< Previous204Kelas VII SMP/MTsJENIS FABEL Ditinjau dari pemberian watak dan latarnya, dibedakan fabel alami dan fabel adaptasi. Fabel alami menggunakan watak tokoh binatang seperti pada kondisi alam nyata. Misalnya, kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas. Selain itu, fabel alami menggunakan alam sebagai latar (hutan, sungai, kolam, dsb). Fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak aslinya pada dunia nyata dan menggunakan tempat-tempat lain sebagai latar (di rumah, di jalan raya). Misalnya, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan.Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan secara eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memberikan secar eksplisit pesan pengarang di akhir cerita.Jenis Fabel Tanpa Koda Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan eksplisit.mulai terjadi masalah KLIMAKSresolusi1) Berdiskusilah untuk menyimpulkan jenis-jenis fabel ditinjau dari latar cerita dan watak tokoh dalam kehidupan nyata dibandingkan dalam cerita!2) Dari informasi tentang fabel di atas jelaskan jenis fabel ditinjau dari jenis alurnya! Bandingkan hasil diskusimu dengan kotak info berikut205Bahasa IndonesiaB.Menceritakan Kembali Isi Fabel Bacalah fabel berikut!Semua IstimewaUlu, seekor katak hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hari itu langit sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian, air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa.“Hujan telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari.“Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan.Semut menghela napas dan menatap Ulu dalam-dalam. “Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut. “Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang seperti ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat meninggalkan semut. Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia berjalan. Ulu kembali berseru, “Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, hai Ikan! Aku sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. “Aku tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?” Ikan pun kembali berputar-putar di dalam kolam. “Hah! Sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu sebab kamu tidak akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu!” 206Kelas VII SMP/MTsApa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang bersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali bersenandung. Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger di dahan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan. “Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?” Setelah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang. Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa,” Hai Ulu, apakah kau bisa naik kemari?” Ulu kebingungan.” Apa maksudmu burung?” “Apakah kau bisa memanjat naik kemari Ulu?” “Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa!” Ulu cemberut dan menatap kearah dua kakinya. Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehingga tidak bisa terbang.“Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata dengan bijak, “Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!” Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya. “Maafkan aku Burung.” ucap Ulu seraya menatap sendu kearah Semut dan Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. “Maafkan aku Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu.” Sejak saat itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali. Sumber : Harian Kompas, Minggu 15 Februari 2015207Bahasa Indonesia1. Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh Bagaimana watak tokoh dalam fabel di atas? Nama TokohWatak TokohBukti pada teksUluIkan SemutBurunga) Apa latar fabel di atas? Apakah mungkin latar fabel di atas diubah menjadi rumah atau sekolah? b) Pesan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui fabel di atas?2. Menentukan Rangkaian Peristiwa Uraikan isi fabel di atas menggunakan bahasamu sendiri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!a) Urutkan kejadian yang dialami oleh Ulu di atas dalam tabel di Awalnya ...Tiba-tiba ...Lalu ....Selanjutnya ....Kemudian ...Akhirnya ....b) Mengapa Ulu meremehkan teman-temannya? c) Ceritakan proses Ulu akhirnya menyadari kesalahannya! d) Daftarlah karakter manusia yang diibaratkan pada binatang dan karakter binatang asli pada fabel di atas! 208Kelas VII SMP/MTs3. Menceritakan Kembali Isi FabelBerkelompoklah dan ceritakan isi fabel dengan bahasamu sendiri Menceritakan Isi Fabel Dalam kegiatan ini kamu akan menceritakan kembali isi fabel secara berantai Berdasarkan ringkasan urutan peristiwa cerita fabel di atas, lakukanlah hal-hal berikut!1. Membentuk kelompok yang terdiri atas 5 atau 6 orang satu kelompok!2. Tiap kelompok diundi untuk ke depan kelas atau di luar kelas (tiap anggota ditempel kertas bernomor 1-5).3. Guru memerintahkan nomor yang disebut untuk memulai menceritakan isi cerita. Guru akan menghentikan dan berpindah pada nomor yang lain untuk melanjutkan isi cerita. Selama satu kelompok tampil, siswa kelompok lain menilai dengan format berikut!No.Yang DiamatiSkorSkor12341.Kelancaran penceritaan 