< Previous134Kelas XI SMA/SMK4) Skema Altar Leluhur ZHU ZHUOJI ZHUOABEGIKHFJJD0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 C.1C.2C.3Keterangan Gambar:A. Shenzhu atau Foto LeluhurB. XiangluC. Chaliao 1. Teh 2. Manisan 3. ArakD. Nasi, Sayur dll.a. Shenzhu atau foto leluhur bisa juga diletakkan di dalam rumah-rumahan yang disebut Gan atau Shenzu Gan.b. Sajian (nasi, sayur sawi, dll.) boleh lengkap sesuai keinginan keluarga atau menurut tradisi setempat, boleh sederhana, sekedar makanan yang disukai leluhur (almarhum/almarhumah).Catatan :135Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti• Bersama kelompokmu, buatlah altar leluhur dengan simulasi, dan susunanlah perlengkapan yang ada pada altar leluhur dengan piranti lengkap!Aktivitas 5.4Kerja Kelompok6. Sembahyang Jing Hepinga. Makna Sembahyang Jing He PingSembahyang Arwah Umum atau Jing Heping atau Sembahyang untuk arwah para sahabat dilaksanakan setiap tanggal 29 bulan 7 Kongzili, (sekitar bulan Agustus-September). Saat ini merupakan saat mewujudkan Laku Bakti sesuai dengan Delapan Kebajikan butir yang pertama yaitu Berbakti. Saat umat Khonghucu mendapat kegembiraan, kebahagiaan dan rahmat Tian Yang Maha Esa mereka harus ingat kepada leluhur, saudara-saudara, sahabat teman sekalipun mereka telah tiada karena arwah dan rohnya tetap abadi, kepadanya wajib dihormati, dikenang didoakan semoga Tian berkenan bagi para arwah beliau itu selalu dalam Cahaya Kemulian Kebajikan Tian, sehingga damai dan tentram yang abadi boleh selalu padanya.Pada saat Sembahyang Jing Heping dilakukan, penghormatan serta mendoakan semua insan yang telah mendahulu walaupun orang-orang tersebut bukan seiman (bukan Konfusiani), termasuk para arwah yang tidak mempunyai ahli waris, para arwah sahabat, dan para arwah pahlawan bangsa.Dalam pelaksanaaan upacara sembahyang Jing Heping, bagi dermawan diberi kesempatan untuk menyumbangkan uang dan barang-barang yang dapat berbentuk bahan makanan pokok seperti beras, kacang, jagung, dan palawija atau bahan-bahan lain.136Kelas XI SMA/SMKSifat sumbangan ini adalah sukarela, menurut kemauan dan kemampuan masing-masing yang menyumbang. Barang-barang yang disumbangkan tidak bersumber dari hal-hal yang tidak susila, tetapi harus bersih dan murni.Sumbangsih dari umat Khonghucu yang telah terkumpul, selesai upacara Sembahyang Jing Heping atau keesokan hari barang-barang sumbangan tersebut akan dibagikan kepada fakir miskin atau orang-orang yang membutuhkan bantuan, atau disumbangkan kepada yayasan sosial, misalnya panti jompo, panti asuhan, badan sosial umat agama lain atau institusi pemerintah.Dalam setiap upacara besar kenegaraan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus, yaitu Hari Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia serta upacara kenegaraan yang lain, selalu diadakan pengheningan cipta serta doa bagi arwah para pahlawan yang telah gugur tanpa membedakan agama dan keyakinannya, demikian pula pada acara Sembahyang Jing Heping mempunyai maksud dan makna yang sama mulianya.Dalam acara pembagian bahan-bahan kebutuhan hasil sumbangan tersebut diatur cara pembagiannya, sehingga masing-masing dapat menerima sesuai dengan jatah serta menghindari acara rebutan yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan.Sebutan “Sembahyang Rebutan” adalah tidak tepat, karena mempunyai konotasi negatif terhadap upacara Sembahyang Jing Heping khususnya dan umat Khonghucu umumnya. Dari kata Heping yang artinya adalah sahabat baik, memberi konotasi yang ditujukan teman-teman dan kerabat kita. Upacara Sembahyang Jing Heping bukan merupakan sembahyang membayar kaul, hura-hura, membuang sial, memuja setan atau roh yang tidak karuan, tetapi suatu acara ritual dari agama Khonghucu, serta merupakan saat umat Konghucu mencurahkan rasa bakti dan peduli terhadap semua umat manusia. 137Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiSumber: dokumen KemendikbudGambar 5.4 Sembahyang Jing Heping yang dilaksanakan oleh Makin (Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia) Curug .Ada kalanya orang mempunyai keyakinan bahwa orang yang selama hidupnya sengsara dan menderita, setelah melaksanakan upacara sembahyang Jing Heping nasibnya berangsur-angsur menjadi baik. Kendati itu adalah keyakinan, tetapi yang pasti bahwa kita telah menjalankan Kebajikan. Pelaksanaan upacara Sembahyang Jing Heping di halaman Miao atau ruang khusus, di rumah abu umum atau Zhongting dan di Litang.Upacara Sembahyang Jing Heping merupakan pernyataan perwujudan Cita Berbakti umat Khonghucu dengan melaksanakan sembahyang penghormatan dan pengenangan kembali atas arwah leluhur, saudara, sahabat dan umat lain yang telah wafat, serta mendoakan bagi arwah leluhur itu sehingga Tian berkenan memberi tempat yang tentram dan damai dalam cahaya kemuliaan Kebajikan Tian.Nabi Kongzi bersabda, “Sesungguhnya Laku Bakti itu ialah pokok/akar segala Kebajikan (cinta kasih, kebenaran, susila, bijaksana dan dapat dipercaya) dan daripadanya ajaran agama berkembang”. (Xiaojing. I: 4). “Laku Bakti itu ialah hukum suci Tian kebenaran daripada bumi dan yang wajib menjadi perilaku manusia. Hukum Suci Tian dan bumi itulah yang menjadi suri teladan rakyat”. (Xiaojing. VII: 2) 138Kelas XI SMA/SMK”Berbakti itulah hendaknya menjadi pedoman”. (Shijing. I.IX. 3) ”Senantiasa ingatlah kepada leluhurmu, binalah kebajikan. Paculah dirimu hidup selaras dengan Firman Tian, maka engkau akan boleh mendapatkan banyak kebahagiaan”. (Shijing. III.I.6)Laku Bakti adalah akar/pokok yang menjadi berkembang segala kebajikan sebagaimana dirumuskan di dalam Delapan Kebajikan atau Ba De, yaitu: bakti, rendah hati, satya, dapat dipercaya, susila, menjunjung kebenaran, suci hati, dan tahu malu.Melakukan sembahyang kepada leluhur pada bulan 7 Kongzili wajib didasari semangat bakti, penghormatan dan persembahyangan itu diluaskan sampai kepada arwah para sahabat dan orang-orang yang telah wafat, kepada arwah umum, itulah semangat yang wajib ada didalam sembahyang Jing Heping.Dengan demikian kita diingatkan untuk senantiasa mensyukuri segenap rahmat Tian Yang Maha Esa yang kita terima lewat orangtua dan leluhur kita, lewat para pendahulu-pendahulu kita dan jasa para pahlawan-pahlawan kita, jasa bakti mereka patut kita kenang dan hormati, kita doakan untuk kesempurnaannya.Dalam kitab Liji Bab IX, tersurat: ”Maka raja Suci Purba itu berprihatin, kalau Li (kesusilaan) itu tidak dapat dipahami sampai ke bawah, maka dilakukan ibadah kepada Di (Tian Yang Maha Esa) di hadapan altar Kau (di Selatan luar ibu kota), dengan demikian ditetapkan tempat bersujud kepada Tian Yang Maha Esa; dilakukan sembahyang kepada Malaikat Bumi di altar Sia (bagian Utara ibu kota), dilakukan sembahyang di kuil leluhur (Zumiao) dengan demikian didapat pokok cinta kasih, di altar gunung dan sungai dilakukan penghormatan sebagai penyambutan