< PreviousSMP/MTs Kelas VIII222C. Rangkuman Kegiatan pementasan pantomim merupakan suatu muara akhir dari sebuah perjalanan panjang dalam sebuah proses teater berupa pantomim. Se-baiknya dipersiapkan segala macam keperluan dan hal-hal yang bersifat teknik, seperti sound system, setting, properti dan panggung untuk keberhasilan pementasan. Keindahan proses teater akan lebih terasa apabila pementasan diakhiri oleh proses pere nungan dan evaluasi bersama pada pertunjukan untuk keber-hasilan pementasan pantomim selanjutnya. D. Evaluasi1. Buatlah suatu pementasan pantomim yang didukung oleh beberapa anggota kelompok atau satu kelas dengan penataan pentas yang lengkap!2. Setelah pementasan lakukanlah evaluasi bersama pada semua unsur pementasan, buatlah daftar keberhasilan dan daftar kegagalan dalam pementasan pantomim kalian!E. Refleksi Kegiatan pementasan pantomim dan meng-evaluasi pementasan di dalamnya terkandung hal-hal yang penting antara lainnya, kalian dapat saling memahami karakteristik dan kecenderung an pribadi di antara teman. Pe-mahaman pada kondisi dan saling mengisi mer-upakan modal yang sangat penting dalam hidup bermasyarakat. Mementaskan pantomim yang baik memerlukan pemikiran, tenaga, waktu, dan ketekunan dalam melakukan nya. Dengan pemen tas an pantomim kalian bisa saling bekerja sama, toleransi, dan menikmati keindahan dalam kebersamaan.Seni Budaya223Mengenal tokoh Pantomim Indonesia Sena Didi Mime adalah dua orang maha siswa Institut Kesenian Ja karta, jurusan Teater. Dengan nama Sena A. Utoyo (alm.) dan Didi Petet (alm). Di penghujung tahun 70-an, mereka mulai mencipta dan memainkan repertoar pantomim standar, sebagaimana lazimnya pantomim yang ada di barat. Mengikuti dorongan krea-tif mereka, bersama dengan Krisno Bossa, Ray Sahetapy membentuk Kijang Group yang kemudian berhasil menjuarai Festival Pantomim se-Jakarta. Pada tahun 1980, Sena dan Didi mendapat undangan untuk tampil pada “Asian Festival” di Seoul, Ko-rea Selatan, serta beberapa negara Asean. Hal ini membangkitkan keyakinan keduan-ya akan keberadaan mereka dalam dunia seni pantomim. Sekembalinya dari Expo Vancouver Canada pada ta-hun 1986, Sena dan Didi tergerak untuk memulai babakan baru dalam dunia panto mim. Mereka berniat untuk tidak lagi hanya me mainkan reperto ar singkat sebagaimana lazim nya pan-tomim yang fragmen taris, tetapi mulai menciptakan pertunjukan yang lebih kompleks dan kolosal. Maka pada bulan April tahun 1987 dipentaskan repertoar “Becak” yang didukung sekitar 70 sampai 100 orang aktor pantomim dengan dura-si sekitar 2 jam tanpa jeda. Tahun tersebut merupakan tonggak awal berdirinya kelompok Teater Pantomim Sena Didi Mime yang ditandai dengan berkumpulnya personil-personil di luar Sena A. Utoyo dan Didi Petet. Bentuk pertunjukan semacam “Becak” inilah yang kemudian menjadi ciri khas dari keberadaan kreatif Teater Pantomim Sena Didi mime. Di samping sumbangan kreatifnya dalam mempertunjukan kar-ya pantomim dengan bentuk kompleks