< Previous72 Buku Guru Kelas VIII SMP 72 Buku Guru Kelas VIII SMP Matius 17:19-20). Banyak orang menerima mujizat kesembuhan melalui pelayanan Kristus sedangkan orang-orang sakit di kota tempat asal Yesus, yaitu Nazareth tidak sembuh karena tidak percaya (lihat Markus 6:5-6).C. Dampak Hidup Beriman dan Berpengharapan dalam Diri Orang PercayaBagaimana iman dan pengharapan dapat bertumbuh? Iman dan pengharapan tidak secara otomatis bertumbuh. Laksana tumbuhan ia membutuhkan pupuk untuk bertumbuh, yaitu ibadah, berdoa dan membaca Alkitab secara teratur dan terarah. Banyak tanda-tanda yang kita dapati di sepanjang penjelasan Alkitab mengenai dampak dari hidup beriman dan berpengharapan.• Tidak mengandalkan diri sendiri tetapi mengandalkan Tuhan (Yeremia 17:5-6).• Setia (Matius 25:1-30).• Taat (Kejadian 12:1-9).• Sanggup bersukacita dalam kesesakan (Kisah Rasul 16:19-40).• Sanggup bertahan dalam penderitaan (2 Kointus 4:14-18).• Berani bersaksi (Kisah Rasul 24-26;Filipi 1:20).• Percaya segala sesuatu (Matius 6:25-34).• Memiliki pendirian yang teguh (Yosua 24:14-15).• Tidak mudah terpengaruh (Bilangan 14:25-30).• Memiliki keyakinan yang kokoh (Roma 1:16;Roma 8:35-39).• Tidak menyesali kemalangan (2 Korintus 12:1-10).• Memiliki sikap hati yang benar (Daniel 1:1-21).• Tegar di tengah persoalan (Daniel 6;Kisah Rasul 7).• Berani menanggung resiko (Daniel 3).• Tidak mengenal putus asa (1 Samuel 21-24,26,27).• Berpegang teguh pada janji Allah (Kejadian 15-20), dan sebagainya. Nabi Yeremia menulis, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” ( Yeremia 17:7-8).Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 73Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 73 Adapun Nabi Yesaya menulis, “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”(Yes 40:31)Orang yang berharap kepada TUHAN tidak akan ditelantarkan, sebab Dia-lah Bapa kita, pencipta, pemelihara dan penyelamat kita. Apakah yang dijanjikan TUHAN kepada orang-orang yang berharap kepada-Nya?• Tidak akan dikecewakan (Roma 5:5 band Lukas 1:5-24,57-66).• Tidak akan dipermalukan (Roma 9:33 band 1 Raja-raja 18:20-46).• Memperoleh pertolongan-Nya (Mazmur 37:24).• Memperoleh pembelaan Allah (Zakaria 2:8 band 2 Tawarikh 20).• Memperoleh berkat-berkat-Nya (Ulangan 8:18-20 band Ayub 42)• Memiliki jaminan hidup kekal (Yohanes 3:16 band 14:1-14)• Memperoleh kekuatan (1 Korintus 1:27-29 band Habakuk 6-8)• Memperoleh penghiburan (Matius 5:4;Yohanes 14:15-31)• Akan mendapat kemerdekaan dari perbudakan kebinasaan (Roma 8:21), dan sebagainya.D. Penjelasan Bahan Alkitab• Daniel 3:16-18Sindiran iri hati para peramal dan ancaman-ancaman penuh kemarahan dari raja Nebukadnezar tidak menakuti ketiga pemuda ini untuk memperlunak pendirian pribadi mereka. Malahan mereka memberikan kesaksian yang berani tentang kesetiaannya kepada satu-satunya Allah yang benar. Mereka mempunyai pengharapan dan iman pada Dia yang adalah perlindungan dan kekuatan. Mereka juga tahu bahwa murka Allah terhadap dosa dan ketidaktaatan jauh lebih hebat daripada kemarahan manusia. Mereka memiliki iman dan mengandalkan serta menaati Allah tanpa menghiraukan akibat-akibatnya. Mereka menolak untuk menyembah patung dewa dan tanpa ragu berjuang untuk mempertahankan imannya, mereka tetap setia kepada Allah. Mereka mengatakan pada Raja bahwa jika Allah berkenan, maka Ia akan menyelamatkan mereka. Suatu keyakinan iman yang teguh. Mereka tidak tahu bagaimana Allah akan membebaskan mereka dari sang raja, apakah dengan kematian, yang menghantar mereka ke dalam hadirat-Nya, atau 74 Buku Guru Kelas VIII SMP 74 Buku Guru Kelas VIII SMP dengan tindakan khusus Allah, yang menyelamatkan mereka hidup-hidup. Tetapi mati atau hidup, mereka tahu bahwa mereka milik Allah.