< PreviousKELAS XI SMA/MA/SMK/MAK154SEMESTER 1ANENO … pantas, saya baru tahu waktu saya baca di koran, katanya Ikah sudah pulang dari New York, jadi … jadi …BI ATANG(PENUH ARTI) Jadi kamu datang ke sini bukan?ANEN(TERSIPU) Ah … Bibi bisa saja!BI ATANG(MENGELUH) Anak itu baru datang Senin kemarin, tapi coba lihat sudah berapa banyak badan Bibi dipermaknya. Lihat! Waktu pertama kali ia datang dan melihat Bibi, ia marah-marah, katanya, Bibi harus segera bersalin rupa. Bibi yang sudah tua bangka ini harus dipermak, biar jangan kampungan. Bibi pagi-pagi sekali sudah diseret ke kap salon, dan kamu bisa lihat hasilnya. Saksikan perubahan apa yang telah menimpa diriku secara revolusioner ini! Rambutku dibabat habis, alis dicukur, kuku dicat, dan kalau Bibi pergi ke pasar harus memakai gincu pipi dan lipstick. Bayangkan, apa nggak persis kodok goreng? Semua teman-teman Bibi di pasar, di jalanan pada menertawakan Bibi. Mereka pikir Bibi sudah agak saraf, masa tua Bangka begini di coreng moreng. Kaya tante girang saja. Tapi apa musti Bibi perbuat? Kamu tahu sendiri adatnya si Ikah, Bibi nggak bisa berselisih paham dengan dia. Katanya Bibi harus belajar bersikap dan bertingkah laku seperti seorang wanita Amerika. Seperti first lady! Seperti seorang metropolitan, karena Bibi punya anak yang pernah tinggal di Amerika. Busyet deh, apa Bibi ini kelihatan kayak orang Amerika.ANEN(GELISAH MENANTIKAN IKAH) Iya … iya. Bibi kelihatan hebat sekali. Dan … di mana dia sekarang?BI ATANGSiapa?ANENIkah! Apa Ikah ada di rumah?BI ATANG(MENDENGUS) Oooo … ada! Tentu saja dia ada di rumah. Ia sedang tidur!ANEN(SAMBIL MELIHAT JAM TANGANNYA) Masih tidur?!BI ATANGIa, masih tidur! Kenapa? Heran? Kata dia orang-orang New York itu baru bangun setelah jam dua belas siang.ANEN(SAMBIL MELIHAT JAM TANGANNYA) Sekarang masih jam sepuluh.SENI BUDAYA155BI ATANGDi samping itu, ia juga sangat sibuk, sibuk sekali, anak itu sibuk bukan main sejak ia pulang. Ia berpuluh kali mengadakan pesta selamat datang. Di mana-mana, dan tamu-tamu tiada hentinya ke luar masuk, anak itu betul-betul bikin pusing orang tua!ANEN(BERTAMBAH SEDIH) Kalau begitu … tolong katakan saja kepadanya, bahwa saya telah datang ke mari, … untuk … untuk … mengucapkan selamat datang. Oh ya, tolong juga berikan bunga ini kepadanya.BI ATANGDi samping itu, ia juga sangat sibuk, sibuk sekali, anak itu sibuk bukan main sejak ia pulang. Ia berpuluh kali mengadakan pesta selamat datang. Di mana-mana, dan tamu-tamu tiada hentinya ke luar masuk, anak itu betul-betul bikin pusing orang tua!ANEN(BERTAMBAH SEDIH) Kalau begitu … tolong katakan saja kepadanya, bahwa saya telah datang ke mari, … untuk … untuk … mengucapkan selamat datang. Oh ya, tolong juga berikan bunga ini kepadanya.BI ATANG(MENERIMA BUNGA) Tapi kau jangan pergi dulu, Nen. Tunggu sebentar!ANEN(MANGGUT) Begini Bi, tadinya saya ingin ketemu sama Ikah, tapi kalau ia baru bangun setelah jam dua belas siang, yah …BI ATANG(BERGEGAS-GEGAS) Ia akan bangun sekarang juga dan akan bertemu dengan kamu Nen! Kenapa