< Previous94 Kelas XI SMA/SMK3. Apakah dalam keluargamu ada perubahan peran laki-laki dan perempuan yang diakibatkan oleh modernisasi, kalau ada seperti apa bentuknya? Kalau tidak ada berikan alasannya! ........................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................... ...........................................................................................................................................................4. Bagaimana keluargamu mengarahkan anggotanya untuk dapat terhindar dari dampak negatif modernisasi? Selanjutnya lebih mengarahkan keluarga sebagai “berkat bagi lingkungan”? ........................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................... ...........................................................................................................................................................4. Keluarga sebagai “Bejana Tanah Liat” di Tengah Dampak ModernisasiBerdasarkan pemahaman yang menyatakan bahwa modernisasi adalah sebuah proses dengan aspek penting, yakni efektivitas, efisien, praktis, sederhana, menghargai kehidupan, dan menghargai waktu. Oleh karena itu, keluarga Kristen perlu mengembangkan sikap yang terbuka dan mau menerima masukan dari semua pihak termasuk setiap proses perubahan yang diusung oleh zaman modern. Oleh karena itu agaknya model keluarga sebagai “bejana tanah liat” yang dicetuskan oleh Marjorie Thomson (2000) dapat menjadi rujukan pembelajaran bagi keluarga.Pada dasarnya “keluarga sebagai tanah liat” ini, memiliki esensi bahwa keluarga memiliki sikap dan pemikiran yang tidak kaku, cenderung terbuka, Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 9.3 Iman Kristen yang teguh merupakan senjata untuk menghadapi dampak negatif modernisasiPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 95 dan dapat menerima perubahan. Keluarga dapat dan bisa dibentuk ulang oleh Tuhan untuk dapat menerapkan model tersebut. Pada intinya masing-masing anggota keluarga harus menyadari bahwa mereka adalah insan-insan yang tidak sempurna sehingga menyediakan diri untuk dibentuk oleh Allah dalam setiap tantangan. Dengan keterbukaan yang dimiliki tersebut, keluarga diharapkan dapat lebih menyerap semangat-semangat positif yang ingin dicapai oleh zaman modern. Melalui modernisasi keluarga juga dapat memanfaatkannya untuk sarana pengembang iman. Belajar dari Alkitab, kita bisa menemukan contoh dampak modernisasi atau perubahan zaman yang positif maupun negatif bila dikaitkan dengan keluarga. Dampak negatif dapat kita lihat dari kisah kehidupan keluarga Isai yang memengaruhi kehidupan Daud anaknya, dalam 1Samuel 16:1-12. Pada nats tersebut dijelaskan bahwa karena didikan Isai di dalam rumah memengaruhi cara hidup Daud selanjutnya, terutama ketika dia sudah menjadi raja. Berbagai kebijakan, berinisiatif untuk melakukan perang, dan memaksakan keadaan damai lewat ancaman merupakan hal yang kiranya tidak perlu kita teladani. Sedangkan contoh yang positif dapat kita lihat dalam surat Efesus 5:22-33. Teks tersebut merupakan nasehat kepada orang Kristen yang hidup di kota metropolis pusat perdagangan modern di kerajaan Romawi. Di tengah masyarakat modern banyak orang yang bersikap egois, pemikiran pragmatis, mentuhankan modernisasi, kurangnya penghargaan terhadap kemanusiaan dan banyak terjadi penyim pang-an dalam keluarga. Dalam konteks seperti ini penulis kitab memberikan saran sederhana mengenai aturan yang pantas dalam membina hubungan sesama anggota “keluarga Kristen”. Meletakkan fondasi kehidupan keluarga kepada Kristus sebagai kepala keluarga (Ef. 5:22, 24). Hubungan yang terjalin dalam keluarga Kristen mencerminkan nilai-nilai keadilan (ayat 28), kesetaraan (ayat 33), serta anjuran agar semua anggota keluarga mempunyai kesadaran dan