< Previous20 1) Testis berbagai jenis ternak a) Testis sapi Testis sapi mempunyai panjang berkisar 10-13 cm, lebar berkisar 5-6,5 cm dan beratnya 300-400 gr. Gambar 2. Sepasang testis sapi Sumber : Genetic university of Bern b) Testis domba Berat testis domba dewasa adalah 200 gram. Testis domba umumya sudah turun pada waktu lahir, akan tetapi perkembangannya yang sempurna dari organ reproduksi baru tercapai pada masa pubertas. c) Testis babi Testis babi sangat besar tapi relatif lebih lunak, dan terletak horizontal di dalam scrotum. Testis berbentuk lonjong, panjang 10 - 15 cm, diameter 5 - 9 cm, berat (dua testes ) antara 500 - 800 gram, rata-rata 600 gram. Tubuli seminiferi mencapai panjang 600 meter. Domba dan kuda ukuran testisnya lebih kecil. d) Testis kelinci 21 Kelinci mempunyai testis sepasang testis yang berbentuk ovoid. Mempunyai panjang kira-kira 25 mm dengan berat sekitar 2 gram, tergantung pada umur, berat badan dan bangsa kelinci. e) Testis unggas Gambar 3 : Sepasang testis unggas Sumber : koleksi pribadi (zumrotun) Pada ternak unggas, testisberbentukbulat seperti kacang atau buah buncis dan berwarna terang (putih krem). Besarnya tergantung pada umur, strain, musim, dan pakan. 2) Fungsi testis Testis pada ternak jantan dewasa yang normal mempunyai dua fungsi yangpenting, yaitui untuk memproduksi spermatozoa hidup dan subur serta memproduksiandrogen atau hormon kelamin jantan yakni testosteron yang dihasilkan oleh sel-sel interstitial atau disebut sel Leydig. Testosteron adalah hormon yang berpengaruh testis Vas defferens 22 sangat besar terhadap kehidupan sexual dari pejantan. Apabila sel leydig terganggu maka produksi testosteron akan terganggu pula. Tidak seperti ternak betina yang mengenal siklus berahi, tanda-tanda berahi, lama berahi, ovulasi maupun fertilisasi. Kejadian pada ternak betina ini tidak terjadi pada hewan jantan. Hewan jantan akan memproduksi sel spermatozoa secara terus menerus tanpa ada hentinya. 3) Faktor – faktor yang mempengaruhi produksi spermatozoa. Kualitas dan jumlah sperma yang diproduksi, tergantung dari kondisi pakan yang dikonsumsi, terutama tingkat protein yang terkandung dalam pakan tersebut. Salah satu jenis hewan jantan yang agak berbeda kegiatan reproduksinya adalah rusa. Tidak seperti ternak jantan lainnya, rusa mempunyai siklus libido, dimana hanya pada musim-musim ranggah mengeras saja rusa mau memperlihatkan tingkahlaku sexualitasnya. Pada saat itu produksi hormon testosteron tinggi. Pada musim-musim tersebut rusa jantan akan mencari betina berahi dan melakukan perkawinan. Sedangkan pada kondisi ranggahnya masih muda, maka rusa-rusa tersebut tidak pernah menandakan perilaku sexnya, walaupun disekitar ada betina yang berahi. b. Epididymus Epididymis adalah saluran reproduksi jantan paling ujung/ awal. Organ ini merupakan suatu struktur memanjang yang bertaut rapat pada testis, mengandung ductus epididymidis yang sangat berliku-liku. Panjang epididymus dapat mencapai lebih dari 40 meter pada sapi jantan dewasa. 23 Epididymis dapat dibagi atas kepala, badan dan ekor. Kepala epididymis(Caput Epididymis) membentuk suatu penonjolan dasar dan agak berbentuk bengkok yang dimulai pada ujung proximal testis Gambar 4 : Bagian-bagian epididymus Sumber : wikipedia Keterangan : A. Caput epididymus B. Corpus epididymus C. Cauda epididymus D. Vas deferens Pada umumnya epididymus berbentuk huruf U. Ukuran organ ini berbeda-beda dan menutupi seluas satu pertiga dari bagian testis. Saluran epididymis tersusun dalam lobuli dan mengandung ductuli efferentestestis. Saluran tersebut terakhir yang menghubungkan rate testis dengan saluran epididymis yang berjumlah 13-15 buah. Dekat 24 ujung proximal testis, caput epididymis