisien sesuai dengan tujuan terapic. Merupakan dispersi homogen antara minyak dengan aird. Stabil baik secara fisik maupun kimia dalam penyimpanane. Memiliki viskositas yang optimal, sehingga mampu menjaga stabilitas dalam penyimpanan, serta dapat dituangkan dengan mudahf. Dikemas dalam kemasan yang mendukung penggunaan dan stabilitas obatf. Ekstrak Adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa 21Direktorat Pembinaan SMK (2013)Dasar-Dasar Farmakologi 1diperlakukan sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat baku yang ditetapkan. Ekstrak dapat dibuat menjadi sediaan lain seperti tablet atau sediaan larutan lain.g. Gel (Jeli)Adalah sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar , terpenetrasi oleh suatu cairan. Khusus untuk penggunaan topical di kulit.h. Imunoserum Adalah sediaan yang mengandung immunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian.i. Implan atau pelet, Adalah sediaan dengan massa padat steril berukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi ( dengan atau tanpa eksipien ), dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan. Implan atau pelet dimaksudkan untuk disisipkan di dalam tubuh (biasanya secara sub kutan) dengan tujuan untuk memperoleh pelepasan obat secara berkesinambungan dalam jangka waktu lama.j. InfusaAdalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90O selama 15 menit.k. InhalasiAdalah sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran napas hidung atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau sistemik.l. Injeksi Adalah sediaan steril untuk kegunaaan parenteral, yaitu di bawah atau menembus kulit atau selaput lendir.m. IrigasiAdalah larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan luka terbuka atau rongga-rongga tubuh, penggunaan adalah secara topikal.Direktorat Pembinaan SMK (2013)Dasar-Dasar Farmakologi 122n. Lozenges atau tablet hisapAdalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut.o. Sediaan obat mata :1. Salep mata, adalah salep steril yang digunakan pada mata.2. Larutan obat mata, adalah larutan steril, bebas partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata.p. PastaAdalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.q. PlesterAdalah bahan yang digunakan untuk pemakaian luar terbuat dari bahan yang dapat melekat pada kulit dan menempel pada pembalut.r. SerbukAdalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan. Serbuk dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :1. Pulveres, Pulveres biasa diberikan dalam suatu resep racikan. Pulveres merupakan sediaan padat yang berbentuk serbuk, yang dikemas dalam beberapa bungkus kertas perkamen, sesuai dengan jumlah yang tertulis pada resep, biasa digunakan untuk pemakaian oral. Dokter dapat lebih leluasa menentukan jenis dan dosis obat yang dicampurkan. Apoteker bertanggungjawab untuk memastikan bahwa campuran tersebut tidak menunjukkan inkompatibilitas (ke-tak tercampur-an) yang merugikan. Apoteker dapat menambahkan bahan inaktif sebagai pengisi atau penyamar rasa pahit, seperti misalnya amylum, saccharum lactis/lactose, atau saccharum album (gula halus). Namun, yang perlu diperhatikan adalah sifat higroskopisitas dari saccharum album, mengingat syarat / kriteria sediaan pulveres adalah : aman, kering, homogen, halus dan mudah mengalir (free flowing).2. Pulvis (serbuk tidak terbagi), merupakan sediaan serbuk tidak terbagi, yang biasanya dimaksudkan untuk pemakaian luar dengan cara ditaburkan (pulvis adspersorius = serbuk tabur).23Direktorat Pembinaan SMK (2013)Dasar-Dasar Farmakologi 1Kriteria dari serbuk tabur (pemberian topikal) ini antara lain:1. Aman yaitu tidak iritatif, tidak alergenik, tidak