< Previous30 Scrotum Kantong testis disebut scrotum. Jadi scrotum merupakan suatu kantong yang terbagi oleh septum scroti menjadi dua ruangan, dan masing-masing terisi oleh testis. Scrotum merupakan suatu kulit yang bentuknya seperti kantong yang ukuran, bentuk dan lokasinya menyesuaikan dengan testis yang dikandungnya. Pada kuda dan ruminansia scrotum terletak di daerah prepubicum. Sedangkan pada babi dan kucing scrotum terletak di daerah anal sedikit sebelah ventral dari anus. Pada anjing scrotum terletak 2/3 dari jarak antara ostium preputiale dan anus. Kulit scrotum tipis dan sedikit atau tidak berambut. Susunan lapisan scroum dari paling luar adalah : o Epidermis: tidak memliki rambut atau sedikit rambut o Tunika dartos. Merupakan selapis jaringan fibroelastik yang bercampur dengan serabut otot polos. Serabut-serabut otot polos ini pada saat cuaca dingin akan berkontraksi dan membantu mempertahankan posisi terhadap dinding abdominal dan pada saat panas akan merelaks dan menyebabkan testis turun menjauhi ruang perut. Dengan demikian maka scrotum dapat mengatur temperatur testis agar temperaturnya tetap dipertahankan 40C -70Clebih rendah dari pada temperatur tubuh. Mekanisme dari sistem thermoregulator ini karena adanya kerja dari dua muskulus yaitu muskulus kremaster externa, muskulus kremaster interna dan tunika dartos. o Fasia superfisialmerupakan lapisan tipis jaringan ikat. o Fasia bagian dalam yang terdiri atas tiga lapis yang sulit dipisahkan apabila dilakukan pembedahan. 31 o Tunika vaginalis komunisyang merupakan lapisan luar penutuptestis. Fungsi utama scrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1 - 8oC lebih dingin dibandingkan temperatur rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis atau membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih dingin. Dengan kata lain fungsi scrotum yaitu mengatur temperatur testis dan epidermis agar tidak terlalu rendah dengan suhu tubuh (termoregulator testes). Scrotum pada kerbau lumpur adalah kecil, hanya kurang lebih 10 cm bila terbentang penuh, sedangkan pada kerbau perah scrotumnya agak lebih besar. Kelenjar Pelengkap Kelenjar asesori atau Glandulae vesiculares, terletak di sepanjang bagian pelvisurethra. Kelenjar ini terdiri dari kelenjar vesikularis, kelenjar prostata dan kelenjar bulbouretralis. Kelenjar-kelenjar tersebut menghasilkan suatu sekresi yang dialirkan melalui saluran menuju uretra. Pada waktu terjadi ejakulasi dan bercmpur dengan suspensi cairan spermatozoa serta sekresi ampula dari ductus deferens. Sekresi kelenjar-kelenjar ini akan memperbesar volume semen, disamping itu juga menyediakan larutan buffer, nutrient dan substansi-substansi lain yang ikut menjadi motilitas dan fertilitas semen yang optimal. Yang termasuk kelenjar pelengkap adalah sepasang Vesikula seminalis, prostat (yang pada tikus terdiri atas tiga lobi, sedangkan pada mamalia berupa bangunan tunggal), dan sepasang kelenjar bulbo uretra atau kelenjar cowper. Pada berbagai spesies terdapat 32 variasi yang sangat berbeda, baik mengenai ukuran relatifnya maupun bentuk anatomi kelenjar-kelenjar aksesorisnya. Kelenjar-kelenjar aksesoris ini adalah : o Kelenjar vasikuler atauVesicula seminalis Kelenjar vesicular ini disebut juga sebagai kelenjar Seminal vesicles, merupakan sepasang kelenjar yang mempunyai lobuler, mudah dikenali karenamirip segerombol anggur, berbonggol – bonggol. Panjang kelenjar ini sama pada beberapa jenis ternak seperti kuda, sapi dan babi yaitu berkisar 13 – 15 cm, tetapi lebar dan ketebalannya berbeda, kelenjar vesicular pada sapi mempunyai