< Previous14Kelas XI SMA/SMKmula mengajarkan kita yang hendak belajar, supaya dapat menyelami dalam-dalam segala hal ihwal di dunia ini. Seorang yang mempunyai pengetahuan hukum itu sedalam-dalamnya, akan menjadikan ia sanggup mencapai puncak kesempurnaan”. Bila kita dengan sepenuh tenaga mempelajarinya, niscaya pada suatu pagi walaupun mungkin lama kita akan memperoleh kesadaran bathin yang menjalin dan menembusi segala-galanya. Di situ kita akan lihat semuanya luar dan dalam, halus dan kasar sehingga tidak ada suatupun yang tidak terjangkau. Demikianlah batin kita telah sepenuhnya digunakan sehingga tiada sesuatu yang tidak terang. Demikianlah yang dinamai mengetahui pangkal, dan demikian pula yang dinamai memperoleh pengetahuan yang sempurna.2. Mengimankan TekadDalam Daxue Bab VI pasal 1- 4, dijelaskan:a. Adapun yang dinamai mengimankan tekad itu ialah tidak mendustai diri sendiri, yakni seperti membenci bau busuk dan menyukai keelokan. Inilah yang dinamai bahagia di dalam diri sejati. Maka seorang Junzi hati-hati pada waktu seorang diri.b. Seorang rendah budi (Xiaoren) pada saat terluang dan menyendiri suka berbuat hal-hal yang tidak baik dengan tanpa mengenal batas. Bila saat itu terlihat oleh seorang Junzi, ia mencoba menyembunyikan perbuatannya yang tidak baik itu dan berusaha memperlihatkan kebaikannya. Tetapi bila orang mau memperhatikannya baik-baik, niscaya dapat melihat terang isi hati dan perutnya. Maka apa gunanya perbuatan palsu itu? Inilah yang dinamai iman yang di dalam itu akan nampak meraga ke luar. Maka seorang Junzi sangat hati-hati pada waktu seorang diri.15Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiSumber: dokumen KemendikbudGambar 1.3 Iman yang di dalam itu akan nampak meraga ke luar.c. Zengzi berkata, “Sepuluh mata melihat sepuluh tangan menunjuk, tidaklah itu menakutkan!”d. Harta benda dapat menghias rumah, laku bajik menghias diri; hati yang lapang itu membuat tubuh kita sehat. Maka seorang Junzi senantiasa mengimankan tekadnya.3. Meluruskan Hati Membina Diri Dalam Daxue Bab VII pasal 1 dijelaskan: “1. Adapun yang dinamai untuk membina diri harus lebih dahulu meluruskan hati itu ialah: diri yang diliputi geram dan marah, tidak dapat berbuat lurus; yang diliputi takut dan khawatir, tidak dapat berbuat lurus; yang diliputi suka dan gemar, tidak dapat berbuat lurus; dan yang diliputi sedih dan sesal tidak dapat berbuat lurus. 2. Hati yang tidak pada tempatnya, sekalipun melihat tidak akan tampak, meski mendengar tidak akan terdengar dan meski makan takkan merasakan. 3. Inilah sebabnya dikatakan, bahwa untuk membina diri itu berpangkal pada melurus hati”.Ayat di atas menjelaskan bahwa untuk membina diri itu berpangkal pada meluruskan hati, dan meluruskan hati artinya: “hati selalu pada tempatnya”. Hati yang tidak pada tempatnya adalah hati 16Kelas XI SMA/SMKyang memikirkan hal yang lain ketika ia melakukan sesuatu. Maka dikatakan, jika hati tidak pada tempatnya sekalipun melihat tidak akan nampak/terlihat, sekalipun mendengar takkan terdengar dan meski makan takkan merasakan. Mengapa hati seseorang dapat memikirkan hal lain atau tidak berada di tempatnya? Karena ia sedang diliputi/dilanda nafsu yang ada dalam dirinya, yaitu: geram dan marah, takut dan khawatir, suka dan gemar, sedih dan sesal. Artinya, bahwa ketika manusia tidak merasakan atau tidak dilanda perasaan marah, gembira, sedih ataupun senang/suka, ia dalam keadaan Tengah. Secara kodrati jika manusia dalam keadaan Tengah ia akan mampu berbuat lurus. Tetapi keadaan hati manusia selalu rawan, banyak faktor-faktor dari luar diri yang dapat memicu timbulnya nafsu-nafsu dari dalam itu. Mengzi berkata, “Untuk memelihara hati tiada yang lebih baik dari pada mengurangi keinginan. Kalau orang dapat mengurangi keinginan, meskipun adakalanya tidak dapat menahannya, niscaya tiada seberapa. Kalau orang banyak keinginan-keinginannya, meskipun ada kalanya ia dapat menahannya, niscaya tiada seberapa“.Penting!!17Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti“… setelah (nafsu-nafsu itu timbul) tetapi masih berada di batas tengah dinamai harmonis. Tengah itulah pokok besar dari pada dunia, dan keharmonisan itulah cara menempuh jalan suci di dunia”.Maka untuk dapat meluruskan hati orang harus mampu mengendalikan setiap nafsu yang timbul dari dalam dirinya sehingga tidak melampaui batas Tengah, tidak melanda dan tetap harmonis.