< Previous144Buku Guru Kelas VII SMPMereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. 8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. 9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, 10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] 14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. 15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.2. Setelah membaca Injil, guru mengajak peserta didik untuk memberikan tanggapan atas kutipan Injil dalam bentuk pertanyaan untuk didiskusikan. Bila dipandang perlu, guru dapat mengajukan pertanyaan berikut:a. Apa saja nasihat yang disampaikan Yesus dalam hal berdoa? b. Yesus dalam mengajarkan berdoa, isinya tidak hanya meminta-minta. Ada unsur apa sajakah dalam doa yang diajarkan oleh Yesus?c. Saat kapan saja hendaknya kamu melakukan doa dalam kehidupan sehari-hari?3. Guru dapat memberikan pokok-pokok peneguhan seperti berikut ini.• Berdasarkan teks-teks yang menunjukkan kesatuan Yesus dengan Allah, kita dapat menemukan kebenaran berikut ini.- Ia selalu menemukan kesempatan untuk berdua dengan Allah. Betapapun sibuk hidup-Nya, Ia tetap dapat ”naik ke atas bukit dan berdoa seorang diri” (Matius 14:23)- Ia selalu melibatkan Allah saat menghadapi peristiwa-peristiwa penting dalam hidup-Nya. Seperti: dalam peristiwa pembaptisan (Luk 3:21), saat memanggil para rasul-Nya. (Lukas . 6:12 - 13), saat menghadapi sengsara dan wafat-Nya. (Matius 26:36).• Doa Bapa kami merupakan salah satu warisan yang paling berharga, yang Tuhan Yesus berikan kepada kita. Melalui doa ini kita diajak oleh Kristus untuk memanggil Allah sebagai Bapa, sebab kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Doa ini mengandung tujuh permohonan yang terbagi mejadi dua bagian, yang pertama untuk memuliakan Tuhan (6:9-10) Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti145sedangkan bagian kedua untuk kebutuhan kita yang berdoa (6:11-13). Doa ini mengandung pujian/ penyembahan kepada Allah, penyerahan diri kita kepada-Nya, pertobatan dan permohonan. (katolisitas.org)• Sikap berdoa yang baik disampaikan oleh Yesus, yaitu1) Masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. 2) Dalam berdoa janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah.Langkah 3Refleksi1. Guru meminta peserta didik untuk membuat doa secara spontan, yang di dalamnya ada unsur pujian, syukur, dan permohonan. 2. Guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi pribadi berdasarkan kegiatan pembelajaran hari ini, dan hasil refleksinya diminta untuk diungkapkan secara tertulis.Doa menjadi sumber kekuatan kita sebagai seorang beriman. Dalam doa, kita dapat berdialog, mendengarkan Tuhan dan menyampaikan segala sesuatu kepada-Nya. Sejauh ini sudahkah kalian memahami makna dari doa? Bagaimanakah sikap kita yang baik dalam berdoa? Bagaimanakah teladan yang diberikan Yesus dalam hal berdoa? Kebiasaan apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk penghayatan dan perwujudan atas pemahaman akan doa?Tugas!1. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan di rumah masing-masing! a. Bacalah Teks Kitab Suci dari Injil Lukas 11:1-13 dan Yohanes 17:1-26, b. Temukan dan kemudian tuliskan pesan apa saja yang Yesus sampaikan kepada kita sehubungan dengan doa, berdasarkan kedua bacaan Injil tersebut.DoaGuru mengakhiri pelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa dengan mendaraskan Mazmur secara bergantian antara peserta didik laki-laki dan perempuan.Mazmur 5: 2-142 Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh kesahku.3 Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.146Buku Guru Kelas VII SMP4 Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.5 Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.6 Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan.7 Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.8 Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.9 Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku.10 Sebab perkataan mereka tidak ada yang jujur, batin mereka penuh