< Previous94Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 1Proses produksi pembuatan batik dan tenun, salah satunya adalah pewarnaan. Pewarnaan secara alami pada kain batik dan tenun sangat di sambut baik oleh masyarakat dunia dan memiliki nilai jual tinggi, karena merupakan produk yang ramah lingkungan dan sudah menjadi bagian dari gaya hidup (life style) dalam kehidupan di masa sekarang untuk ramah pada lingkungan.Pengambilan zat warna alam, dalam hal ini warna biru yang diambil dari tanaman nila seperti Gambar 2.19 memiliki kekhususan tersendiri. Nama umum dagang nila dan jenis tanaman ini sering disebut dengan indigo/indian indigo (Inggris), tom/tarum (Indonesia), tagung–tagung/taiom/taiung (Filipina), kraam/na-kho (Thailand), cham (Vietnam), tarom (Malaysia)Proses pengambilan zat warna alam indigo pada industri rumah masih menggunakan proses yang lebih dominan menggunakan tenaga manusia yaitu pada proses kebur (aerasi), dan untuk mempermudah proses aerasi dapat digunakan alat kebur (spray aerator).4. Perencanaan Produksi Tom Spray Aerator untuk Zat Warna Alam IndigoSumber: Dokumen Wawat N Gambar 2.21 Desain Spray AeratorSumber: Dokumen KemendikbudGambar 2.20 Tanaman nila/tom/tarom Pompa air Rangka Kran PengaturTangki penampung Pressure gauge Sprayer Prakarya dan Kewirausahaan95Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 2.22 Diagram alir pembuatan spray aerator 5. Alat dan Bahan yang dibutuhkan a. Pembuatan Spray Aerator dan Zat warna alam indigo 1) Pembuatan tangki, dapat disubtitusi dengan drum bekas 2) Sprayer, dapat dimodifikasi dengan paralon yang diberi lubang banyak 3) Pipa paralon, untuk sirkulasi larutan yang dipompa. 4) Pompa air, saklar dan kabel, dapat diperoleh di toko material 5) Rangka penopang tangki 6) Tanaman Indigofera tinctoria 7) Kapur CaO, larutan CaO (kapur tohor) 6. Proses Produksi Tom Spray Aerator untuk Zat Warna Alam Indigo Proses produksi dalam pembuatan zat warna alam yang dikembangkan dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian yaitu : a. Pembuatan Alat Spray Aerator b. Pembuatan zat warna alam indigo biru Spray aerator sebagai alat yang digunakan untuk pengambilan zat warna alam indigo biru yang biasa digunakan untuk pewarnaan batik, tenun, denim. Bahan baku zat warna alam ini berupa daun nila yang diolah melalui proses perendaman (24 jam), proses aerasi dan proses pengendapan. Hasil akhir berupa produk pasta/powder indigo biru yang mempunyai nilai jual cukup tinggi.a. Proses Pembuatan Spray AeratorMaterial/bahan Spray aerator Proses produksi Bagian sprayer Bagian rangka dan pemipaan Peralatan pendukung dalam proses produksi Bagian tangki penampung Alat 96Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 1Peralatan dan Bahan Pembuatan Spray Aerator Peralatan yang digunakan dalam pembuatan alat spray aerator digunakan alat-alat di antaranya mesin las, bor, gerinda, dan tool kit seperti pada gambar 2.23.Spray aerator dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu penyediaan sprayer, pompa, pemipaan, dan tangki penampung. Prisip dasar dari proses ini adalah aerasi yaitu mengkontakkan cairan dengan udara. Sprayer bisa disubtitusi/ diganti dengan pipa paralon yang diberi beberapa lubang. Penyediaan reservoir/tangki penampung dapat disubtitusi dengan menggunakan drum bekas minyak.Rangka disiapkan untuk menopang tangki, sprayer, pompa dan pipa yang digunakan. Pemipaan dilakukan bersamaan dengan pemasangan tangki. Setelah tangki, pompa, pipa dan sprayer terpasang, tinggal pemasangan saklar untuk mengoperasikan pompa. Sumber arus listrik yang digunakan AC 220 Volt. Peralatan dan bahan pembuatan zat warna alam indigo bagian perendaman digunakan ember untuk merendam daun Indigofera tinctoria L. Spray Aerator digunakan untuk mengaerasi cairan hasil rendaman. Keranjang, kain dan ember digunakan untuk memisahkan antara pasta dengan air.Sumber: Dokumen Wawat N Gambar 2.23 Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Spray Aerator Sumber: Dokumen Wawat N Gambar 2.24 Tangki penampung Prakarya dan Kewirausahaan97Penggunaan Spray Aerator dapat mempermudah dalam proses produksi pengambilan zat warna alam indigo. Perawatan alat ini meliputi : 1) Perawatan alat terutama bagian sprayer, yaitu membersihkan bagian lubang sprayer agar tidak tersumbat dari kapur yang digunakan. Pastikan dalam kondisi bersih setelah menggunakannya. 