komedogenik/acnegenik2. Homogen3. Kering4. Halus (diayak dengan ayakan nomor 100)5. Kering (tidak lembab/basah)6. Melekat pada kulit dengan baikDalam dunia kefarmasian dikenal pula serbuk yang bersifat higroskopis, deliquescent dan serbuk efflorescent. Serbuk higroskopis merupakan serbuk yang mampu menangkap uap air di lingkungan, sehingga serbuk menjadi basah. Serbuk yang bersifat deliquescent adalah seperti serbuk higroskopis namun kemampuan menyerap airnya sangat tinggi, sehingga sejumlah air yang ditangkap justru melarutkan serbuk tersebut. Serbuk efflorescent merupakan serbuk dari senyawa yang memiliki air kristal, yang pada kondisi kelembaban lingkungan yang rendah justru dapat melepaskan air kristal dari strukturnya, sehingga serbuk menjadi basah.Arti penting memahami sifat-sifat serbuk ini adalah pada saat meracik suatu sediaan serbuk, harus dipastikan sifat-sifat bahan yang diracik, karena jika bahan-bahan tersebut memiliki sifat seperti di atas, maka dapat dipastikan kualitas sediaan kurang dapat terjaga dalam penyimpanan.s. Solutio atau larutan, Adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Terbagi atas : 1. Larutan oral, adalah sediaan cair yang dimaksudkan untuk pemberian oral. Termasuk ke dalam larutan oral ini adalah : •Syrup, Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi •Elixir, adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai pelarut.2. Larutan topikal, adalah sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan topikal pada kulit atau mukosa.3. Larutan otik, adalah sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan dalam telinga.4. Larutan optalmik, adalah sediaan cair yang digunakan pada mata.5. Spirit, adalah larutan mengandung etanol atau hidro alkohol dari zat yang mudah menguap, umumnya merupakan larutan tunggal atau campuran bahan.Direktorat Pembinaan SMK (2013)Dasar-Dasar Farmakologi 1246. Tingtur, adalah larutan mengandung etanol atau hidro alkohol di buat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimiat. SupositoriaAdalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rectal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Suppositoria didesain untuk:1. Terapi dengan efek lokal pada bagian anal (contoh: hemorrhoid) atau vaginal (contoh: candidiasis).2. Terapi dengan efek sistemik (suppositoria anal) sebagai alternatif pengobatan melalui anal bagi pasien yang tidak kooperatif terhadap pengobatan oral (keadaan pingsan atau mengalami emesis)Mekanisme pelepasan zat aktif dari suppositoria adalah dengan pelelehan suppositoria pada suhu tubuh (jenis basis: oleum cacao, Witepsol) atau penglarutan suppositoria pada cairan anal/vaginal (jenis basis: Polietilen glikol, gliserogelatin).5. Rute-rute Pemberian ObatDi samping faktor formulasi, cara pemberian obat turut menentukan cepat atau lambatnya dan lengkap atau tidaknya resorpsi obat oleh tubuh. Tergantung dari efek yang diinginkan, yaitu efek sistemis (di seluruh tubuh) atau efek lokal (setempat), keadaan pasien dan sifat-sifat fisika-kimia obat.a. Efek Sistemis 1. Oral, Pemberiannya melalui mulut, mudah dan aman pemakaiannya, lazim dan praktis tidak semua obat dapat diberikan per-oral, misalnya : Obat yang bersifat merangsang (emetin, aminofilin) atau yang diuraikan oleh getah lambung (benzilpenisilin, insulin dan oksitoksin), dapat terjadi inaktifasi oleh hati sebelum diedarkan ke tempat kerjanya, dapat juga untuk mencapai efek lokal misalnya : obat cacing, obat diagnostik untuk pemotretan lambung – usus, baik sekali untuk mengobati infeksi usus, bentuk sediaan oral : Tablet, Kapsul, Obat hisap, Sirup dan Tetesan.25Direktorat Pembinaan SMK (2013)Dasar-Dasar Farmakologi 1 Gambar 1.7 : Cara penggunaan obat