< PreviousKelas XI SMA/MA/SMK/MAKxgenerik (skematik) dan fitur bahasa teks. Joint Construction, guru dan peserta didik membangun teks bersama-sama. Guru sebagai penulis atau pengarang, menulis kontribusi peserta didik di papan tulis. Guru juga mungkin harus memperbaiki kalimat peserta didik agar lebih tepat. Guru melatih subketerampilan yang dibutuhkan. Jika peserta didik cukup percaya diri, ia akan bergerak menuju Independent Construction, dan peserta didik menulis tulisan mereka sendiri berdasarkan pemahaman, pengalaman, dan penalarannya sehingga menghindari plagiasi atau mengakui karya orang lain sebagai karyanya.Lingkup Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I - XIILingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan penjabaran tiga aspek: bahasa, sastra, dan literasi. Lingkup aspek bahasa mencakup pengenalan variasi bahasa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang multilingual. Pada kelas awal (kelas I - III) penggunaan bahasa daerah dianjurkan digunakan guru saat menjelaskan kata dan konsep tertentu. Aspek bahasa yang berikutnya adalah bahasa untuk interaksi. Peserta didik belajar bahwa bahasa yang digunakan seseorang berbeda sesuai latar sosial dan hubungan sosial peserta komunikasi. Aksen, gaya bahasa, dan penggunaan idiom merupakan bagian dari identitas sosial dan personal. Aspek bahasa juga membelajarkan struktur dan organisasi teks. Peserta didik belajar bagaimana teks terstruktur untuk tujuan tertentu; bagaimana bahasa digunakan untuk menciptakan teks agar kohesif dan koheren; bagaimana teks semakin khusus dan topik semakin kompleks dalam pola dan ciri-ciri kebahasaannya; bagaimana penulis membimbing pembaca atau pemirsa melalui teks yang menggunakan kata, kalimat, dan paragraf secara efektif.Ruang lingkup sastra mencakup pembahasan konteks sastra, tanggapan terhadap karya sastra, menilai karya sastra, dan menciptakan karya sastra. Pengenalan konteks sastra dapat berupa peristiwa dalam sastra yang diambil dari dan dibentuk oleh faktor sejarah, sosial, dan konteks budaya. Menanggapi karya sastra merupakan kegiatan mengidentifikasi gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam karya sastra dan mendiskusikannya. Menilai karya sastra merupakan kegiatan menjelaskan dan menganalisis isi karya sastra dan cara pengarang menyajikan karyanya. Peserta didik memahami, menafsirkan, mendiskusikan, dan mengevaluasi gaya khas pengarang dalam menggunakan bahasa dan cara penceritaan. Menciptakan karya sastra adalah kegiatan akumulasi dari pemahaman, penanggapan, dan penilaian sehingga peserta didik mendapatkan gambaran utuh bagaimana karya sastra dibuat dan mencoba membuat karya sastra sendiri.Ruang lingkup literasi mencakup teks dalam konteks, berinteraksi dengan orang lain, menafsirkan, menganalisis, dan mengevaluasi teks. Peserta didik belajar bahwa teks dari suatu budaya atau masa tertentu menunjukkan cara berbeda dalam mengungkapkan (menceritakan, menginformasikan, memengaruhi). Berinteraksi dengan orang lain adalah belajar bagaimana penggunaan pola bahasa untuk mengungkapkan gagasan dan mengembangkan konsep serta Buku Guru Bahasa Indonesiaximempertahankan argumen. Peserta didik belajar menghasilkan wacana melalui perancangan, latihan, dan menyajikan (lisan atau tulisan) secara tepat (pemilihan kata, urutan penyajian, dan unsur multimodal). Penafsiran, penganalisisan, dan pengevaluasian adalah bagaimana peserta didik belajar memahami apa yang mereka baca dan pirsa melalui penerapan pengetahuan kontekstual, semantik, dan gramatika. Peserta didik mengkaji cara konvensi yang disajikan dan bagaimana dampak bagi pembaca dan pemirsa. Setelah itu, peserta didik menerapkan pengetahuan yang dikembangkan untuk menciptakan teks mereka sendiri. Ruang lingkup Kompetensi Dasar berbasis teks (genre) adalah sebagai berikut.GENRETIPE TEKSLokasi SosialMenggambarkan (Describing)Laporan (Report):melaporkan informasiBuku rujukan, dokumenter, buku panduan, laporan