< Previous84Kelas XI SMA/SMK• Yang memandu dan memimpin kehidupan rohani umat manusia dalam Taqwa kepada-Nya sebagai Zhongshi semesta, dalam ibadah, dan dalam kehidupan beragama.Demikianlah Nabi Kongzi diimani umat Khonghucu sebagai Genta Rohani Tian tak dapat dilepaskan dari fungsi dan makna Muduo, namun yang dibedakan bahwa firman yang dibawakan Nabi Kongzi bukanlah firman raja tetapi firman Tian.Dalam turunnya dikenal juga istilah Siduo sebagai petugas yang berhubungan dengan urusan keagamaan, masalah persembahyangan, hal ikhwal upacara/ritual. Ini memberi penambahan wawasan bahwa Muduo dengan Si Duo mempunyai hubungan tak terpisahkan dengan urusan agama/sembahyang/ritual. Mungkin Siduo bisa disamakan dengan Rohaniawan dalam salah satu misi dan tugasnya!Bila ditambah dengan bagaimana Wenwang mempergunakan Muduo sebagai alat memanggil rakyat untuk beribadah dan bersembahyang kehadirat Tian di Beitang (Cihai): maka makin lengkap dan jelaslah sebutan Muduo untuk Nabi di samping sebagai tersebut di muka, juga ada arti lain yang menunjukan peran Nabi Kongzi sebagai penyeru umat manusia beribadah kepada Tian Khalik Semesta!Berdasarkan referensi dari berbagai fungsi dan makna Muduo tersebut, maka kita di Indonesia berketetapan untuk mempergunakan Genta Rohani sebagai padanan kata Muduo; hal ini jelas tak jauh dari pesan ke-Nabian Kongzi sebagai ”pembawa dan pemberita Firman Tian”, pertanda dan peringatan bagi umat manusia akan hukum-Nya”, pemandu dan pemimpin kehidupan rohani umat manusia”, sekaligus ”penyeru panggilan beribadah kehadirat Tian Yang Maha Esa”.Semoga penjelasan ini bisa meneguhkan iman kita akan Nabi Kongzi sebagai Genta Rohani Tian bagi umat manusia, Cheng Shun Muduo (Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani) demikian umat Khonghucu berkeyakinan Iman dalam pilihan Iman dan agamanya!)Catatan :85Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti4. Bentuk Visual Mu DuoMasalah bentuk visual Muduo memang sulit untuk digambarkan, yang sulit justru tentang lidah pembunyinya yang sesungguhnya penting karena itulah yang membedakan Muduo dan Jinduo karena pada bentuk gambar bisa dimunculkan dan bisa tidak dimunculkan, walau tentu mestinya berlidah. Kamus Besar Xin Ci Dian menyebutkan: Bahwa Duo adalah Da Ling/Klintingan (Genta Besar), dengan lidah pembunyi: She yang dibedakan dari Zhong: Lonceng tanpa lidah dengan pemukul dari balok kayu.Muduo dipergunakan untuk menebarkan perintah keagamaan dengan Si Dou sebagai petugasnya. Tetapi harus diingat (camkan!) bahwa Muduo itu ada She nya. Maka definisi Kim Kau Bok Ci (Jin Kou Mu She: mulut dari logam dan lidah pembunyi dari kayu adalah acuan baku tentang Muduo)!Sumber: dokumen KemendikbudGambar 3.6 Muduo berasal dari Kitab Hui Tu Li Jie Ben (tampak lidah pemukulnya.Sumber: dokumen KemendikbudGambar 3.7 Muduo diambil dari kamus/ ensiklopedi Ci Yan (tidak tampak lidah pemukulnya)86Kelas XI SMA/SMK• Ceritakan poin-poin penting tentang perjalanan Nabi Kongzi sebagai Tianzhi Muduo, dan apa yang dapat kalian simpulkan tentang tugas suci Nabi Kongzi tersebut!Aktivitas 3.4Aktivitas BersamaI. Akhir Kehidupan Nabi KongziPada saat itu Nabi Kongzi telah mencapai usia 67 tahun, ketika orang-orang seusianya telah pensiun, Nabi Kongzi masih terus mengembara menyebarkan ajarannya. Pada akhirnya, murid Nabi Kongzi di Negeri Lu memutuskan