< Previous152Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1LATIH UJI KOMPETENSI1. Rakyat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. Coba telaah secara kritis ancaman Belanda padahal yang membendung Sungai Temberan itu Belanda. Bagaimana penilaian kamu tentang sikap Belanda yang demikian. Sikap ini merupakan sikap kolonialisme dan imperialisme yang akan terus berlangsung termasuk sampai sekarang. Berikan contoh! 2. Rumuskan latar belakang terjadinya perlawanan Pattimura di Saparua? 3. Perang Padri fase kedua sebenarnya merupakan salah satu strategi perang Belanda semacam “gencatan senjata” atau “peredaan”. Mengapa demikian, apa tujuan yang ingin diraih Belanda? Jelaskan! 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strategi winning the heart ?5. Pangeran Diponegoro memimpin perang dengan berlandaskan pada nilai-nilai kesyukuran dan keimanan. Jelaskan! 6. Apa yang dimaksud dengan Benteng Stelsel, bagaimana pelaksanaannya? 7. Apa yang dimaksud Hukum Tawan Karang? Mengapa Belanda menentang Hukum tersebut? 8. Coba jelaskan secara singkat latar belakang dan sebab-sebab terjadinya Perang Banjar! 9. Rakyat Aceh memiliki semboyan dan doktrin “syahid atau menang” Coba jelaskan makna semboyan itu bagi perjuangan rakyat Aceh dalam melawan Belanda! 10. Mengapa Sisingamangaraja XII menentang Kristenisasi yang dilakukan Belanda? Tugas Kamu perlu menyaksikan film Cut Nyak Dien! Kemudian, coba buatlah karyatulis dengan tema: Heroisme Cut Nyak Dien!153Sejarah IndonesiaLATIH ULANGAN SEMESTERJawablah beberapa pertanyaan berikut ini1. Apa yang dimaksud Pelayaran Hongi? Mengapa Sultan Hasanuddin menentang Pelayaran Hongi?2. Coba ceritakan secara singkat perlawanan rakyat Maluku terhadap dominasi Portugis?3. Bagaimana pendapat dan penilaian kamu tentang pandangan bahwa Aru Palaka itu bukan merupakan pengkhianat tetapi justru merupakan tokoh pejuang dari Bone?4. Ceritakan secara singkat Perang Tondano II yang menandai tenggelamnya kedaulatan rakyat Minahasa!5. Jelaskan kasus tentang “surat pas” atau surat izin bermukim bagi orang Cina. Coba kaitkan kasus ini dengan kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini!6. Apa yang dimaksud dengan strategi winning the heart dari Belanda dalam Perang Padri, apa isinya dan apa tujuan Belanda mengambil cara itu?7. Nilai-nilai kejuangan apa yang dapat kita peroleh saat belajar sejarah perjuangan Pangeran Hidayatullah dari Banjar?8. Perang Padri fase kedua sebenarnya merupakan salah strategi perang Belanda semacam “gencatan senjata” atau “peredaan” Mengapa demikian, apa tujuan yang ingin diraih Belanda? Jelaskan!9. Perang Diponegoro sering disebut dengan Perang Jawa, mengapa? Jelaskan!10. Perang Aceh berlangsung begitu lama, mengapa demikian?154Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1TugasBuatlah karya tulis yang terkait dengan peristiwa perlawanan rakyat melawan kolonialisme Belanda yang ada di daerah kamu, nilai-nilai apa yang kamu dapatkan dengan mempelajari peristiwa yang kamu tulis tersebut!Rakyat Indonesia tidak senang bermusuhan tetapi berperang untuk menegakkan kedaulatan harus dilakukan155Sejarah IndonesiaBAB 3Dampak Perkembangan Kolonialisme dan ImperialismeSetelah VOC dibubarkan, terjadilah perubahan penting dalam sistem pemerintahan di tanah Hindia Belanda. Pembaruan sistem pemerintahan ini terutama dilakukan oleh Daendels. Namun sistem pemerintahan yang baru itu dapat dilembagakan dan dilaksanakan seFara nyata pada ]aman pemerintahan 5afÁes. 6istem pemerintahan yang baru itu bersifat dualistis, yakni ada pemerintahan Eropa dan ada pemerintahan pribumi (sekalipun harus tunduk pada penguasa Eropa). Di samping itu, sebenarnya ada kelompok Timur Asing yang kedudukannya setara dengan pribumi. Dalam hal ini para pangreh praja direpresentasikan dalam pemerintahan pribumi. Namun penguasa kolonial sangat menentukan sistem pergantian kekuasaan pemerintahan pribumi.(Sementara itu) sejak pemerintahan Daendels, pembaruan di bidang pendidikan di Hindia Belanda (juga) mulai dilakukan. Awalnya hanya ditujukan untuk kepentingan tertentu dan kalangan tertentu. Namun sejak Politik Etis bergulir, para bumiputra Hindia Belanda pun turut mengenyam pendidikan ala Barat. Pada masa selanjutnya, hal ini menjadi bumerang bagi Belanda karena pendidikan tersebut justru melahirkan elite lokal yang menaruh perhatian besar pada semangat nasionalisme. (Taufik Abdullah A.B. Lapian (Hd). ,ndRnHVia dalaP AUuV 6HMaUah (2012+). 156Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Uraian tersebut menggambarkan bahwa penjajahan Barat memiliki implikasi terhadap perkembangan kehidupan bangsa Indonesia. Di samping perkembangan pendidikan persekolahan (pendidikan modern) juga menggerakkan semangat nasionalisme. Munculnya semangat nasionalisme dan cinta tanah air, sebenarnya sudah muncul setelah Indonesia ini dijajah dan digerogoti oleh kekuatan kolonialisme dan imperialisme. Timbullah berbagai bentuk perlawanan dan pergerakan kebangsaan. Hal ini terjadi karena kondisi sosial ekonomi rakyat yang semakin memprihatinkan akibat dari penindasan kaum penjajah, kekejaman kolonialisme dan imperialisme Eropa. Berikut ini kita akan belajar bagaimana dampak perkembangan kolonialisme dan imperialisme Eropa di Indonesia.Dampak Perkembangan Kolonialisme dan ImperialismeDampak dalam bidang politik dan ekonomiDampak dalam bidang sosial-budaya dan pendidikanKebijakan pemerintah Belanda yang cenderung destruktif dan merugikan rakyat sekalipun ada beberapa keuntunganPETA KONSEP157Sejarah Indonesia TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari uraian ini, diharapkan kamu dapat: 1. Menganalisis dampak di bidang politik dan ekonomi2. Menganalisis dampak di bidang sosial-budaya dan pendidikan 3. Menyadari bahwa dominasi asing akan merampas kedaulatan dan hak-hak kemanusiaan sebagai bangsa, sekalipun harus diakui ada beberapa keuntungan ARTI PENTING Mempelajari sejarah perkembangan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia akan memberikan dampak dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat di Indonesia. Harus juga disadari bahwa di balik berbagai kekejaman penjajahan Belanda ada hikmah di balik penderitaan rakyat yakni munculnya nasionalis dan beberapa pembangunan sarana dan prasarana yang sampai sekarang masih ditiru dan dikembangkan di Indonesia.158Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1A. Dampak dalam Bidang Politik-Pemerintahan dan Ekonomi» Coba amati baik-baik gambar di atas! 1. Tentu kamu tidak asing dengan gambar di atas, Coba ajukan beberapa pertanyaan terkait dengan gambar tersebut!2. Mengapa terjadi kondisi yang demikian?3. Masih adakah sekarang kondisi kehidupan seperti yang diilustrasikan pada gambar di atas?Mengamati LingkunganSumber:https://www.ilmudasar.com, 4 -1-2016 Gambar 3.1 Potret kemiskinan terjadi di lingkungan rakyat pribumi. 159Sejarah IndonesiaYa, gambar di samping merupakan kondisi kemiskinan rakyat yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia akibat penindasan dan kebijakan penjajah Belanda di bidang ekonomi.1. Bidang Politik dan Struktur PemerintahanDalam bidang politik, para penguasa penjajahan Barat terutama Belanda melakukan kebijakan yang sangat ketat dan cenderung menindas. Pemerintah kolonial menjalankan politik memecah belah atau devide et impera. Tidak hanya politik memecah belah, tetapi juga disertai dengan tipu muslihat yang cenderung menghalalkan segala cara sehingga melanggar norma-norma kemanusiaan. Misalnya pura-pura mengajak perundingan damai tetapi malah ditangkap (penangkapan Pangeran Diponegoro), pura-pura diajak berunding tetapi malah dibunuh (pembunuhan Sultan Khaerun/Hairun). Secara politik martabat rakyat Indonesia jatuh dan menjadi tidak berdaulat. Rakyat Indonesia juga menjadi kelompok masyarakat kelas tiga setelah kelompok orang-orang Barat (penjajah) dan kelompok orang-orang timur asing.Berangkat dari politik memecah belah dan praktik-praktik tipu muslihat itu, kekuatan kolonial Belanda terus memperluas wilayah kekuasaannya. Penguasa kolonial juga selalu campur tangan dalam pergantian kekuasaan di lingkungan kerajaan/pemerintahan pribumi. Penguasa-penguasa pribumi/lokal dan rakyatnya kemudian menjadi bawahan penjajajah. Hal ini dapat menimbulkan sikap rendah diri di kalangan rakyat. Beberapa penguasa pribumi mulai tidak memperhatikan rakyatnya.Perlu disadari bahwa masa sebelum penjajahan dan sebelum terjadi intervensi politik para penguasa kolonial, berkembang sistem kerajaan. Kerajaan ini berkembang sendiri-sendiri di berbagai daerah. Tetapi seperti telah disinggung di depan bahwa pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels, telah dilakukan pembaruan bidang politik dan administrasi pemerintahan. Daendels telah membagi wilayah kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia/Hindia Belanda di Jawa dibagi menjadi sembilan prefektur dan terbagi dalam 30 regentschap (kabupaten). Setiap prefektur diangkat seorang pejabat kepala pemerintahan yang disebut dengan prefek. Seorang Memahami