< PreviousKelas XI SMA/MA/SMK/MAK124c. Penutup (Penegasan Kembali) Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun. Bagian tersebut merupakan suatu simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai oleh kata-kata yang berupa saran-saran yang disertai pula sejumlah alasan. Tugas 1. a. Berkelompoklah dan diskusikanlah struktur teks tentang sikap berbahasa para peserta didik. b. Jelaskanlah bagian yang merupakan tesis, rangkaian argumen, dan penegasannya.Bagian-Bagian TeksIsi TeksPenjelasana. Tesisb. Rangkaian argumenc. Penegasan (kembali)2. a. Bacakanlah laporan kerja kelompokmu di depan kelompok lain. b. Mintalah penilaian/tanggapan mereka atas laporan tersebut. c. Gunakanlah format seperti berikut.AspekBobotSkorKomentara. Ketepatan isi laporan40b. Kelengkapan bagian-bagian laporan20c. Kebakuan dalam penggunaan kata/kalimat20d. Kebakuan ejaan/tanda baca10Jumlah125Buku Guru Bahasa IndonesiaContoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar.1. a. Berdiskusi secara bekelompok tentang struktur teks “sikap berbahasa para peserta didik”. b. Menuliskan bagian-bagian berdasarkan tabel yang telah disajikan. Seperti di bawah ini.Bagian-Bagian TeksIsi TeksPenjelasana. Tesis“Punya gua kemarin hilang”, “Lho, kalau punya gua, sama elu kemanain?”. “Gua apa: Gua Selangor atau Gua Jepang.” Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolaah tersebut. Kelompok pertama kurang memiliki kepedulian terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar. Sementara itu, kelompok kedua memiliki sikap kritis terhadap kaidah penggunaan bahasa temannya. Mereka mengetahui makna kata gua yang benar dalam bahasa Indonesia adalah ‘lubang besar pada kaki gunung’. Dengan makna tersebut, kata gua seharusnya ditujukan untuk penyebutan nama tempat, seperti Gua Selangor, Gua Jepang, Gua Pamijahan, dan seterusnya.Bagian ini mengenalkan permasalahan utama, yaitu tentang ragam penggunaan bahasa di kalangan pelajar.b. Rangkaian argumenRagam bahasa Indonesia ragam baku mereka anggap kurang “asyik” dibandingkan dengan bahasa gaul, lebih-lebih dengan bahasa asing, Bagian ini merupakan salah satu argumen mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang masih memiliki kekurangan dan kekeliruan.Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK126Bagian-Bagian TeksIsi TeksPenjelasanb. Rangkaian argumenbaik dalam pergaulan ataupun ketika mereka sudah masuk dunia kerja. Bahasa Indonesia digunakan seenaknya sendiri; tidak hanya oleh kalangan pelajar, tetapi juga oleh para pejabat dan wakil rakyat. Seorang pejabat negera berkata dalam sebuah wawancara televisi, “Content undang-undang tersebut nggak begitu, kok. Ada dua item yang harus kita perhatikan di dalamnya.” Pejabat tersebut tampaknya merasa dirinya lebih hebat dengan menggunaakan kata content daripada kata isi atau kata item daripada kata bagian atau hal.c. Penegasan (kembali)Intensitas para siswa dalam memahami literatur-literatur ilmiah sesungguhnya merupakan sarana efektif dalam mengakrabi ragam bahasa baku. Dari literatur tersebut mereka dapat mencontoh tentang cara berpikir, berasa, dan berkomunikasi dengan bahasa yang lebih logis dan tertata.Bagian ini merupakan hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai dengan adanya pemaparan berupa saran yang disertai alasan.2. Menyajikan hasil laporan di depan kelas. Kemudian kelompok lain menilai dan memberi tanggapan berdasarkan format yang telah disajikan dengan aspek penilaian (a) ketepatan isi laporan; (b) kelengkapan bagian-bagian laporan; (c) kebakuan dalam penggunaan kata/kalimat; (d) kebakuan ejaan/tanda baca.127Buku Guru Bahasa IndonesiaPROSES PEMBELAJARAN CKEGIATAN 2Mengidentifikasi Kaidah Kebahasaan dalam Teks CeramahPetunjuk untuk GuruSebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya. Merujuk pada contoh-contoh di atas bahwa teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut.1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali menggunakan kata sapaan yang dituju pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara. 2. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus pembahasanya, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika berbahasa.3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab akibat). Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal ataupun perbandingan/pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.4. Menggunakan kata-kata kerja mental seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan. 5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.Tugas 1. a. Cermatilah kembali sebuah teks ceramah yang telah kamu baca/simak. b. Secara berkelompok, identifikasilah kaidah-kaidah yang ada pada teks tersebut. c. Catatlah hasilnya dalam format laporan seperti berikut. Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK128 Topik : .... Penceramah : .... Tempat/waktu : ....Kaidah KebahasaanContoha. Kata ganti orang pertamab. Kata ganti orang kedua (sapaan)c. Kata sambung sebab akibatd. Kata sambung temporale. Kata-kata teknisf. Kata kerja mentalg. Kata-kata persuasif2. Lakukanlah silang baca dengan kelompok lain untuk saling memberikan penilaian berdasarkan ketepatan dan kelengkapannya.Aspek PenilaianBobotSkorKomentar1. Ketepatan502. Kelengkapan50JumlahContoh Jawaban Setiap jawaban tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar.1. Mencermati teks ceramah yang telah dibaca/simak. Kemudian, secara berkelompok mengidentifikasi kaidah-kaidah yang terdapat dalam teks tersebut. Setelah itu, catat hasilnya berdasarkan format yag telah disajikan. Seperti pada tabel berikut. Topik : Jujur itu IndahPenceramah : Ust. KhalidTempat/waktu : Masjid Nurul Iman, Tasikmalaya/ Jumat, Pkl. 18.30 WIBKaidah KebahasaanContoha. Kata ganti orang pertamaPada kesempatan kali ini saya akan membicarakan tentang jujur itu indah.b. Kata ganti orang kedua (sapaan)Bapak-bapak, ibu-ibu, para jamaah yang dimuliakan oleh Allah.129Buku Guru Bahasa IndonesiaKaidah KebahasaanContohc. Kata sambung sebab akibatMenjadi orang yang berjalan di atas kebenaran (baik dan jujur) memang tidaklah mudah. Dengan berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari maka secara otomatis sudah berdakwah mengajak masyarakat dan lingkungannya untuk berlaku jujur.d. Kata sambung temporalKejujuran dapat membentuk manusia saling percaya dan saling kuat rasa kasih sayang di antara mereka. Melalui kejujuranlah seseorang akan merah kesuksesan, keberhasilan, dan keberuntungan. Sebaliknya, orang yang meraih kesuksesan dengan tidak jujur, maka kesuksesan yang diraihnya hanyalah sementara.e. Kata-kata teknisSesungguhnya kejujuran adalah budi pekerti yang sangat kuat kaitannya dengan kemaslahatan individu ataupun masyarakat dan merupakan sisi yang paling kuat untuk membenahi masyarakat dan menegakkan aturan-aturan. Kejujuran menunjukkan atas keindahan sifat dan ketinggian moral. Kejujuran pula dapat membentuk seseorang menjadi cinta kepada Allah dan cinta kepada hamba-hambaNya yang mukminin.f. Kata kerja mentalSebuah kejujuran dapat tercermin dari kisah yang mengagumkan berikut pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Suatu hari Khalifah Umar melakukan pemantauan ke daerah untuk melakukan pemantauan kejujuran pada rakyat hingga bertemu si penggembala. Umar berkata “Hai, penggembala mengapa kau tak mengambil satu ekor kambing dari ribuan ekor kambing milik Tuanmu. Pastilah tidak akan ketahuan. Kemudian, penggembala itu menjawab, “tidak wahai khaifah, meskipun tidak ketahuan tetapi Allah Maha Mengetahui.” Mendengar jawaban tersebut, Khalifah Umar menemui Tuan si penggembala dan menceritakan bahwa budaknya sangat jujur dan akhirnya si penggembala diberikan hadiah.Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK130Kaidah KebahasaanContohg. Kata-kata persuasifKejujuran dapat menciptakan keindahan dan kebahagiaan bagi diri sendiri maupun orang lain. Sementara itu, dengan ketidakjujuran, kita akan diliputi rasa cemas, ketakutan atas kebohongan yang kita lakukan. Oleh karena itu, marilah kita berlaku jujur, dengan dipaksa untuk melakukan sebuah kejujuran, diri kita akan terbiasa dengan sebuah kejujuran yang mempunyai sejuta keindahan di dalamnya.2. Silang baca dengan kelompok lain, Kemudian, saling memberi penilaian berdasarkan format yang telah disajikan. Aspek yang menjadi penilaian adalah ketepatan dan kelengkapan. D. Mengonstruksi CeramahInd 1Menentukan aspek-aspek yang disunting dalam teks ceramah.Ind 2Menyampaikan hasil suntingan teks ceramah dengan memperhatikan kebahasaan dan struktur teks yang tepat.PROSES PEMBELAJARAN DKEGIATAN 1Menentukan Aspek-Aspek yang Disunting dalam Teks CeramahPetunjuk untuk GuruPada pembahasan ini peserta didik diarahkan untuk menentukan aspek-aspek yang akan disunting dalam teks ceramah. Adapun langkah-langkah penyusunannya yaitu: menentukan topik dan tujuan, menyusun kerangka ceramah, menyusun teks ceramah berdasarkan kerangka dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami, dan menyunting teks ceramah.1. Menentukan TopikBeberapa topik yang dapat dijadikan bahan ceramah adalah:a. pengalaman pribadi,b. hobi dan keterampilan,131Buku Guru Bahasa Indonesiac. pengalaman dalam pekerjaan, d. pelajaran sekolah atau kuliah,e. pendapat pribadi,f. peristiwa hangat dan pembicaraan publik,g. masalah keagamaan,h. problem pribadi,i. biografi tokoh terkenal, danj. minat khalayak.2. Merumuskan Tujuan CeramahAda dua macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. a. Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga hal yaitu memberitahukan (informatif), memengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif). 1) Ceramah informatif, ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya, ceramah tentang peranan para pelajar pada masa perang kemerdekaan, posisi Indonesia di kancah internasional.2) Ceramah persuasif, ditujukan agar pendengar mempercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti ajakan pembicara. Misalnya, ceramah tentang cara-cara hidup sehat dan menjaga kesehatan lingkungan. 3) Ceramah rekreatif, ditujukan agar pendengar merasa terhibur. Karena itu, ceramah ini banyak diwarnai oleh humor, anekdot, ataupun guyonan-guyonan yang memancing tertawa pendengar.b. Tujuan khusus ialah tujuan yang merupakan rincian dari tujuan umum. Tujuan umum lebih informasional, lebih jelas, dan terukur dalam pencapaiannya.Berikut contoh hubungan topik, tujuan umum, dan tujuan khusus.Topik : Keragaman budaya daerahTujuan umum : Informatif (memberi tahu)Tujuan khusus : Pendengar mengetahui bahwa:1) Setiap daerah memiliki budaya yang khas;2) Dalam budaya daerah terdapat nilai-nilai kehidupan yang bisa kita petik.Topik : Manfaat penghijauan Tujuan umum : Persuasif (mengajak)Tujuan khusus : 1) Pendengar memperoleh keyakinan tentang manfaat penghijauan.2) Pendengar mau mengikuti program penghijauan dengan baik.Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK1323. Menyusun Kerangka CeramahKerangka ceramah merupakan rencana yang memuat garis-garis besar materi yang akan diceramahkan. Kerangka ceramah bermanfaat dalam memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur, menghindari timbulnya pengulangan pembahasan, serta membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.Kerangka ceramah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.a. Ceramah meliputi tiga bagian pokok, yaitu pengantar, isi, dan penutup.b. Maksud dari ceramah diungkapkan dengan jelas.c. Setiap bagian dalam kerangka ceramah hanya memiliki satu gagasan.d. Bagian-bagian dalam kerangka ceramah harus tersusun secara logis.4. Menyusun Ceramah Berdasarkan KerangkaLangkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi naskah ceramah yang utuh dan lengkap. Namun bersamaan dengan itu, perlu dilakukan pemahaman dan pengahayatan terhadap bahan-bahan yang ada, yakni dengan jalan:a. mengkaji bahan secara kritis,b. meninjau kelayakan bahan dengan khalayak (audiensi),c. meninjau bahan yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra,d. menyusun sistematika bahan ceramah, dane. menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis.Tugas 1. Dari sepuluh jenis topik yang didaftarkan di atas, tentukanlah sebuah topik yang menurutmu bagus untuk diceramahkan. Karena masih bersifat umum, perjelaslah topik tersebut agar lebih spesifik. Kemudian, jelaskanlah kepada teman-teman alasan pemilihan topik itu berdasarkan empat pertimbangan di atas.Topik UmumSpesifikasi TopikDasar Pemilihan133Buku Guru Bahasa Indonesia2. Susunlah tujuan umum dan tujuan khusus dari topik yang telah kamu tentukan itu. Sajikanlah kegiatanmu itu ke dalam format berikut.TopikTujuanUmumKhusus3. Susunlah kerangka untuk topik ceramah yang telah kamu rumuskan itu. Isi dan sistematika kerangka harus sesuai dengan tujuan yang telah kamu buat. Mintalah saran kepada teman-temanmu dalam penyusunannya agar mendapatkan hasil yang lebih baik.Topik: ....a. Pembuka (tesis, pengenalan isu)....b. Isi (rangkaian argumen)....c. Penutup (penegasan)....Contoh Jawaban Setiap jawaban tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar.1. Memperjelas topikTopik UmumSpesifikasi TopikDasar PemilihanHobi dan keterampilanKeterampilan menulis puisi berdasarkan pengalaman pribadi dan orang lain.Puisi merupakan salah satu karya sastra yang paling digemari remaja saat ini selain cerpen dan novel. Penulisan puisi yang singkat, padat, imajinatif, dan penuh makna. Next >