ia mesti belagu betul? Kamu sama dia kan sama-sama dibesarkan di kampung ini! Duduklah Bibi mau membangunkan dia!ANENWah jangan Bi, jangan diganggu, biar saja. Lagi pula saya datang ke sini lain hari.BI ATANGSudah! Kamu tunggu saja di sini. Ia malah akan senang sekali bisa ketemu teman lama waktu kecil., dan ia ingin sekali secara pribadi mengucapkan terimakasih atas pemberian bungamu ini. (MEMPERHATIKAN DAN MECIUM BUNGA ITU) Ah … alangkah indahnya buket bunga ini Nen, pasti mahal sekali harganya! (MENGERILIKKAN MATANYA DAN MASUK KE DALAM)ANEN(SAMBIL DUDUK) Ah itu bukan apa-apa, Bi Atang!BI ATANG(TERTAWA DAN TIBA-TIBA BERHENTI DI PINTU) Oh, ya Nen …ANENAda apa, Bi?KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK156SEMESTER 1BI ATANGDi depan dia nanti, kamu jangan manggil aku Bi Atang, ya!ANENLho, memangnya kenapa, Bi?BI ATANGSi Ikah tidak suka aku dipanggil Bi Atang, kampungan! Katanya, aku harus mengatakan kepada setiap orang supaya mereka memanggilku Nyonya Aldilla, dan katanya lagi, panggilan itu lebih beradab daripada Bi Atang. Maka dari itu, khususnya kalau di muka si Ikah kamu harus memanggilku Nyonya Aldilla, paham?ANENBaik Bi Atang … eh maksud saya Nyonya Aldilla!BI ATANGTunggu sebentar saja yah, aku mau memanggil Ikah. (MASUK)ANEN(MENARIK NAFAS) Hhhhhhhh! Ada-ada saja. Dasar orang kampung …!BI ATANG(TIBA-TIBA MUNCUL KEMBALI) Oh ya, Anen aku hampir lupa.ANENAstaga. Ada apa lagi Bi Atang? Eh Nyonya … Nyonya siapa tadi?BI ATANGNyonya Al – dil – lla.ANENOh ya, ada apa Nyonya Aldilla?BI ATANGKamu jangan memanggil Ikah itu dengan “Ikah”.ANEN(BINGUNG) Lalu harus memanggil si Ikah dengan apa saya?BI ATANGKamu harus memanggilnya dengan Francesca.ANENFransisca.BI ATANGBukan, bukan Fransisca, tapi Fran – ces – ca.ANENTapi … kenapa mesti Francesca, Nyonya?SENI BUDAYA157BI ATANGSebab, katanya, semua orang-orang di New York memanggilnya Francesca, begitulah cara semua orang Amerika mengucapkan namanya, dan ia menginginkan semua agar orang sini pun mengucapkannya demikian. Katanya nama itu kedengarannya begitu “ci –ci”, seperti orang Italia. Oh ya kamu tahu, bahwa di New York banyak orang menyangkanya berasal dari Italia? … Seorang Italia dari California, katanya, oleh karena itu, hati-hatilah dan ingat jangan memanggilnya Ikah, ia benci nama itu. Panggilah dia Francesca, biar dia girang.ANEN(MENJATUHKAN DIRINYA DI KURSI) Baiklah Nyonya Al – dil – llaaaaaaaaaaBI ATANG(HENDAK MASUK) Sekarang tunggulah di sini selagi aku memanggil Francesca. (TIBA-TIBA PINTU DEPAN DIKETUK ORANG) Eh … busyet deh tamu lagi!ANEN(BANGUN MENUJU KE PINTU) Biarlah saya yang membukanya Nyonya Aldilla.BI ATANGKatakan saja kepada mereka supaya menunggu!