< Previous114Kelas VIII SMP/MTsPerhatikan contoh penggunaan kata dalam puisi di bawah ini!Doakepada pemeluk teguhTuhankuDalam termanguAku masih menyebut nama-MuBiar susah sungguhMengingat Kau penuh seluruhCaya-Mu panas suciTinggal kerlip lilin di kelam sunyiTuhankuAku hilang bentukremukTuhankuAku mengembara di negeri asingTuhankudi pintu-Mu akan mengetukaku tidak bisa berpaling(Chairil Anwar) Makna denotasi dan konotasi dari beberapa kata dalam puisi ”Doa” dapat dijelaskan sebagai berikut.KataMakna DenotasiMakna Konotasitermanguterdiamkekosongan jiwamenyebutberucapberzikirkerilip lilincahaya lilinkesadaran yang tinggal sedikithilang bentukmusnah, lenyaphilang kepercayaan diri, bimbangremukhancurfrustasimengetukmemukul sesuatu dengan buku jarimengharapkan pertolonganberpalingmelihat ke samping (ke arah lain)lupa, mungkar115Bab 4 Bahasa IndonesiaD. Mari Berpuisi dengan IndahSetelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu : Menyajikan gagasan, perasaan, pendapat dalam bentuk puisi dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi dengan tepat.1. Menulis Puisi Kamu telah mendengarkan dan membaca banyak puisi. Tentu kamu juga tertarik untuk belajar menulis puisi, bukan? Menulis puisi haruslah berawal dari sebuah gagasan atau perasaan. Untuk memunculkan gagasan itu, kamu dapat mencari-carinya dari perjalanan hidupmu ataupun sesuatu yang tengah terasa atau terpikirkan. Gagasan tersebut dapat kamu ekspresikan dengan kata-kata terpilih: yang indah dan penuh makna. Tentukanlah gagasan paling menarik yang bisa ditulis jadi puisi. Galilah gagasan-gagasan itu. Tuliskan gagasan-gagasan tersebut ke dalam larik-larik dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan padat. Perluas pembendaharaan kosakatamu sehingga bisa menciptakan puisi dengan bahasa indah, jelas, dan padat makna. Bacalah buku, e-book, internet, atau sumber-sumber lainnya. Buku-buku tersebut bisa menjadi inspirasimu. Kosakata tersebut tentu mengandung mengandung makna yang tidak sebenarnya (makna konotasi). Kosakata dalam puisi berbeda dengan kata-kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata-kata dalam puisi singkat, tetapi kaya makna. Struktur katanya pun sering kali mengabaikan kaidah-kaidah kebahasaan seperti yang berlaku pada jenis teks lainnya.Perhatikan puisi berikut!116Kelas VIII SMP/MTs AsakuBerlariKu tembus duriBersama ceritaku yang tak bertajukKemarin….Kugapai kauDalam redup senjaBersama resahku yang tak berarahKini…Ku peluk kauDalam rangkaian matahari, bintang, dan bulankuBersama nyanyian rindukuEsokKu sematkan kauDalam degup jantungku…Dalam denyut nadiku… lalu…Ku ajak kau terbangMenuju indah dunia kitaSelamanya… Wahyuningsih (www.puisikita.com) Puisi itu berisi luapan resah yang tak berarah. Ungkapan perasaan yang sering dialami para remaja. Ungkapan bahasa romantis dan berlebih-lebihan. Kata-katanya menggambarkan suasana hati dan keadaan jiwa yang penuh gairah dan semangat yang membumbung. Namun, kadang perasaan dipenuhi pula oleh isak tangis dan rintihan yang bersifat sentimental. Puisi itu mengungkapkan nilai-nilai cinta, kasih sayang, dan keindahan dunia yang penuh pesona. Ada pula kepolosan dan kesederhanaan di dalamnya. Di dalamnya bercerita tentang harapan-harapan besar. Segalanya serbaindah. Namun, apabila tidak