< PreviousKelaS Xi SMa/Ma/SMK/MaK4SeMeSter 2Sumber: http://m.kaskus.co.id/Gambar 1.4 Eko Nugroho, Multicrisis-is-Delicious. Visualisasi gaya komik yang kreatif, unik, kritis, artistik dan fantastik. Karya seperti ini, juga karya Heri Dono di atas, perlu dijelaskan oleh seorang kurator, sehingga para pengunjung pameran dapat mengapresiasinya dengan baikFungsi seorang kurator antara lain menganalisis berbagai faktor keunggulan seni yang dipamerkan, di samping menunjukkan pula kecenderungan kreatif peserta pameran, baik untuk bidang seni lukis, desain, atau kria. Sehingga pengunjung mendapatkan bahan banding untuk mengapresiasi karya yang diamatinya. Artikel kurasi pameran dimuat dalam katalog pameran, sehingga isinya menjadi topik bahasan yang menarik dalam aktivitas diskusi yang bakal dilaksanakan.E. Aktivitas DiskusiKegiatan diskusi diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan pameran. Tujuannya adalah pengembangan wawasan dan sikap apresiatif. Bagi penyelenggara adalah ajang evaluatif (mendapatkan masukan dari peserta diskusi) dan sekaligus sebagai peluang menjelaskan gagasan dan tujuan seni yang diciptakannya, alias pertanggunggjawaban karya.Sebagai pembicara utama, biasanya dipilih pengkritik seni rupa, atau tokoh lain yang dipandang layak karena keahliannya telah diakui di tengah masyarakat. Pembicara menyampaikan makalah sebagai topik kajian diskusi (makalah dibagikan kepada semua peserta). Diskusi dipandu oleh moderator (yang berwawasan seni baik), bisa oleh siswa, perupa, atau guru seni budaya. Kegiatan diskusi dikelola oleh panitia pameran, dan didokumentasikan dalam bentuk cacatan tertulis, audio, foto, video, atau film, sesuai kemampuan panitia pameran.F. Nilai PameranAktivitas pameran seni rupa murni, desain, dan kria adalah bagian akhir dari suatu kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pameran terdeteksi potensi kesenirupaan setiap sekolah. Mungkin sekolah tertentu kuat dalam hal seni lukis, sementara sekolah lain menonjol dalam aktivitas desain, dan yang lain lagi menghasilkan karya-karya kria yang mengagumkan. Atau prestasi bisa jadi variasi dari ketiga bidang seni rupa itu. Namun yang lebih penting dipahami dalam arti pembelajaran seni budaya, pameran adalah melatih kemampuan siswa bekerja sama, berorganisasi, berpikir logis, bekerja efesien dan efektif dalam penyelenggaraan pameran seni rupa. Sehingga nilai pameran, tujuan, sasaran, dan tema pameran tercapai dengan baik. Bila hal ini terjadi, guru seni budaya dengan sendirinya memberikan nilai “sangat memuaskan” atau nilai A.Seni Budaya5A. PerencanaanSebelum menyelenggarakan pameran seni rupa, kita perlu membuat perencanaan yang baik. Pertama, kita harus membentuk panitia pameran seni rupa, yang diwakili oleh siswa-siswi kelas 11, (bisa satu kelas atau lebih, tergantung jumlah kelas 11 di sekolah ini).Sumber: google.co.idGambar 2.1 Kiri: Seni Kontemporer. Tengah: Gambar Potret. Kanan: Seni KeramikDalam pembentukan panitia kita perlu menerapkan sikap profesional, teman yang mempunyai minat dan bakat seni lukis didudukkan sebagai orang yang tepat mengelola seksi seni lukis. Demikian juga untuk bidang desain dan seni kria, harus dipilih siswa-siswi yang menonjol dalam cabang seni tersebut. Jadi, sudah menjadi keharusan setiap orang menempati posisi yang tepat dalam struktur kepanitiaan. Dengan demikian pameran seni rupa yang diselenggarakan akan terkelola dan terlaksana dengan baik.Misalnya kedudukan ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi dipilih sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan setiap orang menduduki jabatan tersebut. Jadi, sebaiknya dibentuk kelompok-kelompok sebagai tim kerja untuk pembuatan proposal pameran, tema pameran, tujuan pameran kurator pameran, dan lain-lain (semakin rinci dan lengkap perencanaan yang dibuat semakin baik).B. PelaksanaanKomitmen dan kerjasama kepanitiaan adalah kata kunci keberhasilan penyelenggaraan pameran seni rupa. Penataan ruang pameran, sirkulasi pengunjung, pemajangan karya, pengaturan tata lampu sorot, pengelompokan karya, pengaturan suhu tata ruang, sound system, buku tamu, buku kesan dan pesan, susunan acara peresmian pembukaan pameran, dan lan-lain. Proses pembelajaran kolaboratif berbasis proyek ini memerlukan penerapan pendekatan saintifik. Setiap anggota dan pengurus diberi motivasi dan fasilitas penyelenggaraan pameran oleh guru seni budaya dan kepala BAB2MENGANALISIS PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PELAPORAN PAMERAN KARYA SENI RUPAKelaS Xi SMa/Ma/SMK/MaK6SeMeSter 2sekolah. Selama pameran berlangsung, secara bergilir diatur siswa yang bertugas sebagai penerima tamu, operator musik ruang pameran, pemandu pengunjung, seksi konsumsi, seksi keamanan, dan seksi-seksi lain yang dipandang perlu.C. Pasca PameranUsai aktivitas pameran (biasanya setelah acara penutupan resmi oleh kepala atau wakil kepala sekolah). Masih ada pekerjaan panitia pameran, misalnya pemberian tanda penghargaan, pengembalian materi pameran, pembubaran panitia, dan lain-lain.D. RangkumanPameran karya seni rupa di sekolah merupakan proses pembelajaran untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan berapresiasi, berorganisasi, dan memotivasi keinginan berkarya kreatif di bidang seni rupa murni, desain, dan kria. Dengan kegiatan pameran diharapkan siswa mampu menghargai keberagaman kaidah artistik dan nilai-nilai keindahan karya seni.E. RefleksiPameran adalah salah satu bentuk penyajian karya seni rupa agar dapat berkomunikasi dengan pengunjung. Makna komunikasi di sini adalah karya-karya seni rupa yang dipajang tersaji dengan baik, sehingga pengunjung dapat mengamatinya dengan nyaman untuk mendapatkan pengalaman estetis dan pemahaman nilai-nilai seni.F. Uji Kompetensi1. Pengetahuan pamerana. Uraikan dengan ringkas pemahamanmu tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pameran seni rupa.b. Jelaskan proses kegiatan pameran seni rupa dengan pendekatan saintifik.c. Tulis latar belakang mengapa tema pameran ditetapkan dan disepakati, kemukakan alasan-alasan logis mengapa kamu menyetujui tema tersebut dengan baik. Kemudian uraikan manfaat aktivitas pameran seni bagi kehidupan kamu pribadi.2. Sikap pameranPanitia pameran mengembangkan sikap terbuka, kerja sama, dan menyeleksi materi pameran secara objektif.3. Ketrampilan pamerana. Amati dan catat bagaimana bentuk kerja sama pelaksanaan pameran seni rupa.b. Kemudian kemukakan hasil apresiasimu dengan tahapan yang benar untuk menyimpulkan hal-hal positif dan negatif selama pelaksanaan proyek pameran seni rupa.c. Tulis kesimpulan yang objektif manfaat pelaksanaan kegiatan diskusi secara umum. Kemudian, tulis manfaat nyata bagi saudara pribadi dan kemukakan kekurangan yang ada untuk perbaikan kegiatan pameran yang akan datang.Seni Budaya7FORMAT ANALISIS KARYA SENI RUPANoKomponen PengamatanDeskripsiAnalisis1Perencanaan2Pelaksanaan3PelaporanKelas XI sMa/Ma/sMK/MaK8seMester 