(KETIKA PINTU DIBUKA, OTONG MASUK DAN MATANYA MELIHAT ANEN, IA SEGERA MEMELUK ANEN. DAN MEREKA BERPELIKKAN SAMBIL KETAWA BERDERAI)ANENElu Tong, gue kira siapa? (MEREKA SALING MEMUKUL PERUT)Wah … menyenangkan betul kita bisa ketemu lagi ya?OTONGAku kira kau masih di Karawang, Nen!ANENMemang masih di sana Tong, aku ke sini cuma mau ngasih selamat sama si Ikah, dia kan baru pulang dari luar negeri.OTONGTapi aku dengar ada sesuatu yang tidak baik menimpa anak itu.ANEN(DUDUK) Akupun begitu juga, agak gawat katanya.OTONG(DUDUK) Kata orang-orang dia agak saraf, apa betul ya?ANEN(GELISAH) Ah enggak, itu sih omongan sentimen saja, yang betul sih dia baru pulang dari New York.KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK158SEMESTER 1OTONGLalu ngapain dia jauh-jauh pergi ke sana?ANENAnu, belajar, katanya.OTONGBelajar apa? Kuliah?ANENBukan, anu, belajar menata rambut dan kecantikan. Ia malah sudah dapat ijazah.OTONGWah … hebat dong si Ikah sahabat kita yang tersayang itu.ANENTapi, maaf-maaf nih ya. Namanya sekarang bukan Ikah lagi, tapi Francesca.OTONGFran – ces – ca?ANENNona Jelambar itu sekarang sudah jadi seorang nona New York, teman lama kita Ikah sekarang telah jadi seorang gadis Amerika yang modern.OTONGSi Ikah? (ANEN MENGANGGUK) Seorang Amerika? (ANEN MENGANGGUK) Yang bener lu! Jangan bikin aku ketawa, aku kan tahu sejak dia masih suka jualan kue apem di kampung ini. (BERDIRI MENIRUKAN ANAK PEREMPUAN JUAL APEM) Apem…! Apeeemm! Apemmmm! Apemmm! Ayo siapa mau jangan bungkam!!!ANEN(TERTAWA) Kau ingat waktu dia didorong ke selokan?OTONG(TERTAWA) Ia mengejar-ngejar kita sepanjang jalan bukan?ANENDan roknya basah kuyup kena lumpur!OTONGAnak itu pandai sekali, berantem!(TERDENGAR PINTU DEPAN DIKETUK ORANG, OTONG SEGERA MEMBUKANYA DAN DARI LUAR FATIMAH MASUK, DIA ANAK GADIS SEORANG YANG CUKUP KAYA).FATIMAHLho! Kok kamu ada di sini, Tong?SENI BUDAYA159OTONG(SAMBIL MERENTANGKAN TANGANNYA) O … Fatimah, gadisku semata wayang.FATIMAH(MASUK) Lho! Anen juga! Apa-apaan ini? Memangnya sekarang ada reuni anak-anak berandalan dari Jelambar?OTONGKami kumpul di sini untuk menyambut seorang wanita terhormat yang baru datang dari New York.FATIMAHOh ya? Aku juga, apa dia ada di rumah?ANENBi Atang sedang mencoba membangunkannya.FATIMAHMembangunkannya? Busyet! Apa tengah hari begini dia masih bermimpi?BI ATANG(MUNCUL DARI DALAM) Tidak, dia sudah bangun dan sekarang sedang berpakaian, oh ya selamat pagi Fatimah, selamat pagi Otong.(OTONG DAN FATIMAH SALING BERPANDANGAN. DENGAN MUKA LESU IA MENATAP BI ATANG YANG MEMBAWA VAS BUNGA KIRIMAN ANEN TADI. DAN BI ATANG DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH BERJALAN MELINTASI RUANGAN ITU YANG SEKETIKA MENJADI SUNYI DAN TIBA-TIBA OTONG BERSIUL DENGAN KURANG AJAR MENGGODA BI ATANG)BI ATANGBagaimana Otong, Fatimah? Dibilang selamat pagi kok pada bengong, dan mengapa melihat aku dengan pandangan seperti itu?FATIMAHIni Bi Atang atau siapa?BI ATANGAstagfirullah! Siapa lagi kalau bukan? Apa kalian sudah tidak bisa mengenal makhluk ini lagi? Ini kan Bi Atang, penduduk asli Jelambar yang terkenal itu! (MENJATUHKAN DIRI DI KURSI).ANENOh ya Tong, sekarang Bi Atang tidak boleh dipanggil Bi Atang, dia mau supaya kita memanggilnya Nyonya Aldilla.OTONG + FATIMAHNyonya Aldilla?KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK160SEMESTER 1BI ATANG(MALU) Ah … kamu kan tahu sendiri, Nen. Bukan