< Previous4Buku Guru Kelas XI SMA/SMKKOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya1.1. Bersyukur kepada Allah yang menganugerahkan Gereja sebagai umat Allah dan persekutuan yang terbuka.1.1. Bersyukur atas sifat-sifat Gereja sebagai dasar panggilan untuk merasul dan memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah1.2. Bersyukur atas fungsi dan peranan hierarki serta awam dalam Gereja. 1.3. Beriman pada Yesus Kristus sebagai pokok iman Gereja yang memberi peran kepada setiap anggota Gereja sesuai kedudukannya masing-masing 1.4. Bersyukur atas hubungan Gereja dengan dunia sehingga dapat terlibat dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia.1.5. Bersyukur atas adanya hak asasi Manusia, sebagai dasar panggilan untuk ikut serta menegakkan hak-hak asasi manusia1.6. Beriman pada Allah sebagai pemberi hidup.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramahlingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.2.1. Bertanggung jawab sebagai anggota Gereja yang merupakan umat Allah dan persekutuan yang terbuka.2.2. Peduli pada sifat-sifat Gereja sebagai dasar panggilan untuk merasul dan memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah2.3. Bertanggung jawab pada fungsi dan peranan hierarki Gereja5Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti2.4. Responsif dan proaktif pada tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus2.5. Bekerja sama mengembangkan keterlibatan Gereja dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia2.6. Peduli terhadap berbagai permasalahan hak asasi manusia2.7. Responsif dan proaktif dalam mewujudkan makna dan hakikat bersyukur dalam hidup sebagai anugerah Allah.3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.3.1. Memahami Gereja sebagai umat Allah dan persekutuan yang terbuka.3.2. Memahami sifat-sifat Gereja sebagai dasar panggilan untuk merasul dan memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah.3.3. Memahami fungsi dan peranan hierarki Gereja.3.4. Memahami tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus.3.5. Memahami hubungan Gereja dengan dunia agar dapat terlibat dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia.3.6. Memahami tentang hak asasi Manusia, sebagai dasar panggilan untuk ikut serta menegakkan hak-hak asasi manusia.3.7. Memahami makna dan hakikat bersyukur atas hidup sebagai anugerah Allah.6Buku Guru Kelas XI SMA/SMK4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.4.1. Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/doa/puisi/ membuat kliping berita dan gambar/melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh umat) tentang Gereja sebagai umat Allah dan persekutuan yang terbuka.4.2. Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/doa/puisi/ membuat kliping berita dan gambar/membuat rangkuman) tentang sifat-sifat Gereja sebagai dasar panggilan untuk merasul dan memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah.4.3. Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/doa/puisi/ membuat rangkuman) tentang fungsi dan peranan Hierarki Gereja. 4.4. Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/doa/puisi/membuat rangkuman) tentang keterlibatan diri dalam tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus.4.5. Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/doa/puisi/membuat rangkuman) tentang hubungan Gereja dengan dunia agar dapat terlibat dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia.4.6. Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/doa/ menyusun kliping berita atau gambar) tentang perjuangan Gereja dalam menegakkan hak asasi manusia. Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/doa/puisi/ membuat rangkuman) tentang hidup sebagai anugerah Allah.4.7.7Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiBab IArti dan Makna GerejaGereja Katolik telah mengarungi dunia selama 2000 tahun lebih, dan menghadapi berbagai macam tantangan dan rintangan selama perjalanannya. Hal ini adalah kesaksian nyata bahwa Gereja berasal dari Tuhan, sebagai pemenuhan dari janji Kristus. Jadi, Gereja bukan semata-mata organisasi manusia, meskipun tidak bisa diungkiri bahwa ada masa-masa sulit dimana Gereja dipimpin oleh pemimpin Gereja yang kurang bijaksana. Gereja Katolik tetap berdiri sampai sekarang. Jika Gereja ini hanya organisasi manusia semata, tentulah ia sudah hancur sejak lama. Sekarang Gereja Katolik beranggotakan sekitar satu milyar anggota, sekitar seperenam dari jumlah manusia di dunia, dan menjadi kelompok yang terbesar dibandingkan dengan gereja-gereja yang lain. Gereja tetap eksis bukan karena kepandaian para pemimpin Gereja, melainkan karena karya Roh Kudus.“Gereja” berasal dari kata bahasa Portugis, igreja dibawa oleh misionaris Portugis ratusan tahun silam ke Indonesia. Kata tersebut merupakan ejaan Portugis untuk kata latin ecclesia yang berakar dari bahasa Yunani, ‘ekklesia’. Kata Yunani tersebut berarti ‘kumpulan’ atau ‘pertemuan’ ‘rapat’. Meski demikian, Gereja atau ekklesia bukan sembarang kumpulan, melainkan kelompok orang yang sangat khusus. Untuk menonjolkan kekhususan itu dipakailah kata asing tersebut, dan kadang-kadang dipakai juga kata ‘jemaat’ atau ‘Umat’. Namun perlu diingat bahwa jemaat ini sangat istimewa. Maka, lebih baik menggunakan kata ‘Gereja’ saja yaitu ekklesia yang dalam kata bahasa Yunani yang berarti ‘memanggil’. Gereja adalah Umat yang dipanggil Tuhan. Untuk memahami arti, makna dan hakikat Gereja yang sesungguhnya, maka pada bab ini, kita akan mempelajari pengertian Gereja dalam Kitab Suci dan Ajaran Gereja. Dengan demikian, peserta didik memiliki pemahaman tentang Gereja secara utuh yaitu dari segi biblis (Kitab Suci) dan teologis (ajaran/magisterium Gereja), terutama ajaran Konsili Vatikan II. Konsili Vatikan II yang menandai wajah baru Gereja ini memunculkan pandangan baru tentang Gereja sebagai Umat Allah dan Sakramen Keselamatan dunia. Sebelum Konsili Vatikan II, Gereja lebih berciri hierarkis piramidal, kemudian pasca Konsili Vatikan II, pemahaman tentang Gereja 8Buku Guru Kelas XI SMA/SMKbergeser ke arah Gereja sebagai Umat Allah, dengan konsekuensi bahwa semua anggota Gereja mesti terlibat aktif untuk melanjutkan misi dan karya Yesus di dunia.Ada banyak gagasan baru berkaitan dengan pemahaman tentang Gereja sebagai Umat Allah, sebagai berikut.1. Memperlihatkan sifat historis Gereja yang hidup “inter tempora”, yakni Gereja dilihat menurut perkembangannya dalam sejarah keselamatan; hal ini berarti menurut perkembangan di bawah dorongan Roh Kudus. Segi organisatoris Gereja tidak terlalu ditekankan lagi, tetapi sebagai gantinya ditekankan segi kharismatisnya. Gereja berkembang “dari bawah”, dari kalangan Umat sendiri.2. Menempatkan hierarki dalam keseluruhan Gereja sebagai suatu fungsi, sehingga sifat pengabdian hierarki menjadi lebih kentara. Hierarki jelas mempunyai fungsi pelayanan. Hierarki tidak lagi ditempatkan di atas Umat, tetapi di dalam Umat.3. Memungkinkan pluriformitas dalam hidup Gereja, termasuk pluriformitas dalam corak hidup, ciri-ciri, dan sifat serta pelayanan dalam Gereja.Pada bab pertama ini, para peserta didik mempelajari arti dan makna Gereja. Terdapat dua pokok-bahasan yang akan digumuli peserta didik yaitu; A. Gereja sebagai Umat Allah, B. Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka.Kompetensi Inti1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. 9Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiA. Gereja sebagai Umat AllahKompetensi Dasar1.1 Bersyukur kepada Allah yang menganugerahkan Gereja sebagai umat Allah dan persekutuan yang terbuka.2.1 Bertanggung jawab sebagai anggota Gereja yang merupakan umat Allah dan persekutuan yang terbuka.3.1 Memahami Gereja sebagai umat Allah dan persekutuan yang terbuka.4.1 Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/doa/puisi/ membuat kliping berita dan gambar/melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh umat) tentang Gereja sebagai umat Allah dan persekutuan yang terbuka. Indikator1. Mengungkapkan pandangannya tentang Gereja, melalui pengalaman pribadi, lagu, cerita, atau gambar.2. Menjelaskan arti Gereja yang sesungguhnya sebagai Umat Allah.3. Menyebutkan ciri-ciri Gereja sebagai Umat Allah.4. Menjelaskan arti Gereja menurut Kitab Suci (Kis 2:41-47; 1Kor 12:7-11; 1 Kor 12:12-18).5. Menjelaskan konsekuensi Gereja sebagai Umat Allah dalam hidup menggereja de-wasa ini.Bahan Kajian1. Pandangan peserta didik tentang Gereja.2. Gereja sebagai Umat Allah dalam Kis 2: 41-473. Konsekuensi paham Gereja sebagai Umat Allah.4. Tindakan-tindakan dari anggota Umat Allah.Sumber Belajar1. Pengalaman peserta didik dan guru dalam hidup menggereja2. Kitab Suci ; Kis 2:41-47; 1Kor 12:7-11; 1Kor 12:12-18.3. Gambar atau foto bangunan gereja . 4. Dokpen KWI (penterj) Dokumen Konsili Vatikan II, Obor, Jakarta, 1993.5. KWI, Iman Katolik, Kanisius, Yogyakarta, 1995.6. Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Ende Flores, 1995.PendekatanKateketis dan saintifik10Buku Guru Kelas XI SMA/SMKSarana1. Kitab Suci (Alkitab).2. Buku Siswa SMA/SMK, Kelas XI, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.Waktu3x45 menit.• Pengelolaan waktu untuk kegiatan pembelajaran subtema ini dapat disesuaikan dengan pengaturan jam pelajaran di sekolah masing-masing. Pemikiran DasarApa itu Gereja? Apabila pertanyaan tersebut ditujukan kepada Umat katolik sendiri, banyak yang menjawab Gereja sebagai tempat ibadat atau tempat untuk misa agama katolik atau agama kristen lainnya. Ada pula yang menjawab Gereja itu sebuah organisasi rohani atau keagamaan dengan pemimpinnya Paus, Uskup, Imam.Bagi orang-orang non kristen, Gereja sama dengan tempat ibadat orang kristiani, atau bahkan Gereja adalah sebuah lembaga sosial keagamaan warisan bangsa kolonial ratusan tahun silam. Kata “Gereja” dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Portugis igreja yang berasal dari kata Yunani ekklesia dan dalam kata Latin disebut ecclesia. Kata Yunani ekklesia (= mereka yang dipanggil, kaum, golongan). Ekklesia juga berarti kumpulan atau pertemuan, rapat. Namun, Gereja atau ekklesia bukan sembarang kumpulan, melainkan kelompok orang yang sangat khusus. Untuk menonjolkan kekhususan dipakailah kata asing. Kadang-kadang dipakai kata jemaat atau Umat.Kata ‘Gereja’ digunakan baik untuk gedung-gedung ibadat maupun untuk Umat Kristen setempat (jemaat, Umat) dan Umat seluruhnya. Konsili Vatikan II memilih istilah biblis Umat Allah untuk menyebut para pengikut Yesus Kristus, yaitu mereka semua para