< PreviousKelas X SMA/MA/SMK/MAKSemester 152A. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.Kompetensi pengetahuan dan keterampilan dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk materi Kerajinan dan Kewirausahaan Kelas X yang tercantum dalam tabel di bawah ini,KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan Buku Guru Prakarya dan Kewirausahaan53KOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR3.1 Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa depan dan berani mengambil risiko) dalam menjalankan kegiatan usaha4.1 Mengidentifikasi karakteristik wirausaha berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha3.2 Memahami perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda (misal: cerita rakyat, mitos, simbol, tarian, pantun dan upacara adat) yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran 4.2 Membuat perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda (misal: cerita rakyat, mitos, simbol, tarian, pantun dan upacara adat) yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran3.3 Menganalisis sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda dan material daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat4.3 Memproduksi kerajinan dengan inspirasi budaya berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat untuk kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda dan material dari daerah sekitar3.4 Memahami perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda4.4 Merumuskan hasil perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda3.5 Memahami cara menentukan pemasaran produk kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda secara langsung4.5 Memasarkan produk kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda secara langsung3.6 Memahami proses evaluasi hasil kegiatan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda4.6 Mengevaluasi hasil kegiatan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya nonbendaKelas X SMA/MA/SMK/MAKSemester 154KOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR3.7 Memahami perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran untuk kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal (misalnya pakaian daerah, wadah tradisional, dan senjata)4.7 Membuat perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran untuk kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal (misalnya pakaian daerah, wadah tradisional, dan senjata)3.8 Menganalisis sistem produksi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat untuk kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal dan material dari daerah sekitar4.8 Memproduksi kerajinan dengan inspirasi budaya berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat untuk kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal dan material dari daerah sekitar 3.9 Memahami perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal4.9 Merumuskan hasil perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal3.10 Memahami cara pemasaran produk kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal secara langsung4.10 Memasarkan hasil produk kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal secara langsung3.11 Memahami proses evaluasi hasil kegiatan usaha kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal4.11 Mengevaluasi hasil kegiatan usaha kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal Buku Guru Prakarya dan Kewirausahaan55B. Peta KonsepPerencanaan UsahaKerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Rencana Usaha GrafikaPerancanganCurah PendapatDesain Produk KerajinanProduksiHasil Penjualan Produk KerajinanEvaluasiSketsa IdeStudi ModelPersiapan ProduksiProduksiProduk KerajinanPerancanganPromosiPenjualanOrganisasi usaha Administrasi PermodalanManMoneyProdukProduksiPemasaranMachineMaterialMarketKelas X SMA/MA/SMK/MAKSemester 156C. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari Wirausaha Kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda, peserta didik mampu:• Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk membuat kerajinan, ragam budaya nonbenda serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan.• Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam membuat kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda guna membangun semangat usaha.• Mendesain dan membuat kerajinan dengan insprisai budaya nonbenda berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, danprosedur berkarya.• Mempresentasikan dan memasarkan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda dengan perilaku jujur dan percaya diri.• Melakukan evaluasi pembelajaran wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda.D. Proses Pembelajaran1. Karakteristik KewirausahaanPembelajaran Wirausaha Kerajinan dengan inspirasi budaya non benda diawali dengan materi karakteristik kewirausahaan, yang meliputi pengertian wirausaha dan kewirausahaan, sifat-sifat wirausahawan, dan faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan berwirausaha. Kurikulum 2013 bersifat interaktif dan memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk peserta didik untuk mengungkapkan pendapatnya dengan bimbingan guru. Beberapa hal tang dapat dilakukan Guru untuk membuat suasana interaktif dalam pembelajaran Karakteristik Kewirausahaan di antaranya sebagai berikut.• Guru dapat memberikan paparan dan mengajak peserta didik untuk memahami materi karakteristik kewirausahaan dalam konteks kehidupan sehari-hari. • Guru dapat meminta peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya tentang contoh penerapan sifat seorang wirausahawan dalam pelaksanaan kegiatan usaha. • Guru juga dapat meminta peserta didik untuk menilai dirinya sendiri tentang sifat-sifat apa yang sudah dimiliki dirinya untuk menjadi seorang wirausahawan.Pada pembelajaran ini, terdapat Tugas 1, yaitu penugasan kepada peserta didik untuk melakukan pencarian data tentang seorang atau sekelompok wirausahawan sukses. Peserta didik diminta untuk mempelajari kisah- Buku Guru Prakarya dan Kewirausahaan57kisah sukses dan menganalisis faktor penyebab kesuksesan wirausahawan tersebut. Luaran dari Tugas 1 adalah presentasi di depan kelas. Peserta didik akan mendengarkan presentasi teman sekelasnya. Guru dapat meminta peserta didik untuk mencatat poin-poin penting dari presentasi temannya untuk melengkapi temuannya.2. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya NonbendaPembelajaran diawali dengan paparan tentang kekayaan budaya tradisional Indonesia yang merupakan sumber inspirasi yang tak akan ada habisnya sebagai inspirasi berkarya. Budaya tradisi dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/objek budaya. Budaya non benda diantaranya pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Sedangkan Artefak/objek budaya di antaranya pakaian daerah, wadah tradisional, senjata dan rumah adat. Pada kehidupan sehari-hari, produk budaya tradisional nonbenda maupun artefak tidak dipisah-pisahkan melainkan menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi. Paparan sisertai dengan contoh-contoh produk kerajinan yang mengambil inspirasi dari budaya non benda. Gambar-gambar yang ditampilkan merupakan kerajinan yang sederhana, guru dapat menambahkan contoh-contoh kerajinan lain yang ada di daerah, atau diperoleh dari sumber lain seperti buku dan internet. Bagan jenis produk budaya tradisional berupa benda dan nonbenda terdapat dalam buku siswa untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pembagian antara budaya non benda dengan artefak/objek budaya. Guru dapat membuat tanya-jawab di kelas untuk memastikan peserta didik memahami perbedaannya, diantaranya dengan pertanyaan sebagai berikut.• Menurut pendapatmu, apa pengertian/definisi/ciri-ciri dari hasil budaya non benda? Jelaskan dengan kata-katamu sendiri• Menurut pendapatmu, apa pengertian/definisi/ciri-ciri dari hasil budaya benda/artefak? Jelaskan dengan kata-katamu sendiriPengenalan tentang ragam budaya nonbenda, dilanjutkan dengan pembuatan Tugas 2. Pada tugas ini, peserta didik mencari informasi tentang ragam budaya nonbenda yang terdapat di daerah lingkungan tempat tinggal, kabupaten/kota maupun provinsi. Peserta didik akan mendiskusikannya di dalam kelompok dan penuliskannya dalam bentuk Lembar Kerja seperti contoh. Guru juga dapat memotivasi peserta didik untuk membuat bentuk presentasi yang lebih menarik tentang Ragam Budaya Nonbenda tersebut, disertai foto, gambar atau sketsa.Kelas X SMA/MA/SMK/MAKSemester 158Kegiatan wirausaha adalah pengelolaan sumber daya. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar). Sumber daya yang menjadi pertimbangan utama dalam pembuatan kerajinan adalah ketersediaan material. Sumber daya material terkait erat dengan teknik atau metode produksi. Pada Tugas 3, peserta didik akan mencari informasi tentang ragam material dan teknik pengolahan material yang ada di lingkungan sekitar. Guru dapat memotivasi peserta didik untuk mencari tahu kemungkinan adalah teknik khas daerah yang juga merupakan kearifan lokal daerah, misalnya teknik anyam, teknik pengawetan bahan, teknik pewarnaan dengan bahan perwarna alami dan lain-lain. Pembuatan tugas ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan di luar sekolah dan bertemu langsung dengan para perajin yang ada di daerah. Kegiatan sedapat mungkin dilakukan dengan menyenangkan dan membangkitkan keingin tahuan peserta didik. 3. Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya NonbendaPeserta didik telah mengidentifikasi ragam potensi material serta teknik produksi yang ada di lingkungan sekitar. Peserta didik kemudian mempelajari proses perancangan dengan mempelajari paparan tentang tahapan proses perancangan. Guru dapat menyampaikan paparan tersebut dalam bentuk ceramah dan diskusi yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam memberikan contoh atau mengemukakan pendapatnya tentang proses perancangan. Materi teori tentang tahapan proses perancangan yang telah dipaparkan guru dan didiskusikan, akan dilaksanakan oleh peserta didik dalam bentuk proyek dan unjuk kerja. Secara berkelompok, peserta didik akan praktik melakukan proses perancangan dan produksi kerajinan dengan inspirasi budaya non benda melalui pelaksanaan Tugas 4 dan Tugas 5. Proses perancangan terdiri dari beberapa tahapan yang akan dilakukan peserta didik dengan bimbingan dan arahan dari guru. Tahapan proses perancangan sebagai berikut.• Pencarian ide produk• Membuat gambar/sketsa• Pemilihan ide terbaik• Prototyping atau membuat studi model • Perencanaan produksi Buku Guru Prakarya dan Kewirausahaan59Tahapan proses tersebut akan menghasilkan desain atau rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda serta petunjuk teknis untuk tahapan proses produksi. Tahapan-tahapan perancangan harus dilakukan dengan tepat agar menghasilkan rancangan produk yang berfungsi baik, menarik dan inovatif. Guru mendampingi setiap tahapan proses perancangan dari setiap kelompok, memberikan motivasi dan memastikan suasana aktif dan kreatif terbangun agar terjadi proses kreatif. Proses kreatif memungkinkan peserta didik menghasilkan ide-ide yang baru, unik dan menarik. Apabila hal itu terjadi, guru dapat memberikan pertimbangan yang lebih bersifat teknis terkait teknis dan kerangka waktu. Namun, apabila proses kreatif tidak terjadi dalam kelompok, guru dapat memberikan ide atau melontarkan pertanyaan yang sekiranya dapat mendorong peserta didik untuk memunculkan ide. Ide dapat dikembangkan dari tugas-tugas yang telah dibuat sebelumnya.Pada buku siswa terdapat beberapa contoh ide untuk dirancang, diproduksi dan dijual pada akhir semester di antaranya sebagai berikut.• Kain batik atau lukisan pada pakaian/sepatu (produk fashion) yang menggambarkan cerita rakyat• Diorama cerita rakyat• Hiasan dinding dengan pantun yang bermakna perdamaian dan kesejahteraan• Wadah-wadah makanan dan minuman yang diberi simbol kemakmuran• Kalender dengan 12 ilustrasi cerita rakyat/pantun dengan penjelasan maknanya(gambar kalender 3 dimensi)Pada pelaksanaan pembelajaran, produk yang dibuat dapat berupa kerajinan yang berasal dari ide kreatif para peserta didik, berdasarkan potensi budaya nonbenda dan material yang ada di lingkungan sekitar. Kelas X SMA/MA/SMK/MAKSemester 160Berikan motivasi peserta didik untuk melakukan inovasi kreatif dan melakukan disiplin kerja yang baik untuk