2Pengertian analisis dalam konteks apresiasi adalah pengkajian yang cermat terhadap karya seni rupa untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya. Penelaahan secara mendalam dilakukan dengan cara menguraikan masalah pokok dengan bagian-bagian karya seni, termasuk hubungan antar bagian dengan keseluruhan, sehinggga kita memperoleh kesimpulan yang tepat ketika mengkaji karya seni rupa.A. KonsepDalam menganalisis karya seni rupa aspek konsep berkaitan dengan aktivitas pengamatan karya seni untuk menemukan sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, penerapan prinsip estetik, dan pengkajian aspek visual, seperti struktur rupa, komposisi, dan gaya pribadi.Sumber: http://archive.ivaa-online.orgGambar 3.1 Sarnadi Adam, Pohon Merah dan Bakul, cat minyak pada kanvas. Menunjukkan struktur visual, komposisi dan gaya pribadi yang khas.B. ProsedurAspek teknis berhubungan dengan proses kreasi, langkah-langkah kerja kreatif yang ditempuh seorang perupa untuk menghasilkan suatu karya. Baik untuk seni rupa murni, desain dan kria. Dalam pembuatan desain logo misalnya, tahapan kerja dari penemuan gagasan, alternatif skets, gambar, simbol, teks, komposisi, warna, teknis, proses kreasi, sampai tercipta sebuah logo (inilah yang kita sebut prosedur kerja kreatif).MENGANALISIS KONSEP, PROSEDUR, FUNGSI, TOKOH, DAN NILAI ESTETIS KARYA SENI RUPABAB3senI Budaya9Sumber: google.co.idGambar 3.2 Contoh Desain Logo dan Pakaian Olah Raga. Para siswa SMA dapat menciptakan desain logo untuk keperluan olah raga, desain logo untuk aktivitas pameren seni rupa, desain logo untuk bakti sosial dan lain sebagainya.Sumber: google.co.idGambar 3.3 Tablet Grafis. Pada saat ini, banyak para pelukis menggunakan tablet grafis untuk menciptakan digital painting, pada umumnya mereka tidak menggunakan mouse lagi ketika berkarya.C. FungsiFungsi seni pada hakikatnya adalah manfaat seni pada konteks tertentu. Misalnya, seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, sementara bagi apresiator adalah sarana untuk mendapatkan pengalaman estetis dan nilai seni. Sedangkan fungsi seni bagi perupa terapan adalah penciptakan benda guna yang estetis. Dalam konteks masyarakat seni terapan berfungsi memenuhi kebutuhan benda fungsional yang indah.D. TokohPengenalan akan tokoh-tokoh perupa murni (pelukis, pepatung, pegrafis) dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional adalah penting dalam meningkatkan kemampuan berapresiasi seni. Siswa diminta membuat kliping atas tokoh yang dipilih dan disepakati bersama oleh siswa dan guru. Tujuannya untuk mendapatkan informasi tentang ketokohan, reputasi, dan kontribusi tokoh bagi masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan pada umumnya. Hal ini dimaksudkan untuk Kelas XI sMa/Ma/sMK/MaK10seMester 2mengembangkan rasa empati, sehingga kepekaan dan pengetahuannya dapat memicu rasa kagum akan prestasi dan jasa-jasa para seniman (dan budayawan) berdasarkan bukti-bukti kualitas karya seni dan pengakuan yang diberikan tokoh tertentu.E. Nilai EstetisNilai estetis secara teoretis dibedakan menjadi (1) objektif/intrinsik dan (2) subjektif/ekstrinsik. Nilai objektif khusus mengkaji gejala visual karya seni, aktivitas ini mendasarkan kriteria ekselensi seni pada kualitas integratif tatanan formal karya seni. Sedangkan nilai subjektif kita peroleh dari pengalaman mengamati karya seni, misal-nya tentang “pesan seni” dan nilai keindahan berdasarkan reaksi dan respons pribadi