eksperimental (penelitian), presentasi kelompok.Deskripsi: menggambarkan peristiwa, hal, sastraPengamatan diri, objek, lingkungan, perasaan, dan lain-lain.Menjelaskan (Explaining)Eksplanasi: menjelaskan sesuatuPaparan, pidato/ceramah, tulisan ilmiah (populer). Memerintah (Instructing)Instruksi/ Prosedur: menunjukkan bagaimana sesuatu dilakukanBuku panduan/ manual (penerapan), instruksi pengobatan, aturan olahraga, rencana pembelajaran (RPP), instruksi, resep, dan pengarahan/pengaturan.Berargumen (Arguing)Eksposisi: memberi pendapat atau sudut pandang(Meyakinkan/ memengaruhi): iklan, kuliah, ceramah/pidato, editorial, surat pembaca, dan artikel koran/majalah.Diskusi(Mengevaluasi suatu persoalan dengan sudut pandang tertentu, 2 atau lebih). Respon/ reviewMenanggapi teks sastra, kritik sastra, resensi.Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKxiiGENRETIPE TEKSLokasi SosialMenceritakan (Narrating)Rekon (Recount): menceritakan peristiwa secara berurutanJurnal, buku harian, artikel koran, berita, rekon sejarah, surat, log, dan garis waktu (time line).Narasi: menceritakan kisah atau nasihatProsa (fiksi ilmiah, fantasi, fabel, cerita rakyat, mitos, dan lain-lain.), dan drama. PuisiPuisi dan puisi rakyat (pantun, syair, gurindam). D. Pembelajaran Bahasa Indonesia Konsep utama pengembangan buku teks berdasarkan pada cara pandang tentang fungsi bahasa sebagai kegiatan manusia pada umumnya. Kegiatan ini memiliki kekhasan cara pengungkapan dan kebahasaannya. Inilah cara pandang baru tentang bahasa. Bahasa dan isi menjadi dua hal yang saling menunjang. Ini sejalan dengan perkembangan teori pengajaran bahasa di Eropa dan Amerika, Content Language Integrated Learning yang menonjolkan empat unsur penting sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaitu isi (content), bahasa/komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya (culture). Pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan genre pedagogi. Model pembelajaran bahasa berbasis genre mencakup empat prosedur utama, yaitu (1) penentuan konteks teks dan membangun pengetahuan tentang teks yang akan dipelajari, (2) pemodelan dan dekonstruksi, (3) konstruksi siswa yang dibantu guru dalam berbagai latihan dan tugas hingga menyusun teks sasaran (joint construction), (4) tugas dan latihan teks sasaran secara mandiri yang minim bantuan guru (independent construction). Prosedur ini diwadahi dalam buku teks yang memiliki empat bagian, yaitu (1) membangun konteks; (2) pemodelan dan dekontruksi; (3) prakonstruksi; dan (4) konstruksi. Kegiatan dalam setiap prosedur diharapkan bervariasi dan sesuai dengan jenis teks yang dipelajari.Istilah konstruksi bermakna proses menyusun atau menciptakan hingga menjadi produk kompetensi. Dekonstruksi yang dimaksud adalah peserta didik dibekali dengan kompetensi pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana menyusun atau menciptakan teks. Bagian dekonstruksi berupa pemberian informasi tentang teks yang akan dipelajari dan mencermati model teks. Seperti halnya, seseorang akan membuat mobil maka dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman tentang mobil, termasuk struktur (kerangka dasar) mobil, cara kerja mesin mobil, dan lain-lain. Buku Guru Bahasa IndonesiaxiiiKegiatan menelaah model merupakan kegiatan menalar, seperti halnya mengamati semua hal tentang mobil. Model teks dapat diambil dari penggunaan autentik dari media massa (cetak dan elektronik) atau penggunaan di masyarakat yang tidak terpublikasi. Model teks juga dapat dikembangkan oleh penulis. Pada kegiatan ini, pendekatan saintifik dapat diterapkan untuk mendekonstruksi model teks. Model teks dapat diberikan lebih dari satu, termasuk untuk latihan menelaah model.Setelah itu disebut prakonstruksi, yaitu mencoba merakit kembali bagian-bagian mobil yang sudah dipilah-pilah. Setelah berhasil maka langkah berikutnya adalah membuat mobil. Peran guru dalam kegiatan dekonstruksi dan prakonstruksi sangat