bahwa satu-satunya jawaban terbaik dalam masalah ini adalah memanggil kembali guru mereka itu. Dengan demikian, tibalah saatnya bagi Nabi Kongzi untuk menyudahi pengembaraannya. Akhirnya Nabi Kongzi menjalani lima tahun terakhir hidupnya di Negeri Lu (negeri kelahirannya).Sumber: dokumen KemendikbudGambar 3.8 Terbunuhnya Qilin dalam perburuan pangeran Ai (Lu Aigong).Sungguh merupakan tahun-tahun yang menyedihkan. Murid kesayangannya yang paling pandai dan yang paling diharapkan untuk dapat melanjutkan harapan-harapannya yaitu Yanhui meninggal dunia. Peristiwa ini membuat Nabi Kongzi sejenak mengalami kesedihan. ”Akhirnya, tak ada lagi orang yang bisa memahamiku”. katanya kepada murid-muridnya yang masih ada.87Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiBeliau khawatir bahwa prinsip-prinsipnya yang penting itu tidak akan tersampaikan kepada generasi yang mendatang. Li, anak laki-laki satu-satunya juga meninggal dunia. Nabi Kongzi menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya untuk membaca, menyunting dan menulis berbagai komentar karya-karya klasik Tiongkok serta berbagai karya yang berasal dari zaman peralihan Tiongkok. Karya-karya klasik Tiongkok terentang mulai dari Shi Jing (yang berisi puisi-puisi yang dikenal juga sebagai Book of Poetry) yang menjadi satu dengan berbagai materi legendaris tentang kehidupan Tiongkok pada zaman dahulu kala hingga kitab Yijing (Buku tentang perubahan dan kejadian dunia).Sumber: dokumen KemendikbudGambar 3.9 Menyelesaikan penyusunan kitab-kitab.Pada tahun 479 SM., pada usia 72 tahun, Nabi Kongzi mangkat. Para murid telah memberikan perawatan ketika sang Guru sakit. Kata-kata yang terakhir yang direkam oleh muridnya Zigong, adalah: “Gunung Tai runtuhlah, balok-balok patah. Kini selesailah riwayat sang Budiman”. Nabi Kongzi dimakamkan oleh murid-muridnya di kota Qu Fu, di dekat sungai Si Shui. Bangunan di tempat tersebut dan lingkungan yang ada di sekitarnya, diperlakukan sebagai tempat suci. Selama lebih dari 2.000 tahun, tempat ini tak ada habisnya dikunjungi oleh para peziarah. 88Kelas XI SMA/SMKBila menyimak kata-kata terakhir Nabi Kongzi, sebenarnya Ia sangat sadar akan kebesaran dirinya, tetapi Ia juga memiliki kekhawatiran bahwa pesan-pesan yang dicanangkannya itu akan tetap abadi dalam namanya. Kekhawatiran Nabi Kongzi cukup beralasan, karena sepeninggalnya, para murid-murid yang diharapkannya itu tidak sepenuhnya mampu mempertahankan kemurnian dari ajaran Beliau, ditambah dengan keadaan pada waktu itu yang melahirkan banyak aliran juga telah mempengaruhi kemurnian pada ajaran-ajaran Nabi Kongzi. Tetapi semua kembali teratasi, satu abad setelah kemangkatan Nabi Kongzi lahir seorang pandai bijaksana bernama Mengzi. Mengzi kemudian hari menjadi tokoh penegak ajaran Nabi Kongzi yang mulai diselewengkan. Dua abad setelah kematian Nabi Kongzi, berdiri Dinasti Han yang menerapkan ajaran Nabi Kongzi dalam pemerintahannya. Agama Khonghucu atau yang dikenal sebagai Rujiao menjadi agama negara saat dinasti Han.89Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiEvaluasi BAB 3UraianJawablah pertanyaan-petanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas!1. Sebutkan dengan jelas kapan dan di mana Nabi Kongzi dilahirkan!2. Sebutkan tanda-tanda malam menjelang kelahiran Nabi Kongzi!3. Sebutkan Nabi-Nabi Agama Khonghucu sebelum Nabi