dan kolosal, Teater Pantomim Sena Didi Mime juga memprakarsai diperkenalkannya bentuk-ben-tuk teater jalanan di Indonesia, berupa Mime Street, yang kemudian berkembang dan dapat diapresiasi oleh masyarakat hingga dewasa ini.SMP/MTs Kelas VIII224 Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang dengan proses yang alamiah, akhirnya kelompok Teater Pantomim Sena Didi Mime mampu memasuki percaturan pantomim dunia. Hal ini terbukti dengan sering nya mereka memperoleh undangan untuk mengikuti festival pantomim tingkat internasional. Lebih dari itu, kelompok Teater Pantomim Sena Didi Mime juga telah memprakarsai diadakannya festival pantomim tingkat internasional di Indonesia pada tahun 1992 dan 1994. Dalam usianya yang masih terhitung sangat muda sekarang ini, kelompok pantomim Sena Didi Mime telah melahirkan karya-karya yang membuktikan kiprahnya di pentas nasional maupun Internasional, sebagai berikut.Tingkat Nasional: Becak (1987), Stasiun (1988), Flash Gordon (1988), Soldat (1989), Sho Beng Kong (1989), Becak B Kompleks (1990), Cleopatra (1990), Lobi-Lobi Hotel Pelangi (1991), Sekata Kaktus Du Fulus (1992), Jakarta-Jakarta (1993), Se Tong Se Tenggak (1994), Gangster Dan Temanmu (1995), Kaso Katro (1999), Di-tunggu Makan Siangnya (2000), Dalam Kantong Plastik (2002). Kaki-Kaki Tangan (2004). Tanah Air Tanah (2005).Tingkat Internasional : Asian Festival (1980), Seoul, Korea Selatan, Gaukler Festival (Koeln), Dan Total Pantomime Festival (Braunschweig), 1990 Jerman, Sena Didi Mime International Pantomime Festival I (1992) Indonesia, Mimos Festival (1993-1994) Prancis, Sena Didi Mime International Pantomime Festival II (1994) Indonesia. Project Istopolitana Theater International Festival 2010, Slovakia, Jakarta Berlin Art Festival 2011 , Berlin.(Sumber : https://sites.google.com/site/senadidimimeindonesia/)Seni Budaya225Glosariumaksen tekanan suara pada kata atau suku kataarsir menarik garis-garis kecil sejajar untuk mendapatkan efek bayangan ketika menggambar atau melukisartikulasi lafal pengucapan pada kataasimetris tidak sama kedua bagiannya atau tidak simetrisdiafragma sekat rongga badan yang membatasi antara rongga dada dan rongga perutekspresi pengungkapan atau proses menyatakan perasaanestetik mengenai keindahanfonem vokal bunyi yang keluar dari mulut tanpa halangan/hambatangerak ritmis gerakan yang memiliki iramageometris ragam hias berbentuk bulatintonasi ketepatan mengucapkan tinggi rendahnya katalevel tingkatan gerak yang diukur dari lantaikriya pekerjaan tanganperkusi peralatan musik ritmispola lantai garis-garis yang dibuat oleh penari melalui perpindahan gerak di atas lantairagam hias ornamenritmis ketukan yang teraturruang bentuk yang diakibatkan oleh geraktenaga kuat atau lemah yang digunakan untuk melakukan gerakunisono menyanyi secara berkelompok dengan satu suaravokal grup menyanyi dengan beberapa orangwaktu tempo dan ritme yang digunakan untuk melakukan gerakSMP/MTs Kelas VIII226Daftar PustakaAnirun, Suyatna. 