< Previous196 Penyakit malaria unggas dikenal ada 3 bentuk, yaitu akut, kurang akut dan paralisis. Setiap bentuk menimbulkan gejala yang berbeda–beda. Gejala sakit malaria unggas bentuk akut : Ayam mendekam di sudut kandang Pada muka dan jenggernya terdapat kongesti (akumulasi darah) Terjadi kematian yang sangat tinggi, karena lebuh dari 80% sel darah merahnya mengandung bibit penyakit malaria Gejala sakit malaria unggas bentuk akut : Muka dan jengger tampak pucat Tubuh kelihatan lemah Terjadi diare dengan warna faeses kehijau–hijauan Gejala sakit malaria unggas bentuk akut : Ayam menjadi lumpuh Terjadi gangguan saraf Cara pencegahan dan pengobatan : Pengobatan dilakukan dengan pemberian anti protozoa, misalnya atebrin, quinine dan natrium sulfamonomethoxine. Pencegahan dilakukan dengan cara memberantas nyamuk sebagai vektor, dengan penyemprotan insektisida, diusahakan tidak ada air tergenang di sekitar kandang, dan melakukan abatisasi di bak-bak penampungan air. b) Histomoniasis Penyebab penyakit : 197 Penyakit Histomoniasis disebut juga dengan nama Infectious entrohepatitis, atau Black head (kepala hitam). Penyakit ini disebabkan oleh protosoa yang disebut Histomonas meleagridis. Penyakit ini menyerang ayam, puyuh dan kalkun. Infeksi terjadi melalui pakan dan air minum yang tercemar faeses yang mengandung bibit penyakit. Bibit penyakit dapat disebarkan melalui lalat yang hinggap pada faeses penderita, serta cacing usus buntu (Heterokis gallinarum). Proses perpindahan bibit penyakit terjadi sebagai berikut : Pada mulanya histomonas meleagridis terbawa oleh cacing usus buntu yang terdapat di dalam usus ayam penderita Cacing akan mengeluarkan telur yang terinfeksi bibit penyakit Telur cacing akan keluar bersama faeses ayam Lalat akan hinggap pada faeses, kemudian membawa telur cacing Lalat akan hinggap pada pakan atau air minum, mencemari pakan dan air minum dengan telur cacing yang mengandung bibit penyakit histomonas meliagridis Jika telur cacing yang terinfeksi histomonas meleagridis tersebut termakan unggas, maka telur cacing akan menetas dan tumbuh di dalam tubuh ayam. Sehingga bibit penyakit histomonas meleagridis puan akan berkembang di dalam tubuh unggas Bibit penyakit tinggal di dalam usus buntu dan hati Gejala sakit : Gejala–gejala yang timbul akibat penyakit hitomoniasis antara lain : 198 Usus buntu berwarna merah dan membengkak, berisi eksudat berwarna kuning atau hijau dan bau busuk Permukaan hati tampat ada jaringan yang berpenyakit berbentuk cap bundar yang berwarna kuning kehijauan Nafsu makan hilang Lesu dan lemah Bagian kepala tampak berwarna hitam Berat badan menurun Kematian dapat mencapai 100% Cara pencegahan dan pengobatan : Pengobatan bisa berhasil ketika sakit belum parah. Tapi kalau sakit sudah parah (mencapai ke hati) pengobatan tidak banyak berhasil. Pengobatan dilakukan dengan cara pemberian obat Enheptin. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara : Memisahkan unggas sesui dengan umurnya (unggas muda dipisahkan dengan unggas yang lebih tua) Ayam dan kalkun tidak dicampur dalam pemeliharaannya Menekan populasi lalat dan nyamuk dengan cara disemprot dengan insektisida secara teratur 4) Penyakit menular yang disebabkan oleh Jamur a) Aspergillosis Penyebab penyakit : Penyakit Aspergillosis dikenal juga dengan nama Pneumomikosis. Penyakit Aspergillosis merupakan penyakit pernapasan yang 199 disebabkan oleh jamur Apegillus fumigatus, yang juga dapat menyerang pada manusia. Pada umunya penyakit ini dijumpai pada ayam itik dan kalkun. Aspergillosis terjadi karena ternak menghirup udara yang mengandung spora Aspergillus fumigates. Jamur ini banyak terdapat di alam, seperti di permukaan tanah, faeses, pakan, litter dan lain sebagainya. Perkembangan dan penyebaran penyakit dimulai dari masin tetas. Jika telur tetas tercemar oleh faeses atau tanah yang mengandung spora aspergillus fumigatus. Akhirnya jamur akan tumbuh dan