menjadi kenyataan, harapan-harapan itu berubah menjadi keputusasaan dan ratapan.117Bab 4 Bahasa Indonesia Pilihlah kata-kata yang memiliki makna kias atau konotatif yang bisa menjadi simbol atau lambang dari hal-hal yang diceritakan dalam puisi tersebut. Tak masalah apabila sering mengganti kata-kata dalam puisimu. Hal itu biasa dalam menulis puisi. Hal tersebut merupakan tahap yang harus dilalui dan kamu tidak boleh menyerah apalagi putus asa. Berlatihlah terus-menerus untuk menulis puisi yang baik. Perbanyak membaca puisi di majalah, koran, atau buku puisi dengan maksud menambah wawasanmu dalam berpuisi.Beranikan mempublikasikan puisi dalam majalah dinding, blog pribadi, atau dengan mengirimkannya ke media massa, baik itu ke radio, surat kabar, maupun majalah yang ada di daerahmu.Kegiatan 4.61. Fokuskan pikiran atau perasaanmu pada suatu gagasan, pengalaman, ataupun permasalahan.2. Tuangkanlah hal-hal yang terlintas pada pikiran itu. Pilihlah kata-kata yang tepat untuk mengungkapkannya.3. Lakukanlah penyuntingan atas kata-kata yang telah kamu tuangkan itu dengan memperhatikan harmonisasi dan kepadatan maknananya.4. Bacakanlah hasilnya di depan kelas.5. Mintalah teman-teman untuk mengomentarinya berdasarkan aspek: a. keaslian gagasan/perasaan; b. variasi citraan: visual, auditif, kinestetis; c. keindahan kata-kata; dan d. kepadatan makna.2. Pembacaan Puisi yang Baik Puisi yang telah kamu buat akan lebih indah apabila diperdengarkan. Membacakan puisi tergolong ke dalam tingkat pemahaman kreatif. Di dalam kegiatan itu kamu tidak hanya melisankan sebuah puisi secara nyaring. Kamu dituntut untuk menyampaikan puisi dengan ekspresi, lafal, tekanan, dan intonasi yang benar. Untuk itu, kita perlu melakukan serangkaian langkah berikut.118Kelas VIII SMP/MTs a. Perhatikanlah judul puisi. b. Lihatlah kata-kata yang dominan. c. Pahami makna-makna konotatif yang ada dalam puisi itu. d. Tangkaplah ide pokok penyair yang ada dalam puisi dengan memparafrasakannya. e. Temukanlah pertalian makna tiap unit puisi (kata demi kata, frasa demi frasa, larik demi larik, dan bait demi bait). Setelah itu, barulah kamu membacakan puisi itu dengan memperhatikan kualitas suara (vokalisasi) dan gerak mimik. Aspek suara berkenaan dan cara mengucapkan kata-kata dalam puisi itu, yaitu lafal, tekanan, dan intonasi. Adapun gerak mimik digunakan untuk menunjukkan ekspresi atas penghayatan dari puisi yang dibacakan. Dalam hal ini kualitas suara dan gerak mimik harus sesuai dengan makna puisi yang telah kamu selami sebelumnya.a. Ekspresi Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan ekspresi sebagai pengungkapan atau proses menyatakan, memperlihatkan, atau menyatakan maksud, gagasan, atau perasaan. Ekspresi dapat pula diartikan sebagai pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang. Dengan demikian, ketika membacakan puisi, kamu harus dapat mengungkapkan maksud, gagasan, atau perasaan suatu puisi melalui air muka secara tepat, entah itu berupa kegembiraan, antusias, harapan, dan semangat.b. Lafal Lafal berarti ucapan seseorang pada huruf ataupun kata. Dalam membacakan puisi, huruf ataupun kata-katanya harus dilafalkan dengan jelas. Jangan sampai tertukar dengan huruf ataupun kata-kata yang lainnya.Misalnya, kata jalang tidak tertukar dengan