2002. Menjadi Sutradara. Bandung: STSI PRESS.Brook, Peter. 2002. Percikan Pemikiran tentang Teater, Film, dan Opera Yogyakarta: Arti.Dibia, I Wayan, dkk. 2006. Tari Komunal: Buku Pelajaran Kesenian Nusantara. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta.Gray, Peter. 2009. Panduan Lengkap Menggambar & Ilustrasi Objek & Observasi. Terjemahan Sara C. Simanjuntak. Jakarta: Karisma.Grotowski, Jerzy. 2002. Menuju Teater Miskin. Yogyakarta: Penerbit Arti. Hartoko, Dick. 1986. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.Hawkins, Alma. 1990. Mencipta Lewat Tari, terjemaha. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: ISI.Humprey, Doris. 1983. Seni Menata Tari, terjemaha. Sal Murgiyanto. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.Jazuli, M. 2008. Pendidikan Seni Budaya: Suplemen Pembelajaran Seni Tari. Semarang: Unnes Press. Juih, dkk. 2000. Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta: Yudhistira.Latifah, Diah dan Harry Sulastianto. 1993. Buku Pedoman Seni SMA. Bandung: Ganeca Exact. Purnomo, Eko, 1996. Seni Gerak. Jakarta: Majalah Pendidikan Gelora, Grasindo.Putra, Mauly, Ben M. Pasaribu. 2006. Musik Pop: Buku Pelajaran Kesenian Nusantara. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.Rangkuti, dkk. 2000. Lagu-Lagu Daerah. Jakarta: Titik Terang.Redaksi Indonesia Cerdas. 2008. Koleksi 100 Lagu Daerah Indonesia Terpopuler. Jogjakarta: Indonesia Cerdas.Seni Budaya227Rustopo (ed), 1991. Gendhon Humardhani: Pemikiran dan Kritiknya. Surakarta:STSI.Sachari, Agus (editor). 1986. Seni Desain dan Teknologi Antologi Kritik, Opini dan Filosofi. Bandung: Pustaka.Schneer, Geoegette. 1994. Movement Improvisation. South Australia: Human Kinetics, Edwardstone.Smith, Jacqueline. 1986. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis bagi Guru, terj. Ben Suharto. Yogyakarta: Ikalasti.Riantiarno, Nano. 2003. Menyentuh Teater, Tanya Jawab Seputar Teater Kita. Jakarta: MU: 3 Books.Sahid, Nur (ed). 2000. Interkulturalisme dalam Teater. Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia.Sani, Rachman. 2003. Yoga untuk Kesehatan. Semarang: Dahara Prize.Saptaria, Rikrik El. 2006. Panduan Praktis Akting untuk Film & Teater. Bandung: Rekayasa Sains.Sitorus, Eka D. 2002. The Art of Acting–Seni Peran untuk Teater, Film, & TV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Sumardjo, Jakob. 1986. Ikhtisar Sejarah Teater Barat. Bandung: Angkasa.Sumaryono, Endo Suanda. 2006. Tari Tontonan. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni. Nusantara. Susanto, Mikke. 2003. Membongkar Seni Rupa. Yogyakarta: Jendela.Sutrisno, Mudji dan Christ Verhaak. 1993. Estetika Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Kanisius.Tim Depdiknas. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Wardhani, Cut Camaril, dan Ratna Panggabean. 2006. Tekstil: Buku Pelajaran Seni Budaya. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.Wijaya, Putu. 2006. Teater: Buku Pelajaran Seni Budaya. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.SMP/MTs Kelas VIII228Sumber Gambar:http://rohimedia.blogspot.co.id/2015/07/mengenal-gambar-ilustrasi.html (diunduh 19 Maret 2017) http://en.wikipedia.org.wiki/Pencil/18/3/17 (diunduh 19 Maret 2017)http://stationeryinfo.com/productdetail/548192b94e7be2234f287365/eraser (diunduh 19 Maret 2017)http://www.thegreenhome.co.il/%D7%98%D7%99%D7%A4%D7%99% D7%-9D-%D7%9C%D7%A9%D7%9E%D7%99%D7%A8%D7%94-% D7%-A2%D7%9C-%D7%90%D7%99%D7%9B%D7%95%D7%AA-%D7-%94%D7%A1%D7%91%D7%99%D7%91%D7%94 (diunduh 19 Maret 2017)https://en.wikipedia.org/wiki/File-Colored-Pencils (diunduh 19 Maret 2017)http://www.kidsdiscover.com/quick-reads/how-colored-crayons-for-kids-were- invented (diunduh 19 Maret 2017)http://rohimedia.blogspot.co.id/2015/07/mengenal-gambar-ilustrasi.html (diunduh 19 Maret 2017)http://halomalang.com/events/lomba-foto-aku-anak-indonesia (diunduh 20 Maret 2017)http://cintakesehatanku.blogspot.co.id/ 2014/01/kumpulan-poster-kesehatan.html (diunduh 20 Maret 2017)http://halomalang.com/events/lomba-foto-aku-anak-indonesia (diunduh 20 Maret 2017)http://gundikaksara.blogspot.co.id/ 2013/06/sebuah-satir-untuk-indonesia-dari-balik.html (diunduh 20 Maret 2017)http://antitankproject.wordpress.com/2012/12/27/project-tobong-exhibition/#jp-carousel-4342 (diunduh 20 Maret 2017)http://www.urbancult.net/tag/kritik-sosial/ (diunduh 20 Maret 2017)http://posterina.blogspot.com/2014/09/kumpulan-gambar-poster-go-green-dan.html (diunduh 20 Maret 2017)http://teater10minitputrajaya.blogspot.co.id/2011/09/update-poster.htmlSeni Budaya229 (diunduh 20 Maret 2017)Sumber: http://arysetyadi.blogspot.co.id/2015/09/poster-anti-narkoba.html/ (diunduh 20 Maret 2017)http://indonesia.savethechildren.net_resources (diunduh 20 Maret 2017)https://www.pinterest.com/pin/564849978246976580/ (diunduh 20 Maret 2017)https://agilsaputra.wordpress.com/2013/ 02/25/lomba-poster-melawan-korupsi-dengan-seni/ (diunduh 20 Maret 2017)https://dramawayang.files.wordpress.com/2013/09/poster-drayang-solo (diunduh 20 Maret 2017)https://festivalindonesia.wordpress.com/tag/festival-teater-anak-se-jabodetabek-2014/ (diunduh 20 Maret 2017)http://teater10minitputrajaya.blogspot.co.id/2011/09/update-poster.html (diunduh 20 Maret 2017)http://discovermagazine.com/2007/ may/20-things-you-didnt-know-about-pencils (diunduh 20 Maret 2017)http://animataurus.com/drawing-pens/https://irma-elita.blogspot.co.id/2012/05/cara-membuat-lukisan-dari-glitter.html (diunduh 20 Maret 2017)http://cangciment.blogspot.co.id/2013/12/beberapa-trik-unik-di-komputer.html (diunduh 20 Maret 2017)www.azamku.com (diunduh 23 Maret 2013).http://guitarid.blogspot.com (diunduh 6 Mei 2013).SMP/MTs Kelas VIII230IndeksAAksen 70–79, 215–239Akting v–viii, 94–105, 97–105, 103–105, 217–239Alat iv–viii, v–viii, vi–viii, vii–viii, 10–28, 14–28, 44–64, 45–64, 46–64, 47–64, 48–64, 49–64, 51–64, 52–64, 122–126, 131–136, 133–136Alat musik 45–64, 46–64, 47–64, 48–64, 49–64, 51–64, 52–64Alat musik harmonis 48–64Alat