2) Hindari tergenangnya air pada spray aerator pada bagian tangki (reservoir) saat penyimpanan agar tidak terjadi korosi pada peralatan. 3) Lakukan pemeliharaan (maintenance) secara berkala pada pompa air, hindari terjadinya hubung singkat karena isolasi kabel kurang baik. 4) Perhatikan penggunaan sumber listrik disesuaikan dengan spesifikasi pompa air yang digunakan. Pembuatan produk peralatan sistem teknik membutuhkan pekerjaan yang teliti dan harus memperhatikan keselamatan kerja sebagai upaya untuk meminimalisir timbulnya kecelakaan kerja. Peralatan keselamatan kerja yang digunakan dalam pembuatan alat yang mendukung proses produksi antara lain : sarung tangan, kacamata, helm, pakaian praktik, safety shoes, pelindung telinga, masker pelindung saluran pernafasan. Keselamatan kerja dalam proses produksi menjadi hal yang utama untuk diperhatikan guna menghidari kecelakaan kerja. Keselamatan kerja mencakup pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan terhadap tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari kondisi kerja yang tidak aman dan atau tidak sehat. Perilaku yang tidak aman dan praktik kerja tidak standar, Sumber: Dokumen Wawat N Gambar 2.25 Peralatan yang digunakan dalam proses perendaman, aerasi, dan pengendap 98Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 1dan apa yang menjadi sebab perilaku tidak aman harus menjadi perhatian agar kecelakanaan kerja dapat diminimalisir. Syarat-syarat kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ditetapkan sejak tahap perencanaan, pembuatan, pengangkutan, distribusi, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis, dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.Budaya K3 dibentuk dari kebiasaan perilaku para anggota berupa seperangkat nilai dan norma pola perilaku yang didasari dengan kesadaran tinggi yang diwujudkan dalam bentuk sikap, ucapan, dan tindakan yang mengarah pada terciptanya kegiatan yang aman, sehat, andal, dan selaras dengan lingkungan. Budaya K3 dapat dilihat dari sisi pandang activator, pelaku dan dampak yang muncul dari setiap perilaku kerja seperti pada Gamabar 2.26.b. Pembuatan Zat Warna Alam Indigo menggunakan Spray Aerator Spray aerator sebagai salah satu alat dalam pembuatan zat warna alam indigo seperti telihat dalam diagram alir pada Gambar 2.27 sebagai berikut :Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 2.26 Sisi pandang budaya K3 Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 2.27 Diagram alur pembuatan zat warna alam indigo •Activator ABC•Behavior •Consequences Material/bahan Pasta zat warna alam indigo Proses produksi Material proses hidrolisis Material proses sedimentasi Spray aerator Material proses aerasi Alat Prakarya dan Kewirausahaan99Bagian perendaman/Proses hidrolisisProses aerasi, ditambahkan larutan kapur (CaO) pada saat proses aerasi seperti pada Gambar 2.29 Proses aerasiProses pengendapan (sedimentasi), cairan yang telah diaerasi dan di tambah dengan larutan kapur diendapkan dengan menggunakan ember. Setelah terdapat endapan, perlahan buang cairan bagian atas (berwarna kekuningan) dan tampung endapan tersebut seperti pada Gambar 2.28. Air akan terpisah dengan pasta dan pasta ini siap untuk dikemas. Jika penyimpanan dalam waktu lama, dapat dibuat powder dengan cara dikeringkan terlebih dahulu dan dihaluskan menggunakan peralatan tambahan.Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 2.28 Persiapan perendaman daun nila dan setelah 24 jam Sumber: Dokumen Wawat N Gambar 2.29 Proses aerasi 100Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 1Aktivitas 4Ayo identifikasi peralatan sistem teknik yang dapat digunakan untuk mengkreasi bahan baku yang potensial di derahmu supaya memiliki nilai tambah. Buat gambar desain peralatan sistem teknik yang dapat digunakan Ungkapkan pendapatmu baik secara tertulis maupun lisan. 