berkembang di dalam mesin tetas dan akan mencemari anak ayam yang baru menetas. Jika mesin tetas tidak didesinfeksi maka akan menjadi sumber penularan penyakit aspergillosis bagi anak ayam pada penetasan berikutnya. Jamur aspergillus fumigatus juga berkembang subur pada litter yang kondisinya lembab. Demikian juga pakan ayam yang basah atau lembab. Litter dan pakan yang lembab sebagai media perkembangan jamur yang ideal dan akhirnya akan menyebarkan spora ke udara kandang dan akan menyebabkan terjadinya infeksi. Gejala Sakit : Penyakit Aspergillosis memiliki 2 bentuk yaitu bentuk akut dan bentuk kronis. Bentuk akut terjadi pada anak ayam dan ayam muda yang mulai terinfeksi sejak berada di dalam mesin tetas, dengan gejala-gejala sebagai berikut : Mulai umur 4–5 hari, anak ayam terlihat sulit bernapas Terengah–engah daalam bernapas Tidak mau makan 200 Kelihatan mengantuk Jika jamur menyerang otak akan menyebabkan kelumpuhan atau kejang–kejang Terjadi kematian sampai 50%. Kematian terjadi karena kesulitan bernapas Bentuk kronis, umumnya terjadi pada ayam dewasa, dengan gejala–gejala sebagai berikut : Nafsu makan hilang Lesu Sulit bernapas Jengger berwarna hitam kebiru–biruan (cyanosis) Mata membengkak Terjadi kebutaan pada salah satu mata Diagnosis penyakit sangat sulit dilakukan kalau hanya berdasarkan gejala–gejala klinis saja, karena gejala–gejala klinis yang ditimbulkan mirip dengan gejala klinis dari penyakit lainnya seperti CRD, ILT, Snot, dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan patologis anatomis. Jika jamur Aspergillus fumigatus tumbuh pada permukaan kantong udara, maka akan dijumpai hyfa dan spora pada permukaan kantong udara tersebut. Cara Pencegahan dan pengobatan : Penyakit ini sulit untuk diobati karena invasi miselium ke jaringan tubuh ternak sulit untuk dihilangkan. Pengobatan dinilai tidak efektif, sehingga pengendalian yang paling baik adalah dengan cara pencegahan diantaranya adalah : Mendesinfeksi litter, kandang dan peralatan serta mesin tetas Segera mengganti litter yang basah karena tumpahan air minum 201 Tidak memberikan pakan yang berjamur Mengeluarkan ayam yang sakit Gambar 55. Mata membengkak dan terjadi kebutaan sebelah mata. Pada bedah bangkai dijumpai adanya hyfa pada permukaan kantong udara. Sumber: Rangga Tabbu. C (1) (2012 b) Favus (Jengger putih) Penyebab penyakit : Favus adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur Trichophyton megnini. Penyakit ini terjadi pada ayam, kalkun, dan unggas lainnya. Jamur tumbuh dan mennyerang kulit, terutama pada jengger dan bagian-bagian lain pada kepala yang tidak di tumbuhi bulu. Kadang-kadang penyakit juga menyebar juga ke bagian-bagian tubuh yang berbulu. Gejala sakit : 202 Jamur yang tumbuh pada jengger dan pial akan menyebabkan timbulnya kerak–kerak putih kekuningan di tempat tersebut, sehingga tampak seperti bersisik. Jengger kelihatan seolah-olah ditaburi tepung putih. Kadang–kadang penyakit juga menyebar juga ke bagian–bagian tubuh yang berbulu sehingga terjadi kerontokan bulu di tempat tersebut. Cara pencegahan dan pengobatan : Pengobatan dilakukan dengan cara pemberian tinktur yodium, formaldehide atau mercurochroom. Pengobatan dilakukan dengan cara mengolesi bagian–bagian yang terinfeksi jamur. Pencegahan dilakukan dengan cara : Ayam yang terinfeksi segera diisolasi dan diobati Memelihara sanitasi kandang dan peralatan serta lingkungan kandang Kandang tidak diisi ternak yang melebihi kapasutas kandang, karena kalau diisi melebihi kapasitas kandang akan menyebabkan kelembaban meningkat, sehingga memicu pertumbuhan jamur. Kandang yang akan dipakai sebaiknya didesinfeksi dengan larutan formaldehide larutan NaOH c) Candidiasis Penyebab penyakit : Penyakit Candidiasis juga dikenal dengan nama Trush (Sour Crop) atau Crop Mycosis. Penyakit ini disebabkan oleh Candida albicans. Penyakit ini terjadi pada ayam, kalkun, angsa, dan burung merpati. Unggas muda biasanya lebih rentan dibanding dengan unggas dewasa. 