• Yakobus 1:2-8Iman dan HikmatKata “pencobaan” (dalam bahasa Yunani: peirasmos) memiliki dua arti. Di sini yang dimaksudkan ialah “penderitaan yang datang dari luar diri seseorang”. Pengertian lainnya adalah dorongan batiniah untuk melakukan sesuatu yang jahat. Kata peirasmos menunjuk kepada penganiayaan dan kesulitan yang datang dari dunia atau Iblis. Bahwa orang percaya harus menghadapi semuanya ini dengan sukacita karena berbagai pencobaan merupakan ujian iman. Dalam ujian iman ketabahan, kesabaran, dan ketekunan diasah membentuk kepercayaan dan pengharapan menuju pendewasaan iman. Pencobaan kadang-kadang menimpa kehidupan orang percaya supaya Allah dapat menguji kesungguhan iman mereka. Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa kesulitan di dalam hidup ini merupakan pertanda Allah telah meninggalkan kita. Sebaliknya, kesulitan dan cobaan membuat orang percaya semakin dekat kepada Allah. Kematangan mencerminkan kedewasaan iman dan kedewasaan iman menunjukkan hubungan yang baik dengan Allah di mana manusia menggantungkan hidupnya kepada Allah yang diimaninya. Manusia dapat memohon kepada Allah sumber segala khitmad untuk menganugrahkan kepadanya hikmad. Kita memohon dengan keyakinan penuh akan pemenuhan janji Allah.Orang Kristen diminta untuk bersukacita di dalam pencobaan bukan karena ada pencobaan. Pada masa awal gereja diperlukan ajaran semacam ini sebab gereja sedang dilanda berbagai gelombang penganiayaan. Buah dari penganiayaan ialah ketekunan iman. Ketekunan merupakan sebuah proses yang berlanjut terus di dalam kehidupan orang Kristen dengan sasaran mencapai tingkat sempurna atau kedewasaan iman.Yakobus melukiskan orang yang bimbang sebagai gelombang laut yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang semacam itu, “Tidak mungkin memperoleh sesuatu dari Allah”. Orang semacam itu adalah orang yang mendua hati, yaitu orang yang kesetiaannya bercabang. Orang semacam ini menyimpan keraguan mental mengenai doa itu sendiri maupun mengenai permohonannya kepada Allah.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 75Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 75• Yakobus 2:14-17Iman yang menyelamatkan senantiasa merupakan iman yang hidup dan tidak berhenti dengan sekadar mengaku Kristus sebagai Juruselamat, tetapi juga mendorong ketaatan kepada Dia sebagai Tuhan. Demikianlah, ketaatan adalah aspek yang penting dari iman. Bahwa iman yang sejati harus aktif dan tekun sehingga membentuk keberadaan kita. Iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati. Iman yang sejati selalu menyatakan dirinya dalam ketaatan kepada Allah dan perbuatan belas kasihan terhadap mereka yang membutuhkannya Tulisan dalam Kitab Yakobus mengarahkan ajaran ini kepada mereka di dalam gereja yang mengaku beriman kepada Kristus, pada pendamaian oleh darah-Nya dan percaya bahwa pengakuan itu saja sudah cukup untuk memperoleh keselamatan. Mereka berkeyakinan bahwa hubungan pribadi dalam ketaatan dengan Kristus sebagai Tuhan tidak penting. Karena itu, Yakobus mengatakan bahwa iman semacam itu mati dan tidak menghasilkan keselamatan atau sesuatu yang baik. Iman yang menyelamatkan ialah “iman yang bekerja oleh kasih”. Pada lain pihak, kasih karunia Allah di dalam Roh Kuduslah yang memungkinkan orang percaya menanggapi kasih Allah yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman (bnd.Roma 1:17). Jikalau kita berhenti menanggapi kasih karunia Allah dan pimpinan Roh, maka iman kita akan mati.• 1 Petrus 1:21Kristus adalah jembatan bagi umat manusia untuk datang kepada Allah dan memperoleh pengampunan dan keselamatan. Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan. Penderitaan Kristus merupakan rencana Allah yang harus dijalankan demi menebus dosa manusia. Tindakan Allah menyelamatkan manusia merupakan pemenuhan janji-Nya bagi umat-Nya. Kristus Yesus yang telah berkorban bagi manusia, telah dibangikitkan dari antara orang mati dan naik ke surga duduk di dalam kemuliaan sebagai Raja yang akan datang kembali untuk menghakimi manusia dan seluruh isi dunia. Berdasarkan kepercayaan kita terhadap Yesus Kristus itulah iman kita terarah kepada-Nya.76 Buku Guru Kelas VIII SMP 76 Buku Guru Kelas VIII SMP E. Kegiatan PembelajaranPengantarPada bagian Pengantar guru menjelaskan mengenai apa yang dimaksudkan dengan “Dampak Beriman dan Berpengharapan,” bahwa beriman dan berpengharapan bukan hanya menjadi prinsip hidup melainkan praktik kehidupan. Dalam kaitannya dengan itu, guru juga menjelaskan mengenai apa saja yang menjadi indikator atau tanda-tanda seseorang memiliki iman dan pengharapan serta bagaimana menerapkannya dalam kehidupan. Penekanan ini penting bagi remaja SMP yang cenderung mudah jatuh ke dalam berbagai pencobaan hanya karena rasa ingin tahu. Dalam memenuhi rasa ingin tahu itu mereka mungkin memilih cara yang salah. Manfaat bagian Pengantar dalam pembelajaran ini merupakan pengetahuan awal bagi siswa sekaligus mempersiapakn mereka untuk membahas secara lebih mendalam mengenai topik dan isi pelajaran. Jadi, bagian Pengantar bukan hanya merupakan apersepsi melainkan fondasi yang dibangun supaya pembahasan memperoleh pijakan yang benar.Kegiatan 1 Memahami Makna Iman dan PengharapanUntuk lebih memperkuat pemahaman mengenai iman dan pengharapan disajikan gambar perahu dengan dua buah dayung. Perahu melambangkan kehidupan sedangkan dua buah dayung melambangkan iman dan pengharapan. Iman dan pengharapan adalah dayung yang menjadi energi atau kekuatan bagi hidup manusia, iman dan pengharapanlah yang membuat kehidupan manusia dapat berjalan. Melalui visualisasi gambar guru menjadikannya sebagai pintu masuk ke dalam pembahasan materi. Karena pembahasan mengenai iman sudah ada dalam pelajaran 1 maka kegiatan pertama merupakan penguatan kembali mengenai apa itu iman tapi dirangkaikan dengan pengharapan.Selanjutnya, guru meminta siswa menjelaskan pemahaman mereka mengenai iman dan pengharapan, tokoh Alkitab yang dikaguminya, serta alasan mereka memilih tokoh tersebut. Ada kemungkinan beberapa orang memilih tokoh yang sama. Hal itu lumrah, namun guru harus tetap bertanya apa alasan mereka memilih tokoh tersebut. Pemilihan terhadap tokoh Alkitab dan alasan pilihan mereka hendaknya berkaitan dengan topik pembahasan. Misalnya, jika memilih Abraham atau Nabi Yeremia, apakah yang dapat diteladani dari dari para tokoh itu dalam kaitannya dengan iman dan pengharapan. Guru dapat mengarahkan siswa supaya alasan pilihan mereka dikaitkan dengan topik pembahasan.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 77Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 77Kegiatan 2 Belajar dari CeritaAda dua buah ilustrasi yang disajikan dalam rangka membantu siswa untuk lebih memperdalam makna iman dan pengharapan. Dalam ilustrasi mengenai Dokter Moore memang tidak tertulis secara eksplisit mengenai dampak dari iman dan pengharapan, namun apa yang dilakukan oleh anak yang bernama Kay dalam cerita itu merupakan penerapan dari iman dan pengharapan dalam hidupnya. Seorang anak kecil buta yang bertumbuh menjadi penyayang, penyabar, dan penuh pengharapan akan datangnya kebaikan dalam hidup. Cerita tentang Dokter Moore sekaligus menjadi motivasi bagi remaja untuk mampu menerapkan iman dan pengharapan dalam