7. Pengemasan Produk Pengemasan produk pralatan sistem teknik dimaksudkan untuk mempermudah pekerja dalam menjalankan suatu pekerjaan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pembutan produksi. Perkembangan teknologi dalam pengemasan suatu produk berkembang dengan cepat. Casing atau selubung didesain sedemikian rupa dengan mempertimbangkan estetika dan konsep yang ingin ditampilkan sesuai dengan pengguna atau calon pembeli. Pengemasan untuk pelindung fungsi distribusi dan fungsi identitas sebagai kemasan produk didesain agar produk dapat terlindung dari benturan dan menarik Adapun fungsi kemasan produk antara lain : a. Mempertahankan mutu b. Memperpanjang masa simpan c. Mempermudah penyimpanan dan pemasaran/transportasi d. Menambah daya tarik bagi konsumen (memberi informasi dan sarana promosi Agar manfaat tersebut di atas dapat dicapai, maka hal-hal berikut harus diperhatikan: a. Dibuat semenarik mungkin, punya ciri khas b. Memuat informasi yang jelas & jujur c. Menarik (desain, warna, bentuk), dengan komposisi yang imbang Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 2.30 Pengendapan pasta dan pembuatan powder Prakarya dan Kewirausahaan101d. Ukuran & material bahan sesuai kebutuhan e. Bahan terbuat dari material yang tahan terhadap perlakuan pada saat pemindahan (transport). f. Volume kemasan, menggunakan ukuran yang umum untuk produk-produk tertentu, misalnya 250 gr, 500 gr atau 1000 gr. Label, adalah informasi yang dibuat pada kemasan biasanya berisikan tentang: a. Informasi produk yang sebenarnya b. Foto atau gambar produk c. Logo perusahaan d. Alamat produsene. Bobot produk Informasi tentang masa produksi dan atau masa kadaluwarsa dan hal-hal lain yang istimewa pada produk yang dihasilkan, menjadi bagian informasi pada konsumen. Produksi zat warna indigo yang terdiri dari dua jenis, yaitu basah dalam bentuk pasta dan tepung, maka bentuk kemasan bagi keduanya berbeda.Sumber: Dokumen KemendikbudGambar2.31 Penggunaan zat warna alam indigo biru pada industri batik di masyarakat Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 2.32 Desain kemasan produk dan distribusi pasta zat warna alami 102Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 1Produk Peralatan Sistem Teknik Ayo identifikasi permasalahan yang didapat pada proses produksi dari industri rumah tangga/home industry yang ada. Catat permasalahan yang muncul. Lakukan observasi lapangan atau internet, peralatan sistem teknik sederhana apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan karya dan deskripsikan desain model alat sistem teknik Buatlah salah satu produk atau model produk sistem teknik, identifikasi penggunaan bahan dan alat pada proses produksi yang butuhkan untuk mewujudkan pembuatan model tersebut yang telah dipilih oleh kelompok Kegiatan produksi dilakukan dalam kelompok. Tentukan jenis produk sistem teknik berdasarkan waktu, kemampuan produksi. Rencanakan proses produksi, jumlah bahan dan alat serta kebutuhan pasar. Buatlah pembagian tugas yang sesuai dengan kompetensi anggota kelompok dan mendukung kualitas produksi yang baik. Kegiatan produksi tergantung dari desain produk sistem teknik dan teknik produksi yang akan digunakan. Tugas 4 (kelompok)Prakarya dan Kewirausahaan103C. Menghitung Titik Impas (Break Even Point) 1. Pengertian BEP (Break Even Point) Analisis BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas yang artinya suatu usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini, dimana BEP produksi dan BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: BEP Produksi :Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi suatu kegiatan usaha atau sebagai penentu batas pengembalian modal. Produksi minimal suatu kegiatan usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Biaya produksi zat warna alam indigo meliputi biaya investasi, biaya tidak tetap, dan biaya operasional. Analisis usaha produksi zat warna alam indigo di susun untuk mengetahui gambaran ekonomi mengenai usaha yang akan diwujudkan. Analisis usaha pembuatan zat warna alam indigo menggunakan asumsi bahwa :a. Alat spray aerator dapat digunakan selama 3 tahun. Oleh sebab itu biaya tetap yang digunakan merupakan biaya penyusutan per tahun dengan pola penyusutan tetap. Harga Alat Spray Aerator baru Rp. 3.000.000,00 b. Lahan yang digunakan 400 m2 dengan sistem sewa 1 tahun. Komponen biaya lahan dihitung sesuai dengan masa produksi c. Tenaga kerja yang digunakan 1 orang. Upah per hari Rp. 50.000,00 d. Siklus produksi disesuaikan dengan masa panen daun nila yaitu 3 bulan sekali. Proses produksi memerlukan waktu selama 6 hari sampai menghasilkan pasta. e. Produksi dilakukan di gedung milik sendiri, sehingga dalam kasus ini tidak dinyatakan sebagai bagian dari komponen biaya. f. Ember kapasitas 100 liter digunakan sebanyak 2 buah dengan harga masing-masing Rp. 100.000,00 Total Biaya Harga PenjualanNext >