Teks160Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1pejabat prefek ini diangkat dari orang Eropa. Kemudian setiap regentschap/kabupaten dikepalai oleh seorang regent atau bupati yang berasal dari kaum pribumi. Namun, status bupati sampai dengan camat (yang disebut priayi) sepenuhnya menjadi pegawai negeri (binnenland bestuur) baru terwujud setelah diterapkannya sistem Tanam Paksa pada pertengahan 1850-an).Setiap bupati ini merupakan pegawai pemerintah yang digaji. Dengan demikian, para bupati ini telah kehilangan hak jabatan yang diwariskan secara turun temurun (lihat uraian dalam buku Taufik Abdullah dan A.B. Lapian, 2012).Setiap prefek diberikan kekuasaan yang besar dan ditugasi untuk memperketat pengawasan administratif dan keuangan terhadap para penguasa pribumi. Ruang gerak para penguasa pribumi semakin sempit. Kewibawaan yang berusaha diciptakannyapun menjadi semu.Dalam struktur pemerintahan dikenal adanya pemerintahan tertinggi, semacam pemerintahan pusat. Sebagai penguasa tertinggi adalah gubernur jenderal. Di tingkat pusat ini juga ada lembaga yang disebut dengan Raad van Indie, tetapi perannya cenderung sebagai dewan penasihat. Dalam pelaksanaan pemerintahan juga dikenal adanya departemen-departemen untuk mengatur pemerintahan secara umum. Beberapa departemen hasil reorganisasi tahun 1866, antara lain ada Departemen Dalam Negeri; Departemen Pendidikan, Agama, dan Kerajinan; Departemen Pekerjaan Umum; Departemen Keuangan; Departemen Urusan Perang; kemudian dibentuk Departemen Kehakiman (1870); Departemen Pertanian (1904), yang disempurnakan menjadi Departemen Pertanian, Industri dan Perdagangan (1911).Sementara itu, dalam pelaksanaan pemerintahan dalam negeri, sangat jelas adanya dualisme pemerintahan. Ada pemerintahan Eropa (Europees bestuur) dan pemerintahan pribumi (Inlands bestuur). Di lingkungan pemerintahan Eropa ini, terdapat pejabat wilayah yang paling tinggi yakni residen. Ia memimpin wilayah karesidenan. Di seluruh Jawa-Madura terbagi menjadi 20 karesidenan. Untuk mendalami mengenai struktur pemerintahan di zaman kolonial Belanda di Indonesia dapat dibaca, buku Taufik Abdullah dan A.B. Lapian (2012). Indonesia dalam Arus Sejarah161Sejarah IndonesiaBegitu juga di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau bagian timur juga dibagi dalam wilayah karesidenan-karesidenan, tetapi jumlahnya relatif kecil.Di bawah residen ada pejabat asisten residen. Asisten residen ini mengepalai suatu wilayah bagian dari karesidenan yang dinamakan afdeling. Di bawah asisten residen masih ada pejabat yang disebut kontrolir (controleur). Ia memimpin wilayah yang dinamakan controle-afdeling.» Mengapa Daendels melakukan perubahan dan pembaharuan dalam bidang politik pemerintahan di Hindia Belanda?Selanjutnya yang terkait dengan pemerintahan pribumi, para pejabatnya semua dijabat oleh priayi pribumi. Jenjang tertinggi dalam pemerintahan pribumi adalah seorang regent atau bupati. Ia memimpin sebuah wilayah kabupaten. Seorang bupati ini dibantu oleh seorang pejabat yakni patih. Satu wilayah kabupaten umumnya terbagi menjadi beberapa distrik yang dipimpin oleh seorang wedana. Setiap distrik kemudian terbagi menjadi onderdistrik yang dikepalai seorang asisten wedana atau sekarang camat. Unit paling bawah kemudian ada desa-desa.Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Raffles di Hindia Belanda, ia mereformasi pemerintahan pada saat itu. Raffles yang berpandangan liberal mulai menghapus ikatan feodal dalam masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa yang sudah terbiasa hidup dalam adat-istiadat dan ikatan feodal yang kuat dipaksa untuk mengikuti sistem birokrasi baru. Karena itu, dari para penguasa pribumi seperti raja, bupati, hingga kepala desa harus mengikuti sistem pemerintahan dan birokrasi yang baru. Dalam hal ini pemerintah pusat dapat langsung berhubungan dengan rakyat tanpa perantara penguasa lokal. Sebenarnya pekerjaan ini sudah diawali oleh Daendels, sehingga Raffles tinggal melanjutkan saja. Pembaruan yang dilakukan Raffles juga menyangkut struktur pemerintahan dan peradilan.Pada masa pemerintahan Raffles, bupati sebagai penguasa lokal harus dijauhkan dari otonomi yang menguntungkan diri sendiri. Seorang bupati diangkat sebagai pegawai pemerintah di bawah seorang residen. W. Daendels memberikan istilah itu dengan prefek atau landrost. Raffles kemudian membagi Jawa menjadi 16 keresidenan. Tiap keresidenan dikepalai oleh seorang residen dan dibantu oleh beberapa asisten residen. Pembaruan Next >