< Previous366 tumbuhan pengganggu (herbisida). Keracunan pestisida terjadi jika air minum atau pakan yang tercemar pestisida termakan oleh unggas yang dosisnya telah cukup untuk menimbulkan keracunan. Kejadian ini sering dijumpai pada ternak itik yang digembalakan di sawah. Keracunan pestisida mengakibatkan gangguan dalam penerusan rangsangan saraf yang dapat menyebabkan kematian. Keracunan pestisida dapat dicegah dengan cara pemeliharaan itik secara intensif, tidak digembalakan ditempat yang tercemar pestisida. b) Keracunan obat sulfa Obat sulfa adalah salah satu jenis obat untuk mengobati infeksi suatu penyakit. Jika penggunaannya melebihi dosis atau penggunaan dalam waktu yang lama melebihi anjuran penggunaan yang benar dapat menyebabkan keracunan. Keracunan ditandai dengan adanya perdarahan yang meluas pada hati, limpa, dan otot dada. Perdarahan terjadi karena unggas mengalami defisiensi vitamin K. Hal ini disebabkan pemberian obat sulfa akan menghambat pembentukan vitamin K di dalam usus. Oleh karena itu penggunaan obat sulfa harus dikombinasikan dengan pemberian vitamin k dan juga vitamin A untuk mempercepat penyembuhan luka. c) Keracunan Karbon monoksida Gas karbon monoksida (CO) berasal dari hasil pembakaran bahan bakar hidrokarbon yang tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Gas ini dapat berasal dari polusi udara yang ada di sekitar lokasi usaha peternakan. Gas CO berbahaya bagi ternak maupun manusia karena setelah masuk ke dalam darah akan berikatan dengan Hb, membentuk COHb. 367 Gejala keracunan CO ternak menjadi malas dan mengantuk, acuh terhadap lingkungan sekitar, tidak dapat mengkoordinasikan gerak, kesulitan bernapas, koma, dan akhirnya terjadi kematian. d) Keracunan Desinfektan Desinfektan merupakan bahan kimia untuk membunuh mikroorganisme. Bahan ini sering digunakan untuk pencegahan suatu penyakit, misalnya untuk mendesinfeksi kandang dan peralatan. Namun desinfektan juga dapat menimbulkan keracunan apabila cara dan dosis penggunaannya tidak tepat. Gejala yang ditimbulkan karena keracunan desinfektan anatar lain depresi, lesu, lemah, suhu badan meningkat, bulu kusut, pernapasan sesak, ngorok, dan kepala terkulai. Anak ayam terlihat berjalan sempoyongan, ditemukan adanya busung air dan akhirnya mati lemas. Tindakan pencegahan dilakukan dengan mengupayakan agar air minum dan pakan tidak tercemar desinfekta. e) Keracunan crotalaria Crotalaria sp. (orok–orok), mengandung crotalarin yaitu salah satu jenis zat anti nutrisi jenis glikosida cyanogenic, yang mengandung HCN. Keracunan akan terjadi jika unggas mengkonsumsi biji orok–orok tersebut. HCN masuk ke dalam usus dan dihidrolisa sehingga ion CN–nya bebas, lalu masuk ke peredaran darah. Selanjutnya CN masuk ke paru–paru dan sel saraf. Akibatnya pernapasan sel terganggu dan terjadi anoreksia. Gejala yang terlihat adalah penderita mengantuk, terjadi kejang–kejang, dan terjadi lumpuh dan akhirnya terjadi kematian. f) Keracunan Garam Dapur (Na Cl). 368 Garam dapur (NaCl) yang dibutuhkan ternak unggas adalah 1–1,5% dari total pakan. Apabila jumlah garam yanag diberikan melebihi batas tersebut, ternak unggas akan mengalami keracunan. Unggas akan mengalami kesulitan untuk mengeluarkan kelebihan NaCl, karena unggas tidak memiliki piala ginjal dan tidak memilikivesica urinaria. 4) Penyakit yang tidak menular karena faktor lain. a) Kanibalisme Penyebab Kanibalisme merupakan masalah perilaku yang komplek pada ayam. Kejadian sedikit tetapi mematikan bagi ayam yang diserang. Faktor penyebab antara lain: terlalu padat, pencahayaan dengan intesitas terlalu kuat atau bervariasi, temperatur tinggi, defisiensi nutrisi, bentuk pakan. Gejala: Pada ayam muda mematuk kaki dan dubur, pada ayam dewasa kadang mematuk kepala, muka dan sayap. Setelah ayam mati akan kelihatan anemia (kurang darah) dan luka akibat patukan. Gambar 76. Ayam luka pada punggungnya, dipatuk ayam lainnya. (karena kasus kanibalisme). Sumber: http://central-ternak.blogspot.com/2012/09/kanibalisme-pada-ayam.html 369 Cara Pengobatan dan Pencegahan Untuk luka ayam dapat diobati dengan pemberia antiseptic (Yodium) dan antibiotic untuk menghindari infeksi lainnya. Pemberian multivitamin dan asam amino memberikan hasil yang baik pada beberapa keadaan. Pemotongan paruh juga disarakankan untuk beberapa ayam yang kanibal. Cara pencegahan dilakukan dengan cara mengatur kepadatan dan temperature yang sesuai, memberi cahaya dengan intenitas rendah, dan mengontrol parasit. Nutrisi pakan harus sesuai dengan kebutuhan ayam. b) Bubul Bubul adalah suatu infeksi yang bersifat nekrotik atau bernanah yang biasanya menyerang persendian jari kaki dan telapak kaki. Bubul atau dengan nama lain Gumblefoot dapat terjadi pada satu atau kedua kakinya. Penyakit bubul dapat hanya menyerang beberapa ayam saja dalam satu kandang tetapi dapat juga menyerang pada banyak ayam dalam suatu kandang Gambar 77. Telapak kaki ayam yang menderitan bubulen . Sumber: http://ayambangkoksuperku.blogspot.com/2012/09/cara-mengatasi-penyakit-bubul-pada-ayam.html 370 Kegiatan 2: MENANYA Berdasarkan hasil mengamati (membaca lembar informasi) dan pengamatan di lapangan yang telah anda lakukan, maka untuk meningkatkan pemahaman anda tentang jenis–jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas, lakukan diskusi kelompok dan jawablah pertanyaan–pertanyaan berikut ini: 1. Jelaskan salah satu jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas yang disebabkan karena infeksi! 