jelang, kata tetap tidak sampai terdengar tatap, kata luka tidak terdengar lusa. Pasangan-pasangan kata itu memiliki makna yang berbeda.c. Tekanan Tekanan berarti kuat lemahnya cara pengucapan kata atau kalimat. Tekanan berfungsi untuk menegaskan bagian kata yang satu dengan kata yang lainnya.119Bab 4 Bahasa IndonesiaPerhatikan cuplikan puisi berikut!Kalau sampai waktukuKumau tak seorang ‘kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu-sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuang Kata-kata yang bercetak tebal merupakan kata yang perlu mendapat penekanan kuat. Maksud dari kata-kata itu lebih jelas. Kata-kata itu lebih memperoleh penegasan daripada kata yang lain.d. Intonasi Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Perbedaan intonasi menyebabkan peredaan maksud suatu kalimat. Terdapat bermacam-macam intonasi, yakni intonasi berita, tanya, perintah, dan seru. Perhatikan kalimat-kalimat berikut. Kemudian, bacalah dengan intonasi yang benar. 1) Saya membaca puisi. 2) Saya membaca puisi? 3) Saya membaca puisi! Ketiga kalimat itu memiliki maksud atau fungsi yang berbeda, bukan? Perbedaan itu disebabkan oleh faktor intonasi. Oleh karena itu, intonasi memiliki pengaruh berbeda pada maksud suatu kalimat. Kamu harus benar di dalam penggunaannya. Pendengar pun bisa memahami suatu kata atau kalimat dengan jelas.Kegiatan 4.7A. Lafalkanlah pasangan-pasangan kata di bawah ini dengan jelas!1. pasir – pasar 8. merah – mekah2. pina – pinak 9. garis – gadis3. jamrut – jamrud 10. bulit – busat120Kelas VIII SMP/MTs4. menggema – mengena 11. kenalkan – kenakan5. tembang – Lembang 12. pemayang - pewayangan6. membelit – melilit 13. hati – hari7. tanah – nanah 14. kenal – kesalB. 1. Bacakan larik-larik puisi berikut dengan benar! 2. Bagaimana komentar teman-teman dengan cara membacakan larik-larik tersebut? a. Aku ini binatang jalan Dari kumpulannya terbuang b. Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang c. Luka dan bisa kubawa berlari Berlari d. Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagiC. 1. Bacalah larik-larik puisi di bawah ini! 2. Perhatikan kata-kata yang ditebalkan. 3. Tekankan pembacaannya pada kata-kata tersebut. 4. Mintalah penilaian teman dalam hal kejelasan dan tepatannya!121Bab 4 Bahasa IndonesiaTanah Kelahiran Ioleh Ramadhan K.H. Seruling di pasir ipis, merdu antara gundukan pohonan pina lembang mengema di dua kaki, Burangrang – Tangkuban perahu. Jamrut di pucuk-pucuk, Jamrut di air tipis menurun. Membelit tangga di tanah merah dikenal gadis-gadis dari bukit. Nyanyikan kentang sudah digali, Kenakan kebaya ke pewayangan. Jamrut di pucuk-pucuk, Jamrut di hati gadis menurun.D. 1. Perhatikan pula puisi ”Senjakala Gunung Merapi”! 2. Kata apa saja dalam puisi tersebut yang perlu mendapat penekanan kuat? 3. Tandailah kata-kata itu! 4. Bacakanlah secara tepat! 