2.Ketepatan isi dengan cerita yang dibaca3.Intonasi dan kejelasan lafal4.Kekompakan 5Kepercayaan diriKeterangan4 = semua anggota kelompok melakukan secara tepat3 = sebagian besar anggota kelompok melakukan secara tepat2 = tepat sebagian kecil anggota kelompok melakukan secara tepat1 = semua anggota melakukan secara tidak tepatSumber: foto pribadiGambar 6.2 Menceritakan secara berantai.209Bahasa IndonesiaC.Menelaah Struktur dan Bahasa Fabel 1. Menelaah Struktur FabelBaca paparan berikut!Fabel merupakan cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti). Fabel ini memiliki empat bagian dalam strukturnya. Keempat bagian tersebut adalah sebagai berikut. OrientasiKomplikasiResolusiKodaa. Orientasi Bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan waktu.b. Komplikasi Konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain. Komplikasi menuju klimaks.c. Resolusi Bagian yang berisi pemecahan masalah.d. Koda (boleh ada boleh tidak) Bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.Agar kamu lebih memahami struktur fabel, perhatikan contoh dan pengidentifikasian struktur fabel di bawah ini!Gajah yang Baik HatiSiang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalan mencari air. JudulOrientasi210Kelas VII SMP/MTsKomplikasi sampai klimaksDi tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas.Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh Si Gajah yang kebetulan melewati tempat itu. ‘’Hai, siapa yang ada di kolam itu?’’‘’Aku.. si Kancil sahabatmu.’’Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau menolongnya.‘’Tolong aku mengangkat ikan ini.’’“Yang benar kau mendapat ikan?’’‘’Bener..benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.’’Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti.‘’Kau mau memanfaatkanku, ya Cil?’’ Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri?’’ Tanya Gajah.Kancil hanya terdiam.‘’Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu.Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya.‘’Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini.’’ Dia berpikir apa ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya.211Bahasa IndonesiaTidak lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali. “Bagaimana Cil?”“Tolong aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi”“Janji?” gajah menekankan. ‘’Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan perbuatan yang merugikan binatang lain?’’‘’Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata.‘’Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini.’’Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatang-binatang yang lainya.Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita hai-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain.ResolusiKodaMendiskusikan Ciri Bagian-bagian FabelDiskusikan hal-hal berikut! a) apa ciri orientasi?b) apa ciri komplikasi?c) apa ciri resolusi?d) apa ciri koda?Bandingkan dengan kotak berikut!Kotak InfoOrientasiciri isipengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflikt212Kelas VII SMP/MTsKomplikasiciri isiHubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.Komplikasi dimulai dari munculnya masalah sehingga masalah mencapai komplikasi/klimak (masalah memuncak) Resolusiciri isiPenyelesaian masalahKodaciri isiNilai moral yang diungkapkan pengarang secara impisit pada akhir cerita 2. Menelaah Variasi Pengungkapan Struktur Fabel Mencermati Variasi Pengungkapan OrientasiAmati Beragam Contoh Orientasi Berikut!Orientasi Contoh 1: diawali dengan deskripsi latar Pagi itu sang mentari menampakkan diri dengan senyum terindahnya. Nuri bersama sahabat-sahabatnya bernyanyi riang. Sementara Katak Putih bertepuk tangan dengan ceria. Sudah terkenal di seluruh hutan bahwa si Nuri dan si Katak Putih bersahabat karib. Saling menopang dan saling menolong dalam suka dan duka. Suatu saat terjadilah keadaan yang sangat mengejutkan. Tiba-tiba .....213Bahasa IndonesiaContoh 2 : diawali dengan latar dan kegiatan tokohDi keheningan malam Kura-kura nampak tidur pulas bersama Katak sahabat baiknya. Sudah dua bulan ini Kura-kura sakit dan sahabatnya dengan setia mendampinginya Contoh 3 : diawali dengan latar di masa laluPada zaman dahulu, hiduplah sekelompok gajah raksasa. Pada siang terik itu Gajah bersama teman-temannya berjalan tegap ke arah perkampungan Semut. Panas terik tak dihiraukan. Mereka tetap berjalan sambil bercanda ria.Dari contoh-contoh tersebut diskusikan ciri bagian orientasi fabel!BagianCiri Isi Ciri Bahasaorientasi berisi pengenalan tempat terjadinya cerita, pengenalan tokohkata keterangan tempat/ waktudi sebuah hutan ...Mencermati Variasi Pengungkapan KomplikasiDari contoh-contoh berikut diskusikan ciri bagian komplikasi pada fabel?Contoh 1: diawali dengan konflik batinSemakin lama Kura-kura merasa hidupnya tidak berguna lagi. Dia merasa hanya bisa merepotkan teman-temannya. Contoh 2: diawali dengan konflik fisik Ketika Gajah memasuki areal perkampungan Semut Merah, tanpa diduga pasukan Semut Merah tiba-tiba menyerangnya. Semut menuduh Gajah melakukan penghancuran perkampungannya. Gajah mengelak dan mencoba menjelaskan. Akan tetapi Semut terus menyerang telinga Gajah.Next >