< Previous144Kelas XI SMA/SMK4Sembahyang kepada leluhur juga dimaksudkan meneruskan amal ibadah kepada Tian, menjaga dan memperbaiki maupun meningkatkan amal dan laku bajik agar leluhur bisa kembali keharibaan Tian (Bei Tian)5Mengenang leluhur sekalipun kepada yang telah jauh.6Kepada orangtua saat hidup layanilah sesuai dengan kesusilaan; pada waktu meninggal dunia, makamkanlah sesuai dengan kesusilaan, dan sembahyangilah sesuai dengan kesusilaan”.7Di antara watak-watak makhluk yang terdapat di antara langit dan bumi ini, sesungguhnya, manusialah yang termulia. Di antara perilaku manusia tiada yang lebih besar daripada laku bakti.8Sembahyang kepada leluhur Dianxiang (Chuyi dan Shiwu). 9Memberikan sajian di altar leluhur pada saat sembahyang Chuyi dan Shiwu.10Sajian bukan hal yang utama, tetapi adanya rasa hormat dan khidmat itu yang utama.11Sajian sembahyang sesuai musim dan kemampuan keluarga12Makna meja abu/altar leluhur adalah sebagai sarana persembahyangan menggenapi laku bakti dalam kesusilaan13Meja abu (altar leluhur) berfungsi sebagai tempat keluarga disatukan dalam melaksanakan peribadahan.14Meja abu (altar leluhur) juga berfungsi Sebagai tempat melakukan Moshi “melakukan renungan” agar senantiasa hidup di jalan suci sehingga tidak memalukan para leluhur yang telah mendahului.145Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti15orang yang tidak mencintai orangtuanya, tetapi dapat mencintai orang lain, itulalah Kebajikan yang terbalik. Kalau dapat hormat kepada orang lain tetapi tidak hormat kepada orangtua sendiri, itulah kesusilaan yang terbalik.16Sembahyang membentuk pribadi yang susila dan disiplin.Di dalam Kitab Bakti IX, Nabi Kongzi bersabda: ”Di antara watak-watak mahluk yang terdapat di antara langit dan bumi ini, sesungguhnya, manusialah yang termulia. Di antara perilaku manusia tiada yang lebih besar dari laku bakti. Di dalam laku bakti itu tiada yang lebih besar dari hormat kepada orangtua, dan pernyataan hormat itu tiada yang lebih besar dari kesujudan kepada Tian Yang Maha Esa”.147Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiA. Berdasarkan Terminologi Karakter Huruf Huruf Ren menurut kamus Shuo Wen terdiri atas bangun huruf yang mengandung radikal Ren yang artinya manusia, dan radikal Er yang artinya dua, yang satu dan lainnya, juga dapat berarti benih. Jadi, Ren (仁), berdasarkan terminologi huruf bisa dikatakan sebagai sesuatu yang ’ada’ antara (hubungan) manusia yang satu dengan manusia yang lain; sesuatu yang merupakan ’benih’ dari ’manusia’ itu sendiri.Jika kita meneliti kitab Lunyu, apa yang Nabi Kongzi maksudkan dengan Ren itu ialah: kemanusiaan, yang menjadi dasar hubungan antar manusia. Secara lebih tegas, Ren adalah ajaran tentang: bagaimana manusia benar-benar menjadi manusia (manusiawi), manusia sejati, manusia komplit, mencapai manusia ’sempurna’ dalam menggenapi kodrat kemanusiaannya. BAB 6Cinta Kasih sebagai Sandaran HidupCinta KasihTerminologi karakter hurufPengamalan Cinta KasihCinta Kasih Kodrat KemanusiaanMakna Cinta KasihPeta Konsep148Kelas XI SMA/SMKRujukan:• Chenghsuan (127-200) berkeyakinan: “Ren, adalah hubungan yang tepat/benar antara dua manusia”.• Hsieh Liangtso (1050-1103) berkeyakinan: “Ren, itu artinya benih kemanusiaan manusia”.• Zunxi (1130-1200) berkeyakinan: “Ren, merupakan inti (sari-pati) dari kemanusiaan manusia, dan benih dari kemanusiaan manusia yang membuahkan hubungan yang semestinya antar manusia”. Ia memisahkan antara Ren sebagai prinsipnya dan cinta kasih adalah aplikasinya.• Mengzi: Ren = Kemanusiaan, perasaan dan pikiran kemanusiaan.• Zengzi: Ren = Kemanusiaan, kodrat kemanusiaan. Yang didasari iman yang dibimbingkan Nabi Kongzi, Ren = Kemanusiaan.• Buatlah kaligrafihuruf Ren (仁)Aktivitas 6.1Tugas MandiriB. Ayat-ayat Suci tentang Cinta KasihCinta Kasih (Ren) Kodrat KemanusiaanSalah satu kodrat manusia adalah memiliki cinta kasih. Seperti apa perwujudan sifat cinta kasih pada manusia? Kalau kita memperhatikan hewan, mereka juga merawat dan melindungi anaknya. Apakah sifat melindungi anak pada hewan bukan termasuk wujud sifat cinta kasih?149Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiSumber: dokumen KemendikbudGambar 6.1 Hewan merawat anaknya.Kita seringkali menyebut kemampuan hewan dalam merawat anaknya adalah insting. Lalu apa bedanya dengan Ren? Dapatkah kamu membantu memberikan penjelasan?Sekarang perhatikan gambar berikut ini :Sumber: dokumen KemendikbudGambar 6.2 Rasa hati berbelas kasihan setiap orang mempunyai.150Kelas XI SMA/SMKBagaimana perasaan kamu ketika melihat seorang anak kecil akan terjatuh ke dalam sebuah sumur? Dapatkah hewan tergerak perasaannya ketika melihat hewan lain hampir terjatuh ke dalam sumur? Dapatkah kamu melihat dan merasakan perbedaan Ren dan insting hewan? Dapatkah kamu menjelaskan perbedaan tersebut? Menurut kamu, apakah sifat Ren berasal dari dalam diri yang sudah Tian karuniakan dalam diri kita ataukah berasal dari luar diri karena ada pemicunya?Carilah ayat dalam kitab Mengzi di bagian Gaozi yang menjelaskan tentang hal ini.RenunganC. Makna Cinta KasihCiri-ciri Orang yang Berpericinta KasihMarilah kita simak kisah pengalaman Yanhui, murid Kongzi berikut ini.Yanhui adalah murid kesayangan Nabi Kongzi yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari, ketika Yanhui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.Pembeli berteriak: “8 x 3 = 23, kenapa kamu bilang 24?”