dibutuhkan. Pendekatan saintifik bukan membiarkan siswa mencari sendiri tanpa bekal dan bimbingan. Joint construction bukanlah kerja bersama atau kerja kelompok namun guru membimbing siswa agar mampu menyusun sendiri. Ibarat sebelum bermain sepak bola, guru melatih siswa berlari, membawa bola, atau menendang bola. Kompetensi berbahasa membutuhkan latihan menggunakan kata dan menyusun kalimat yang khas untuk teks tertentu. Inilah yang dilakukan dalam tahap prakonstruksi. Bahkan, pada tahap konstruksi, siswa tetap dalam bimbingan guru. Bagian akhir (konstruksi) adalah berisi panduan, tugas, dan latihan menyusun teks secara mandiri. Guru sebagai fasilitator. Tugas dan latihan yang autentik dan menarik. Panduan penilaian untuk self assessment sebaiknya juga disajikan dalam buku, bersifat opsional.Membangun konteks:pemahaman fungsi bahasaDekonstruksi:informasi;model teks;telaah modelPrakonstruksi:guru membimbing latihan kata;latihan kalimat;tata bahasa;latihan penyusunan teksKonstruksi:penyusunan teks secara bertahap dengan pengawasan guruKelas XI SMA/MA/SMK/MAKxivKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASARBAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK KELAS XIKOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.Keterangan:• Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan.• Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik.• Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.Buku Guru Bahasa IndonesiaxvKOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR3.1 Mengonstruksi informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur.4.1 Merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur dengan organisasi yang tepat secara lisan dan tulis.3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur.4.2 Mengembangkan teks prosedur dengan memperhatikan hasil analisis terhadap isi, struktur, dan kebahasaan.3.3 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ekplanasi lisan dan tulis.4.3 Mengonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis.3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi.4.4 Memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.3.5 Mengidentifikasi informasi berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah.4.5 Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai bahan untuk disajikan dalam ceramah.3.6 Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah.4.6 Mengonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memperhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat.3.7 Mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca.4.7 Menyusun laporan butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi).3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca.4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita pendek.3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek.4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendek dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.3.10 Menemukan butir-butir penting dari dua buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca.4.10 Mempertunjukkan kesan pribadi terhadap salah satu buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk teks eksplanasi singkat.Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKxviKOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR3.11 Menganalisis pesan dari satu buku fiksi yang dibaca.4.11 Menyusun ulasan terhadap pesan dari satu buku fiksi yang dibaca.3.12 Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca.4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih efektif.3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal.4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memperhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan.3.14 Mengidentifikasi informasi, tujuan, dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca.4.14 Merancang informasi, tujuan, dan esensi yang harus disajikan dalam karya ilmiah. 