< Previous_____________________________3.Prinsip-prinsip dasar hidrolikTEKNIK ALAT BERAT_____________________________________191Gambar 3.94 Kondisi pengontrolan masukApabila kondisi silinder yang dikontrol pada saat gerakan maju makadiagramnya seperti diatas, gerakan aliran fluidanya adalah sebagai berikut :Fluida yang berasal dari tangki (reservoir ) akan dipompa melalui (B), oleh pompa fluida tersebut pertama semua fluida dialirkan melalui valvepengarah (directional control valve (E) setelah tekanan fluidanya melebihi tekanan yang distel pada relieve valve maka sebagian lagi dialirkan melalui relief valve ( C ) akibatnya fluida masuk ke tangki.Setelah fluida dapat melalui directional control valve (E) dan kondisidirectional kontrol valve seperti gambar diatas, maka fluida mengalir lagi melalui pressure/ temperature compressated flow control valve (f) untuk dialirkan ke silinder (D), akibatnya silinder bergerak maju dan oleh karena semua fluida dari pompa tidak semuanya masuk ke silinder maka sebagian fluida akan mengalir melalui relief valve._____________________________3.Prinsip-prinsip dasar hidrolikTEKNIK ALAT BERAT_____________________________________192Gambar 3.95 Kontrol aliran kondisi bebasKONTROL ALIRAN METER-IN KONDISI BEBASUntuk keadaan yang lain kontrol aliran masuk dengan kondisi aliran bebas gambar skematiknya dapat diterangkan sebagai berikut.Setelah fluida mengalir ke Directional Control Valve (E) melalui input titik p maka fluida akan masuk ke silinder (D) akibatnya silinder (D) masukkedalam tanpa kontrol.Sedangkan fluida yang ada didepan piston akan terdorong keluar melalui valve pilot dan masuk ke directional control valve melalui titik A untuk menuju ke tangki.Setelah piston mencapai posisi maksimum ke belakang maka tekananfluida akan meningkat dan membuka relief valve sehingga fluida akan mengalir melalui relief valve menuju tangki._____________________________3.Prinsip-prinsip dasar hidrolikTEKNIK ALAT BERAT_____________________________________193Prinsip kerja pengatur jumlah fluida yang keluar ( meter out )Gambar 3.96 Kontrol aliran meter-out kondisi pengontrolan aliran keluarApabila dikehendaki jumlah fluida yang keluar diatur maka rangkaiannya disebut meter out. Sebenarnya rangkaian sama dengan kondisi meter in,hanya bedanya terletak pada posisi bagian keluar dari silinder. Pada meter in, flow control valve diletakkan sebelum fluida masuk kedalam silinder, sedangkan pada meter out flow control valve diletakkan setelah silinder.Prinsip kerjanyaFluida yang berasal dari tangki (reservoir) A, akan mengalir melalui filter menuju pompa (B). Apabila kondisi fluida yang mengalir cukup banyak dari pompa, maka sebagian fluida dialirkan ke directional kontrol valve (E), dan sebagian lagi dialirkan melalui relief valve yang sudah diatur alirannya untuk dialirkan menuju tangki. Hal ini akan terjadi jika telah dicapai tekanan maksimum sistem.Fluida yang mengalir ke Directional Control Valve (B) akan mengalir dari titik P menuju titik A (kondisi seperti gambar).Fluida yang keluar dari Directional Control Valve (titik A) tanpa dikontrol akan langsung menuju ke silinder, akibatnya torak bergerak maju (piston rod bergerak keluar), Fluida yang terdapat dibelakang piston akanterdorong keluar melalui valve pilot yang sudah diatur, setelah itu fluida keluar dari valve pilot menuju ke Directional Control Valve (masuk dari titik B) dan menuju ke tangki (reservoir)._____________________________3.Prinsip-prinsip dasar hidrolikTEKNIK ALAT BERAT_____________________________________194Kontrol Aliran Meter Out aliran bebasGambar 3.97 Kontrol aliran meter out aliran bebasSedangkan untuk langkah mundur kontrol aliran meter out untuk jenis aliran bebas diagramnya seperti gambar diatas.Prinsip kerjanya sebenarnya sama dengan kontrol aliran meter in untuk aliran bebas, hanya bedanya terletak pada valve pilotnya, kalau padakontrol aliran meter in valve pilot mengontrol fluida yang masuk, sedangkan pada kontrol aliran meter out aliran bebas valve pilotnya mengontrol aliran fluida yang meninggalkan silinder._____________________________3.Prinsip-prinsip dasar hidrolikTEKNIK ALAT BERAT_____________________________________195Bleed OffKontrol aliran yang mengatur aliran oli pada dua arah, dimana fungsirangkaian Bleed - Off ini dapat menghemat daya, sebab silinder hanya digerakkan oleh beda tekanan pada kontrol alirannya.Gambar 3.98 Kontrol aliran bleed off (silinder maju)Prinsip kerja aliran fluidaFluida yang mengalir dari tangki (A) menuju ke pompa (B) melalui filter, setelah melalui pompa aliran fluida di cabang menjadi tiga jalan, sebagian menuju ke relief valve ( C ) yang masih tertutup (A) (Reservoir) dansebagian dialirkan ke kontrol aliran (Flow kontrol) yang distel pada tekanan dibawah relief valve oleh Flow Kontrol yang disetel pada tekanan dibawah relief valve diteruskan ke tangki.Sedangkan aliran yang terakhir diteruskan ke directional