kebusukan, kerongkongan mereka seperti kubur ternganga, lidah mereka merayu-rayu.11 Biarlah mereka menanggung kesalahan mereka, ya Allah, biarlah mereka jatuh karena rancangannya sendiri; buanglah mereka karena banyaknya pelanggaran mereka, sebab mereka memberontak terhadap Engkau.12 Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu.13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai14 Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, . . . B. Yesus yang Berbelas KasihKompetensi Dasar1.7. Beriman akan Yesus yang telah mengajarkan sifat dan sikap yang baik.2.7. Jujur dalam meneladani berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus.3.7. Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus yang patut diteladani.4.7. Merencanakan aktivitas/ kegiatan sebagai perwujudan meneladan berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari.Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti147IndikatorPeserta didik mampu1. Menjelaskan arti bela rasa.2. Memiliki sikap bela rasa dalam hidup sehari-hari.3. Menjelaskan sikap seharusnya sebagai orang kristiani terhadap orang yang berbuat jahat kepada kita berdasarkan Kitab Suci (Luk 6:27-37).4. Meneladan sikap hidup Yesus yang penuh belas kasih dalam hidup sehari-hari berdasar Lukas 7:11-17.5. Merencanakan aksi nyata untuk mewujudkan iman akan Yesus yang berbelas kasih.Bahan Kajian1. Sikap sebagai orang kristiani terhadap orang yang berbuat jahat kepada kita berdasarkan Kitab Suci (Lukas 6:27-37).2. Sikap hidup Yesus yang penuh belas kasih berdasar Lukas 7:11-17.3. Arti bela rasa.Sumber Belajar1. Komkat KWI, Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius, 2010.2. Komkat KWI, Persekutuan Murid-Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius, 2004.3. Pengalaman Peserta didik.PendekatanKateketis dan Saintifik Metode1. Diskusi Kelompok2. Sharing3. RefleksiWaktu3 Jam Pelajaran148Buku Guru Kelas VII SMPPemikiran Dasar Di dalam kehidupan kita saat ini, banyak kita jumpai orang-orang yang tersingkirkan, menderita dan sengsara. Hampir disudut-sudut kota besar, kita jumpai orang-orang yang menderita, yaitu para pengemis, gelandangan, anak-anak kecil yang mengamen, membersihkan kaca mobil, memulung. Orang-orang seperti ini merupakan orang-orang yang perlu mendapatkan perhatian kita. Dengan perhatian dan pertolongan dari kita, maka orang-orang tersebut merasa diperhatikan dan merasa diorangkan oleh sesamanya. Walaupun demikian, sudah banyakkah dari kita yang mau untuk memperhatikan orang-orang yang menderita tersebut? Dalam Kitab Suci secara gamblang dan banyak kita jumpai tentang sikap lain yang menunjukkan kualitas hidup Yesus, yaitu sikap belas kasih-Nya. Sikap belas kasih ini menampakan sikap belas kasih Allah sendiri. Sikap belas kasih ini menempatkan diri Yesus pada posisi mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir. Sikap belas kasih Yesus tidak netral, melainkan memihak yaitu memihak kepada kelompok yang tidak beruntung, kepada kelompok yang terpinggirkan dan disingkirkan. Pada kesempatan ini, kita diajak bersama mendalami sikap Yesus dan juga belajar dari Yesus tentang bagaimana hendaknya kita berbelaskasih kepada orang-orang yang miskin, menderita dan tertindas.Kegiatan PembelajaranDoaGuru mengajak peserta didik untuk mengawali pelajaran dengan berdoa bersama.Tuhan Allah Bapa kami yang penuh kasih,Engkau senantiasa memberikan berkat kepada kami,Namun kami sering masih egois,kami masih kurang peduli pada sesama kami.Engkau memberikan berkat secara cuma-cuma pada kami,namun kami begitu pelit untuk berbagi.Bukalah hati dan pikiran kami, ya Bapa,agar kami mampu memahami ajaran Yesus Putera-Mu,Untuk senantiasa mengasihi-Mu melalui sesama kami.Buatlah kami mampu untuk melawan keegoisan kami,dan mampukan kami meneladan Putera-Mu.Demi Kristus Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti149Langkah 1Memahami Makna Tindakan Berbelas Kasih dalam Kehidupan Sehari-hari1. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan hal sebagai berikut.a. Cobalah untuk hening, memejamkan mata, dan mengingat satu peristiwa yang pernah kamu alami. Pilihlah salah satu peristiwa, dimana kamu pernah merasa sedih atau menderita dan pada waktu itu kamu mendapatkan pertolongan dari orang yang mengasihimu.b. Ingatlah kembali peristiwa itu, rasakan kembali peristiwa itu dalam keheningan. Bagaimana perasaanmu waktu itu? c. Tuliskan pengalamanmu itu dalam selembar kertas!d. Bagi pengalamanmu itu kepada temanmu di dalam kelompok!2. Setelah berbagi pengalaman, guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar atau foto yang terdapat dalam buku siswa.3. Guru memberikan komentar seperti berikut ini. Begitu banyak kita jumpai di sekitar kita, keadaan dan kondisi sesama yang mengalami berbagai penderitaan seperti tampak pada gambar. Apa pun alasan dan penyebabnya, mereka pantas untuk mendapatkan belaskasih dari sesama yang memiliki dan berkecukupan. Tindakan belas kasih yang kita lakukan menunjukkan sikap belarasa kita kepada mereka yang menderita. Sudahkah kita peduli dan berempati kepada mereka? 4. Guru meminta peserta didik untuk tetap dalam kelompok, untuk mendaftar berbagai keprihatinan yang mempunyai kemiripan dengan situasi yang terdapat dalam foto yang diamati, kemudian menguraikan bentuk bantuan atau pertolongan yang dapat mereka lakukan terhadap mereka yang mengalami kondisi memperihatikan tersebut sebagai bentuk tindakan belarasa mereka. Hasil diskusi diplenokan5. Selesai pleno, bila dipandang perlu Guru dapat menyampaikan beberapa pokok gagasan berikut: • Pada umumnya orang ketika seseorang disakiti ia akan membalasnya dengan kejahatan pula. Bahkan jika mungkin, pembalasannya dilakukan dengan lebih berat atau besar. Semangat “mata ganti mata” dan “gigi ganti gigi”, semangat balas dendam masih tetap dipraktikkan banyak orang.• Kata “belarasa” sebenarnya untuk menggantikan kata “agape” (yang terlalu asing), “kasih” (yang sudah kehilangan arti) dan “cinta” (yang artinya mendua). Secara harafiah, kata belarasa berarti ikut merasakan menderita atau merasa bersama• Ciri-ciri khas orang kristriani adalah kasih (=belarasa). Salah satu kesulitan untuk melaksanakannya adalah karena belarasa sekaligus berkaitan dengan emosi dan tindakan kehendak. Membiasakan berbela rasa, berbelas kasih perlu dilakukan agar menjadi sebuah keutamaan.150Buku Guru Kelas VII SMPLangkah 2Belajar dari Tuhan Yesus untuk Dapat Berbelas Kasih kepada Semua Orang yang Membutuhkan Belaskasihan1. Guru membagi kelas dalam 2 kelompok besar. Kelompok pertama diminta untuk membaca dan mendalami Injil Lukas Luk 6:27-37 dan kelompok kedua membaca dan mendalami Injil Lukas 7:11-17.Untuk kelompok pertamaLukas 6:27-3727“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; 28mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. 29Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. 30Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. 31Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. 32Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. 33Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. 34Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 35Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. 36Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” 37“Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Pertanyaan Pendalamana. Berdasarkan bacaan tadi, seperti apa kasih yang dikehendaki Yesus?b. Sikap apa saja agar dapat melaksanakan kasih seperti yang dikehendaki Yesus itu?c. Bagaimana mewujudkan kasih seperti yang dikehendaki Yesus itu dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah?Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti151Untuk kelompok keduaLukas 7:11-1711Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. 12Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. 13Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” 14Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” 15Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. 16Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.” 17Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya. Pertanyaan Pendalamana. Tindakan belas kasih apa yang dilakukan oleh Yesus? Mengapa Yesus mau melakukan itu?b. Menurutmu, bagaimana perasaan ibu dari pemuda di Nain tersebut? Mengapa?c. Tindakan belas kasih apa lagi yang telah dilakukan oleh Yesus kepada orang yang menderita?d. Pada saat kamu dapat melakukan tindakan belas kasih pada sesama yang menderita, bagaimana perasaanmu ketika melihat kegembiraan dari orang itu? Mengapa?e. Apakah benar ungkapan bahwa “setiap pertolongan orang lain, mampu mendorong orang untuk bersyukur kepada Allah”? Berikan penjelasan!2. Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain boleh memberikan tanggapan berupa pertanyaan atau penjelasan.3. Setelah pleno, guru dapat menyampaikan beberapa pokok peneguhan berikut ini.• Melalui sikap dan tindakan-Nya, Yesus ingin menyatakan cinta Allah kepada semua manusia tanpa terkecuali. Kasih Yesus sungguh menguatkan dan meneguhkan orang lain, sehingga pada akhirnya orang yang menderita merasa diselamatkan dan memuliakan Allah. 152Buku Guru Kelas VII SMP• Tindakan Yesus yang menunjukkan sikap berbelas kasih yang lainnya tampak dalam perbuatan: (a) menyelamatkan wanita yang tertangkap basah berzinah. (b) menyembuhkan orang sakit kusta dan (c) menyembuhkan orang buta.• Yesus melakukan semua perbuatan kasih itu bukan demi mencari pengikut yang banyak, bukan pula demi popularitas, namun semua itu dilakukan demi pembebasan orang yang dikasihi-Nya, demi kebahagiaan orang yang dikasihi-Nya.Langkah 3Refleksi 1. Guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi pribadi berdasarkan kegiatan pembelajaran hari ini, dan hasil refleksinya diminta untuk diungkapkan secara tertulis.Di tengah masyarakat, kita sering jumpai berbagai bentuk penderitaan yang dialami oleh orang. Begitu memprihatinkan keadaan mereka. Setelah kita belajar dan mengetahui sikap Yesus yang penuh belas kasih, apa yang dapat kita lakukan untuk mereka yang menderita? Apa yang telah kalian pahami tentang berbelas kasih? Belas kasih dalam hal apa saja yang telah Tuhan Yesus teladankan kepada kita? Kebiasaan seperti apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk penghayatan dan perwujudan atas pelajaran hari ini?2. Guru memberi tugas kepada peserta didik, untuk merencanakan aksi nyata, misalnya kunjungan ke Panti asuhanDoaPeserta didik diminta untuk menyanyikan lagu berikut ini sebagai ungkapan doa mereka untuk menutup kegiatan pembelajaran. Bahasa CintaMadah Syukur No. 120 Hal. 101Andaikan aku lakukan yang luhur muliaJika tanpa kasih cinta, hampa tak bergunaReff:Ajarilah kami bahasa cinta-MuAgar kami dekat pada-Mu ya TuhankuAjarilah kami bahasa cinta-MuAgar kami dekat pada-MuPendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti153Andaikan aku pahami, bahasa semuaHanyalah bahasa cinta, kunci tiap hatiReff.Cinta itu lemah lembut, sabar sederhanaCinta itu murah hati, rela menderitaReff.C. Yesus Sang PengampunKompetensi Dasar1.7. Beriman akan Yesus yang telah mengajarkan sifat dan sikap yang baik.2.7. Jujur dalam meneladani berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus.3.7. Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus yang patut diteladani.4.7. Merencanakan aktivitas/ kegiatan sebagai perwujudan meneladan berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari.IndikatorPeserta didik mampu1. Menceritakan pengalaman memaafkan.2. Menuliskan empat tahap dalam pemberian maaf pada seseorang.3. Menjelaskan sikap mengampuni seturut teladan Yesus berdasarkan Kitab Suci (Matius 18:21-35).4. Mengembangkan sikap mengampuni seturut teladan Yesus dalam hidup sehari-hari.Bahan Kajian1. Pengalaman peserta didik dalam memaafkan.2. Empat tahap dalam pemberian maaf.3. Teladan Yesus dalam mengampuni menurut Matius 18:21-35.Sumber Belajar1. Komkat KWI, Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius, 2010.2. Komkat KWI, Persekutuan Murid-Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius, 2004.3. Pengalaman Peserta didik.Next >