ketebalan dan lebar hampir separuh dari yang ada pada babi dan kuda. Domba mempunyai kelenjar vesicular jauh lebih kecil, mempunyai panjang kira – kira 4 cm. Saluran – saluran ekskretori kelenjar vesicular terletek di dekat Bifurcationampulla dengan uretra. Pada sapi, kelenjar vesicular memberikan sekresinya lebih dari separuh volume total dari semen dan pada jenis – jenis ternak lainnya rupanya juga sama sebagaimana pada sapi. Sekresi kelenjar vesicular mengandung beberapa campuran organik yang unik, yakni tidak dijumpai pada substansi – substansilain di mana saja ada tubuh. Campuran – campuran anorganik ini di antaranya adalah fructose dan sorbitol, merupakan sumber energi utama bagi spermatozoa sapidan spermatozoa domba, tetapi pada kuda dan babi konsentrasinya rendah. Sekresi kelenjar vesicula juga mengandung dua larutan buffer, yaitu phosphate dan carbonate buffer yang penting sekali dalam mempertahankan pH semen agar tidak berubah, 33 karena jika terjadi perubahan pH semen, hal ini dapat berakibat jelek bagi spermatozoa. Fungsi yang penting seminal plasma adalah memberikan medium bagi spermatozoa agar hidupnya dapat dipertahankan secara normal setelah ejakulasi. Spermatozoa yang masih berada dalam ampula dari Vas deferens masih belum dapat bergerak. Tetepi setelah bercampur dengan seminal plasma maka segera bergerak. o Kelenjarprostat Kelenjar prostat merupakan kelenjar tunggal yang terletak di sekeliling dan sepanjang uretra tepat dari bagian posterior saluran ekskretori kelenjar vesicula. Badan kelenjar prostat dapat dilihat pada pembedahan saluran kelenjar dan dapat diraba dengan palpasi pada sapi dan domba, seluruh bagian kelenjar prostat menyatu dengan otot uretra. pada beberapa spesies hewan, sekresi kelenjar ini sedikit berperan dalam peningkatan volume semen. Kelenjar prostat pada babi lebih besar dari pada sapi. Sekresi kelenjar prostat banyak mengandung ion-ion anorganik seperti sodium, klor, kalsium dan magnesium. o Kelenjar Bulbouretral (Cowper’s). Kelenjar cowper (Glandulae bulbourethrales) terdapat sepasang, berbentuk bundar, kompak, berselubung tebal dan pada sapi sedikit lebih kecil daripada kelenjar cowper kuda yang berukuran tebal 2,5 cm - 5 cm. Kelenjar-kelenjar tersebut terletak di atas uretra dekat jalan keluarnya dari Cavum pelvis. Saluran-saluran sekretoris dari setiap kelenjar bergabung membentuk satu saluran ekskretoris yang panjangnya 2 - 3 cm. Kedua saluran ekskretoris kelenjar cowper mempunyai muara 34 kecil terpisah di tepi lipatan mucosa uretra. sekresi yang dihasilkan kecil pengaruhnya terhadap volume cairan semen, cairan yang menetes dari preputium sebelum penunggangan adalah sekresi kelenjar cowper dan prostat, kemungkinan besar fungsinya adalah untuk membersihkan dan menetralisirkan uretra dari bekas urine dan kotor-kotoran lainnya sebelum ejakulasi. Kelenjar bulborethal terdiri sepasang kelenjar yang terletak sepanjang uretra, dekat dengan titik keluarnya uretra dari ruang pelvis. Kelenjar ini mempunyai ukuran dan bentuk seperti bulatan yang berdaging dan berkulit keras, pada sapi lebih kecil dibandingkan pada babi. Pada sapi terletek mengelilingi otot daging bulbospongiosum. Sumbangannya pada cairan semen hanya sedikit. Pada sapi, sekresi kelenjar bulborethal membersihkan sisa – sisa urine yang ada dalam uretra sebelum terjadi ejakulasi. Sekresi ini dapat dilihat sebagai tetes – tetes dari preputilium sesaat sebelum ejakulasi. Pada babi, sekresinya mengakibatkan sebagian dari semen babi menjadi menggumpal. Gumpalan ini dapat dipisahkan jika semen babi akan digunakan dalam inseminasi