anggota Gereja yang telah dibaptis. Umat Katolik bersekutu sepenuhnya dengan Gereja Kristus melalui rahmat, sakramen-sakramen, pengakuan iman, serta persekutuan dengan para uskup gereja yang bersatu dengan Paus. Namun demikian, Umat Katolik yang hidup dalam keadaan dosa berat hanya memiliki persekutuan yang tak sempurna dengan Gereja. Orang-orang Kristen lainnya yang telah dibaptis meskipun tidak sepenuhnya berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik, memiliki semacam persekutuan dengan Gereja melalui rahmat Pembaptisan. Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, Umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia. (1Pet 2:9). Istilah Umat Allah sebenarnya merupakan istilah yang sudah sangat tua. Istilah itu sudah terdapat dalam Kitab Suci Perjanjian Lama (KSPL), misalnya dalam Kel. 6: 6; 33: 13; Yeh. 36: 28; Ul. 7: 6, 26: 15. Istilah Umat Allah itu kemudian diperkenalkan 11Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertisebagai paham yang baru dalam Gereja, menggantikan paham yang sudah lebih dulu dianut Gereja. Paham baru Gereja sebagai Umat Allah itu mulai diperkenalkan sejak Konsili Vatikan II (1962-1965). Maka, paham itu sebenarnya merupakan paham yang masih baru. Paham Gereja sebagai Umat Allah dianggap sebagai paham yang cocok atau relevan dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Paham ini dinilai memiliki nilai historis dengan Umat Allah Perjanjian Lama karena Gereja menganggap diri sebagai Israel Baru, kelanjutan dari Israel yang lama.Para remaja atau orang muda Katolik yang sedang berada pada jenjang pendidikan SMA atau SMK sudah mulai sadar akan jati dirinya sebagai orang Katolik serta berusaha menghayati hidup bersama sebagai anggota Gereja. Dalam proses sosialisasi dirinya tersebut mereka diajak untuk semakin menyadari dan menghayati hidup bersama dalam satu masyarakat khusus, yaitu Gereja, yang merupakan satu Umat Allah, yang hidup dalam kesatuan iman, harapan, dan cinta. Dengan demikian, mereka dapat mengahayati Gereja sebagai Umat Allah yang adalah paguyuban orang-orang yang beriman, yang telah dipilih oleh Allah. Sebagai anak-anak Allah semuanya mempunyai martabat yang sama dalam pembaptisan. Karena itu, tidak ada Umat kelas VIP, semua anak Allah. Awam, Imam, Biarawan-Biarawati, para tokoh Umat semuanya berjalan bersama berziarah menuju Bapa. Semuanya ikut ambil bagian dalam pembangunan jemaat, solider dan saling memperhatikan.Kegiatan PembelajaranPembuka: Doa• Guru mengajak para peserta didik untuk memulai pelajaran dengan berdoa: Ya Bapa sumber keselamatan hidup kami,Pujian dan syukur, kami haturkan kepada-MuKarena Engkau telah menyatukan kami dari berbagai tempat, suku, bangsa, dan bahasa menjadi Umat-Mu yang kudus, yaitu Gereja. Melalui pertemuan ini, kami ingin memahami lebih mendalam tentang Gereja sebagai Umat Allah dan kemudian menghayatinya dalam kehidupan keseharian kami.Mampukanlah kami membuka hati, budi, dan pikiran kami dalam pertemuan ini agar selanjutnya dapat hidup sebagai anggota Gereja-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin• Setelah berdoa, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu berikut ini!Gereja Bagai Bahtera (PS 621 / 1=D)1. Gereja bagai bahtera di laut yang seram mengarahkan haluannya ke pantai seberang.12Buku Guru Kelas XI SMA/SMK Mengamuklah samudera dan badai menderu, gelombang zaman menghempas dan sulit ditempuh. Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih. Berapa lagi jauhnya labuhan abadi? Ref : Tuhan tolonglah! Tuhan, tolonglah! Tanpa Dikau semua binasa kelak, Ya, Tuhan tolonglah.2. Gereja bagai bahtera diatur awaknya. setiap orang bekerja menurut tugasnya. Semua satu padulah, setia bertekun demi tujuan tunggalnya yang harus ditempuh. Roh Allah yang menyatukan, membina, membentuk di dalam kasih dan iman dan harapan yang teguh.Ref: ……3. Gereja bagai bahtera di laut yang seram, mengarahkan haluannya ke pantai seberang. Hai kau yang takut dan resah, kau tak sendirian, teman sejalan banyaklah dan Tuhan di depan. Bersama-sama majulah, bertahan berteguh, tujuan akhir Tuhanlah, labuhan yang teduh. - Ref: ……(guru dapat berdialog sejenak dengan para peserta didik tentang lagu yang telah dinyanyikan sebagai pengantar masuk ke dalam kegiatan pembelajaran). Langkah Pertama: Menggali Pemahaman tentang Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-hari1. Menggali Arti dan Makna Gereja Melalui Gambar • Guru mengajak peserta didik memperhatikan gambar-gambar berikut ini• Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan terkait Gambar 1.1Gambar 1.2Sumber : (Dokumen penulis)Sumber : (Dokumen penulis)13Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertigambar yang telah diamatinya, kemudian memberikan pendapat pribadinya tentang makna Gereja sejauh yang mereka ketahui. • Setelah peserta didik menjelaskan makna Gereja berdasarkan pengamatannya terhadap gambar-gambar tersebut, guru mengajak peserta didik untuk berdialog lebih lanjut tentang arti dan makna Gereja menurut padangan orang lain pada umumnya. 2. Penjelasan• Setelah peserta didik menyampaikan pandangan-pandangan tentang makna Gereja, guru memberikan penjelasan.Apabila kita bertanya kepada orang-orang Katolik maupun yang tidak Katolik ten-tang apa makna Gereja, maka kurang lebih jawaban-jawaban yang diperoleh adalah:• Gereja adalah gedung, Gereja adalah rumah Allah, tempat beribadat, misa, atau merayakan ekaristi Umat Katolik atau Umat kristiani pada umumnya.• Gereja adalah ibadat, Gereja adalah lembaga rohani yang menyalurkan kebutuhan manusia dalam relasinya dengan Allah lewat ibadat-ibadat. Jawaban lain, Gereja adalah lembaga yang mengatur dan menyelenggarakan ibadat-ibadat. Gereja adalah persekutuan Umat yang beribadat.• Gereja adalah ajaran, Gereja adalah lembaga untuk mempertahankan dan mempropagandakan seperangkat ajaran yang biasanya dirangkum dalam sebuah buku yang disebut Katekismus. Untuk bisa menjadi anggota Gereja, si calon harus mengetahui sejumlah ajaran/doktrin/dogma. Menjadi anggota Gereja berarti menerima sejumlah “kebenaran”.• Gereja adalah organisasi/lembaga sejagat/internasional, Gereja adalah organisasi dengan pemimpin tertinggi di Roma dengan cabang-cabangnya sampai ke pelosok-pelosok seantero jagat. Garis komando dan koordinasi diatur dengan rapi dan teliti. Ada pimpinan; Paus, Uskup-Uskup, Pastor-Pastor, Biarawan, dan Umat. • Gereja adalah Umat pilihan, Gereja adalah kumpulan orang yang dipilih dan dikhususkan Allah untuk diselamatkan. Tanpa menjadi anggota Gereja maka tidak akan diselamatkan masuk surga.• Gereja adalah badan sosial, Gereja adalah Lembaga yang menyelenggarakan sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah sakit dan macam-macam usaha untuk menolong orang miskin.Gambaran-gambaran Gereja yang diungkapkan di atas mungkin ada benarnya, tetapi belum mengungkapkan hakikat Gereja yang sebenarnya. Oleh karena itu, marilah menyimak kisah berikut ini untuk semakin mengetahui makna hakikat Ge-reja yang sebenarnya.Next >