2. Jelaskan gejala–gejala penyakit botulisme! 3. Sebutkan 3 jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas yang disebabkan karena gangguan metabolisme! 4. Jelaskan gejala–gejala kekurangan vitamin D! 5. Sebutkan 3 jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas yang disebabkan karena keracunan! 6. Jelaskan gejala–gejala penyakit keracunan Oabt sulfa! 7. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang kanibalisme pada ayam! 8. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Omphalitis (Radang Puser) pada ayam! “Jika dalam pelaksanaan diskusi kelompok atau selama mempelajari materi ini ada permasalahan atau ada materi yang belum Anda pahami, silahkan anda ungkapkan dalam bentuk pertanyaan secara lisan dan tuangkan dalam bentuk pertanyaan tertulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pertanyaan dibuat per individu sesuai dengan permasalahan atau materi yang belum dipahami. Pertanyaan dituangkan dalam format berikut ini”. 371 FORMAT PERTANYAAN PESERTA DIDIK NAMA KELOMPOK Pokok Bahasan : Sub Pokok Bahasan : NO PERTANYAAN 372 Kegiatan 3: MENGUMPULKAN INFORMASI / MENCOBA 1. Cari informasi dari berbagai sumber (internet, modul, buku–buku referensi, serta sumber–sumber lain yang relevan) tentang: a. Jenis–jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas dan gejalanya yang disebabkan oleh infeksi! b. Jenis–jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas dan gejalanya yang disebabkan karena gangguan metabolisme! c. Jenis–jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas dan gejalanya yang disebabkan karena keracunan! d. Jenis–jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas dan gejalanya yang disebabkan karena faktor lain! 2. Lakukan pengamatan terhadap kondisi ternak yang ada di dalam kandang, gambar dan video yang dapat menggambarkan/ menjelaskan gejala–gejala penyakit tidak menular dan penyebabnya pada ternak unggas (Gunakan lembar kerja 8 dan format lembar pengamatannya)! 373 Lembar Kerja 8. Judul : Mengidentifikasi jenis–jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas. Waktu : 3 x 45 menit Tujuan : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi jenis–jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas dengan benar. Alat dan Bahan Alat : 1. Peralatan pemeriksaan seperti stetoskop, mikroskop, kaca pembesar, dan sebagainya. 2. Gambar dan video tentang jenis–jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas, penyebab dan gejala–gejalanya. Bahan : 1. Ternak unggas (ayam broiler/ayam kampung/Itik). 2. Lembar pengamatan 3. ATK K3 : 1. Gunakan pakaian kerja 2. Gunakan APD yang sesuai 3. Hati-hati ketika mendekati ternak Langkah Kerja : 1. Silahkan anda bergabung membentuk kelompok–kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari 5–6 orang. Setiap kelompok pilihlah seorang ketua dan seorang sekretaris. 2. Lakukan dan biasakan untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. 3. Lakukan kegiatan ini dengan cermat, teliti, sungguh- sungguh, hati- hati, jujur dan penuh tanggung jawab. 374 4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 5. Pastikan alat dan bahan yang akan anda gunakan lengkap dan dapat digunakan dengan baik 6. Amati dan pelajari dan catat dengan teliti informasi yang anda peroleh dari gambar–gambar atau video tentang jenis–jenis penyakit tidak menular pada ternak ruminansia, penyebab dan gejala–gejalanya. 7. Lakukan praktik pengamatan terhadap kondisi ternak unggas yang ada di dalam kandang tentang ada atau tidaknya gejala–gejala yang berkaitan dengan penyakit tidak menukar pada ternak tersebut. 8. Gunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan. 9. Lengkapi hasil pengamatan yang telah anda lakukan dengan wawancara terhadap pengelola budidaya ternak tersebut atau sumber lain yang relevan. 10. Bandingkan hasil pengamatan yang anda lakukan dengan gambar atau video yang telah anda pelajari dengan teliti. 11. Adakah penyakit tidak menular yang diderita ternak unggas yang ada di dalam kandang? 12. Lakukan diskusi kelompok tentang hasil pengamatan dan wawancara serta pengamatan terhadap gambar atau video yang telah anda lakukan. 13. Setelah selesai melakukan kegiatan praktik, bersihkan kembali tempat kegiatan praktik dan peralatan yang digunakan seperti sedia kala. 14. Kembalikan alat dan bahan sisa ke tempat semula. 375 LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIK IDENTIFIKASI JENIS–JENIS PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA TERNAK UNGGAS Kelompok :............................ Kelas: .......................... No Nama Jabatan Dalam Kelompok HASIL PENGAMATAN Pengamatan pada gambar dan video No Jenis Penyakit Penyebab Gejala sakit yang ditimbulkan 1 2 3 4 Next >