kita sebagai pengamat.Sumber: Apresiasi SeniGambar 3.4 Nilai estetis objektif/arau intrinsik, diamati pada kualitas integraf tatanan formal karya seni.senI Budaya11BAB4MEMAMERKAN KARYA SENI RUPA DUA DAN TIGA DIMENSI HASIL MODIFIKASIA. Klasifikasi Materi PameranAktivitas pengklasifikasian materi seni rupa secara sistematis menurut aturan atau kaidah jenis seni rupa yang akan dipamerkan. Misalnya, pengelompokan berdasarkan seni lukis, seni patung, seni grafis, desain tekstil, keramik, dan lain-lain dilaksanakan dengan pertimbangan kriteria yang telah disepakati. Pada gambar di bawah ini diperlihatkan kelompok karya seni lukis yang sealiran, sehinga suasananya tampak harmonis.Sumber: Apresiasi SeniGambar 4.1 Karya seni lukis sejenis dan sealiran dipajang berdampingan mengisi ruang pameran. Tingkat ketinggian pemasangan karya disesuaikan dengan rata-rata tinggi pengunjung pameran. Sehingga mereka dapat menikmati karya seni lukis dengan nyaman.Kelas XI sMa/Ma/sMK/MaK12seMester 2B. Seleksi Materi PameranTim penyeleksi materi pameran terdiri dari guru seni budaya, seksi seni rupa murni, seksi desain, seksi kria, akan menetapkan kriteria dan melakukan seleksi berdasarkan kriteria tersebut, sehingga akan terkumpul materi pameran yang benar-benar layak dipamerkan.Selanjutnya semua karya yang telah dikelompokkan harus dicatat dokumennya: nama perupa, judul, tahun penciptaan, media, ukuran, untuk kepentingan informasi di katalog dan pelabelan karya di ruang pameran.Sumber: Apresiasi SeniGambar 4.2 Karya keramik memerlukan pemajangan yang estetis, teknik penyajiannya membutuhkan latar belakang yang memberi kesan rapi dan bersih.Penilaian ketrampilan teknis adalah mengukur seberapa jauh peserta didik memperlihatkan kemampuan untuk menangani dengan terampil ciri-ciri teknis materi yang digunakan.Apakah bentuk-bentuk dan warna-warnanya terolah secara tepat sehingga berfungsi sebagai media ekspresi. Penilaian estetik dinilai berdasarkan apakah peserta didik telah menyadari adanya pengorganisasian bentuk dan warna secara estetis. Sampai di mana imajinasi kreatif anak yang tampak pada karyanya. Apakah peserta didik telah menggunakan materi secara baru dan segar. Apakah karyanya mencerminkan pandangan yang asli dan mendalam. Apakah karya itu secara tepat dan kreatif merupakan visualisasi dari imajinasi subjektifnya, terutama untuk peserta didik yang bergaya non realistis.senI Budaya13Seleksi materi pameran dapat diklasifikan berdasarkan pengelompokan karya-karya yang firuratif dan non figuratif. Selanjutnya dikelompokkan berdasarkan konsep dan aliran karya seni lukis. Misalnya karya realis, naturalis, surealis, dekortif, abstak, dan seterusnya. Pada gambar di bawah ini dapat dilihat contoh pengelompokkan karya yang beraliran surealis.Sumber: Apresiasi SeniGambar 4.3 Contoh pengelompokan karya seni lukis yang beraliran surealisme. Pemajangannya di ruang pameran diupayakan berdekatan atau berdampingan.C. Kurasi PameranKurasi pameran ditulis oleh kurator (guru seni budaya, kurator tamu, atau siswa yang berbakat dan kompeten dalam kritik seni). Pada umumnya inti sebuah kurasi adalah menjelaskan karya seni, baik konsep, jenis, bentuk, kategori, dan kualitas materi pameran yang diselenggarakan.Hasil kurasi biasanya berupa tulisan yang dimuat di katalogus pameran. Kurator disarankan menggunakan bahasa indonesia yang komunikatif, sehingga para pengunjung dapat memahami materi pameran dan mengapresiasinya dengan baik.Next >