menjadi pipih dan bersambung ke badan epididymis(corpus epididymis) yang berbentuk langsing dan berjalan distal sepanjang tepi posterior testis.Pada ujung testiscorpus menjelma menjadi ekor (cauda epididymis) Tabel 2. Ukuran panjang epididymus pada berbagai jenis ternak No Nama /jenis ternak Panjang epididymis 1 2 3 4 Sapi Babi Kuda Kerbau ± 40 meter ± 60 meter ± 80 meter Caput : 4,93 meter , Corpus : 2,2 cm Cauda : 2,2 cm Sumber : Mozes (1979) 1) Bagian-bagian epididymus Saluran epididymus dapat dibedakan menjadi : a) Kepala epididymus (caput epididymus), bagian dari epididymus yang melekat pada bagian ujung dari testis dimana pembuluh-pembuluh darah dan syaraf masuk. Bagian ini lebih besar daripada bagian yang lain. b) Bagian badan atau leher (Corpus epididymus) adalah bagian yang sejajar dengan aksis longitudinal dari testis. Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan pada bagian kepala. Bagian ini menjulur terus ke bawah sampai hampir melewati testis. c) Bagian ekor (Cauda epididymus), yaitu berupa jendolan di ujung bawah dari testis. Bagian ekor ini terletak langsung dibawah corpus, yang mulai berbelok keatas. 25 2) Fungsi epididymus diantaranya : a) Transportasi Epididymis mempunyai fungsi sebagai sarana transportasi bagi spermatozoa. Lama perjalanan spermatozoa dalam epididymis dipengaruhi oleh : Jenis ternak. Pada berbagai jenis ternak berbeda, lama perjalanan sperma berbeda pula. Seperti pada domba adalah 13-15 hari, sapi = 9-11 hari, dan babi =9-14 hari. Tekanan dalam tubuli seminiferi. Tekanan yang diakibatkan oleh produksi spermatozoa baru dari dalam tubuli seminiferi akan menyebabkan tekanan pada rete testis dan ductus epididymis. Pemijatan. Gerakan spermatozoa dapat juga ditimbulkan oleh adanya pemijatan pada testis dan epididymis Exercise. Pada ternak yang memperoleh latihan atau gerak untuk mempertahankan kondisi tubuh yang baik (exercise), akan mempengaruhi perjalanan spermatozoa Pergerakan spermatozoa dibantu oleh adanya ejakulasi. Selama ejakulasi, kontraksi peristaltik melibatkan otot daging licin epididymis dan tekanan negatif yang ditimbulkan oleh kontraksi vas deferens dan urethra menyebabkan spermatozoa dapat bergerak secara aktif dari epididymis menuju dalam vas deferens dan urethra. b) Konsentrasi Kondisi spermatozoa dan cairan asal testis pada saat memasuki epididymisadalah dalam keadaan relatif encer. Diperkirakan sejumlah spermatozoa pada ternak sapi, domba dan babi adalah sekitar 100 juta per milimeter. Didalamepididymis spermatozoa 26 konsentrasi sperma ditinggikan (lebih kental) menjadi kira-kira 4 milyar spermatozoa per millimeter. Hal ini terjadi karena sel-sel epithel yang ada pada dinding epididymis mengabsorbsi cairan asal testis. Sebagian besar absorbsi cairan ini terjadi pada caput dan ujung proximal dari corpus epididymis. c) Maturasi Maturasi adalah pendewasaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kondisi spermatozoa yang baru saja masuk ke caput epididymis berasal dari vas efferens tidak memiliki fertilitas dan juga tidak memiliki motilitas. Spermatozoa setelah melewati epididymis, maka akan memiliki fertilitas dan motilitas. Jika kedua ujung Caudaepididymis diikat, maka diketahui spermatozoa yang berada terdekat dengan corpus meningkat kemampuan fertilitasnya dalam waktu sampai 25 hari, sedangkan spermatozoa yang terdekat dengan vas deferens menurun kemampuan fertilitasnya. Semakin tua spermatozoa, maka semakin hilang kemampuan fertilnya jika tidak keluar atau bergerak keluar dari epididymis. Sementara spermatozoa dalam epididymis, spermatozoa akan melepaskan butir protoplasma (cytoplasmic droplet) yang terbentuk pada leher spermatozoa selama spermatogenesis. Sebagai fungsi tempat maturasi (pendewasaan), sperma menjadi matang di dalam epididymis dan sisa sitoplasma (cytoplasmic droplet) berpindah dari pangkal kepala (proximal droplet). Pematangan atau maturasi sperma dicapai atas pengaruh sekresi dari sel-sel epithel. d) Penimbun Epididymus juga merupakan tempat untuk menimbun spermatozoa. Pada saat itu spermatozoa belum dapat bergerak. 