tamu kepada para arwah (Guishen), dan di hadapan lima altar keluarga, maka didapat pokok kegiatan keluarga. Sebutan Jing Heping atau persembahyangan kepada para sahabat itu berkait dengan upacara penghormatan sebagai penyambutan tamu kepada para arwah (Guishen) di atas.139Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Menjelang sembahyang Jing Heping umat Khonghucu juga menghimpun uang dan bahan-bahan lain yang dapat disumbangkan kepada fakir miskin atau yayasan sosial, yang merupakan perwujudan kesetiakawanan sosial.”Seseorang susilawan mengutamakan pokok sebab setelah pokok itu tegak, Jalan Suci akan tumbuh, Laku dan Rendah Hati itulah pokok cinta kasih”. (Lunyu. I: 2)b. Surat Doa Sembahyang Jing HepingPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tian dalam bulan suci ke tujuh ini, diperkenankiranya kami berhimpun melaksanakan sembahyang penghormatan dan pengenangan kembali atas arwah para leluhur, umat yang telah lebih dahulu menunaikan kewajiban hidupnya di atas dunia ini.Semoga bagi para arwah leluhur itu Tian berkenan memberikan tempat yang tentram dan damai dalam cahaya kemuliaan kebajikan, Cahaya Suci Tian. Dipermuliakanlah!Para leluhur, para saudara serta segenap umat yang telah wafat, dalam rahmat Tian dengan bimbingan Nabi Kongzi, terimalah hormat dan persembahan kami. Saat ini, kami kenangkan kembali sejarah kemanusiaan di muka bumi ini; bahwa yang dapat kami miliki dan alami serta jalankan dalam hidup yang kini tidak dapat lepas dari yang telah lampau.Sebagai penerus dari hal-hal yang lama, dari peristiwa-peristiwa yang lalu, yang baik maupun buruk, yang menyenangkan maupun yang menyedihkan, semuanya itu menjadi pelajaran bagi kami, yang masih menunaikan kewajiban hidup saat ini, juga bagi generasi penerus yang mendatang, dan sembahyang yang kami selenggarakan ini, semoga menjadi kenangan yang memberi dorongan dan kekuatan untuk selalu mengusahakan diri dalam Kebajikan, karena darinyalah boleh diturunkan berkah dan rahmat Tian. Dipermuliakanlah!140Kelas XI SMA/SMK• Bersama kelompokmu, buatlah meja abu (altar leluhur) dengan simulasi, dan susunlah perlengkapan pada meja abu (altar leluhur) dengan piranti lengkap! Aktivitas 5.5Kerja KelompokB. Sembahyang kepada Para Suci1. Para Suci dalam Agama KhonghucuNabi Kongzi bersabda, “Seorang Junzi memuliakan tiga hal, Memuliakan Firman Tian, Memuliakan Orang-orang Besar dan memuliakan Sabda Para Nabi”.Berdasarkan peraturan para ‘raja suci’ (Shengwang) tentang upacara sembahyang, sembahyang dilakukan kepada orang yang menegakkan hukum bagi rakyat kepada orang yang gugur menunaikan tugas, kepada orang yang telah berjerih-payah membangun kemantapan dan kejayaan Negara kepada orang yang dengan gagah berhasil menghadapi serta mengatasi bencana besarDari tuntunan ayat suci di atas yang bersumber dari Kitab Suci agama maka jelaslah mengapa umat Khonghucu melakukan ibadah terhadap leluhurnya dengan spirit Jingtian Zunzu yaitu: “Hormat akan Tian menjunjung-memuliakan Leluhur”.Selain bersembahyang kepada leluhurnya masing-masing, selanjutnya dalam perkembangan, orang juga bersembahyang kepada orang (yang bukan leluhurnya). Mereka adalah orang-orang yang karena Kebajikannya (keteladanan semasa hidupnya), membuat masyarakat luas merasakan ‘manfaat’ dari kebaikan tersebut. Karena alasan itulah maka orang juga melakukan ibadah (menghormat/menyatakan syukur) kepadanya. 141Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiBahkan karena begitu ‘besar’nya penghormatan itu, sampai-sampai bermigrasipun ‘dibawa’ (mentradisi sampai anak-cucunya) dan akhirnya men-dunia. Inilah yang kemudian menjadi Shenming yang kita kenal. Atas dasar iman yang sama, hal ini juga dilakukan oleh umat Khonghucu dimanapun ia berada, termasuk di Indonesia, sehingga juga dikenal Shenming lokal (Indonesia). Contoh Shenming yang popular, di antaranya :• 觀 音 娘 娘 Guanyin Niangniang• 天 上 聖 母 Tianshang Shengmu• 關 聖 帝 君 Guansheng Dijun• 廣 澤 尊 王 Guangze ZunwangContoh Shenming lokal ( Indonesia ), di antaranya :• 澤 海 真 人 Zehai Zhenren• 陳 府 真 人 Chenfu Zhenren• 陳 黃 二 先 生 Chenhuang ErxianshengDi samping hal di atas, dengan dasar iman peribadahan umat Khonghucu, ada ibadah kepada Shenming yang berdasarkan spirit. Peribadahan yang bersifat ‘Spirit’ ini, sekarang dikenal antara lain ;• 玄 天 上 帝 Xuantian Shangdi • 福 德 正 神 Fude Zhengshen Selain yang sudah disebutkan itu, tidak jarang ada Shenming yang tidak jelas asal-usul nya. Ini bisa terjadi karena memang kurang popular (Shenming yang sifatnya ke-daerah-an). Bisa juga karena muncul dari mulut ke mulut (ikut-ikutan). Ada juga yang berasal dari karya Sastra seperti: • Penganugerahan Dewa’ (Fengshenbang)Sebuah cerita keterlibatan para Dewa dalam perang antara Wuwang, pendiri dinasti Zhou dengan Zhouwang raja terakhir dinasti Shang. 142Kelas XI SMA/SMK• Kisah-kisah semacam catatan Perjalanan ke Timur (Dong Youji); Catatan Perjalanan ke Selatan (Nan Youji); Catatan Perjalanan ke Barat (Xi Youji ); dan Catatan Perjalanan ke Utara (Bei Youji). • Bahkan ada yang memang bersifat Mitos/Legenda. Untuk Shenming kategori ini, perlu pengkajian yang lebih dalam. Demikian pula yang menyangkut ‘Perkembangan Nilai’, seperti persembahyangan ‘Zaojun’ (yang memang sudah ada sejak zaman kuno), namun secara budaya kemudian berkembang menjadi peribadahan Songshen Qiufu (menghantar Shenming memohon Berkah; juga disebut Songshen - menghantar Shenming), yang kemudian diikuti peribadahan Yingshen Jiefu (menyambut Shenming menerima Berkah; Jieshen ‘menyambut Shenming). Nabi Bersabda: “Masuk ke dalam Miao Besar segenap hal ditanyakan. Justru demikian inilah Kesusilaan.” (Lunyu. III: 15)Nabi Bersabda: “Pada waktu sembahyang kepada leluhur, hayatilah akan kehadirannya dan waktu sembahyang kepada Tian , hayatilah pula akan kehadiranNya Nabi bersabda: Kalau Aku tidak ikut sembahyang sendiri, Aku tidak merasa sudah bersembahyang.” (Lunyu. III: 12)Nabi Bersabda: “Bersembahyang kepada roh yang tidak seharusnya disembah, itulah menjilat.” (Lunyu. II: 24)Referensi 143Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiPenilaian DiriTujuan• Lembar penilaian diri ini bertujuan untuk:1. Mengetahui sikap terhadap penghormatan kepada leluhur melalui upacara persembahyagan.2. Sejauh mana penghayatan akan pentingnya leluhur bagi keberadaan kita.3. Pemahaman kalian tentang makna dan fungsi meja abu (altar) leluhur.Petunjuk• Isilah lembar penilaian diri yang ditunjukkan dengan skala sikap berikut ini!SS = Sangat SetujuST = SetujuRR = Ragu-raguTS = Tidak SetujuNoIntrumen PenilaianSSSTRRTS1Laku bakti itu pokok dari segala pengajaran agama, dan sesungguhnya laku bakti itu adalah pokok kebajikan, dari sinilah agama berkembang. 2Berbakti kepada orangtua adalah langkah awal untuk patuh dan taqwa kepada Tian.3Sembahyang kepada leluhur dimaksudkan agar arwah leluhur yang dimaksud mencapai ketenangan. Next >