buatan. Selama perkawinan secara alami, gumpalan – gumpalan ini menjadi sumbat yang dapat mencegah membanjirnya semen keluar melalui Canalis cervicalis menuju kedalam vagina dari babi betina. Urethra Urethra merupakan bagian saluran yang tergantung dari tempat bermuaranya ampula sampai ke ujung penis. Urethra merupakan saluran ekskretoris bersama untuk urine dan untuk semen sehingga disebut saluran urogenitalis. Dan merupakan saluran 35 tunggal yang merupakan perpanjangan dari ampula sampai ke ujungpenis. Uretra dapat dibedakan atas tiga bagian : bagian pelvisadalah suatu saluran silindrik dengan panjang 15 - 20 cm, diselubungi oleh otot uretra yang kuat dan terletak pada lantai pelvis;bulbus uretraadalah bagian yang melengkung seputar arcus ischiadicus; dan bagian penis, termasuk kelengkapan penis. Selama ejakulasi, pada sapi dan domba terjadi penyempurnaan konstrasi spermatozoa yang berasal dari Vas deverens. Dan epididymis dengan cairan-cairan dari kelenjar aseksori pada bagian pelvis uretra sehingga terbentuk semen. Urethra membentang dari daerah pelvis ke penis dan berakhir pada ujung glands sebagai orificium urethrae externa. Urethra terbagi atas tiga bagian yaitu : o Bagian pelvis o Bagian yang membengkok o Bagian penis Penis dan Praeputium Penis merupakan organ kopulasi pada hewan jantan, yang akan menyemprotkan semen kedalam alat reproduksi betina.Penis juga berfungsi untuk lewatnya urine. Untuk mengeluarkan semen, penis harus cukup tegang agar dapat menembus celah vulva dan vagina. Ereksi penis disebabkan pembesaran kapiler-kapiler oleh darah yang terkumpul pada kapiler-kapiler tersebut dan mengelilingi urethra. Penis dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu : o Gland penis yang dapat bergerak bebas o Badan (corpus penis) 36 o Bagian pangkal atau akar (crush penis) yang melekat pada ischia arch pada pelvis yang tertutup oleh otot ischiocavernosus. Berdasarkan tipe, penis pada hewan jantan dibagi menjadi dua macam yakni :tipe fibro elastis, dan tipe vaskuler. Tipe fibro elastis terdapat pada sapi,kerbau, kambing, domba. penis tipe ini selalu dalam keadaan agakkaku dan kenyal walaupun dalam keadaan tidak aktif atau non-erect, dimanaperbedaan panjang penis antara ereksi dan tak ereksi adalah 3:2. Hal inidisebabkan karena adanya struktur atau bentuk S pada penis yang disebut denganflexura sigmoideus. Penis terbungkus oleh Tunica albugenia yang berwarna putih. Penis dilengkapi dengan dua macam perlengkapan yaitu :Musculus retraktor penis yang dapat merelax dan mengkerut dan Corpus covernosum penis yang berfungsi untuk menegangkan penis. Dalam keadaan non aktif. Musculus retractor penis akan mengkerut, kemudian penis akan membentuk huruf “ S “ sehingga penis dapat tersimpan dalam preputium. Penis hewan jantan dewasa berukuran panjang 91,4 cm dan bergaris tengah 2,5 cm. Berbentuk silindris dan sedikit menipis dari pangkal penis ke ujung yang bebas. Bagian ujung penis memiliki sedikit sekali jaringan tegang, kecuali bagian pangkal, jadi penis membesar sedikit pada waktu ereksi dan menjadi lebih tegang. Pada waktu keadaan penis mengendor atau tidak menegang, penis sapi jantan padat dan keras. Dibelakang scrotum,penis tadi membentuk lengkungan menyerupai huruf “ S “, disebut flexura sigmoideus. Glands penis pada sapi mempunyai panjang 7,5-12,5 cm dan agak lancip; sedangkan Glands penis pada kambing menyerupai suatu penonjolan filiformis sepanjang 4-5 cm, dengan panjang Glands 37 penis 5-7,5 cm. Penis pada sapi jantan dewasa panjangnya mencapai ± 100 cm diukur dari dari akar sampai ke ujung Glands penis. Penis sapi