musik melodis 47–64Alat musik ritmis 47–64Angklung 48–64, 49–64, 52–64, 232–239Ansambel v–viii, vii–viii, 44–64, 47–64Artikulasi 30–43, 35–43BBahan vi–viii, 14–28, 16–28, 46–64, 118–126, 120–126, 121–126, 122–126, 123–126, 125–126, 126, 127–136, 129–136, 130–136, 131–136, 134–136, 136, 232–239Batik 121–126Bayangan 115–116Benang 122–126Bentuk 10–28, 18–28, 19–28, 21–28, 81–92, 100–105, 101–105, 124–126, 133–136, 140–147Bernyanyi iv–viii, vi–viii, 33–43, 35–43, 42–43, 138–147, 139–147, 141–147Bunyi 46–64CCalung 52–64C minor 49–64EEkspresi 225–239, 229–239Elemen gerak 69–79FFauna iv–viii, 2–28, 6–28, 8–28, 11–28, 14–28, 18–28, 21–28Figuratif 14–28, 19–28Flora iv–viii, 2–28, 6–28, 7–28, 11–28, 14–28, 15–28, 17–28, 20–28Fragmen v–viii, vi–viii, viii, 94–105, 97–105, 106–116, 108–116, 203–239, 211–239GGambar iv–viii, 4–28, 5–28, 6–28, 7–28, 8–28, 9–28, 10–28, 11–28, 16–28, 17–28, 18–28, 19–28, 20–28, 21–28, 22–28, 23–28, 24–28, 25–28, 27–28, 33–43, 35–43, 46–64, 47–64, 48–64, 51–64, 52–64, 54–64, 68–79, 69–79, 70–79, 71–79, 72–79, 73–79, 82–92, 85–92, 86–92, 95–105, 97–105, 98–105, 99–105, 100–105, 101–105, 104–105, 107–116, 108–116, 109–116, 111–116, 112–116, 120–126, 121–126, 122–126, 123–126, 124–126, 129–136, 130–136, 131–136, 132–136, 133–136, 134–136, 141–147, 204–239, 206–239, 207–239, 208–239, 209–239, 218–239, 224–239Geometris 14–28, 18–28, 22–28Gerak v–viii, vii–viii, 66–79, 67–79, 68–79, 69–79, 70–79, 71–79, 72–79, 73–79, 75–79, 76–79, 78–79, 80–92, 83–92, 84–92, 85–92, 86–92, 216–239HHarmonis 44–64, 48–64IIntonasi 30–43, 35–43Seni Budaya231KKain 122–126, 126Kayu vi–viii, 89–92, 127–136, 130–136, 131–136, 133–136, 134–136, 135–136Kertas 11–28, 212–239, 229–239Kolintang 52–64Komposisi iv–viii, 2–28, 6–28, 9–28, 217–239, 227–239, 233–239Krayon 10–28Kunci 146–147LLagu 32–43, 33–43, 36–43, 38–43, 39–43, 41–43, 55–64, 56–64, 57–64, 59–64, 60–64, 61–64, 62–64, 84–92, 85–92, 138–147, 140–147, 141–147, 143–147, 145–147, 217–239, 235–239Level v–viii, vii–viiiMMedia iv–viii, 10–28, 16–28, 97–105, 120–126, 129–136, 224–239, 229–239, 236–239Melodis v–viii, vii–viii, 44–64, 47–64, 52–64Menyanyi iv–viii, v–viii, 30–43, 31–43, 138–147, 141–147, 146–147Motif iv–viii, 3–28, 14–28, 17–28, 18–28, 23–28, 130–136Musik iv–viii, v–viii, vi–viii, vii–viii, 44–64, 45–64, 46–64, 47–64, 48–64, 51–64, 52–64, 61–64, 140–147, 207–239, 208–239, 217–239, 222–239, 227–239, 232–239, 234–239, 235–239, 236–239NNada 54–64OObjek iv–viii, 2–28, 5–28, 12–28, 17–28, 25–28, 216–239Olah rasa 105Olah suara 105Olah tubuh 105Organ iv–viii, 35–43PPementasan vii–viii, 95–105, 109–116, 111–116, 112–116, 203–239, 206–239, 208–239, 228–239Pemeranan 228–239Pensil 10–28Phrasering 35–43Pola lantai 82–92Proporsi 9–28RRagam hias 15–28, 17–28, 18–28, 19–28, 20–28, 21–28, 22–28, 23–28, 24–28, 119–126, 124–126, 125–126, 128–136, 130–136, 131–136, 136Rekorder 52–64, 63–64Ritmis 44–64, 47–64Ruang v–viii, 66–79, 69–79, 78–79, 80–92SSasando 51–64Seruling 51–64Sketsa 8–28, 133–136Next >