. Yanhui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 8 x 3 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi”. Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yanhui dan berkata: “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Nabi Kongzi. Benar atau salah Nabi Kongzi yang berhak mengatakan”.Yanhui: “Baik, jika Nabi Kongzi bilang kamu salah, bagaimana?” Pembeli kain: “Kalau Nabi Kongzi bilang saya salah, kepalaku akan kupotong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?” Yanhui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu”. Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Nabi Kongzi. Setelah Nabi Kongzi tahu 151Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekertiduduk persoalannya, Nabi Kongzi berkata kepada Yanhui sambil tertawa: “8 × 3 = 23. Yanhui, kamu kalah. Berikan jabatanmu kepada dia”. Selamanya Yanhui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Nabi Kongzi berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yanhui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yanhui menerima penilaian Nabi Kongzi, tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Nabi Kongzi sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yanhui minta cuti dengan alasan urusan keluarga.Nabi Kongzi tahu isi hati Yanhui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yanhui pamitan dan Nabi Kongzi memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yanhui dua nasihat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Jangan membunuh”. Yanhui menjawab, “Baiklah,” lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yanhui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba ingat nasihat Nabi Kongzi dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yanhui terkejut, nasihat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yanhui tiba di rumahnya saat malam sudah larut dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai di depan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan.Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasihat Nabi Kongzi, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur di samping istrinya adalah adik istrinya. Pada keesokan harinya, Yanhui kembali ke Nabi Kongzi, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Nabi Kongzi berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung di bawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, guru 152Kelas XI SMA/SMKmengingatkanmu agar jangan membunuh”. Yanhui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum”. Jawab Nabi Kongzi : “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir, kemarin guru bilang 8 × 3 = 23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 8 × 3 = 24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang satu nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan satu nyawa yang lebih penting?” Yanhui sadar akan kesalahannya dan berkata: “Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar-benar malu”.Sejak itu, ke mana pun Nabi Kongzi pergi, Yanhui selalu mengikutinya. Hikmah apa yang dapat kamu ambil dari kisah tersebut? Ciri-ciri orang yang berpericinta kasih:Dapatkah kamu menyebutkan ciri-ciri orang yang berpericinta kasih dari teladan Nabi Kongzi di atas? Adakah ciri-ciri yang sesuai dengan ciri-ciri berikut ini?1. Mencintai sesama2. Rela menderita dan membelakangkan keuntungan3. Suka belajar dan penuh semangat4. Keteguhan hati, tahan uji, dan sederhana.Carilah ayat yang mendasari ciri-ciri di atas dalam Kitab Sishu. Dapatkah kamu menjelaskan hubungan ciri-ciri orang yang berpericinta kasih tersebut dengan perasaan tidak tega yang menjadi benih cinta kasih? Mengapa suka belajar dan penuh semangat menjadi ciri orang yang berperi-cinta kasih?153Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiBayangkan kamu tidak belajar sungguh-sungguh saat ini, kemungkinan apa yang akan terjadi setahun dari sekarang, dua tahun atau lima tahun ke depan? Siapakah yang akan sedih jika seandainya melihat kondisimu terjerumus dalam pergaulan yang salah? Tegakah ketika kondisi orang tua makin tua dan melemah, namun kamu masih belum bisa membahagiakannya justru membuatnya sedih? Siapakah yang bisa menolong dirimu? Bandingkan seandainya kamu suka belajar dan penuh semangat saat ini, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hati-hati dalam pergaulan sehingga dapat meluaskan hubungan hidup yang baik dan benar. Belajar bukan hanya di sekolah melainkan juga melalui pengalaman hidup diri sendiri dan juga pengalaman hidup orang lain. Kemungkinan apa yang akan terjadi setahun dari sekarang, dua tahun atau lima tahun ke depan? Siapakah yang akan senang dan bangga dengan dirimu ketika sudah mandiri dan bisa membalas budi kepada orang tuamu? Oleh karena itu, jika kita tidak suka belajar dan penuh semangat, dapatkah kita dinamai berpericinta kasih? Bukankah berarti menyia-nyiakan diri sendiri dan membuat orang lain menjadi susah?Renungan• Isilah kolom berikut ini sesuai dengan kondisi yang terdapat di kolom paling kiri.Aktivitas 6.2Aktivitas MandiriNext >