Bibi yang menginginkan panggilan itu. Tapi si Ikah, oh Francesca, oh ya ia senang sekali dengan bunga-bunga ini Nen, dan katanya ia mengucapkan banyak terimakasih atas kirimanmu ini. (MELIHAT FATIMAH). Dan kamu Fatimah, kalau tidak berhenti menganga begitu, aku cubit.BI ATANGAku minta tolong sesuatu.FATIMAHEh … Bi Atang, jangan repot-repot kami kan bukan tamu, dan belum lapar.BI ATANGJangan kuatir, Bibi mana mau ngasih makan kalian. Cuma sekedar air jeruk saja. Aku menyediakan buat Ikah, sebab kalau pagi-pagi ia tidak makan apa-apa. Katanya, di New York tidak ada seorang pun yang sarapan pagi-pagi, mari ikut Otong!(BI ATANG DAN OTONG MASUK, TINGGAL ANEN DAN FATIMAH YANG TERDIAM BEBERAPA SAAT. ANEN DUDUK, FATIMAH BERDIRI DI BELAKANG SOFA)FATIMAHBagaimana Anen?ANENSeharusnya kau jangan datang hari ini Fat.FATIMAHKenapa tidak boleh?ANENAku masih belum bicara dengan Ikah.FATIMAHKau belum bicara sama Ikah? Aku kira tadi malam kau sudah bicara di sini!ANENAku kehilangan keberanian dan tadi malam aku tidak ke sini.FATIMAHOh … Anen … Anen!ANEN(TERSINGGUNG DAN MENIRUKAN GAYA FATIMAH) Oh … Fatimah … Fatimah! Pakai otak Fatimah! Setiap orang akan mengalami kesulitan memutuskan pertunangannya, itu bukan sebuah hal yang biasa, dan … ya Tuhan … itu bukan soal gampang.FATIMAH(MENYERANG) Kamu mencintai si Ikah atau aku?ANENTentu saja aku mencintaimu, Fatimah, kitakan sudah bertunangan.SENI BUDAYA161FATIMAH(GETIR) Iya, dan kamu pun bertunangan pula dengan si Ikah!ANENTapi itukan setahun yang lalu!FATIMAH(MARAH) Dasar laki-laki! (PERGI).ANEN(BANGKIT DAN MENGIKUTI) Fatimah! Kamu kan tahu kalau hanya engkau yang tercinta!FATIMAH(BERBALIK) Lalu kenapa kamu berani-beraninya meminangku padahal kau sudah bertunangan dengan si Ikah?!ANEN(MENYESAL) Ah … seharusnya aku tidak usah mengatakannya kepadamu dan inilah akibat aku terlalu jujur kepadamu!FATIMAHApa? Jujur? Kamu menganggap dirimu jujur heh? Jujurkah kamu yang memancing-mancing aku jatuh cinta kepadamu sedang kamu masih menjadi milik si Ikah?!ANENAku … aku kira, aku sudah bukan menjadi milik Ikah lagi pula pertunangan kami itu hanyalah pertunangan pribadi yang rahasia saja sifatnya, aku meminangnya tepat sebelum dia pergi ke New York, dan dia sendiri bilang bahwa pertunangan itu harus bersifat rahasia sampai sekembalinya ia dari Amerika. Tetapi, setelah beberapa bulan ia berada di sana, surat-suratpun tak pernah dibalasnya lagi, oleh karena itu kuanggap diriku telah bebas.FATIMAH(MENGGERUTU) Lalu kau meminang aku?ANEN(MEMBELA) Lalu aku meminang kau …!FATIMAHDan kemudian menyuruhku merahasiakan pertunangan kita ini bukan?ANENKarena segera sesudah pertunangan kita, aku mendengar kabar bahwa Ikah telah pulang dari Amerika.FATIMAHAku tidak tahan bertunangan dengan kau kalau caranya begini, lalu apa gunanya bertunangan kalau tidak boleh diumumkan kepada orang lain.KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK162SEMESTER 1ANENBerilah aku kesempatan sekali saja berbicara dengan Ikah, untuk menjelaskan duduk perkara sebenarnya. Sesudah