dalam keadaan ereksi dan pemacekan penis menonjok ke luar dari preputium sepanjang 25-60 cm. Pada kambing penisnya memiliki panjang 35 cm dengan flexura sigmoidea yang berkembang baik. Diameternya relatif kecil 1,5-2 cm. Bentuk penis silindris sedikit menipis dari pangkal penis ke ujung yang bebas . Penis domba berukuran panjang 35 cm dengan flaxura sigmoides yang berkembang baik. Diameternya relatif kecil, 1,5 sampai 2 cm, seperti pada sapi. Panjangnya glans penis 5 sampai 7,5 cm. Glans penis mempunyai suatu penonjolan filiformis sepanjang 4 sampai 5 cm, processus uretrae, organ reproduksi kambing jantan hampir sama dengan domba. Pada kerbau, organ kelamin hampir sama dengan sapi. Pada kerbau perah, penisnya menggantung 15 - 30 cm dalam kantong kulit yang dapat berayun dan membentang dari umbilicus ke belakang, sama seperti pada sapi Zebu. Praeputium merupakan lipatan kulit yang ada di sekitar ujung penis. Pada ternak-ternak tertentu, praeputium mempunyai bentuk yang agak khas, sebagai contoh praeputium pada kuda mempunyai lipatan yang rangkap, praeputium pada babi mempunyai divertikulum atau kantong disebelah dorsal dari Orificium preputial, yang mempunyai fungsi untuk mengakumulasi urine, sekret dan sel-sel mati. 38 Jenis-jenis penis pada berbagai macam ternak Gambar 6. Bentuk-bentuk penis pada ternak Sumber : nongae.zc.kr Ereksi merupakan peningkatan turgiditas (pembesaran) organ yang disebabkan oleh pemasukan darah lebih besar daripada pengeluaran yang menghasilkan penambahan tekanan dalam penis. Pada ternak ruminansia, saat ereksi baik panjang maupun besarnya tetap hampir sama, yang terjadi adalah fleksura sigmoid menjadi lurus. Ejakulasi merupakan suatu gerak refleks yang mengosongkan epididymus, urethra dan kelenjar-kelenjar aksesoris, dimana ejakulasi ini disebabkan karena adanya rangsangan pada Gland penis atau dapat juga ditimbulkan dengan adanya massase dari kelenjar-kelenjar aksesori melalui rektum atau dengan elektro ejakulator. 39 Unggas tidak mempunyai penis secara sempurna. Sebagai alat kopulasi adalah berupa Papila. Alat kopulasi pada ayam berupa papilla (penis) yang mengalami rudimenter, kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12 - 18 cm. Pada papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat terjadinya kopulasi. Sedangkan pada kucing, pada bagian ujung penis terdapat duri-duri atau dalam bahasa biologisnya adalah spina atau papilla numerous. Kegiatan-2 Menanya Berdasarkan hasil mengamati (membaca lembar informasi) yang telah anda lakukan, dan untuk meningkatkan pemahaman anda tentang organ-organ reproduksi ternak jantan, lakukan diskusi kelompok dan jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini: 1) Jelaskan perbedaan organ-organ kelamin jantan pada ternak Ruminansia dengan ternak Unggas ! 2) Mengapa pada ternak Unggas organ urethra tidak dimasukkan dalam kelompok organ reproduksi jantan seperti pada ternak Ruminansia ? 3) Apakah Unggas mempunyai skrotum?, mengapa ?, beri alasannya! 4) Mengapa testis disebut sebagai kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin? 5) Dimanakah spermatozoa mengalami pemasakandan siap diejakulasikan? “Jika dalam pelaksanaan diskusi kelompok atau selama mempelajari materi ini ada permasalahan atau ada materi yang belum Anda pahami, silahkan anda ungkapkan dalam bentuk pertanyaan secara lisan dan tuangkan dalam bentuk pertanyaan tertulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pertanyaan dibuat per individu sesuai dengan permasalahan atau materi yang belum dipahami. Pertanyaan dituangkan dalam format berikut ini”. Next >