5. Mintalah penilaian teman sekelompok atas ketepatan dalam pengucapannya itu!Senjakala Gunung Merapioleh Linus Suryadi A.G.samar sudah mengatup batas senjamalam bagai gadis mengurai rambutnyahitam: mencipta bayang-bayang di balik bulan122Kelas VIII SMP/MTsberlindung aman kelam, kabut bersedikap dahanmenanjakkah jalan ini, langkah kuayun juagerimis jatuh di belahan Tanah Utaradi kampung, kata orang, rumah terakhirmendesak segera, di hatimu, membujuk hadir.bukan, bukan salju turun di sanadi puncak: lahar melelehkan dukasenyap menyelimuti kabut, tanpa sapasebelum beku lereng-lereng gunung terlupakusilang ngungun, hari membilang tahundi telapak menyidem: angan bergantung“selamat malam”, kelengan panjangPijar tatit sekejap, tabir tersingkap, hilang ....TUGAS INDIVIDU1. Tentukanlah sebuah puisi, bisa karya sendiri ataupun karya orang lain!2. Pahami maksud puisi itu dengan baik!3. Analisislah pula cara mengeskpresikan, melafalkan, memberikan tekanan, dan mengucapkan intonasi larik-lariknya!4. Bacakanlah puisi itu di depan teman-teman!5. Mintalah penilaian mereka berdasarkan aspek-aspek: a. ekspresi, b. lafal, c. tekanan, dan d. intonasi.123Bab 4 Bahasa Indonesia3. Musikalisasi Puisi Berpuisi lebih mengasyikkan apabila diekspresikan dalam bentuk lagu. Lebih-lebih di dalam kegiatan-kegiatan di sekolah seperti peringatan hari besar nasional atau keagamaan, akan lebih menarik apabila menyertakan dengan acara-acara yang bersifat hiburan. Acara itu misalnya musikalisasi puisi. Musikalisasi puisi adalah mengubah puisi menjadi sebuah lagu. Antara puisi dengan musik harus memiliki keselarasan. Sepintas memang tidak terdapat perbedaan antara musikalisasi puisi dengan lagu yang diiringi musik. Bukankah lagu juga banyak yang bersumber dari lirik-lirik puisi. Misalnya, lagu-lagu yang dinyanyanyikan Ebit G. Ade atau Bimbo. Syair-syair yang dinyanyikan kedua musisi tersebut banyak yang berupa puisi. Dengarkan saja lagu "Tuhan" yang dinyanyikan Bimbo atau lagu "Menjaring Matahari" yang dinyanyikan Ebit G. Ade. Kedua syair lagu tersebut merupakan puisi seperti halnya puisi-puisi Chairil Anwar atau Taufik Ismail. Syair atau lirik lagu biasanya dibuat setelah musik tercipta. Namun, dapat juga pemusik menciptakan musik dan lirik lagunya secara bersamaan. Bahkan, Ebiet G. Ade bisa membuat syair terlebih dahulu sebelum menyusun partitur musiknya. Meskipun demikian, tidak ada keharusan bagi pemusik untuk tunduk kepada lirik. Untuk menyelaraskan lirik dengan musik dapat saja pemusik mengubah atau mengganti kata-kata dalam syair tersebut. Dalam musikalisasi puisi, kamu tidak boleh mengganti atau mengubah kata dalam larik puisi. Hal itu disebabkan puisinya sudah tercipta. Puisi merupakan salah satu bentuk seni, yaitu karya sastra. Dalam musikalisasi puisi aransemen musik tidak boleh mengubah puisi. Puisinya tetap utuh. Di sinilah kamu dituntut untuk lebih kreatif. Aransemen musik mesti dapat menangkap karakter puisi yang digubah. Puisi yang bernuansa muram dan sedih ditampilkan dalam nada dan irama musik yang bernuansa muram dan sedih pula. Kamu harus memiliki kepekaan rasa sehingga dapat menyelaraskan karakter musik dengan puisi yang dipilih sebagai lirik lagunya. Kamu pun tidak perlu terpaku pada musikalisasi pusi yang ada. Kamu bisa menciptakan aransemen lagu sendiri yang berbeda dengan teman-temanmu. Musik harus sesuai dengan karakter atau isi puisi. Alat musik yang digunakan sebagai pengiringnya pun tidak harus selamanya berupa gitar, piano, dan biola. Alat musik daerah, seperti kecapi, gamelan, gong, dan gendang dapat saja digunakan. Apabila isi puisi itu bercerita tentang suatu daerah, alat-alat musik tersebut lebih tepat digunakan daripada alat-alat musik yang bernuansa modern.Next >