oral2. Oromukosal, Pemberian melalui mukosa di rongga mulut, ada dua macam cara yaitu :a.) Sub LingualObat ditaruh dibawah lidah, Tidak melalui hati sehingga tidak diinaktif, dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran darah, sehingga efek yang dicapai lebih cepat misalnya : Pada pasien serangan Jantung dan Asma, keberatannya kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat merangsang selaput lendir mulut, hanya untuk obat yang bersifat lipofil, bentuknya tablet kecil atau spray, contoh : Isosorbid Tablet. Gambar 1.8 : cara penggunaan obat sub lingual b.) BucalObat diletakkan diantara pipi dan gusi, obat langsung masuk ke dalam aliran darah, Misalnya obat untuk mempercepat kelahiran bila tidak ada kontraksi uterus, contoh : Sandopart Tablet.3. InjeksiAdalah pemberian obat secara parenteral atau di bawah atau menembus kulit / selaput lendir. Suntikan atau injeksi digunakan untuk memberikan efek dengan cepat.Macam – macam jenis suntikan :Direktorat Pembinaan SMK (2013)Dasar-Dasar Farmakologi 126 •Subkutan / hypodermal (s.c) : Penyuntikan di bawah kulit •Intra muscular (i.m) : Penyuntikan dilakukan kedalam otot •Intra vena (i.v) : Penyuntikan dilakukan di dalam pembuluh darah •Intra arteri (i.a) : Penyuntikan ke dalam pembuluh nadi (dilakukan untuk membanjiri suatu organ misalnya pada penderita kanker hati) •Intra cutan (i.c) : Penyuntikan dilakukan di dalam kulit •Intra lumbal : Penyuntikan dilakukan ke dalam ruas tulang belakang (sumsum tulang belakang) •Intra peritoneal : Penyuntikan ke dalam ruang selaput (rongga) perut. •Intra cardial : Penyuntikan ke dalam jantung. •Intra pleural : Penyuntikan ke dalam rongga pleura •Intra articuler : Penyuntikan ke dalam celah – celah sendi.4. Implantasi Obat dalam bentuk pellet steril dimasukkan di bawah kulit dengan alat khusus (trocar), digunakan untuk efek yang lama.5. RektalPemberian obat melalui rektal atau dubur. Cara ini memiliki efek sistemik lebih cepat dan lebih besar dibandingkan peroral dan baik sekali digunakan untuk obat yang mudah dirusak asam lambung.6. TransdermalCara pemakaian melalui permukaan kulit berupa plester, obat menyerap secara perlahan dan kontinyu masuk ke dalam sistim peredaran darah, langsung ke jantung.b. Efek Lokal ( pemakaian setempat )1. Kulit (percutan)Obat diberikan dengan jalan mengoleskan pada permukaan kulit, bentuk obat salep, cream dan lotio2. InhalasiObat disemprotkan untuk disedot melalui hidung atau mulut dan penyerapan dapat terjadi pada selaput mulut, ternggorokkan dan pernafasan27Direktorat Pembinaan SMK (2013)Dasar-Dasar Farmakologi 13. Mukosa Mata dan telingaObat ini diberikan melalui selaput / mukosa mata atau telinga, bentuknya obat tetes atau salep, obat diresorpsi ke dalam darah dan menimbulkan efek.4. Intra vaginalObat diberikan melalui selaput lendir mukosa vagina, biasanya berupa obat antifungi dan pencegah kehamilan.5. Intra nasalObat ini diberikan melalui selaput lendir hidung untuk menciutkan selaput mukosa hidung yang membengkak, contohnya Otrivin.6. Cara Pemakaian Obat Yang TepatObat digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan, pada saat yang tepat dan dalam jangka waktu terapi sesuai dengan anjuran. Gambar 1.9 : Minum obat sesuai waktunya Gambar 1.10 : Bila anda hamil atau menyusui tanyakan obat yang sesuaiDirektorat Pembinaan SMK (2013)Dasar-Dasar Farmakologi 128 Gambar 1.11 : Gunakan obat sesuai dengan cara penggunaannya Gambar 1.12 : Minum obat sampai habisa. Petunjuk Pemakaian Obat Oral (pemberian obat melalui mulut) •Adalah cara yang paling lazim, karena sangat praktis, mudah dan aman. Yang terbaik adalah minum obat dengan segelas air.Gambar 1.13 : Petunjuk pemakaian obat oralNext >