hidupnya. Jika seorang anak kecil buta saja dapat hidup dalam iman, apalagi remaja SMP, mereka pasti mampu mewujudkan iman dan pengharapan dalam hidupnya. Adapun cerita mengenai Daniel dan kawan-kawannya merupakan cerita mengenai mujizat yang terjadi sebagai dampak dari hidup beriman dan berpengharapan. Iman dan pengharapan menjadi landasan hidup mereka dan Tuhan menyertai hidup mereka. Tidak ada keraguan dan kebimbangan dalam menjalani hidup beriman dan berpengharapan. Daniel dan kawan-kawannya menyerahkan hidup mereka sepenuhnya ke dalam tangan Allah dan akhirnya mereka pun selamat.Guru perlu menjelaskan inti dari dua buah ilustrasi tersebut supaya siswa mampu mengkaitkan ilustrasi tersebut dengan dampak hidup beriman dan berpengharapan.Kegiatan 3 Dampak dari Hidup Beriman dan BerpengharapanGuru menjelaskan apa saja tanda-tanda atau indikator seseorang hidup dalam iman dan pengharapan. Guru dapat merinci satu persatu tiap aspek yang ada dalam buku teks secara berurutan. Untuk memperkuat pembahasan, minta siswa secara begiliran membaca bagian Alkitab yang tercantum dalam tiap indikator. Kegiatan dilanjutkan dengan membandingkan indikator itu dengan praktik hidupnya, perbandingan itu dibuat dalam bentuk tabel. Siswa diminta menilai diri sendiri. Diakhir penilaian diri juga dicantumkan tanda tangan orang tua. Melalui cara ini, orang tua dilibatkan dalam pembentukan iman dan karakter anak-anaknya. Di samping itu, kurikulum 2013 mensyaratkan supaya orang tua dilibatkan dalam pendidikan anak-anaknya melalui berbagai cara yang konstruktif. Guru dapat bertindak kreatif dengan menambahkan berbagai bentuk kegiatan di samping bentuk penilaian diri ini asalkan tidak menyimpang dari inti pembahasan dan kompetensi dasar. 78 Buku Guru Kelas VIII SMP 78 Buku Guru Kelas VIII SMP Kegiatan alternatif juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa dan kebutuhkan konteks.eiatan Ͷ eflesiDalam kegiatan ini, sisa menulis refleksi mereka mengenai hidup beriman dan berpengharapan berdasarkan pengalaman imannya. Guru dapat memotiasi sisa untuk jujur dalam menulis refleksi ini. Melalui refleksi ini guru memperoleh gambaran mengenai praktik hidup remaja dan apa saja persoalan yang dihadapinya. Hal ini penting, terutama untuk penguatan hidup beriman di tengah berbagai tantangan.F. PenilaianBentuk penilaian adalah tes lisan, tertulis, dan penilaian diri sendiri. Tes lisan dilakukan dalam menjelaskan pemahaman siswa mengenai makna beriman dan berpengharapan. Siswa dapat menjelaskan menurut pikiran dan pengalamannya mengenai apa itu beriman dan apakah yang dimaksudkan dengan berpengharapan serta kaitan di antara keduanya. Penilaian tertulis dilakukan ketika: 1. Siswa menulis mengenai tokoh Alkitab yang menjadi panutannya dalam hal beriman dan berpengharapan serta apa alasan memilih tokoh tersebut. 2. Menulis mengenai perbandingan dua buah cerita yang ada dalam buku teks serta nilai-nilai yang dapat dijadikan teladan dalam hal beriman dan berpengharapan dari tokoh yang ada dalam dua buah cerita tersebut. Penilaian diri sendiri dilakukan dalam rangka memperbandingkan mengenai wujud beriman dan berpengharapan dengan praktik kehidupan siswa sehari-hari.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 79Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 79Penjelasan Bab VRoh Kudus Penopang Hidup Orang BerimanBahan Alkitab: Yohanes 14:26; Kisah para Rasul 1:8; 1 Korintus 13Kompetensi IntiKompetensi Dasar1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.1.2. Menghayati peran Roh Kudus dalam proses hidup beriman. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 2.2. Mempraktikkan sikap hidup beriman yang dipimpin Roh Kudus. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 3.2. Menganalisis peran Roh Kudus dalam hidup orang beriman.80 Buku Guru Kelas VIII SMP 80 Buku Guru Kelas VIII SMP 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. 4.2. Menyajikan berbagai contoh cara hidup orang beriman yang dipimpin Roh Kudus.Indikator Hasil Belajar: 1. Siswa memahami bahwa Roh Kudus adalah wujud kehadiran Allah dalam cara lain yang khusus setelah Tuhan Yesus naik ke surga. 2. Siswa menyebutkan contoh-contoh peranan Roh Kudus dalam gereja perdana. 3. Siswa dapat mengungkapkan bagaimana Roh Kudus berperan di dalam kehidupnnya sehari-hari di masa kini, dan di dalam kehidupan gereja di tengah-tengah kehidupannya. A. PengantarTopik Roh Kudus adalah topik yang sangat luas dan dapat menjadi topik yang kontroversial, apabila hanya dibahas dari satu sisi pemahaman teologis saja. Di satu pihak, ada gereja-gereja yang kurang memperhatikan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan pelayanannya. Sementara itu, di pihak lain, ada pula gereja-gereja yang justru hanya menekankan Roh Kudus dan lupa bahwa Ia adalah bagian yang utuh dan tidak terpisahkan dari Allah Tritunggal yang dipahami oleh Gereja Kristen sejak awal mula terbentuknya. Karena itu, perlu dipahami benar bahwa Roh Kudus adalah Allah yang hadir bersama kita sejak uhan esus secara fisik meninggalkan murid-murid-ya dan naik ke surga. Dengan demikian, pekerjaan Roh Kudus selalu merupakan pekerjaan Allah sendiri. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 81Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 81B. Mengenal Roh Kudus sebagai Pribadi Ketiga dari Tritunggal Dalam teologi Kristen, Roh Kudus diakui sebagai Pribadi yang ketiga dari Tritunggal setelah Allah Bapa dan Allah Anak (Yesus Kristus). Ketiga pribadi ini bekerja bersama-sama dan saling mendukung dan saling mengisi. Setiap orang Kristen hidup bersama dengan Roh Kudus. Secara resmi Roh Kudus hadir bersama orang Kristen pada saat ia dibaptis, ketika pendeta mengucapkan rumusan yang diakui oleh gereja di segala abad dan tempat, “Aku membaptiskan engkau dalam nama Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Amin.” Meskipun demikian, setiap orang Kristen juga perlu memelihara hubungannya dengan Roh Kudus, menjaga hidupnya agar tetap dalam ketaatan kepada Allah sehingga ia tidak akan mendukakan Roh Kudus, seperti yang dinasihatkan dalam Efesus 4:30, “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.”Disini perlu diberikan catatan bahwa pemahaman gereja-gereja tentang Roh Kudus tidaklah sama. Di kalangan gereja-gereja tertentu peranan Roh Kudus dan karunia-karunia-Nya sangat ditekankan. Misalnya karunia untuk menyembuhkan, bernubuat, berbahasa roh, dan lain lain. Sementara itu di kalangan sebagian gereja lainnya, Roh Kudus sepertinya kurang mendapatkan penekanan yang cukup besar. Ini sebetulnya bukanlah sebuah masalah yang baru muncul akhir-akhir ini. Di masa gereja perdana masalah ini sudah muncul, khususnya ketika di jemaat Korintus muncul kelompok-kelompok yang juga sangat menekankan karunia-karunia seperti itu. Terhadap jemaat Korintus, Rasul Paulus memberikan nasihatnya bahwa ada tiga hal yang paling utama bagi orang Kristen, yaitu “iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih” (1 Korintus. 13:13). Dengan demikian, kata Paulus, janganlah kita mempertengkarkan masalah ini dan sebaliknya biarlah kita mengutamakan apa yang terpenting bagi kita, yaitu iman, pengharapan, dan kasih.Bahan ini dibuka dengan sebuah nyanyian dari Komunitas Taize, “Datanglah, Ya Roh Kudus”. Lagu ini berasal dari komunitas ekumenis di desa Taize, Prancis. Next >