Kongzi!4. Jelaskan mengapa Nabi Kongzi meninggalkan negeri Lu!5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kebajikan Sejati itu!6. Simbol suci untuk Nabi Kongzi meliputi tiga aspek, yaitu ...7. Sebutkan tanda-tanda gaib dari Nabi Kongzi!8. Apa pernyataan Nabi Kongzi tentang pengokohan dirinya sebagai nabi?9. Apa arti kata Muduo?10. Apa perbedaan antar Jinduo dan Muduo, baik visual dan fungsinya?11. Pengembaraan Nabi Kongzi sebagai Muduo dimulai sejak ....12. Mengapa Muduo membuat sebutan untuk Sang Kongzi lebih terasa sebagai wakil dari eksistensi Nabi Kongzi?91Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiMengzi PenegakAjaran KhonghucuBAB 4A. Masa Awal Kehidupan MengziMengzi adalah tokoh besar kedua setelah Nabi Kongzi. Memiliki nama kecil Mengke yang kemudian dilatinkan menjadi Mengzi. Mengzi adalah tokoh penegak ajaran Nabi Kongzi yang mulai banyak diselewengkan setelah kemangkatan Nabi Kongzi. MengziKehidupan Mengzi Prinsip-prinsip ajaran MengziMembina Diri: Watak Sejati manusia Ren, Yi, Li, ZhiPemerintahan: Landasan Ren dan YiMengajar: 5 macam cara Junzi dalam mengajarPeta Konsep92Kelas XI SMA/SMKMengzi dilahirkan di wilayah yang sama dengan Nabi Kongzi tahun 372 SM–289 SM, pada zaman Zhanguo yaitu zaman akhir Dinasti Zhou (kurang lebih satu abad setelah kemangkatan Nabi Kongzi). Ayah Mengzi telah berusia lanjut ketika menikahi ibunya, dan meninggal ketika Mengzi masih sangat kecil. Ibu Mengzi memiliki nama gadis Chang, ia adalah seorang wanita yang luar biasa sebagai panutan ibu dalam mendidik anak. Pada awalnya, Mengzi kecil tinggal di sebuah rumah dekat dengan pemakaman umum. Mengzi kecil adalah seorang anak yang cerdas. Suatu ketika ia sedang bermain-main dengan menirukan upacara pemakaman jenazah yang biasa dilihatnya dari jendela rumah. Ibunda Mengzi memperhatikan hal tersebut dan menyadari bahwa ini bukanlah tempat yang baik untuk perkembangan anaknya. Ibunda Mengzi memutuskan pindah rumah dan mencari lingkungan baru yang lebih baik untuk perkembangan anaknya.Sumber: dokumen KemendikbudGambar 4.1 Mengzi bersama ibunya tinggal dekat komplek pemakaman.Kemudian mereka tinggal di dekat pasar. Mengzi suka bermain dengan berpura-pura jadi pedagang yang membeli dan menjual barang-barang dagangan. Sekali lagi, ibunda Mengzi merasa bahwa inipun bukan tempat yang baik untuk perkembangan Mengzi, karena dilihatnya Mengzi mulai menyerap cara-cara berdagang yang biasa dilakukan penjual kepada pembeli.93Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiSumber: dokumen KemendikbudGambar 4.2 Mengzi bersama ibunya tinggal dekat pasar.Mereka akhirnya pindah rumah kembali dan mencari lingkungan yang baru. Kali ini mereka tinggal berdekatan dengan sebuah sekolah. Sekarang Mengzi bermain seolah-olah menjadi seorang cendikiawan. Melihat hal tersebut, ibunda Mengzi gembira. “Inilah tempat yang baik untuk anakku” ujar ibunya.Sumber: dokumen KemendikbudGambar 4.3 Mengzi bersama ibunya tinggal dekat sekolah. Ibunda Mengzi senantiasa menyemangati anaknya untuk sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Pada suatu hari Mengzi pulang dari sekolah sebelum waktunya. Melihat hal ini, Ibunda Mengzi menghentikan pekerjaannya menenun kain. Lalu memandang Mengzi seraya bertanya, “Bagaimana pelajaranmu? Mengapa pulang lebih cepat?” Mengzi menjawab dengan acuh-tak acuh, “Baik”.Next >