control valve (E) masuk melalui titik P dan keluar melalui titik A untuk diteruskan ke silinder (D), sehingga piston rod bergerak maju (bergerak keluar) pada kecepatan yang berkurang.Pada silinder rod keluar maka fluida yang berada dibelakang piston rod akan terdorong (tertekan ) keluar melalui directional control valve (D) yang masuk melalui titik B dan menuju ke tangki (reservoir A). Pada posisi_____________________________3.Prinsip-prinsip dasar hidrolikTEKNIK ALAT BERAT_____________________________________196maksimum, tekanan fluida akan naik sehingga sebagian fluida akanmengalir melalui relief valve dan melalui flow control valve ke tangki.Untuk gerakan mundur kontrol Bleed Off seperti gambar rangkaian dibawah ini.Gambar 3.99 Kontrol aliran bleed off (silinder mundur)_____________________________3.Prinsip-prinsip dasar hidrolikTEKNIK ALAT BERAT_____________________________________197Gambar 3.100 Kontrol aliran bleed off (silinder bergerak mundur)Prinsip kerjaSaat kedua ruang sisi silinder telah dipenuhi oleh fluida sebagian fluida akan melalui bleed off ke tangki untuk mencapai kecepatan silinder yang dikehendaki. Dan ketika silinder mencapai posisi maju atau mundurmaksimum maka tekanan fluida akan naik menuju tekanan maksimumsistem, maka relief valve akan terbuka sehingga fluida akan mengalir menuju tangki.Penerapan Instalasi Sistem HidrolikSistem hidrolik banyak sekali penggunaannya dibidang industri, misalnya saja pada fork lift, traktor, serta sistem rem pada mobil.Berikut ini contoh sistem rangkaian hidrolik yang digunakan untukpemakaian dengan perubahan beban rangkaian tersebut diatas biasanya digunakan pada Dump truck, dimana elemen pengangkatnya dapatberubah-ubah posisinya. (miring, dsb.)_____________________________3.Prinsip-prinsip dasar hidrolikTEKNIK ALAT BERAT_____________________________________198mA1nGambar 3.101 Penerapan pada dumptruckDua pompa A dan B dapat memompa oli ke valve pengatur arah(directional control valve - G). Salah satu pompa mempunyai volume lebih besar dibandingkan dengan pompa yang lainnya untuk tujuan kecepatan aktuator dan pompa yang lainnya untuk kemampuan menahan (holdingcapability). Oleh karena itu, satu pompa, katakanlah pompa A, akandikosongkan bila advance yang cepat terjadi pada katup (relief valve) A1,dan ini dilakukan dengan melepaskannya sehingga membuka danmengosongkan pompa A. Pompa B akan terus memompa oli hingga tekanan sistem tercapai atau valve pengatur arah ditempatkan dalam netral dan kemudian akan dikosongkan sebagaimana halnya dengan pompa A.Ketika valve pengatur arah yang berupa sebuah float center berada dalam netral, ini tidak berarti menggantung beban pada posisi di tengah-tengahsilinder, tetapi oleh dua valve penyeimbang (J+K) yang harus disetel cukup tinggi untuk mempertahankan berat beban penuh. Ketika solenoid (M) diberi daya, solenoid ini akan membuka sirkuit seolah-olah anak panahlurus sedang bekerja, dan aliran akan mengalir melalui check valve pada valve pengontrol aliran (H) yang dioperasikan oleh pilot dan terus ke ujung cap pada silinder. Saluran yang sedang berada pada tekanan sistem akan mengirim tekanan ke bawah ke saluran pilot valve kontrol (I), sehingga membukanya dan menciptakan situasi meter-out dan aliran balik akan diarahkan kembali ke tangki melalui valve pengatur arah (G). Ketikasolenoid (N) diberi daya, aliran oli akan bergerak ke arah ujung batang pada silinder dan akan terjadi peristiwa yang sebaliknya. A1Daftar Pustaka : Banga, T.R. et al, Hydraulics, fluid Mechanics, and Hydraulics Machines, Delhi : Khana Publishers. 1983. Budi Tri Siswanto, Diktat Mata Kuliah Alat Berat, 2003 Erich J Schulz. Diesel Equipment I. Lubrication, Hydraulics, Brakes, Wheels, Tires. Singapore : McGraw-Hill, Co. Erich J Schulz. Diesel Equipment II. Design, Electronic Controls, Frames, Suspensions, Steering, Drives Lines, Air Conditioning. Singapore : McGraw-Hill, Co. Ganger, Rolf. Hydraulics course for Vocational Training. Work Book, Esslingen, W Germany, FESTO-DIDACTIC. 1978. ______, Hydraulics Course for Vocational Training, Work Book. Esslingen, W Germany FESTO-DIDACTIC. 1983. Ganger, Rolf. Et al. Hydraulics Vocational Training, 21 Exercises with Instructions, Berlin-Koln, W Germany: The Bundeinstut for Berufsbildung-sforschung, Beuth-Veriag Gmbh, 1973. Industrial Hydraulics Manual, USA : Vikers, Ran Corporation, First Edition, 1970. ____, The Hydraulic Agc. London Mechanical Engineering Publications Ltd. 1970. Materi Training Alat-alat Berat PT. United Tractors. Jakarta. Materi Training Alat-alat Berat PT. Freeport Mc Moran. Tembagapura. Materi Training dari Trakindo Manual book Carlift, Fork Lift, Grader, Excavator dan lain-lain. A2Schmitt, A. Inggrad, The Hydraulic Trainer. Instruction and Information on Oil Hydraulics, Lohram Main. W Germany : G.L. Rextroth Gmbh. 1984. Sugi Hartono, Drs, Sistim Kontrol dan Pesawat Tenaga Hidrolik. Bandung : Tarsito. 1988. Next >