3.15 Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah.4.15 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memperhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.3.16 Membandingkan isi berbagai resensi untuk menemukan sistematika sebuah resensi.4.16 Menyusun sebuah resensi dengan memperhatikan hasil perbandingan beberapa teks resensi.3.17 Menganalisis kebahasaan resensi setidaknya dua karya yang berbeda.4.17 Mengonstruksi sebuah resensi dari buku kumpulan cerita pendek atau novel yang sudah dibaca.3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton.4.18 Mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau ditonton secara lisan.3.19 Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton.4.19 Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memperhatikan isi dan kebahasaan.3.20 Menganalisis pesan dari dua buku fiksi (novel dan buku kumpulan puisi) yang dibaca.4.20 Menyusun ulasan terhadap pesan dari dua buku kumpulan puisi yang dikaitkan dengan situasi kekinian.Buku Guru Bahasa IndonesiaxviiPANDUAN PENILAIANFORMAT PENILAIAN PENYAJIAN LISANNama :Kelas :Tanggal : Sebagai PembicaraAspekRincian Aspek ABCDTopikTopik bervariasiMemilih topik yang diminati kelasPengalaman sendiriTopik UmumOrganisasi Mengantar topik dan pernyataan dan tujuanMemberikan informasi latar belakang Ada pendahuluan, isi utama, dan simpulan dalam laporan formalMengembangkan rincianMempertahankan topik Melengkapi topik dengan komentar reflektif atau pernyataan simpulanBahasaBerbicara lancar tanpa kesalahan waktu memulaiMenggunakan kata hubung (dan, kemudian, sebab, berikutnya, dan lain-lain.)Menggunakan kata hubung yang lebih kompleks (jika, namun, ketika, jadi, mengapa, oleh karena itu)Menggunakan kosakata khususMenjelaskan istilah yang kurang dikenal kepada pendengarKalimat runtutSikap/NonbahasaLafal dan intonasi digunakan secara tepatMemperhatikan pandangan mata Memperhatikan kecepatan berbicaraMenanggapi pendengar, misalnya menjawab pertanyaan, menjelaskan Sesuai dengan waktu yang ditentukanGerak dan mimik sesuaiMenggunakan alat bantuSumber: Agus Trianto, 2008, Panduan Pemelajaran PASTI BISA, Bengkulu: FKIP-UNIBKelas XI SMA/MA/SMK/MAKxviiiSkala Penilaian (Skor):ASPEKASangat baik(x5)BBaik(x4)CCukup(x3)DKurang (x2)Topik8421Organisasi3024186Bahasa4836186Sikap/Nonbahasa14742Total100754415Catatan: Jika diberi bobot (x5), (x4), dan seterusnya.Nama :Kelas :Tanggal :Sebagai PendengarAspekPerilaku SeringKadang-kadangTidak pernahKomentarPerilaku mendengarkan dan sosialMendengar penuh perhatianMemandang pendengar saat berbicara Memberi komentar yang sesuaiMengajukan dan menjawab pertanyaan sebagai bukti telah mendengarkan Mengajukan pertanyaanBertanya untuk meminta penjelasanBertanya untuk meminta konfirmasiBertanya untuk mengharapkan informasi lanjutanMenggunakan bentuk pertanyaan:KapanSiapaDi manaApaMengapaBagaimanaLainnya:............Buku Guru Bahasa IndonesiaxixKINERJA INDIVIDU DALAM DISKUSI ATAU KERJA KELOMPOKNama :Kelas :Tanggal : Guru memberi tanda centang (P) pada kotak yang sesuai dengan perilaku siswa:� mengerjakan tugas sendiri-sendiriatau� mengerjakan tugas secara kooperatif� lebih banyak diam dalam setiap tahapan tugas� aktif berbicara selama mengerjakan tugas� interaksi terlihat dominan atau pasif� partisipasi setara secara relatif dengan mitra dalam kelompok� melontarkan instruksi atau pendapat tanpa meminta persetujuan kelompok � negosiasi dengan kelompok atau mitra; mencari konsensus/kesepakatan� mengabaikan kerja mitra atau berkomentar secara negatif� menghargai upaya mitra; berkomentar secara positif� tugas tidak direncanakan � membuat rencana pembagian tugas; mendiskusikan gagasan dengan mitra � tidak ada pemantauan akan tugas� ada pemantauan tugas, seperti memberi umpan balik, mengajukan tantangan, menjelaskan, terlibat dalam pemecahan masalah� berbicara hanya yang terkait dengan tugas seketika � memberikan komentar evaluatif atau refleksi; mengaitkan dengan pengalaman atau tugas diskusi yang pernah dilakukan Next >