itu kita akan mengumumkan pertunangan kita.FATIMAHTetapi lekaslah, aku sudah tidak sabar lagi.ANENTapi, sulit, bagaimana aku bisa membicarakannya dengan dia sekarang ini?FATIMAHKenapa?ANENSebab kau dan Otong ada di sini, dan tentunya kau tidak mengharapkan agar aku menampik Ikah di muka umum bukan?FATIMAHKau ingin aku dan Otong pergi?ANENTidak … tidak usah, hanya berilah aku kesempatan untuk bicara dengan Ikah barang sebentar saja.FATIMAHBaiklah, tentang Otong serahkan saja kepadaku.ANENBaiklah.(OTONG MUNCUL DARI DALAM DENGAN BAKI YANG BERISI BEBERAPA GELAS DAN TEMPAT AIR DI ATAS KEPALANYA)OTONG(BERPUTAR-PUTAR MENIRUKAN IKAH JUAL KUE) Appeeemmm … apemmm … apemmmnya siapa mau …jangan bungkemmmmmmm … !!!(BI ATANG MUNCUL MEMBAWA ROTI-ROTI KECIL)BI ATANGPara tamu sekalian, mohon perhatian … Ikah akan segera tiba kehadapan kalian, tetapi ia lebih suka dipanggil Francesca!(IA MENYISIH KE SAMPING, IKAH MUNCUL, IA MENGENAKAN GAUN YANG MENGESANKAN DIHIASI KULIT BINATANG BERBULU PADA LEHERNYA. SEBELAH TANGANNYA MENGAYUN-AYUNKAN SEHELAI SAPU TANGAN SUTRA YANG SELALU DILAMBAI-LAMBAIKAN APABILA BERJALAN ATAU BICARA DAN INILAH GAYA HOLLYWOOD YANG GILA ITU)SENI BUDAYA163IKAH(SETELAH BERHENTI CUKUP LAMA DI MUKA PINTU, IA LALU MENGANGKAT TANGANNYA DENGAN SIKAP TERCENGANG DAN GIRANG HATI) Oh … halloo, halloo teman-temanku sayang …! (IA MELUNCUR KE TENGAH DAN SEMUA TERBELALAK KEHERANAN MENYAKSIKAN PEMANDANGAN INI) Hallooo … Fatimahku sayang, betapa jelitanya kau sekarang ini! (MENCIUM FATIMAH) Dan Anen, teman kecilku yang manis, bagaimana kabarmu sekarang ini? (MENGULURKAN TANGANNYA TAPI ANEN DIAM SAJA) Dan kau Otong, aduuh, aduuuuh betapa menariknya engkau sekarang ini anak nakal! (MENCUBIT OTONG DAN IA MENGELILINGI OTONG NAMPAK KETAKUTAN) Ci – ci … ! Kau dengan pakaian begini ini sungguh-sungguh laksana produser super dari Jelambar dalam tata warna yang indah dari warna aslinya! Ayo teman-temanku tersayang, silahkan duduk … duduklah kalian dengan baik, biar aku bisa melihat kalian dengan sejelas-jelasnya. (KETIKA KETIGA TAMU ITU DUDUK, DILIHATNYA BAKI DENGAN GELAS-GELAS DI ATAS MEJA, LALU IA MENGAYUNKAN TANGANNYA MENGERIKAN TETAPI NAMPAK MENYERAMKAN) Oh … Mamie, Mamie!!BI ATANGAda apa sayang?IKAHBerapa kalikah harus aku katakan, Mamieku malang, bahwa sekali-kali jangan menghidangkan air buah-buahan dengan gelas air biasa?BI ATANGTapi … aku tidak bisa menemukan gelas-gelas tinggi pesananmu itu.IKAH(MENGHAMPIRI BI ATANG DAN MENCIUMNYA) Oh Mamieku malang … (KEPADA BI ATANG) Ia begitu canggung bukan? Tapi tak apalah sayang, jangan bersedih hati, mari, duduklah bersama kami.BI ATANGOh tidak usah, tidak usah, terimakasih anak Mamie, aku harus pergi ke pasar.IKAHOh ya? Jangan lupa daun seledriku itu ya Mam? (KEPADA BI TETAMU) Terus terang, aku tak dapat hidup tanpa seledri, maklum baru datang dari Amerika. Aku ini bagai kelinci saja, memamah terus sepanjang hari.BI ATANGNah, anak-anakku, maafkan aku harus meninggalkan kalian sebentar, dan Anen, jangan lupa salamku buat ibumu! (MASUK)Next >