27 Tempat penimbunan yang paling cocok adalah didaerahepididymus bagian ekor. Hampir 50 persen jumlah spermatozoa terdapat di daerah tersebut. e) Ductus efferentes Diantara rete testis dan ductus epididymus terdapat ductus efferent. Ductus berjumlah 13 - 15 buah dan menempati kira - kira sepertiga caput epididymidis. Caput epididymis berdiameter 100-300 mm, di dalamnya hanya terkandung beberapa spermatozoa dan mempunyai epithelium yang sanggat khas. Dua macam sel epithelium dan sel slindrik ditemukan bertaut pada selubung dasarductuli : sel-sel sekretoris dengan granula-granula sitoplasmik yang besar sel-sel bersilia dengan kinocilia (cilia yang motil), semuanya bergerak memukul ke arah luar f) Ductus deferens Vas deferens atau ductus deferens merupakan sepasang saluran yang merupakan kelanjutan ujung distal dari ekor epidydimis. Pada ujung awalnya ditopang oleh lipatan peritonium, melalui inguinal canal menuju daerah pelvis, kemudian kelenjar bergabung dengan uretra yang mempunyai hubungan dengan kantong urine ( vesica urinaria). Vas deferens berlumen lebih besar dan berdinding lebih tebal. Lapisan terdalam disebut lapisan mukosa yang membentuk lipatan longitudinal. Terdiri atas beberapa lapis sel epitel. Yang paling dalam, ke lumen, bentuk batang dan berstereocilia. Lamina propia, jaringan ikat dibawah mukosa mengandung jaringan serat elastis. 28 Disebelah luar lapisan mukosa terdapat lapisan otot polos yang terdiri dari lapisan longitudinal dan sirkuler atau spiral. Sebelah luar lapisan otot ialah lapisan adventitia. Ductus vas deferens merupakan saluran yang menghubungkan cauda epididymis dengan urethra. Dindingnya tebal, mengandung otot polos yang licin yang berperan dalam pengangkutan spermatozoa. Pada saat ejakulasi dapat mendorong spermatozoa dari epididymus keductus ejakulatoris yang terdapat dalam ampula. Dekat badan epididymis, vas deferens menjadi lurus dan bersama buluh-buluh darah dan lymphe serta serabut-serabut saraf, membentuk funiculus spermaticus yang berjalan melalui canalis ingualis ke dalam cavum abdominalis. Diametervas deferens 2 mm dengan konsistensi sepertitali, berjalan sejajar dengan corpus epididimis. Dekat dengan kepala epididimis, vasdeferens menjadi lurus dan bersama-sama dengan pembuluh darah, lymphe dan sarafpembentuk funiculusspermaticus yang berjalan melalui canalis inguinalis ke dalamcavum abdominal. Kedua vas deferens (kiri dan kanan) terletak sebelah menyebelahdi atas Vesicaurinaria lambat laun menebal dan membesar membentuk ampula ductusdeferens. 29 Gambar 5. Vas defferens, merupakan saluran lanjutan dari epididymus Sumber : Microreversalt.com Ampula Ampula merupakan pembesaran ujung vas deferens di dekat uretra. Amula merupakan bagian Vas deferensyang berlapis tebal tersusun dari otot halus pada dindingnya. Ampula pada setiap jenis ternak mempunyai ukuran yang berbeda. Pada ternak sapi mempunyai panjang 10 - 14 cm dengan diameter 1,0 - 1,5 cm. Pada kuda mempunyai panjang antara 15 - 24 cm dan diameternya 2 - 2,5 cm.Ampulla tidak terdapat pada anjing, babi maupun unggas Selain sebagai alat transportasi spermatozoa, ampula juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan semen untuk sementara dalam waktu yang tidak lama. Dalam ampula ini spermatozoa cepat menjadi tua. Spermatozoa dapat mengumpal dalam ampula selama ejakulasi sebelum dikeluarkan melalui urethra. Next >