• Buatlah daftar kebiasaan dan sifat-sifat burukmu, dan berjanjilah pada diri sendiri untuk mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk itu!• Menurut pendapatmu hal apa yang paling sulit dilaksanakan dalam proses pembinaan diri? Berikan alasannya!Aktivitas 1.5Tugas MandiriPenilaian DiriTujuan• Lembar penilaian diri ini bertujuan untuk:1. Mengetahui sikap kalian dalam menerima dan memahami ajaran tentang pembinaan diri.2. Menumbuhkan sikap sungguh-sungguh untuk senantiasa membina diri dalam kehidupan. 18Kelas XI SMA/SMKPetunjuk• Isilah lembar penilaian diri yang ditunjukkan dengan skala sikap berikut ini!SS = Sangat SetujuST = SetujuRR = Ragu-raguTS = Tidak SetujuNoIntrumen PenilaianSSSTRRTS1Kasihi sesamamu tanpa pandang bulu (kepada siapapun, di mana pun, dan kapan pun).2Bergaul erat dengan orang yang baik dan berpericinta kasih. 3Memeriksa setiap peran atau predikat yang disandang, dan berusaha berhenti pada puncak kebaikan dari setiap peran yang dimiliki.4Dalam setiap perkara/persoalan yang dihadapi berusaha mencari mana hal yang dahulu dan mana yang kemudian5Tidak mendustai diri sendiri6Mengendalikan setiap gejolak rasa yang timbul dari dalam diri. 7Teliti dan tekun dalam meluruskan hati. 8Harta benda menghias rumah, laku bajik menghias diri, hati yang lapang membuat tubuh sehat19Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Tempat Hentian4/4 Cipt: Eddie RhinaldyC = Do. 3 3 4 5 5 4 3 4 . . . Cin-ta ka-sih Ke-be-na-ran. 1 1 2 3 3 2 1 2 . . . Ha-ki-kat su-ci fir-man Thian . 7 7 1 4 2 2 1 2 . . .Ber-lan-das-kan ke-ba-ji-kan. 3 3 4 5 5 4 3 4 . . . Ba-gi in-san Kon-fu-si-ni . 2 2 3 4 4 3 2 3 . . .Wa-jib menge-nal fir-man Thian. 1 1 2 3 3 2 1 2 . . . Kem-bang -kan wa-tak se-ja-ti . 7 7 1 4 2 1 7 1 . . .Di da-lam tem-pat hen-ti-an. 3 3 4 5 . 1 1 6 6 . . . Ge-mi-lang-kan ke-ba-ji-kan. 2 2 3 4 . 6 6 5 5 . . . Ber-peri-la-ku pe-nuh i-man . 1 1 2 3 . 5 5 4 4 . . .Menga-si-hi in-san Tu-han. 7 7 1 2 . 2 1 7 1 . . . Di da-lam tem-pat hen-ti-anLagu Pujian20Kelas XI SMA/SMKEvaluasi BAB 1A. Pilihan GandaBerilah tanda silang (X) di antara pilihan A, B, C, D, atau E yang merupakan jawaban paling tepat dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Adapun Jalan Suci yang dibawakan Ajaran Besar itu ialah menggemilangkan Kebajikan yang bercahaya, mengasihi rakyat dan berhenti pada puncak .... A. kebaikan D. jalan suciB. kebenaran E. keimananC. kebijaksanaan 2. Untuk membina diri itu berpangkal pada ....a. meneliti hakikat tiap perkara D. mengimankan tekadb. meluruskan hati E. membereskan rumah c. mengatur negara tangga 3. Teraturnya negara itu berpangkal pada ....A. pembinaan diri D. tekad yang beriman B. hari yang lurus E. keberesan rumah tanggaC. damai di dunia4. Yang menjadi kewajiban pokok setiap manusia adalah ....A. berbuat baik D. meluruskan hatiB. membina diri E. membereskan rumah tanggaC. dapat dipercaya 21Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti5. Tempat hentian sebagai seorang anak berhenti pada sikap .... A. berbakti D. dapat dipercayaB. kasih sayang E. tahu kewajibanC. satya B. UraianJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas!1. Mengapa dikatakan bahwa untuk membina diri itu harus lebih dahulu meluruskan hati? Jelaskan!2. Tuliskan urutan proses pembinaan diri seperti yang tersurat dalam kitab Daxue Bab utama ayat 4!3. Sesungguhnya teraturnya sebuah negara itu berpangkal pada keberesan rumah tangga, jelaskan!4. Jelaskan yang dimaksud puncak kebaikan sebagai tempat hentian itu!Mengzi berkata, “Kalau kita mau mengikuti gerak rasa (batin), akan tahu bahwa sesungguhnya watak sejati manusia adalah baik”. (Mengzi VI A : 6.5)23Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiA. Pengertian Laku Bakti (Xiao) Xiao berdasarkan karakter huruf dapat didefinisikan sebagai berikut: Xiao dibangun dari dua radikal huruf/aksara, yaitu: Lao, yang artinya tua/orangtua/yang dituakan/yang dimuliakan, dan Zi yang berarti anak/yang lebih muda/yang memuliakan. Sehingga Xiao seakan-akan menggambarkan: Seorang anak/yang lebih muda mendukung orangtua/yang lebih tua, atau dapat diartikan “yang dijunjung/didukung anak dengan sepenuh hati”. BAB 2Laku Bakti Pokok KebajikanXiaoTian, sebagai Khalik SemestaAlam, sebagai sarana hidupManusia, sebagai sesama Hubungan Atasan dan BawahanHubungan Kakak dan AdikHubungan Orang tua dan AnakHubungan Teman dan SahabatHubungan Suami dan IsteriPeta KonsepNext >