203 Penyebaran penyakit terjadi melalui pakan, air minum, dan peralatan yang tercemar. Pakan yang tercemar Candida albicans merupakan sumber penyebaran penyakit utama pada ayam. Penyakit ini terjadi karena pertumbuhan Candida albicans yang berlebihan (tidak normal) yang terjadi pada tembolok. Dalam keadaan normal jamur ini tidak menyebabkan penyakit. Tapi dalam keadaan tertentu jamur akan tumbuh dan berkembangbiak berlebihan sehingga menyerang dinding tembolok dan menyebabkan terjadinya penyakit. Perkembangan Candida albicans yang berlebihan tersebut dapat dipicu oleh beberapa faktor, antara lain : Penggunaan antibiotik. Antibiotik yang diberikan sebagai pakan tambahan cenderung merusak kehidupan bakteri yang terdapat di dalam tembolok, akibatnya pertumbuhan bakteri terganggu, sedangkan pertumbuhan Candida albicans sampai tidak terkendali. Pemberian pakan yang terlalu banyak kandungan serat kasarnya. Pakan yang kandungan serat kasarnya tinggi sulit untuk dicerna, sehingga akan menggumpal dan memadat di dalam tembolok. Akibatnya timbul keadaan yang tidak normal di dalam tembolok. Suasan di dalam tembolok menjdi asam. Suasana asam ini akan memicu pertumbuhan Candida albicans yang berlebihan sehingga timbul penyakiit Trush. Gejala sakit : Penyakit ini tidak memperlihatkan gejala–gejala yang khas, meskipun demikian dapat diamati beberapa gejala yang timbul, diantaranya : 204 Pada ayam muda terlihat pucat, lesu, bulu kasar faeses cair, terjadi diare pada bulu dan kulit sekitar kloaka akan menempel keropeng–keropeng berwarna keputih–putihan Untuk keperluan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan patologi anatomi, yang dapat ditunjukan adanya kelainan pada selaput lendir tembolok yang menjadi tebal seperti handuk, serta terdapat keropeng–keropeng yang tebal. Peradangan juga dapat terjadi di daerah sekitar tembolok. Cara pencegahan dan pengobatan : Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat anti jamur. Untuk sementara tidak dilakukan pemberian antibiotik, karena pemberian antibiotik justru dapat memacu pertumbuhan jamur. Pencegahan dapat dilakukan dengan beberapa cara : Mencegah pakan menjadi lembab/basah dalam penyimpanan Penggunaan anti jamut di dalam pakan Pembersihan tempat pakan dan tempat minum dengan desinfektan Mengusahakan litter tetap kering dan mengganti bagian litter yang basah tersiram tumpahan air minum. 205 Gambar 56. Mukosa tembolok menebal dan berlipat, serta menunjukkan adanya daerah menonjol dan berwarna putih akibat kandidiasis. Sumber: Rangga Tabbu. C (1) (2012) 5) Penyakit menular yang disebabkan oleh endoparasit (Cacing) a) Askariasis Penyebab Penyakit : Disebabkan oleh Ascaridia galli yaitu parasit cacing yang paling banyak dijumpai pada unggas. Cacing ini tergolong cacing gilig (Nematoda), berwarna putih, bentuknya bulat dan kaku. Cacing terdapat bebas di dalam usus ayam dan tidak melekat pada dinding usus melainkan berenag–renang melawan gerakan peristaltik, sehingga tidak keluar bersama faeses. Asakariasis banyak terdapat pada unggas terutama pada ayam dan kalkun. Askariasis banyak dijumpai pada ayam yang dipelihara dengan sistem litter. Hal ini dapat dipahami karena telur Ascaridia galli sangat cocok pada kondisi litter yang lembab. Cacing dewasa tinggal di dalam usus ayam, kemudian bertelur dan telurnya akan keluar bersama faeses. Telur di dalam tanah akan mengalami embrionisasi sebelum telur tersebut infektif. Telur berembrio ini akan dapat bertahan hidup selama 3 bulan di tanah basah, dalam keadaan becek, dan terlindung sinar matahari. Jika keadaan lingkungan kering dan terkena sinar matahari telur tersebut akan mati. Infeksi terjadi ketika pakan dan air minum tercemar telur infektif. Setelah telur tertelan, dalam beberapa jam telur akan menetas, larva akan keluar dan menetap pada usus ayam selama kira – kira 3 hari. Kemudian dalam bentuk kista akan menembus Next >