melakukan fungsi masing-masing sesuai perannya. Nats ini memberikan teladan bagi kita semua mengenai bagaimana menjalankan kehidupan di tengah pengaruh negatif peradaban modern yang makin merusak fungsi-fungsi keluarga Kristen. Contoh keteladanan tersebut dapat diperoleh melalui Tuhan Yesus Kristus. Kegiatan 4Berbagi PengalamanGuru akan membimbing kamu untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok di depan kelas.96 Kelas XI SMA/SMKStudi Kasus: Di dalam pertemuan keluarga di meja makan, (bapak, ibu, dan anak) ternyata masing-masing orang sangat sibuk dengan handphone di tangannya. Meskipun kelihatannya berdekatan, namun sesungguhnya mereka “saling berjauhan”. Bagaimana me ngatasi hal yang sering terjadi ini?Kegiatan 5Penugasan: Berbagi PengalamanTuliskan pengalaman tentang dampak modernisasi bagi keluargamu! Tugas ini diselesaikan di rumah dan bisa ditanyakan pada orang tuamu. C. PenutupRangkuman Modernisasi adalah sebuah proses perubahan yang terjadi pada individu, keluarga, maupun masyarakat. Perubahan itu bersifat holistik sesuai dengan tuntutan zaman modern yang di dalamnya mengungkapkan semangat untuk hidup, bersikap, berpikir secara efektif, efisien, praktis, sederhana, serta menghargai kehidupan dan waktu. Modernisasi dapat memberikan dampak positif dan negatif:1. Dampak positif menjadi pribadi yang terbuka pada hal-hal baru, berani menyatakan pendapat, menghargai waktu, memiliki orientasi pada masa depan bukan masa lalu, memiliki perencanaan dan pengorganisasian, memiliki rasa percaya diri, perhitungan, menghargai harkat hidup manusia lain, percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjunjung sikap imbalan harus sama dengan prestasi kerja. 2. Dampak negatif membentuk seseorang untuk memiliki kecenderungan berpikir dan bersikap pragmatis, terlalu menggantungkan diri pada alat-alat modern, serta modernisasi dianggap sebagai Allah. Menghilangkan fungsi-fungsi vital dari keluarga, meningkatnya arus urbanisasi, meningkatnya kesenjangan sosial antara keluarga berkemampuan tinggi dan rendah, meningkatnya pencemaran lingkungan yang diakibatkan limbah-limbah rumah tangga. Selain itu juga muncul kriminalitas dalam lingkup keluarga, munculnya kenakalan remaja, serta meningkatnya perilaku menyimpang dan tidak kristiani pada remaja dan orang tua.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 97 Dalam menghadapi modernisasi keluarga harus bersikap seperti “bejana tanah liat” yang penuh dengan keterbukaan, bersedia, dan dapat dibentuk oleh Allah.Ayat Emas hari ini Efesus 2:191. Lengkapilah bagian yang kosong di bawah ini!Demikianlah kamu bukan lagi _______ dan pendatang, melainkan ________ dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah2. Secara bergantian dengan teman sebangkumu, hafalkanlah ayat tersebut!3. Pahami dan refleksikanlah makna ayat tersebut bagi kamu!Bernyanyi KJ 451Bila Yesus di tengah KeluargaDoa (diucapkan secara bersama-sama)Kami Mengucap syukur Tuhan, untuk penyertaan-Mu pada pembelajaran hari ini.Semoga pengetahuan yang kami terima mengenai dampak modernisasi dalam keluarga, dapat menjadi bekal dalam kehidupan selanjutnya.Roh Tuhan, sentuhlah kami, arahkan kami sesuai dengan kehendak-Mu.Dalam proses perubahan yang berlangsung, bimbinglah dan tuntunlah kami semua agar dapat melihat tangan dan penyertaan Tuhan.Amin.