menghasilkan produk kerajinan yang berkualitas.Perancangan dan rencana produksi dilanjutkan dengan tahap persiapan produksi. Pada tahapan persiapan produksi, peserta didik akan melakukan praktik persiapan produksi sesuai dengan rancangan dan rencana produksi yang sudah dibuat. Guru mengarahkan peserta didik agar membuat pembagian kerja dalam kelompok yang mendukung kinerja yang efektif dan efisien, serta menghasilkan produk berkualitas tinggi. Proses perencanaan proses produksi yang dilakukan peserta didik bergantung pada rancangan produk yang sudah dibuat oleh masing-masing kelompok, tidak harus sama dengan yang terdapat pada Buku Siswa. Secara umum, tahapan produksi kerajinan terdiri atas:1. pembahanan2. pembentukan3. perakitan4. finishingPerencanaan tahapan proses produksi akan diuraikan dalam Tugas 5 yang merupakan tugas kelompok dari peserta didik. Perencanaan tersebut akan dipraktikkan pada Tugas 6, yaitu kegiatan produksi hasil rancangan yang telah dibuat pada Tugas 4. Pada praktik produksi, guru harus dengan tegas selalu mengingatkan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Disiplin dalam menerapkan prosedur K3 merupakan salah satu kunci keberhasilan kegiatan produksi.Kerajinan yang dihasilkan oleh peserta didik membutuhkan kemasan dan label untuk menjaga keutuhan produk pada saat distribusi. Selain kemasan dan label untuk keperluan distribusi, kemasan produk juga hendaknya memiliki identitas agar konsumen dengan mudah dapat mengenali produk kerajinan tersebut. Materi tentang kemasan produk kerajinan dapat disampaikan dalam bentuk paparan dan diskusi, yang dilanjutkan dengan pelaksanaan Tugas 7. Tugas ini secara khusus melibatkan peserta didik dalam upaya mengetahui dan memahami fungsi dari identitas produk atau yang dikenal pula dengan sebutan merek atau brand. Guru dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyebutkan beberapa merek produk lokal yang dikenal. Produk tersebut tidak harus kerajinan, dan sebaiknya produk yang dikenal baik oleh peserta didik agar peserta didik mampu menjelaskan alasan merek tersebut dianggap bagus dan berhasil. Buku Guru Prakarya dan Kewirausahaan614. Penghitungan Harga Pokok Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Peserta didik telah melakukan persiapan produksi dan produksi. Maka, mereka telah mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku dan biaya overhead yang dikeluarkan untuk produksi. Pekerjaan produksi dilakukan oleh peserta didik, maka biaya tenaga kerja dapat disimulasikan. Guru dapat memberikan bimbingan penghitungan biaya tenaga kerja, dengan meminta peserta didik untuk menghitung jumlah jam kerja dari setiap peserta didik dalam melaksanakan produksi. Jumlah total jam kerja dikalikan dengan upah per jam. Besaran upah per jam dapat dihitung dari upah minimun regional yang berlaku di propinsi atau yang disebut dengan Upah Minimun Propinsi (UMP). UMP setiap propinsi bervariasi. Rata-rata UMP tahun 2014 di Indonesia adalah Rp1.595.900, bila dibagi jam kerja, sekitar Rp9.225/jam. Apabila seorang peserta didik bekerja selama 3 jam/minggu selama 2 minggu, upah akan dihitung sebagai 3 x 2 x 9225. Upah yang diterimanya adalah Rp55.350. Mintalah pesera didik untuk membuat daftar kehadiran dan waktu kerja, untuk dapat dijadikan landasan penentuan upah. Contoh penghitungan biaya produksi dapat dilihat pada contoh kasus di bawah ini.Contoh Khusus:Satu kelompok beranggotakan 5 peserta didik. Setiap peserta didik terlibat dalam proses perancangan, produksi dan persiapan penjualan. Perancangan dilakukan selama 1 minggu, produksi dilakukan selama 2 minggu dan persiapan penjualan dilakukan selama 1 minggu. Peserta didik A dan B bekerja selama 3 pada minggu pertama, peserta didik C, D dan E bekerja selama 2 jam pada minggu pertama. Pada minggu kedua, kelimanya bekerja selama 3 jam. Pada minggu keempat C, D dan E bekerja selama 3 jam, sedangkan peserta didik A dan B bekerja selama 2 jam. No.Nama peserta didikMinggu 1Minggu 2Minggu 3Total jam kerja1A3 jam3 jam2 jam8 jam2B3 jam3 jam2 jam8 jam3C2 jam3 jam3 jam8 jam4D2 jam3 jam3 jam8 jam5E2 jam3 jam3 jam8 jam Next >