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 99 Relasi Bermakna Antara Keluarga, Gereja, dan SekolahkuBacaan Alkitab: Ulangan 6:7-9, Efesus 4:11-15 Bab XA. Pengantar Berdoa: Diucapkan bersama Untuk keluarga yang Tuhan berikan, aku syukuri Tuhan.Meskipun keluarga tidak sempurna, syukur padamu selalu kupanjatkan. Untuk sekolah tempat belajar bersamaSyukur pada-Mu mohon diterimaAllahku dan Tuhanku, mohon selalu kusadariKeluarga dan sekolahku adalah karunia ilahi yang Tuhan beri. Amin. BernyanyiNyanyikan lagu yang kamu sukai sebagai ucapan syukur karena keluarga atau sekolah yang merupakan berkat Tuhan bagi kamu.Pada bahan Bab II telah membahas mengenai keluarga sebagai pusat pem-bentukan. Pelajaran kali ini akan membahas mengenai sekolah sebagai lembaga yang mendukung pembentukan dan pertumbuhan anak secara utuh. B. Uraian MateriKegiatan 1Curah PendapatKemukakan menurut pendapat kamu, bagaimana seharusnya pendidikan yang baik bagi anak dan remaja di rumah dan sekolah? Apa saja yang harus dipenuhi oleh keluarga maupun sekolahmu dalam dunia pendidikan? Bagaimana tanggapan kamu tentang pendidikan pada masa sekarang ini? 100 Kelas XI SMA/SMK1. Anak dan PendidikanAlkitab memberi kesaksian bahwa tugas orang tua untuk mendidik anak-anak sejak kecil sehingga tumbuh menjadi pribadi yang kuat baik secara intelektual maupun kepribadian, terlebih dalam nilai ketaatan terhadap Tuhan. Anak-anak juga membutuhkan sekolah untuk mengembangkan dan mengoptimalkan segala potensi yang ada dalam diri anak-anak, yang mendukung proses pembentukan dan pertumbuhan anak dalam segala aspek kehidupan.Tahukah kamu bahwa kamu masing-masing sebagai pribadi merupakan ciptaan Allah yang istimewa? Kamu merupakan anugerah sekaligus titipan dari Tuhan yang memiliki potensi yang luar biasa, sehingga kamu sebagai remaja memerlukan didikan untuk mengembangkan potensi dengan sungguh-sungguh untuk mencapai keutuhan. Potensi-potensi itu terdiri dari potensi kognitif (intelektual), afektif (moral), spiritual, dan psikomotorik (keterampilan). 2. Tri Pusat PendidikanKegiatan 2Diskusi dalam Kelompok KecilBuatlah kelompok kecil, 2-3 siswa dalam satu kelompok. Diskusikan pertanyaan panduan ini :1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu? Mengapa?2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu?3. Apa yang dapat kamu lakukan untuk menolong keluarga, gereja dan sekolah supaya lembaga itu dapat melakukan relasi yang bermakna dan saling mendukung?4. Tahukan kamu bahwa seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalam tri pusat pendidikan? Apa sajakah itu?a. Pendidikan dalam konteks keluargaDalam konteks ini kamu berinteraksi dengan orang tua dan anggota keluarga yang lain, sehingga memperoleh pendidikan informal terutama melalui proses sosialisasi dan edukasi berupa pembiasaan atau habit formations.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 101 b. Pendidikan dalam konteks gerejaDi sini kamu berinteraksi dengan seluruh anggota gereja yang berbeda secara umur, tingkat sosial, maupun budaya. Kamu memperoleh pendidikan nonformal atau pendidikan di luar sekolah yang berupa berbagai pengalaman hidup. Agar gereja dapat melakukan eksistensinya, maka seharusnya generasi muda (anak, remaja, dan pemuda) perlu mendapat warisan atau penerusan baik nilai-nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan bentuk kelakuan lainnya sesuai dengan dasar-dasar kristiani. Oleh karena itu, kamu perlu terlibat dan menjadi aktifis gereja agar dapat mengembangkan kepribadian kamu dengan sehat secara kristiani. c. Pendidikan dalam konteks sekolahDalam konteks sekolah, kamu memperoleh pendidikan for-mal. Artinya terprogram dan ter jabarkan dengan tetap yang berupa pengetahuan, nilai-nilai, keterampilan, maupun sikap terhadap mata pelajaran. Disini kamu dapat berinteraksi dengan ling kungan yang lebih luas ber sama teman sebayanya. Aspek-aspek penting yang memengaruhi perkembangan kamu di sekolah dapat berupa bahan-bahan pengajaran, teman dan sahabat peserta didik, guru, serta para pegawai. Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pembelajaran peserta didik di bawah pengawasan guru. Sekolah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban anak bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah juga bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, peserta didik di dalam kehidupannya harus tetap berakar dan berpusat pada pribadi Tuhan Yesus, yang digerakkan oleh Roh Kudus. Tuhan Yesus di dalam PAK dikenal sebagai Tuhan, Juru Selamat, dan Guru Agung yang tidak hanya memperkenalkan siapa Allah yang sesungguhnya, tetapi juga memberikan teladan kehidupan bagi para murid-murid-Nya, termasuk kita pada saat ini. Sumber: wikipedia.orgGambar 10.1 Sekolahku adalah tempatku menimba ilmu, sekaligus belajar mengasihi Tuhan dan sesama102 Kelas XI SMA/SMK3. Relasi antara Sekolah dan KeluargaSekolah merupakan pihak sekunder dalam pendidikan anak dan remaja, sebab pihak primer tetap berada di tangan orang tua, terutama ayah dan ibu yang telah dipilih dan ditetapkan oleh Tuhan. Pendidikan anak merupakan tantangan yang berat bagi orang tua, namun hal tersebut merupakan tugas mulia karena orang tua adalah pendidik utama dan pertama. Kehadiran sekolah membantu meringankan tantangan tersebut. Sekolah hadir sebagai mitra yang berkolaborasi dengan orang tua dalam mendidik generasi berikutnya sebagai penerus pelaksana misi Tuhan secara turun-temurun. Sebagai pihak penopang, sekolah perlu menjalin komunikasi dengan keluarga. Sebaliknya, keluarga dituntut untuk bersedia memberikan dukungan bagi kelangsungan dan pekerjaan Tuhan melalui sekolah. Keluarga dipanggil untuk memberi waktu lebih banyak berdiskusi, baik dengan guru di sekolah maupun dengan anak mereka yang mengikuti pendidikan. Sekolah dan orang tua juga perlu terbuka dan mengusahakan agar lebih mengenal satu sama lain, sehingga dapat memahami dalam segi apa dorongan atau motivasi dapat diberikan dalam perkembangan anak secara utuh. Pendidikan di sekolah tidak akan optimal jika tidak ada dukungan dari orang tua secara holistik dalam pertumbuhan anak-anak.Surat Paulus dalam Efesus 4:11-15 memberikan kesaksian tentang karunia yang diberikan Tuhan berbeda satu terhadap yang lain. Meskipun demikian, perbedaan karunia dalam jabatan ini memiliki tujuan mulia yaitu untuk melengkapi umat Allah dalam pelayanan dan pembangunan tubuh Kristus (gereja), sampai semua umat Allah mencapai kedewasaan yang penuh dalam iman dan takut akan Allah. Kamu adalah umat Allah yang diperlengkapi oleh orang tua di rumah dan guru di sekolah agar kamu bertumbuh secara utuh dalam segala aspek kehidupan. Gereja sebagai persekutuan orang percaya, mendukung kamu dalam aspek spiritual.Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 10.2 Diagram keluarga, gereja, dan sekolahPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 103 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam konteks negara dan berbangsa pendidikan memegang peranan penting, termasuk pendidikan agama Kristen. Hal itu bertujuan untuk mengembangkan cita-cita pendidikan nasional, yakni terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong. Meskipun demikian, dalam memainkan perannya selaku pribadi maupun komunitas Kristen, kita harus tetap melihat identitas kita dari segi iman Kristen. Dalam pembelajaran PAK kita harus tetap berdiri di atas keyakinan iman bahwa Allah adalah sumber pengetahuan, hikmat, realitas, dan nilai kehidupan. Panggilan kita pada saat ini adalah bagaimana mewujudkan keyakinan kita dalam mengemban tugas kita masing-masing. Dengan demikian, kita juga dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya di Indonesia. Pendidikan dalam konteks keluarga, sekolah, dan gereja seharusnya dapat memimpin peserta didik (remaja) untuk mengenal dan memuliakan Tuhan dalam segala aspek kehidupan. Kegiatan 3 IdentifikasiSebutkan persamaan dan perbedaan antara pendidikan di sekolah dan pendidikan dalam keluarga! Persamaan Pendidikan di SekolahPendidikan dalam Keluarga1.1.2.2.3.3.4.4.5.5.6.6.7.7.Next >